4 Pelaksanaan Pekerjaan
5 Masalah Proyek
6 Pengendalian Proyek
STRUKTUR BAWAH
1. Latar Belakang
Yogyakarta kota wisata
1
Investasi
menjanjikan
3 Malioboro Pusat Pemerintahan Yogyakarta
Lokasi Proyek
Luas Tanah : ± 3.263 m²
Total Luas Seluruh Lantai : ± 29.430 m²
Jumlah Lantai : 1 Basement
1 Lower Ground
1 Upper Ground
8 Lantai
Struktur Bawah Bangunan : Pondasi dan DPT
Struktu Atas Bangunan : Beton Bertulang
Manajemen Proyek
Pemilik Proyek
PT. Bidakara Indah Sejahtera
Konsultan MK
PT. Dacrea Design and Engineeriing
Consultants
Keterangan :
3
Retaining Wall Bawah
Pondasi Telapak / Telapak Kolom
Beton
Galian Lantai Kerja Beskisting Penulangan Pengecoran
Decking
Menyesuaikan Batako ± per 1 meter Telapak dan Kolom Secara continue
tipe & dimensi
Pondasi Raft
Beton
Penulangan Bekisting Pengecoran
D13 Decking
± 1 meter K300 - soldier pile
K350 - tanah
5. Permasalahan dan Solusi
CUACA KONDISI LAPANGAN KOORDINASI
Musim Hujan Pusat Kota Perencana – Pelaksana
Solusi : menggunakan terpal Solusi : mobilisasi di malam hari Solusi : mengadakan pertemuan
Masalah
SOSIAL & PELAKSANAAN
Protes Masyarakat Keropos
Sekitar Solusi Solusi : pemakaian sikagrout
Solusi : Sosialisasi
6. Pengendalian Proyek
Mutu
1. Tes Uji Tekan Beton Waktu
2. Tes Uji Tarik Baja 1. Kurva S
3. Slump test
Pengendalian
Biaya Teknis
RA Belanja : RA Pelaksanaan 1. Laporan Rutin
2. Rapat Koordinasi
7. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Proyek Pembangunan Extension Mall and Novotel Suite Malioboro dibangun dengan fungsi
utama yaitu pusat perbelanjaan dan penginapan bagi masyarakat Yogyakarta maupun
wisatawan yang datang ke Kota Yogyakarta.
Koordinasi dan manajemen proyek yang baik dan terarah oleh seluruh pihak yang terkait
didalam proyek menentukan keberhasilan dan kelancaran pekerjaan proyek.
Perlu adanya pengendalian material, peralatan, maupun tenaga kerja untuk mengefisienkan
biaya pelaksanaan proyek.
Pengawasan yang ketat dan intensif selama di lapangan baik dari segi pelaksanaan, material,
peralatan, maupun tenaga kerja sangat berperan dalam upaya mengendalikan mutu pekerjaan
agar diperoleh hasil pekerjaan yang tepat waktu, biaya dan mutu.
b. Saran
Mengadakan kontrol secara continue, meningkatkan evaluasi pekerjaan dan memperhatikan
kualitas material dan pekerjaan agar berjalan sesuai dengan perencanaan.
Koordinasi yang baik antara pelaksana di lapangan dengan pengawas sebelum melakukan
pekerjaaan di lapangan. Misal pada pekerjaan pengecoran, sehingga jika ada kesalahan di
lapangan dapat diselesaikan bersama tanpa menyalahakan salah satu pihak.
Perlu adanya hubungan yang harmonis dan kompak antara kontaktor pelaksana dengan
pengawas proyek agar jalannya pelaksanaan proyek sesuai harapan..
Terima Kasih