Anda di halaman 1dari 30

PSIKOPATOLOGI

Dr. Taufik Ashal, SpKJ


Pendahuluan
• Ilmu Psikiatri dipenuhi dengan fenomenologi
• Tanda dan gejala klinis gangguan jiwa merupakan
fenomena psikopatologi
– yang secara objektif dapat diamati,
– muncul dari keluhan pasien bersifat subyektif
– dapat terjadi bersama sama hingga membentuk sindroma
klinis .
• Kemampuan mengenali tanda dan gejala spesifik
memungkinkan dokter dapat mengerti dalam
berkomunikasi dengan dokter lain, membuat diagnosis
secara akurat, menangani atau memberi pengobatan,
memperkirakan prognosis, dan menggali masalah
psikopatologi, untuk menentukan penyebab dan
psikodinamika secara menyeluruh.
I. KESADARAN = Sensorium
Keadaan fungsional dari individu untuk mengadakan relasi dan
limitasi terhadap dunia sekitarnya,sesuai dg yang ditangkap oleh
panca indra

A. Gangguan Kesadaran:
1. Disorientasi → waktu, tempat, personal
2. Kesadaran berkabut = kejernihan ingatan ↓
3. Stupor = hilang reaksi terhadap sekeliling
4. Delirium = kebingungan, gelisah dg rasa takut dan halusinasi
5. Koma
6. Koma vigil =mutisme akinetik
7. Twilight state = ggn kesadaran dg halusinasi
8. Dream like state → kejang parsial komplek, epsi psikomotor
9. Somnolen
B. Gangguan Atensi (perhatian)
1. Distraktibilitas ketidakmampuan untuk memusatkan atensi;
penarikan atensi kepada stimulasi eksternal yang tidak penting atau tidak
relevan.
2. Inatensi selektif hambatan hanya pada hal-hal yang
menimbulkan kecemasan
3. Hipervigilensi→ pemusatan perhatian yang berlebihan pada semua
stimulasi internal dan eksternal, biasanya merupakan akibat sekunder dari
keadaan delusional atau paranoid.
4. Trance → atensi pada kesadaran berubah, hipnosis
C. Gangguan Sugestibilitas → adalah kepatuhan dan
respon yang tidak kritis terhadap gagasan atau pengaruh
dari luar diri pasien.

1. Folie a deux → ggn emosional yg berhubungan antar dua/


tiga orang
2. Hipnosis → kesadaran yg diinduksi secara buatan yg ditandai
dg peningkatan sugestibilita
II. EMOSI
• Adalah suasana perasaan yang dihayati secara
sadar bersifat kompleks, melibatkan pikiran,
persepsi, dan perilaku individu, yang
berhubungan dengan mood dan afek.

A. Mood
Adalah suasana perasaan yang meresap dan
dipertahankan, yang dialami secara subyektif,
dilaporkan oleh pasien dan terlihat oleh orang
lain
1. Euthym = normal
2. Hypothim = murung, putus asa, depresi
3. Hypertim = elasi, ekspansif, euforik, manik
4. Mood disforik= mood yang tidak menyenangkan
5. Empty = kosong, hambar
6. Irritable= mudah tersinggung
7. Alexythimia = sulit mengungkapkan perasaan
B. Afek → respon emosional yang terlihat sekarang,
dapat dinilai dari ekspresi wajah, pembicaraan, sikap
dan gerak-gerik tubuh
1. Afek luas
2. Afek menyempit/terbatas
3. Appropriate affect/serasi
4. Inappropriate affect
5. Afek yang tumpul penurunan serius dari kemampuan
ekspresi wajah dan bahasa tubuh yang sangat kurang
6. Afek yang datar (flat) lebih parah drpd tumpul, kehilangan
ekspresi emosi, ekspresi wajah datar, pandangan mata
kosong, sikap pasif, gerakan sangat minimal
7. Afek yang labil perubahan irama perasaan yang cepat
C. Emosi yang lain
1. Kecemasan
2. Kecemasan yag mengambang bebas
3. Ketakutan
4. Ketegangan (tension)
5. Panik
6. Apati
7. Ambivalensi
8. Abreaksional
9. Rasa malu
10.Rasa bersalah
D. Gangguan psikologis yg berhubungan dgn mood
1. Anoreksia
2. Hiperfagia
3. Insomnia
4. Hipersomnia
5. Variasi diurnal
6. Penurunan libido
7. Konstipasi
III. PERILAKU MOTORIK
1. Echopraksial: meniru gerakan
2. Katatonia: kelainan motorik, al:
• Katalepsiistilah umum untuk suatu posisi yang tidak
bergerak yang dipertahankan terus menerus
• Furor katatonik (Catatonic excitement)aktivitas motorik
yang teragitasi, tidak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh
stimulasi eksternal
• Stupor katatonik penurunan aktivitas motorik yang
nyata, seringkali sampai titik imobilitas dan tampak tidak
menyadari sekelilingnya (spt patung)
• Cerea flexibilitas postur kaku yang dapat dibentuk/
diubah (fleksibilitas lilin)
3. Negativisme; tahanan/ tanpa motivasi thd instruksi
4. Stereotipik: gerakan berulang dg pola sama
5. Mannerisme; pergerakan ganjil yang tidak disadari,menjadi kebiasaan
6. Mutisme: membisu
7. Overaktifitas
• Agitasi psikomotor : perasaan selalu ingin bergerak
• Hiperaktivitas
• Tikpergerakan motorik yang spasmodik dan tidak disadari.
• SomnabulismeTidur berjalan
• Akanthisiaperasaan subjektif terhadap ketegangan motorik sebagai akibat
sekunder dari medikasi antipsikotik atau medikasi lain, yang menyebabkan
kegelisahan; duduk dan berdiri berulang secara berganti-ganti dan berulang;
• Kompulsi: impuls tidak terkontrol untuk melakukan tindakan berulang
kleptomania, nimfomania,satiriasis, trikotilomania
8. Hipoaktivitas: penurunan aktivitas
9. Agresi: tindakan yang kuat dan diarahkan tujuan yang mungkin verbal atau fisik;
bagian motorik dari afek kekerasan, kemarahan atau permusuhan.
10. Abulia: penurunan impuls untuk bertindak dan berpikir
11. Vagaboundage : jalan-jalan seperti berkelana tanpa tujuan.
IV. BERPIKIR

Adalah aliran dari suatu gagasan, simbol dan


asosiasi yang bertujuan, dimulai dengan
suatu masalah atau tugas dan mengarah
pada kesimpulan yang berorientasi
kenyataan.
A. Gangguan bentuk atau proses pikir
1. Neologisme : kata baru yg diciptakansering
dgn mengkombinasi suku kata
2. Word salad : campuran kata dan frasa yg
membingungkan
3. Sirkumstansialitas :bicara yg tdk langsung , lambat
dalam mencapai tujuan tetapi akhirnya mencapai titik
yg diharapkan
4. Tangensialitas :ketidakmampuan utk mempunyai
pikiran yg diarahkan oleh tujuan
5. Inkoherensi :Pembicaraan yg tdk logis biasanya
tdk dpt dimengerti
6. Perseverasi :respon terhadap stimulus sebelumnya yg menetap
stlh stimulus baru
7. Verbigerasi : pengulangan kata2 atau frasa spesifik yg tdk
mempunyai arti
8. Ekolalia : pengulangan kata2 atau frasa seseorang secara
patologis,cenderung berulang,menetap
9. Kondensasi :penggabungan konsep menjadi satu konsep
10. Pengenduran asosiasi :gagasan bergeser dari satu subjek dgn
cara yg sama sekali tdk berhubungan
11. Flight of idea : verbalisasi atau permainan kata yg cepat dan
terus menerus yg menghasilkan pergeseran dr 1 ide ke ide lain
12. Asosiasi bunyi (Clang assosiation): asosiasi kata2 yg mirip
bunyinya tp tdk ada artinya
13. Blocking :Terputusnya aliran pikiran secara tiba2
B. Gangguan pada isi pikiran
1. Kemiskinan isi pikiran: pikiran yg memberikan sdkt
informasitdk ada pengertian,frasa tdk jelas
2. Waham/delusi; keyakinan yang salah, tidak dapat
dikoreksi, tidak sesuai dengan realitas dan budaya yang
berlaku di lingkungan pasien dan hrs diuji
• Waham aneh/ bizzare
• Waham sistematik
• Waham sejalan mood/tidak
• Waham nihilistik
• Wakam somatik
• Waham paranoid: besar, cemburu, kejar
• Waham kendali: thougt withdrawal, insertion, broadcast
• Waham erotis/ erotomania
3. Hipokondria; perhatian berlebihan pada kesehatan
pasien
4. Obsesi; ketekunan/ keinginan patologis yang tak dapat
ditentang/ dihilangkan
5. Kompulsi; kebutuhan untuk melakukan suatu impuls yang
patologis, jika ditahan menyebabkan kecemasan
6. Koprolalia; pengungkapan secara kompulsif dari kata kata
cabul
7. fobia; rasa takut patologis yg persisten,irasional,berlebihan
ditandai dgn selalu menghindari stimulus atau situasi tertentu
V. PEMBICARAAN
adalah gagasan, pikiran, perasaan yang diekspresikan
melalui bahasa, komunikasi melalui kata-kata
A. Lakukan penilaian terhadap:
1. Spontanitas
2. Kecepatan; bicara cepat, sulit menghentikan pembicaraan
3. Logorrhea; banyak bicara, koheren, logis
4. ArtikulasiDisatria; kesulitan dalam artikulasi, artikulasi tidak
jelas
5. Volume
6. Kesesuaian jawaban
B. Gangguan afasik (gangguan dalam mengeluarkan bahasa)
1. Afasia motorik; disebabkan gangguan kognitif, bicara
terhenti-henti, susah payah, tidak akurat
2. Afasia sensoris; kehilangan kemampuan mengerti arti
kata
3. Afasia nominal; kesulitan menemukan nama yg tepat
untuk suatu benda
4. Afasia sintikal; kesulitan menyusun kata
5. Afasia logat khusus, seluruh kata yang dihasilkan
neologistik
6. Afasia global: kombinasi afasia afasia yang berat
VI. PERSEPSI
Adalah proses pemindahan stimulasi fisik menjadi informasi
psikologis, proses mental dimana stimulasi sensoris dibawa ke
kesadaran
A. Gangguan persepsi:
1. Halusinasi: persepsi sensoris yang palsu,tdk
disertai stimulus external yg nyata
• Halusinasi audiotorik
• Halusinasi visual
• Halusinasi olfaktorik
• Halusinasi gestatorik
• Halusinasi taktil
2. Ilusi ; persepsi atau interprestasi persepsi yang salah
B. Gangguan yg berhubungan dengan gangguan
kognitif:
Ketidak mampuan untuk mengenali dan menginterprestasikan kepentingan
kesan sensorik
1. Anosognosia :ketidakmampuan mengenali suatu defek neurologis pd
dirinya
2. Somatogpagnosia :ketidakmampuan utk mengenali bagian tubuh
sebagai milik tubuhnya sendiri
3. Agnosia visual :ketidakmampuan mengenali benda/org
4. Astereognosis :ketidakmampuan mengenali benda melalui
sentuhan
5. Prosopagnosia :ketidakmampuan mengenali wajah
6. Apraksia :ketidakmampuan melakukan tgs tertentu
7. Simultagnosia :ketidakmampuan mengerti lebih dr satu elemen
pandangan visual pada suatu waktu
8. Adiadokokinesia :ketidakmampuan melakukan pergerakan yg cepat
C. Gangguan yang berhubungan dgn konversi dan
disosiatif
1. Anestesia histerikal:hilangnya modalitas sensoris yg
disebabkan konflik emosional
2. Makropsia:menyatakan benda lebih besar dari sesungguhnya
3. Miropsia:menyatakan benda lebih kecil dari sesungguhnya
4. Depersonalisasi : Perasaan subjektif merasa tdk
nyata,aneh,tdk dapat mengenali diri
5. Derealisasi:perasaan subyektif bahwa lingkungan adala
aneh,tdk nyataperubahan realitas
6. Fuga(fugue):mengambil identitas baru pada amnesia
identitas yg lama
VII. DAYA INGAT
• Yaitu fungsi dimana informasi disimpan diotak dan
selanjutnya diingat kembali ke kesadaran.

• Tingkat Daya Ingat


1. Segera (immediate)Reproduksi atau pengingatan hal2 yg
dirasakan dalam beberapa detik sampai menit
2. Baru saja (recent): Pengingatan peristiwa yg telah lewat
beberapa hari
3. Agak lama(recent past)pengingatan peristiwa yg telah lewat
beberapa hari
4. Lama (remote)pengingatan peristiwa yg telah lama terjadi
Gangguan daya ingat;
1. Amnesia→ketidakmampuan sebagian atau keseluruhan untuk
mengingat masa laluanterogard/retrogard
2. Paramnesia; pemalsuan ingatan
• Konfabulasipengisian kekosongan ingatan secara tdk disadari
oleh pengalaman yg tdk nyatatdk mempunyai dasar kenyataan
• Deja vuilusi pengenalan visual
• Deja entenduilusi pengenalan auditoris
• Deja penseilusi bahan pikiran baru dikenali sbgai pikiran
sblmnya
• Jamais vuperasaan palsu tentang ketidakkenalan thdp situasi
nyata yg telah dialami seseorang
VIII. INTELEGENSIA
• Kemampuan untuk mengerti, mengingat,
menggerakkan dan menyatukan secara
konstruktif pelajaran sebelummya.
A. Retardasi mental; kurangnya intelegensia
• Ringan (IQ 50-70)
• Sedang (IQ 35-50)
• Berat( IQ 20-35)
• Sangat berat (IQ dibawah 20)
B . Dementia; perburukan fungsi intelektual
organik dan global tanpa pengaburan
kesadaran
1. Diskalkulia:hilangnya kemampuan utk melalukan perhitungan
2. Disgrafia :hilangnya kemampuan utk menulis dalam gaya
bahasa yg kursif;hilangnya struktur kata
3. Aleksia :hilangnya kemampuan membaca yg sblmnya dimiliki

C. Pseudodemensia :Gambaran klinis yg menyerupai


demensia yg tdk disebabkan suatu kondisi organik
D. Berpikir konkret :berpikir harafiah, tanpa
penggunaan kiasan
E. Berpikir abstrak :Kemampuan utk mengerti nuansa
artiberpikir multidimensional dgn kemampuan
mengunakan kiasan dan hipotesa
IX. TILIKAN (INSIGHT)
Kemampuan pasien untuk mengerti penyebab
sebenarnya dan arti dari suatu situasi
Mengetahui kondisi dirinya dan penyakitnya
tingkat tilikan menurut PPDGJ – III :
1. Penyangkalan penyakit sama sekali.
2. Menyadari bahwa dirinya sakit dan membutuhkan bantuan tetapi dalam waktu yang
bersamaan menyangkal penyakitnya.
3. Sadar bahwa mereka adalah sakit tetapi melemparkan kesalahan pada orang lain, pada faktor
eksternal, atau pada faktor organik.
4. Sadar bahwa penyakitnya disebabkan oleh sesuatu yang tidak diketahui pada diri pasien.
5. Tilikan intelektual: menerima bahwa pasien sakit dan bahwa gejala atau kegagalan dalam
penyesuaian sosial adalah disebabkan oleh perasaan irasional atau gangguan tertentu dalam
diri pasien sendiri tanpa menerapkan pengetahuan untuk pengalaman di masa depan.
6. Tilikan emosional sejati: kesadaran emosional tentang motif dan perasaan di dalam diri
pasien dan orang yang penting dalam kehidupannya, yang dapat menyebabkan perubahan

dasar dalam perilaku pasien .


X. PERTIMBANGAN (JUDGEMENT)
• Kemampuan untuk menilai situasi secara benar dan
untuk bertindak secara tepat dalam situasi tersebut

A. Pertimbangan kritis:kemampuan utk


menilai,melihat,memilih berbagai pilihan
B. Pertimbangan otomatis: kinerja refleks di dalam suatu
tindakan
C. Pertimbangan yg terganggu:menghilangkan kemampuan utk
mengerti situasi dengan benar dan bertindak tepat
Reality Testing Ability
• RTA kemampuan seseorang untuki menilai
realitas
• Kemampuan ini akan menentukan persepsi,
respon emosi dan perilaku dalam berelasi
dengan kealitas kehidupan.
• Waham, halusinasi, daya nilai sosial yang
buruk adalah contoh penggambaran gangguan
berat dalam menilai realita.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai