Makalah Pa Gugum
Makalah Pa Gugum
DISUSUN OLEH :
Kinematika (dari bahasa Yunani κινεῖν, kinein = bergerak) adalah cabang dari
mekanika klasik yang menggambarkan gerak benda-benda (objek) dan sistem
(kelompok objek) tanpa mempertimbangkan gaya-gaya yang menyebabkan
gerak tersebut. Secara umum, benda dapat mengalami 2 jenis gerakan yaitu
gerakan linear dan gerakan rotasi. pada perkembangan selanjutnya, gerakan
linear dapat dikembangkan menjadi gerakan parabola.
Pengertian Mekanisme
Mekanisme motor ruang bakar dalam adalah mengubah energi panas menjadi
energi mekanik/ gerak. Panas dihasilkan dari proses pembakaran di dalam
silinder, dimana udara dan bahan bakar dicampurkan supaya membentuk
campuran homogen lalu dengan adanya panas maka campuran tersebut akan
terbakar. Akibat dari proses pembakaran dalam silinder, maka panas akan
meningkat dan menghasilkan tekanan tinggi untuk menggerakkan piston yang
terhubung pada poros engkol dan kemudian diteruskan ke roda penggerak.
Proses hisap dan buang campuran bahan bakar diperlukan supaya terjadi
pembakaran yang berkesinambungan untuk menghasilkan tenaga gerak
selama yang dibutuhkan. Demikian adalah penjelasan sederhana tentang
mekanisme motor ruang bakar dalam. Titik posisi tertinggi piston dalam
silinder disebut Titik Mati Atas (TMA) dalam bahasa Inggris disebut dengan Top
Dead Center (TDC) dan titik posisi terendah piston dalam silinder disebut
dengan Titik Mati Bawah (TMB), bahasa Inggrisnya disebut Bottom Dead
Center (BDC). Jarak antara TMA dan TMB disebut sebagai langkah (stroke)
piston.
Macam-Macam Piston Dan Kelengkapannya
Piston adalah sebuah komponen dari mesin yang utama. Pada piston yang
bergerak terjadilah langkah hisap yang terjadi karena vakum pada
slinder,kompresi karene piston memampatkan udara, menerima tenaga yang
dihasilkan dari pembakaran untuk di diteruskan pada mekanisme kebatang piston
dan engkol, serta mendorong gas sisa untuk di buang menuju atmosfir. Macam –
macam piston itu sendiri sebagai berikut.
1. Split piston
Pada piston tipe ini terdapat alur dibagian luar yang segaris dengan lubang pin
piston. Biasanya alurnya berbentuk setengah bulat atau model U .
Slipper piston
Piston tipe ini memiliki coakan pada bagian bawah badan piston. Adapun
tujuan pembuatan coakan ini adalah untuk memperendek langkah piston
sehingga dapat dihasilkan mesin dengan perbandingan kompresi yang tinggi
serta dengan ketinggian mesin yang lebih pendek
Authothermic piston
Pada piston ini terdapat sebuah kawat baja yang berupa ring,yang mana kawat ini
berfungsi untuk menyerap panas pada bagian kepala piston,sehingga pemuaian yang
berlebihan pada piston dapat dihindari.
Oval piston
Piston jenis ini memiliki bentuk oval,sehingga ketika mesin telah hidup dan panas
mesin sudah mulai mencapai suhu kerja,maka piston ini akan mengalami perubahan
sehingga menjadi bulat benar. Pembuatan bagian oval ini lah yang akan menyerap
panas di piston agar tidak terjadi pemuaian piston yang berlebihan sehingga piston
dapat terkancing atau menggesek dinding silinder blok.
Sedangkan dari sumber serupa untuk kelengkapan
piston adalah sebagai berikut.
Ring piston/ ring kompresi
Ring piston berfungsi untuk menahan gas kompresi yang kemungkinan bocor melalui
celah piston dengan silinder teruama pada kondisi mesin dingin. Ring piston diletakan
pada ulir piston yang terdapat pada luar piston. Biasanya terdapat 3 ring pada piston,
yang pertama dan kedua ring kompresi untuk menahan gas di atas piston tidak masuk ke
bawah piston. Untuk ring yang ke 3 adalah ring oli yang berfungsi untuk memberikan
pelumasan pada piston,dinding silinder dan pin torak.
Pin Piston
Pin piston berfungsi untuk mengikat torak pada batang torak. Pin torak berbentuk
silinder untuk efisiensi agar ringan,jika dibuat pejal maka beban torak akan
bertambah. Pin toral di kunci pada torak dengan menggunakan ring C.
Batang Piston
Batang piston Batang piston berfungsi untuk meneruskan tenaga yang di peroleh dari piston
untuk diteruskan pada poros engkol yang akan di merubah gerak bolak balik piston menjadi
gerak putar pada engkol.
Mekanisme Poros Engkol
Poros engkol bekerja secara berputar dibagian bawah blok silinder dan dihubungkan dengan torak
melalui batang torak. Gerakan naik turun torak dipindahkan ke poros engkol melalui batang torak
yang dipasang pada bantalan jalan poros engkol. Hal ini adalah suatu cara kerja gabungan batang
torak dengan poros engkol sehingga gerakan naik turun piston dapat dirubah menjadi gerak putar
pada poros engkol. Bobot pengimbang dapat juga dipasang dengan membautkannya pada poros
engkol. Aksi yang berlawanan ini juga akan meredam getaran mesin.
Poros engkol dipasang pada blok dengan jaminan tutup bantalan utama dan berputar didalam
bantalan sisipan yang dipasang pada bantalan utama maupun pada tutupnya. Pelumasan pada
bantalan poros engkol adalah dari tekanan pelumasan dari sistem pelumasan mesin. Salah satu
ujung dari poros engkol dipasangkan roda penerus dan ujung lainnya dipasang roda gigi penggerak
poros hubungan.
Pada umumnya pabrik pembuat memproduksi poros engkol dengan menggunakan salah satu dari teknik
berikut ini :
Casting
Cara casting adalah yang paling banyak digunakan pabrik pembuat kenderaan.
Forging atau Billet machine.
Cara forging adalah memberi panas pada bagian dari baja, dikerjakan dengan temperatur dan
pengerasan atau dipres pada poros dalam bentuk yang diinginkan. Proses ini utamanya
digunakan pada kemampuan dan kekuatan yang tinggi.
Poros Engkol Bille
Dibuat dengan proses machining pada billet baja yang padat. Desain ini untuk
kebutuhan poros engkol yang sangat kuat.
Pabrik pembuat poros engkol mengerjakan bantalan utama maupun bantalan jalan
dengan ketelitian yang tinggi. Bantalan-bantalan di finishing dengan alat penghalus
yang sangat halus. Finishing penghalusan permukaan sangat dibutuhkan untuk
menjamin agar dapat mengurangi gesekan antara bantalan yang bergesekan
(bearing dan journal). Fillet atau radius dibuat pada seluruh sisi bantalan duduk
maupun bantalan jalan untuk membuat poros engkol lebih kuat dan mencegah
keretakan.
Antara bantalan duduk dan bantalan jalan dibuat berhimpitan yang tujuannya juga
untuk membuat poros engkol lebih kuat.
Kerusakan pada Poros Engkol :
Poros engkol aus akibatnya:suara mesin berisik dari arah krug as,mesin cepat
panas. Perbaikannya:ganti krug as
Pen krug as aus akibatnya:suara motor berisik,mesin bisa macet.
Perbaikannya:ganti pen krug as
Lahger krug as aus akibatnya:suara mesin berisik,mesin macet Perbaikannya:ganti
lahger krug as
Seal krug as aus/rusak akibatnya:bocor kompresi ckarter Perbaikannya:ganti seal
krug as Lubang spi generator aus akibatnya:generator berputar tidak normal
Perbaikannya:lubang spi di las dan di bubut.
Drat ulir rotor rusak akibatnya generator kendor,motor hidup tidak normal
Perbaikannya:perbaiki drat di tukang las/bubut.
Bantalan duduk dan bantalan jalan berhimpitan
Pada mesin 4 langkah dengan jumlah silinder banyak, terlepas dari berapa banyak
silinder yang ada, masing-masing torak akan menyelesaikan secara utuh 4 kali
langkah dalam 720 derajat poros engkol berputar. Untuk operasional mesin yang
lebih halus adalah tergantung dari interval derajat kerja dari setiap torak pada
poros engkol.
Oleh karena itu, derajat kerja pada poros engkol seperti diterangkan diatas adalah
720 derajat dibagi dengan jumlah silinder.
Untuk mesin dengan jumlah silinder 4 maka derajat kerjanya adalah 720 derajat dibagi 4
= 180 derajat diantara bantalan jalan poros engkol.
Untuk mesin dengan jumlah silinder 6 maka derajat kerjanya adalah 720 derajat dibagi 6
= 120 derajat diantara bantalan jalan poros engkol.
Untuk mesin dengan jumlah silinder 8 maka derajat kerjanya adalah 720 derajat dibagi 8
= 90 derajat diantara bantalan jalan poros engkol.
Pengertian Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua benda
bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang
memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari
90% minyak dasar dan 10% zat tambahan.
Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah mencegah atau mengurangi keausan
sebagai akibat dari kontak langsung antara permukaan logam yang satu dengan permukaan
logam lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat dikurangi, permukaan logam yang
terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang diperlukan akibat terserap gesekan, dan panas
yang ditimbulkan oleh gesekan akan berkurang. Selain mempunyai tugas pokok, pelumas juga
berfungsi sebagai penghantar panas.
Teknik pelumasan adalah suatu cara untuk memperkecil gesekan dan keausan dengan
menempatkan suatu lapisan tipis (film) fluida diantara permukan-permukaan yang
bergesekan. Sementara pelumas dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang berada atau
disisipkan diantara dua permukaan yang bergerak secara relatife agar dapat mengurangi
gesekan antar permukaan tersebut. Teknik pelumasan ini sangat dibutuhkan dalam suatu
industri terutama dalam dunia permesinan yang sangat banyak terjadinya gesekan antara
komponen-komponen mesin dan banyaknya komponen mesin yang harus dijaga kondisinya
agar umur dari suatu komponen mesin tersebut lebih panjang dalam pemakaiannya. Misalnya
dalam gerakan berputar pada bantalan luncur, poros atau jurnal yang beroksilasi pada
bantalan, gabungan dari gerakan menggelinding atau luncuran pada gigi-gigi roda gigi yang
berpasangan, gerakan luncuran pada piston terhadap silindernya dan yang lain yang
kesemuanya itu memerlukan pelumasan.
Jenis-jenis Pelumasan
Pelumasan Hidrodinamis
Pada pelumasan hidrostatis ini menggunakan pompa tekanan tinggi yang akan
menekan minyak pelumas ke bagian-bagian yang bergerak. Pelumasan jenis ini tidak
memerlukan gerakan relatif dan biasanya digunakan pada mesin-mesin yang bagian-
bagian bergeraknya terlalu berat seperti turbin yang berkapasitas besar tidak
dimungkinkan lagi terjadinya pelumasan hidrodinamis pada saat start, sementara tipe
pelumasan lainnya tidak dihendaki terjadi. Untuk ini diperlukan tekanan yang besar
terjadi pada lapisan tipis minyak pelumas di antara poros dan bantalan misalnya.
Tekanan demikian dapat diperoleh dengan menggunakan pompa tekanan tinggi yang
akan menekan minyak pelumas ke bagian-bagian yang bergesek, bukann sekedar
pompa tekanan rendah yang berfungsi hanya sebagai pendistribusi atau pensirkulasi
minyak pelumas. Pelumasan hidrostatis disebut juga pelumasan tekanan luar karena
tekanan yang timbul diakibatkan pengaruh kerja dari luar sistem. Setelah poros
berputar dengan kecepatan tinggi biasanya pompa tekanan tinggi yang digunakan
dapat dihentikan sementara pompa tekanan rendah sebagai pensuplai minyak
pelumas terus difungsikan.
Pelumasan Elastohidrodinamis (Elastohydrodynamic
Lubrication)
Pelumasan jenis ini dipakai jika kontak bidang antara kedua permukaan yang
bergerak sangat kecil seperti kontak titik atau kontak garis sehingga akan timbul
tekanan yang demikian besar pada lapisan tipis minyak pelumas yang membatasi
permukaan-permukaan tersebut. Pelumasan dengan tipe seperti ini dapat
ditemukan pada bantalan gelinding meskipun pelumasan hidrodinamis dapat juga
dilakukan.
Pelumasan Bidang Batas (Boundary Lubrication)
Di bawah pengaruh kondisi kerja yang paling hebat, seperti pada pemotongan logam
atau roda gigi yang mengalami beban kejut, adiktif tekanan ekstrim digunakan.
Tekanan adiktif ekstrim ini merupakan senyawa minyak yang dapat larut dan
biasanya mengandung zat belerang, chlorin atau fosfor yang bereaksi denga
permukaan bantalan pada temperatur tinggi yang timbul dimana lapisan tipis minyak
pelumas pecah, membentuk zat lapisan tipis yang titik cairnya tinggi antara
permukaan-permukaan yang berkontak. Pada proses pelumasan tekanan ekstrim
sedikit keausan tak dapat dielakkan antara permukaan yang bergerak tapi boleh jadi
sangat kecil dan hampir berakhir bagi permukaan yang bergerak relatif.
Sifat Pelumasan
Karakterisik Penting Untuk Pelumas Cair .Beberapa sifat penting yang sangat
dibutuhkan agar minyak lumasi dapat berfungsi dengan baik adalah .
Low volatility atau tidak mudah menguap, terutama pada kondisi operasi. Volatilitas
suatu minyak lumas penting sekali dalam pemilihan jenis pelumas dasar sesuai
dengan pemakaian. Sifat ini tidak dapat diperbaiki dengan penambahan aditif.
Fluiditas atau sifat mengalir dalam daerah suhu operasi. Karakterisitik aliran
dipengaruhi sebagian besar oleh minyak dasar. Fluiditas dapat diperbaiki dengan
aditif > Pour point depressants untuk memperbaiki aliran pada suhu, viscosity
modifiers untuk memperbaiki aliran pada suhu tinggi.
Stabilitas selama periode pemakaian. Sebagian sifat ini ditentukan oleh sifat minyak
dasar, namun terutama ditentukan oleh aditif yang memperbaiki stabilitas..
Stabilitas pelumas sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan seperti temperatur,
potensial oksidasi dan kontaminasi dengan air, fraksi bahan bahan yang tak terbakar,
dan asam-asam korosif. membatasi umur pelumas. Aditif sangat berperan menaikkan
kinerja dan umur pelumas.
Kompatibilitas atau kecocokan dengan bahan lain dalam sistim. Kompatibilitas
pelumas dengan seals, bearings, clutch plates dll., sebagian ditentukan oleh sifat
minyak dasar. Namun aditif juga dapat memiliki pengaruh besar memperbaiki sifat
ini.
Klasifikasi Kekentalan Minyak Pelumas
Menurut SAE (Society of American Engineers)
5W - 1.300 cSt - -
Min Max
Of oC CSt cSt
85 W 10 -12,2 11,0 -
90 - - 14,0 25
140 - - 25,0 43
250 - - 43,0 -
Kesimpulan