Anda di halaman 1dari 28

CEPHALGIA KRONIK

Pembimbing:
dr. Ika Marlia, M.Sc, Sp.S
Pendahuluan
Nyeri kepala adalah sensasi tidak nyaman yang dirasakan di daerah kepala akibat segala hal yang
merusak atau berpotensi mengakibatkan kerusakan struktural. Nyeri kepala terbagi atas nyeri kepala
primer yaitu nyeri kepala yang bukan diakibatkan oleh adanya kelainan struktural di intrakranial,
sebaliknya pada nyeri kepala sekunder

Prevalensi nyeri kepala di USA menunjukkan 1 dari 6 orang (16,54%) atau 45 juta orang menderita
sakit kepala kronik dan 20 juta dari 45 juta tersebut merupakan wanita. 75% dari jumlah di atas
adalah tipe tension headache
Laporan Kasus
Identitas Pasien

Nama : Nn.RP
Usia : 22 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Banda Aceh
Suku : Aceh
Pekerjaan : Mahasiswi
No CM : 0-91-99-55
Tanggal Periksa : 17 Desember 2018
Anamnesis

Keluhan Utama : Nyeri kepala


Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yang dirasakan sejak ± 7
bulan yang lalu. Nyeri kepala dirasakan terus-menerus dengan intensitas sedang-
berat di kedua belah kepala sampai ke tengkuk. Nyeri dirasakan seperti tertekan,
yang diperberat dengan aktivitas dan berkurang dengan istirahat dan minum obat.
Riwayat mual dan muntah tidak dikeluhkan pasien. Pasien mengaku kepalanya
pernah terpukul oleh teman pada saat berativitas. Riwayat kejang tidak ada,
muntah menyemprot tidak ada. Riwayat pandangan kabur dan pandangan ganda
tidak dikeluhkan.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien sudah mengalami keluhan yang sama sejak 1 tahun belakangan ini.
Riwayat darah tinggi tidak ada, sakit gula tidak ada, stroke tidak ada.
Riwayat Penggunaan Obat-obatan:
Pasien sudah mendapat terapi sebelumnya dari RS daerah namun pasien tidak
tahu nama obatnya.

Riwayat Penyakit Keluarga:


Tidak ada keluarga dengan keluhan yang sama seperti pasien.

Riwayat Pekerjaan dan Kebiasaan Sosial:


Pasien seorang mahasiswi tingkat akhir yang sedang menyelesaikan
tugas akhirnya. Memiliki pola tidur yang tidak teratur akhir-akhir ini. Pasien juga
sering mengkonsumsi kopi.
Status Internus

Keadaan Umum : Baik


Kesadaran : E4 M6 V5
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi : 83 kali/ menit
Pernafasan : 18 kali/menit
Suhu : 36,50C
Berat Badan : 56 kg
tinggi Badan : 158 cm
IMT : 22,4 kg/m2
NRS :7
Pemeriksaan Fisik

Kulit Kepala
Warna : Kuning langsat Bentuk : normocephali
Turgor : cepat kembali Wajah : simetris
Mata : konjungtiva anemis (-/-),
Sianosis : tidak ada
sklera ikterik (-/-), konjungtiva
Ikterus : tidak ada hiperemis (-/-), berair (-/-),
Oedema : tidak ada pupil bulat isokor 3 mm/3 mm
Anemia : tidak ada RCL (+/+), dan RCTL (+/+)
Telinga : darah dari liang telinga (-/-),
berair (-/-)
Hidung : sekret (-/-), darah (-/-), deviasi
septum (-)
Mulut : dalam batas normal
Tonsil : T1/T1
Faring : simetris
Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran KGB
Palpasi : TVJ (N) R-2 cm H2O

Thoraks
Inspeksi
Statis : simetris, bentuk normochest
Dinamis : simetris, pernafasan throrako abdominal, retraksi suprasternal dan
retraksi interkostal tidak dijumpai
Paru Pemeriksaan Depan Belakang
Kiri Simetris Simetris
Inspeksi
Kanan Simetris Simetris
Stem fremitus normal, Stem fremitus normal,
Kiri
nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
Palpasi
Stem fremitus normal, Stem fremitus normal,
Kanan
nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
Kiri Sonor Sonor
Perkusi
Kanan Sonor Sonor
Nafas utama : vesikuler Nafas utama : vesikuler
Kiri Nafas tambahan : Wheezing (-), Nafas tambahan : Wheezing
Ronki (-) (-), Ronki (-)
Auskultasi
Nafas utama : vesikuler Nafas utama : vesikuler
Kanan Nafas tambahan : Wheezing (-), Nafas tambahan : Wheezing
Ronki (-) (-), Ronki (-)
Jantung Abdomen
Inspeksi : Iktus kordis tidak Inspeksi : Bentuk simetris, soepel,
terlihat hepar, organomegali (-),
Palpasi : Iktus kordis teraba di Auskultasi : Peristaltik usus normal,
ICS V linea midclavicularis bruit dan thrill (-)
Sinistra Palpasi : Nyeri tekan dan defans
Perkusi : muskular tidak dijumpai
Atas : ICS II sinistra Hepar : Tidak teraba
Kiri : ICS V linea midclavicularis Lien : Tidak teraba
sinistra Ginjal : Ballotement (-/-)
Kanan : ICS V di linea parasternal Perkusi : Suara timpani di semua
dekstra lapangan abdomen.
Auskultasi : BJ I > BJ II normal, reguler
murmur tidak dijumpai
Genitalia
Tidak dilakukan pemeriksaan.

Anus
Tidak dilakukan pemeriksaan

Tulang belakang
Simetris, nyeri tekan (-)

Kelenjar limfe
Pre-aurikuler : tidak teraba membesar
Post-aurikuler : tidak teraba membesar
Sub-mandibula : tidak teraba membesar
Supra-clavicula : tidak teraba membesar
Axilla : tidak teraba membesar
Inguinal : tidak teraba membesar
Ekstremitas
Akral teraba hangat

Superior Inferior

Kanan Kiri Kanan Kiri

Sianosis Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Oedema Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Fraktur Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada


Status Neurologis
A. G C S : E4 M6 V5
Pupil : Isokor (3 mm/3 mm),
Reflek Cahaya Langsung : (+/+)
Reflek Cahaya Tidak Langsung : (+/+)
Tanda Rangsang Meningeal : Kaku kuduk (-)
Laseque : Negatif
Kernig : Negatif
Kaku Kuduk : Negatif
Brudzinski I : Negatif
Brudzinski II : Negatif
Nervus Cranialis
Kelompok Sensoris: Nervus III
Kanan Kiri
1 Nervus I (fungsi Normal (otonom)
penciuman) Ukuran pupil 3 mm 3 mm
2 Nervus II Bentuk pupil bulat bulat
-Tajam penglihatan 20/20 Refleks cahaya + +
-Lapangan pandang Normal langsung
-Fundus okuli Tidak dilakukan Refleks cahaya + +
-Pengenalan warna Normal tidak langsung
3 Nervus V (fungsi Normal Nistagmus - -
sensasi wajah)
4 Nervus VII (fungsi Normal Strabismus - -
pengecapan 2/3 anterior Eksoftalmus - -
lidah) Pandangan ganda Tidak ada Tidak ada
5 Nervus VIII (fungsi Normal
pendengaran dan
keseimbangan)
6 Nervus IX (pengecapan Normal
1/3 posterior lidah)
Nervus III, IV, VI
Kanan Kiri Nervus VII
(gerakan okuler) Kanan Kiri
(fungsi motorik)
Pergerakan bola
Mengerutkan dahi Normal Normal
mata :
Lateral Normal Normal Menutup mata Normal Normal
Atas Normal Normal
Menggembungkan pipi Normal Normal
Bawah Normal Normal
Memperlihatkan gigi Normal Normal
Medial Normal Normal
Diplopia Normal Normal Sudut bibir Normal Normal

Nervus V (fungsi motorik) Nervus IX & X


Kanan Kiri
Membuka mulut Normal (fungsi motorik)
Bicara Normal Normal
Menggigit dan mengunyah Normal Menelan Normal Normal
Nervus XI (fungsi motorik)
Mengangkat bahu Normal

Memutar kepala Normal

Nervus XII (fungsi motorik)


Artikulasi lingualis Normal
Menjulurkan lidah Tidak ada lateralisasi
Disartria Normal
Anggota Gerak Atas Anggota Gerak Bawah

