Anda di halaman 1dari 9

Disusun Oleh:

Riando Firmansyah Sapoan, S. Ked


Pendahuluan

Nyeri pinggang bawah diasumsikan bahwa hampir semua orang pernah menderita
rasa nyeri ini dalam hidup mereka.

• Kasus nyeri pinggang bawah > berusia 40 tahun.


• Di negara maju, prevalensi orang yang menderita nyeri pinggang bawah adalah
sekitar 70-80%.

Menurut Copcord Indonesia: pria < dari wanita, tidak berolahraga khususnya memiliki
risiko 12 x ( berulang dalam 3 tahun). Populasi: karyawan, ibu rumah tangga, dan
pejabat.

Terapi pasien yang memiliki nyeri pinggang bawah : microwave diatermi, latihan
stabilisasi, Metode William Fleksion Exercise, metode Mc.Kenzi Exercise, metode
friction dan perenggangan.
METODE PENELITIAN

dilakukan pengukuran nyeri aktualitas


dengan menggunakan Visual Analog Scale
(VAS). Data yang terkumpul dianalisis dengan
menggunakan paired sample t-test.

Subjek penelitian ini adalah 19 pasien nyeri pinggang bawah. Ukuran


sampel menunjuk ke tabel Krejcie-Morgan, bahwa ukuran sampel (n)
yang untuk populasi (N) = 20 adalah 19.

penelitian pra-eksperimental dengan menggunakan pre test – post test


one group design yang dilakukan di Klinik Fisioterapi Pusat Medis
Ratulangi di Makassar, Indonesia dari Agustus hingga November 2016
HASIL PENELITIAN
Tabel 1. Nilai nyeri aktualitas pasien nyeri pinggang bawah sebelum dan sesudah
memberikan Metode friction dan Metode William Fleksion Exercise.

Menurut tabel di atas, itu menunjukkan bahwa ada perubahan rata-rata nilai nyeri
aktualitas pasien nyeri pinggang bawah yang 6.963 ± 0,877 cm sebelum pengobatan
dan menjadi 3.379 ± 1.103 cm setelah pengobatan. Oleh karena itu, perbedaan rata-
rata adalah ± 3,5840,226 cm. Uji coba sampel menunjukkan bahwa ada perbedaan
tingkat nyeri yang signifikan antara sebelum dan sesudah memberikan Metode
friction dan Metode William Fleksion Exercise.
Tabel 2. Nilai nyeri aktualitas pasien nyeri pinggang bawah sebelum dan sesudah
memberikan Metode friction dan Metode William Fleksion Exercise.

Hasil paired t-test pada aktualitas nilai nyeri sebelum dan sesudah
pemberian Metode friction dan Metode William Fleksion Exercise
menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan (p = 0,000)
dengan perbedaan rata-rata 3,584 cm.
PEMBAHASAN
• Menurut John E Murtagh, seseorang yang berusia 40 tahun ke atas telah menjalani
proses degenerasi dimana segmen L4-L5 dan segmen L5-S1 sebagian besar mengalami
degenerasi yang sering menyebabkan nyeri pada pinggang

• Berdasarkan data nilai nyeri aktualitas dalam subjek penelitian ini, itu menunjukkan
bahwa ada perubahan nilai nyeri yang signifikan sebelum dan sesudah perawatan.
Kasus ini menunjukkan bahwa pemberian Metode friction dan Metode William Fleksion
Exercise dapat mengurangi rasa nyeri pasien.

• William Fleksion Exercise dapat menyebabkan aktivasi m. abdominal, gluteus Maximus


dan otot hamstring, peregangan pasif otot pinggang dan pinggang bawah, karenanya,
mereka dapat menghasilkan keseimbangan antara otot fleksor postural dan otot
ekstensor postural.

• Yoon dalam Doley M, et al., melaporkan bahwa friction transversal yang dalam akan
meningkatkan sirkulasi darah dalam jaringan lunak, dan akhirnya, meningkatkan
ekskresi laktat atau zat peradangan dan memfasilitasi sekresi opiat endogen. Karena
itu, rasa nyeri akan berkurang.

• semua efek di atas akan mengurangi rasa sakit di punggung bawah dan
mengembalikan peningkatan mobilitas fungsional harian.
KESIMPULAN

Menurut hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa memberikan


Metode friction dan Metode William Fleksion Exercise dapat mengurangi
nyeri pinggang bawah. Oleh karena itu, digunakan untuk meningkatkan
fungsi dan mobilitas di daerah pinggang.

Disarankan bahwa ahli fisioterapi harus menggunakan Metode


friction dan Metode William Fleksion Exercise sebagai satu-satunya
pilihan dalam upaya terapi untuk pasien nyeri pinggang bawah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai