Inayatur Rosyidah
Leukemia
• Tidak terkendalinya proliferasi SDP di sumsum
tulang. Pada keadaan akut (atau tahap lanjut
dari keadaan kronis, proliferasi sel leukemia
menyebabkan tidak adanya ruang untuk
proliferasi sel normal
• Terjadi kerusakan/ggn
pada stem sel
hematopoetik yang
berdiferensiasi menjadi
semua sel myeliod:
monosit, granulosit
(basofil, neutrofil,
eosinofil) eritrosit,
platelet
Akut Myeloid Leukemia (AML)
Fase Kronis
• Interferon dan citocyne untuk memperbaiki
kelainan kromosom.
• Hydroxyurea atau busulfan untuk mengurangi
SDP
• Leukopheresis: memisahkan dan membuang
leukosit
• Antracyline (daunomycin) untuk mengurangi
SDP secara cepat
Penatalaksanaan Medis KML
Fase Tranformasi
Tanda dan gejala: demam, nyeri tulang,
penurunan BB, pembesaran limpa, anemia,
trombositopenia, peningkatan basofil
Dapat berkemgang menjadi AML atau ALL
• Terapi induksi seperti pada AML dan ALL
• Transplantasi sumsum tulang
Akut Limfositik Leukemia (ALL)
Faktor Resiko:
• Penyakit kronis
• Imunitas yang tidak adekuat
• Pertahanan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, cedera jaringan,
penurunan aksi silia, stasis cairan tubuh, perubahan pH sekret,
gangguan peristaltik)
• Pertahanan sekunder yang tidak adekuat (penurunan Hb,
leukopenia, penekanan respon inflamasi)
• Peningkatan paparan lingkungan terhadap patogen
• Prosedur invasif
• Malnutrisi
• Trauma
• Destruksi jaringan
• Agen pengobatan seperti: Imunosupresan
• Imunosupresif
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
Definisi: Perubahan epidermis
dan/atau dermis
Batasan karakteristik:
• Pengurangan lapisan-lapisan kulit
(dermis)
• Gangguan struktur tubuh
• Gangguan permukaan kulit
Batasan Karakteristik:
• Melaporkan nyeri secara verbal dan nonverbal
• Menunjukkan kerusakan
• Posisi untuk mengurangi nyeri
• Gerakan untuk melindungi
• Tingkah laku berhati-hati
• Muka topeng
• Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
• Fokus pada diri sendiri
• Fokus menyempit (penurunan persepsi waktu, kerusakan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan )
• Tingkah laku distraksi (jalan-jalan, menemui orang lain, aktifitas berulang)
• Respon otonom (diaporesis, perubaha tekanan darah, perubahan nafas, nadi dilatasi pupil)
• Perubahan otonom dalam tonus otot (dalam rentang lemah ke kaku)
• Tingkah laku ekspresif (gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas panjang, mengeluh)
• Perubahan dalam nafsu makan
Batasan Karakteristik :
• Pulsasi arteri mulai menghilang
• Gangguan fungsi motorik
• Perubahan karakteristik kulit (rambut,kuku,kelembaban, kuku, sensasi, suhu)
• Perubahan tekanan darah di ekstremitas
• Warna kulit pucat ketika elevasi, ketika posisi dikembalikan, warna tidak berubah
• Penyembuhan luka terlambat
• Lemah atau tidak ada nadi
• Edema
• Nyeri ekstremitas
• Parestesia
Batasan karakteristik :
• Gangguan visual
• Penurunan karbondioksida • AGD abnormal
• Takikardi • Sianosis (pada neonatus)
• Hiperkapnea • Warna kulit : abnormal (pucat,
• Gelisah kehitam -hitaman)
• Somnolen • Hipoksemia
• Iritabilitas • Hiperkabia
• Hipoksia • Sakit kepala ketika bangun
• Kebingungan • Abnormal frekuensi, irama,
kedalaman napas
• Dispnea
• Abnormal ph arteri
• Nasal flaring (napas cuping hidung)
Faktor yang berhubungan:
• Ketidakseimbangan perfusi ventilasi
• Perubahan membran kapiler – alveoli
POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
Definisi : ventilasi atau pertukaran udara inspirasi dan atau ekspirasi yang
tidak adekuat
Batasan karakteristik : Faktor yang berhubungan:
• Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi • Hiperventilasi
• Penurunan ventilasi permenit • Hipoventilasi
• Penggunaan otot nafas tambahan untuk • Deformitas tulang
bernafas
• Nyeri
• Pernafasan nasal flaring
• Deformitas dinding dada
• Dispnea
• Cemas
• Orthopnea
• Penurunan energi/ kelelahan
• Penyimpangan pengembangan dada
• Disfungsi neuromuskular
• Nafas pendek
• Kerusakan muskuloskletal
• Pernafasan posisi tripod
• Kerusakan kognitif/persepsi
• Nafas dengan bibir
• Obesitas
• Masa ekspirasi memanjang
• Cedera tulang belakang
• Peningkatan diameter anterior-posterior
• Posisi tubuh
• Frekuensi nafas : < 11 atau > 24
• Imaturitas neurologis
• Kedalaman pernafasan :
• Kelelahan otot pernafasan
• volume tidal dewasa saat istirahat 500 cc
• volume tidal bayi 6-8 cc/kgBB
• Penurunan kapasitas vital
KEKURANGAN VOLUME CAIRAN
Definisi : Keadaan individu yang mengalami penurunan cairan intravaskuler, interstisial,
dan atau intrasel. Diagnosis ini merujuk ke dehidrasi yang merupakan kehilangan
cairan saja tanpa perubahan dalam natrium.
Batasan karakteristik :
• Kelemahan
• Haus
• Penurunan turgor kulit/lidah
• Kulit dan membran mukosa kering
• Peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, penurunan volume/tekanan nadi
• Penurunan pengisian vena
• Perubahan status mental
• Penurunan urin output
• Peningkatan konsentrasi urin
• Peningkatan suhu tubuh
• Peningkatan hematokrit
• Penurunan berat badan mendadak