Motorik Motorik
Pergerakan : (+/+) Pergerakan : (+/+)
Kekuatan : 5555/5555 Kekuatan : 5555/5555
Tonus : N/N
Tonus : N/N Atrofi : -/-
Atrofi : -/- Gerakan Involunter : -/-
Gerakan Infolunter : -/-
Refleks Fisiologis
Refleks Fisiologis Patella : (+/+)
Achilles : (+/+)
Biceps : (+/+)
Triceps : (+/+)
Reflek Patologis Sensibilitas
Babinski : (-/-) Rasa suhu : Normal
Chaddok : (-/-) Rasa nyeri : Normal
Gordon : (-/-) Rasa raba : Normal
Oppenheim : (-/-)
Tromner : (-/-)
Hoffman : (-/-)

Klonus Fungsi Vegetatif


Paha : (-/-) Miksi : Dalam batas normal
Defekasi : Dalam batas normal
Kaki : (-/-)
Tanda Laseque : (-/-)
Tanda Kernig : (-/-)
Gerakan Involunter
Tremor : Ekstremitas Atas (-/-), Ekstremitas bawah (-/-)
Chorea : Ekstremitas Atas (-/-), Ekstremitas bawah (-/-)
Atetosis : Ekstremitas Atas (-/-), Ekstremitas bawah (-/-)
Myocloni : Ekstremitas Atas (-/-), Ekstremitas bawah (-/-)
Spasme : Ekstremitas Atas (-/-), Ekstremitas bawah (-/-)

Koordinasi dan Keseimbangan


Cara berjalan : Normal
Romberg test : Normal
Tes Finger to finger : Normal
Tes finger to nose : Normal
Pronasi-supinasi : Normal
Diagnosis Kerja
Diagnosis Klinis : Cephalgia kronik
Diagnosis Topis : Vaskular intracranial
Diagnosis Etiologis : Tension Type Headache
Diagnosis Patologis :-

Diagnosis Banding
- Tension Type Headache
- Cluster Headache
- Migraine tanpa aura
Planning
- CT- Scan kepala
- Laboratorium

Tatalaksana
- Citicolin 2x500 mg
- Paracetamol 3x500 mg

Edukasi
- Hindari hal pencetus terjadinya sakit kepala
- Managemen waktu : membuat target setiap hari dalam mengerjakan tugas,
tidak mengerjakan dalam satu waktu
- Istirahat saat sudah lelah
- Mencari tempat dan suasana yang nyaman saat mengerjakan tugas
- Minum obat secara teratur
PEMBAHASAN DAN TINJAUAN PUSTAKA
KASUS Pasien datang dengan keluhan Nyeri kepala merupakan perasaan atau
nyeri kepala yang dirasakan sejak sensasi tidak nyaman yang dirasakan di
± 7 bulan yang lalu. Nyeri kepala bagian kepala akibat segala hal yang
dirasakan terus-menerus dengan merusak atau berpotensi mengakibatkan
intensitas sedang-berat di kedua Kerusakan struktural. Tension type
belah kepala sampai ke tengkuk. headache (TTH) merupakan sensasi
Nyeri dirasakan seperti tertekan, nyeri pada daerah kepala akibat kontraksi
yang diperberat dengan aktivitas terus menerus otot- otot kepala dan
dan berkurang dengan istirahat tengkuk (M. splenius kapitis, M. temporalis,
dan minum obat. Riwayat mual M. masseter, M. sternokleidomastoid,
dan muntah tidak dikeluhkan M. trapezius, M. servikalis posterior, dan
pasien. Pasien mengaku kepalanya M. levator scapula).
pernah terpukul oleh teman pada saat
berativitas. Riwayat kejang tidak ada,
muntah menyemprot tidak ada. Riwayat

TEORI
pandangan kabur dan pandangan ganda
tidak dikeluhkan.
PEMBAHASAN DAN TINJAUAN PUSTAKA
KASUS Pasien datang dengan keluhan Tension Type Headache episodik, apabila
nyeri kepala yang dirasakan sejak frekuensi serangan tidak mencapai 15 hari
± 7 bulan yang lalu. Nyeri kepala setiap bulan.Tension Type Headache
dirasakan terus-menerus dengan episodik (ETTH) dapat berlangsung selama
intensitas sedang-berat di kedua 30 menit ± 7 hari. Tension Type Headache
kronik (CTTH) apabila frekuensi serangan
belah kepala sampai ke tengkuk.
lebih dari 15 hari setiap bulan dan
Nyeri dirasakan seperti tertekan,
berlangsung lebih dari 6 bulan
yang diperberat dengan aktivitas
dan berkurang dengan istirahat
dan minum obat. Riwayat mual
dan muntah tidak dikeluhkan
pasien. Pasien mengaku kepalanya
pernah terpukul oleh teman pada saat
berativitas. Riwayat kejang tidak ada,
muntah menyemprot tidak ada. Riwayat

TEORI
pandangan kabur dan pandangan ganda
tidak dikeluhkan.
PEMBAHASAN DAN TINJAUAN PUSTAKA
KASUS Pasien datang dengan keluhan Tension Type Headache harus memenuhi
nyeri kepala yang dirasakan sejak syarat yaitu sekurang-kurangnya dua dari
± 7 bulan yang lalu. Nyeri kepala berikut ini: adanya sensasi tertekan/terjepit,
dirasakan terus-menerus dengan intensitas ringan-sedang, lokasi bilateral,
intensitas sedang-berat di kedua tidak diperburuk aktivitas. Selain itu, tidak
belah kepala sampai ke tengkuk. dijumpai mual muntah, tidak ada salah satu
dari fotofobia dan fonofobia. Gejala klinis
Nyeri dirasakan seperti tertekan,
dapat berupa nyeri ringan-sedang, tumpul
yang diperberat dengan aktivitas
seperti ditekan atau diikat, tidak berdenyut,
dan berkurang dengan istirahat menyeluruh, nyeri lebih hebat pada daerah
dan minum obat. Riwayat mual kulit kepala, oksipital, dan belakang leher,
dan muntah tidak dikeluhkan terjadi spontan, memburuk oleh stress,
pasien. Pasien mengaku kepalanya insomnia, kelelahan kronis, iritabilitas,
pernah terpukul oleh teman pada saat gangguan konsentrasi, kadang vertigo, dan
berativitas. Riwayat kejang tidak ada, rasa tidak nyaman pada bagian leher,
muntah menyemprot tidak ada. Riwayat rahang serta temporomandibular

TEORI
pandangan kabur dan pandangan ganda
tidak dikeluhkan.
PEMBAHASAN DAN TINJAUAN PUSTAKA
KASUS Dari hasil pemeriksaan vital sign Meskipun pada pemeriksaan neurologik
didapatkan TD: 120/70 mmHg, HR: 83 pada kebanyakan pasien nyeri kepala
kali/menit. Pemeriksaan fisik generalisata menunjukkan hasil yang normal,
didapatkan dalam batas normal. pemeriksaan neurologik serial tetap dianjur
Pemeriksaan neurologis, GCS : E4M6V5 kan.
(compos mentis), tidak dijumpai tanda
rangsang meningeal. Pemeriksaan nervus
cranialis dan koordinasi-keseimbangan
dalam batas normal.

TEORI
PEMBAHASAN DAN TINJAUAN PUSTAKA
KASUS Pasien direncanakan pemeriksaan Head Tidak ada uji spesifik untuk mendiagnosis
CT-Scan non kontras dan laboratorium TTH dan pada saat dilakukan pemeriksaa
neurologik tidak ditemukan kelainan apapun.
TTH biasanya tidak memerlukan
pemeriksaan darah, rontgen, CT scan kepala
maupun MRI.
Pemeriksaan penunjang pada kasus ini
dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan
adanya perdarahan maupun tumor
intracranial.

TEORI
PEMBAHASAN DAN TINJAUAN PUSTAKA
KASUS Pasien mendapatkan terapi Paracetamol Saat nyeri timbul dapat diberikan beberapa
3x500 mg dan Citicolin 2x500 mg obat untuk menghentikan atau mengurangi
sakit yang dirasakan saat serangan muncul.
Penghilang sakit yang sering digunakan
adalah: paracetamol dan NSAID seperti
aspirin, ibuprofen, naproxen, dan ketoprofen.
paracetamol efektif untuk sakit kepala
sedang sampai berat dalam dosis tinggi.

TEORI
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai