Anda di halaman 1dari 28

Ruang lingkup

akhlak

Kelompok ke-10
1. MUFIDATUL ILMIAH
2. FAUZIZAH AMIMY
3. ILHAM PENITA SARI
4. FITRI NUR ANISA
Akhlak yang benar menurut islam
adalah akhlak yang dilandasi
dengan iman yang benar. Dalam
islam, ketiga ajaran pokok yaitu
iman, islam, dan akhlak
merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan yang
tujuan intinya adalah menjadikan
manusia muslim sebagai sumber
kebajikan dalam masyarakat
Akhlak Kepada Allah SWT
Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai sikap atau
perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai
makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Ada empat alasan
mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah SWT:
a. Karena Allah SWT –lah yang menciptakan manusia
Dia yang menciptakan manusia dari air yang dikeluarkan dari
tulang punggung dan tulang rusuk, hal ini sebagaimana di
firmankan Allah SWT dalam surat At-Thariq ayat 5-7:
“(5). Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah
dia diciptakan?, (6). Dia diciptakan dari air (mani) yang
terpancar, (7). Yang terpancar dari tulang sulbi (punggung)
dan tulang dada”
b. Karena Allah SWT –lah yang telah member perlengkapan
panca indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal fikiran dan
hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh dan
sempurna kepada manusia. Firman Allah SWT dalam syrat An-Nahl
ayat 78 :
“(78). Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun dan
DIa memberikan kamu pendengaran, penglihatan dan hati
agar kamu bersyukur”.
c. karena Allah SWT lah yang menyediakan berbagai bahan dan
sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti
bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara,
binatang ternak dan lainnya. Firman Allah SWT dalam surat Al-
Jasiyah ayat 12-13 :
“(12). Allah -lah yang menundukkan laut untuk mu agar
kapal-kapal dapat berlayar di atasnya dengan perintah-NYa,
dan agar kamu bersyukur, (13). Dan Dia menundukan apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu
semuanya (sebagai rahmat) dari -Nya. Sungguh, dalam hal
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir
d. Allah SWT –lah yang memuliakan manusia
dengan diberikannya kemampuan daratan dan
lautan. Firman Allah SWT dalam surat Al-Israa’ ayat
70 :
“(70). Dan sungguh, Kami telah muliakan anak-anak
cucu Adam dan Kami angkut mereka di darat dan di
laut dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka di ats banyak makhluk
yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang
sempurna”
Macam Akhlak Kepada Allah

 Taat terhadap perintah-Nya


 Tawakkal
 Memiliki Rasa Tanggung Jawab Atas Amnanah Yang Di Embankan
Padanya
 Ridlo terhadap ketentuan Allah SWT
 Senantiasa Bertaubat Kepada-Nya
 Obsesinya Adalah Keridloan Illahi
 Merealisasikan Ibadah Kepada-Nya
 Banyak Membaca Al-Qur’an
Akhlak Kepada Manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang bergaul dan


berinteraksi dengan orang lain.Ia tidak bisa lepas dari
lingkungannya, ini adalah tabi’at dan fitrah yang
diberikan Allah kepada manusia.Dan fitrah ini semakin
kokoh dengan dukungan syari’at islam yang
memerintahkan kita untuk bergaul dan tidak mengunci
diri di dalam kamar/rumahnya.
Santun dan tidak pemarah
(Ali-'Imran: 134, Asy-Syura: 37)

"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik


di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS.
Ali-'Imran: 134)
"Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar
dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah
mereka memberi maaf." (QS. Asy-Syura: 37)
o Tidak berlebihan dan mubadzir (Al-
Isra': 26, 27)
"Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang
dekat akan haknya, kepada orang miskin dan
orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara
boros.(26), Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.(27)" (QS. Al-
Isra': 26, 27)
o Rendah hati dan tidak sombong (Al-
Isra': 37)

"Dan janganlah kamu berjalan di muka


bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu
sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan
sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi

gunung." (QS. Al-Isra': 37)


4. Tidak berkata dan berbuat tanpa
ilmu (Al-Isra': 36)

"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang


kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan
dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan
jawabnya." (QS. Al-Isra': 36)
o Amanah dan menepati janji (Al-Isra':
34)

"Dan janganlah kamu mendekati harta anak


yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik
(bermanfaat) sampai ia dewasa dan
penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti
diminta
pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra': 34)
Akhlak Terhadap Keluarga

Sikap keteraturan yang ditampakkan oleh Allah SWT


dalam mengelola alam semesta serta keteraturan
yang harus dimunculkan ketika beribadah harus
terimplementasi dalam kehidupan berkeluarga.
Seorang kepala keluarga berkewajiban mengatur
dan mengelola sistem yang akan diberlakukan di
dalam keluarganya tersebut.
Beberapa sikap yang harus dimunculkan oleh setiap
anggota keluarga tersebut diantaranya:

 Tanggung jawab
 Kerjasama
 Perhitungan dan Keseimbangan
 Disiplin
 Kasih sayang
Unsur pembinaan pribadi anak

 Contoh Tauladan
 Pembentukan Sikap
 Birrul Walidain : Birrul Walidain berarti berbuat kebajikan kepada kedua orang tua
Seperti yang terdapat dalam firman Allah SWT berikut ini:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”
Bentuk-bentuk Birrul Waldain:

1) Mengikuti keinginan dan saran orang


tua
2) Menghormati dan Memuliakan kedua
orang tua
3) Membantu kedua orang tua secara
fisik dan materiil
4) Mendo’akan kedua orang tua
Akhlak Terhadap Masyarakat

Akhlak kepada masarakat adalah sifat yang tertanam


dalam jiwa manusia yang dilakukan secara spontan tanpa
pertimbangan terlebih dahulu dalam lingkungan atau
kehidupaan.
 Beberapa hal kegiatan dalam masyarakat antara lain;
1.Bertamu
2.Menerima Tamu
3.Berhubungan baik dengan  tetangga
 Secara umum akhlak kepada masyarakat adalah sebagai berikut:
1.    Menjadi ajang dakwah. Dimanapun kita, sebagai seorang muslim
seharusnya selalu mensyiarkan islam. Seperti hadits nabi :
"Sampaikanlah walau satu ayat".
2.    Amar ma'ruf nahi munkar.
3.    Memiliki nilai positif di lingkungan masyarakat.
Islam menggariskan bahwa akhlak muslim terhadap masyarakat adalah
sebagi berikut :
1. Senantiasa menegakkan keadilan di muka bumi.
2. Seorang muslim harus menjadikan masyarakat sebagai lapangan
dakwah dan aktualitas nilai-nilai keislaman. Maka didalam sebuah
pergaulan masyarakat, seorang muslim senantiasa mengemban misi
dan itu harus dipertahankan .Hal ini di dukung dengan al-qur’an :
Artinya : Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:
"Sesungguhnya Aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"(Q.S.
Al-fushshilat :33).
3. Seorang muslim harus senantiasa melakukan amar ma’ruf nahy
munkar.
4. Seorang Muslim senantiasa mempunyai peran dan nilai positif
(bermanfaat) bagi masyarakatnya
Akhlak Kepada Alam

 Manusia diturunkan ke bumi untuk membawa rahmat dan cinta kasih kepada alam
seisinya. Oleh karena itu, manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam
sekitarnya, yakni melestarikannya dengan baik. Ada kewajiban manusia untuk berakhlak
kepada alam sekitarnya. Ini didasarkan kepada hal-hal sebagi berikut :
1.      bahwa manusia hidup dan mati berada di alam, yaitu bumi;
2.      bahwa alam merupakan salah satu hal pokok yang dibicarakan oleh al
quran;
3.      bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga
pelestarian alam yang bersifat umum dan yang khusus;
4.      bahwa Allah memerintahkan kepadaa manusia untuk mengambil
manfaat yang sebesar-besarnya dari alam, agar kehidupannya menjadi makmur;
5.     manusia berkewajiban mewujudkan mewujudkan kemakmuran dan
kebahagiaan di muka bumi.
Manusia harus menjaga keharmonisan hubungannya dengan alam dan makhluk di
sekitarnya, yaitu dengan cara berakhlak yang baik kepadanya. Dalam ajaran Islam,
akhlak kepada alam seisinya dikaitkan dengan tugas manusia sebagi khalifah di
muka bumi. Yang tercantum dalam QS. Al Baqarah(2):30 :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al
Baqarah[2] : 30)
 Berakhlak dengan alam sekitarnya dapat dilakukan
manusia dengan cara melestarikan alam sekitarnya sebagai
berikut :

1. melarang penebangan pohon-pohon secara liar;


2. melarang perburuan binatang secara liar;
3. melakukan reboisasi;
4. membuat cagar alam dan suaka margasatwa;
5. mengendalikan erosi;
6. menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai;
7. memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada
seluruh lapisan masyarakat;
8. memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-
pelanggarnya.
 Manusia di bumi sebagai khalifah, mempunyai tugas dan kewajiban
terhadap alam sekitarnya, yakni melestarikan dan memeliharanya
dengan baik.
Allah berfirman :
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.(QS. Al Qashash[28] :77)
 Adapun akhlak manusia terhadap alam yang wajib dilaksanakan
adalah sebagai berikut.
1. Memerhatikan dan merenungkan penciptaan alam. Allah berfirman :
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS. Ali
Imran[3] : 190)
2. Memanfaatkan alam beserta isinya, karena Allah ciptakan alam
dan isinya ini untuk manusia. Allah berfirman :
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit
sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia
menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki
untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi
Allah, padahal kamu mengetahui.(QS. Al Baqarah[2] : 22)
Dalam perspektif ilmu akhlak, maka manusia pun harus berakhlak kepada alam.
Masuk dalam kategori alam adalah hewan (makhluk yang bernyawa) dan alam fisik,
seperti bumi, air, dan tumbuh-tumbuhan. Berakhlak kepada Alam alah bagaimana
merperlakukan hewan dan alam fisik dengan baik. Di antara akhlak kepada binatang
adalah sebagai berikut :

1)        Tetap member ruang habitat yang memadai terhadap hewan, misalnya hutan bagi satwa
hutan, terumbu karang bagi ikan di laut, pohon-pohonan bagi unggas dan sebagainya.
2)      Tidak memasung hewan piaraan dalam kerangkeng yang menyiksa, apalagi jika kurang
menyediakan makanannya.
3)      Member hak istirahat kepada hewan yang dipergunakan sebagai alat angkut (misalnya
kuda, kerbau, atau sapi) dan tdak membebaninya dengan beban yang melampaui batas
kewajaran.
4)      Jika mengkomsumsi hewan, hendaknya memilih yang dihalalkan dan melalui proses
penyembelihan berdasarkan syari’at agama.
 Sedangkan akhlak kepada alam lingkungan antara lain:
1)        Tidak mengekspoitasi sumber daya alam secara
berlebihan yang berpotensi merusak tatanan siklus alamiah.
2)      Tidak membuang limbah secara sembarangan yang
dapat merusak lingkungan alam.
3)      Secara lebih detail dan individual, agama misalnya
melarang binatang atau di bawah pohon yang rindang (karena
membuat tidak nyaman orang yang bernaung dibawahnya).
TERIMAKASIIH 
BAGI YANG TELAH MEMPERHATIKAN

ADA YANG MAU BERTANYA???

Anda mungkin juga menyukai