Infeksi Saluran Kemih
Infeksi Saluran Kemih
5
• Klasifikasi berdasarkan klinis :
1. Asymptomatic bacteriuria
2. Acute uncomplicated cystitis in women
3. Recurrent infections in women
4. Acute uncomplicated pyelonephritis in women
5. Complicated UTIs in both sexes
6. Catheter-associated UTIs
Schrier RW. Manual of Nephrology, 7th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins, 2009.
ISK Komplikasi
• ISK komplikasi
adalah ISK dengan kelainan anatomi atau
fungsi dari saluran kemih yang menghalangi
aliran urin
• ISK-k
ISK pada manula, penderita netropenia,
pasca transplantasi, penderita dgn terapi
prednison pd autoimun, wanita hamil, ISK
berulang dengan kuman yang sama
ISK pada wanita
• 20 % wanita ISK akan berkembang menjadi
ISK berulang
• Uretra bagian distal dan vagina sering dihuni
bacterial anaerob
• Pada tractus vagina terdapat mikroflora tu
Lactobacili, bila mikroflora hilang mk terjadi
kolonisasi bakteri
• Pemakai spermisid akan mematikan
mikroflora
Faktor risiko
Lerma, Edgar V. "Urinary Tract Infection and Obstruction." Current essentials: nephrology & hypertension. New York: McGraw-Hill
Medical, 2012. 329-336
Etiologi
Fungal Bacterial
ISK
Viral Other
Patogenesis ISK
• Bakteri
1. ada fimrae . Yaitu protein permukaan bakteri
yg berikatan dengan molekul KHO host
2. molekul adesi : protein permukaan yg
melekat lebih lanjut dengan host --kolonisasi
3. Toxin - menimbulkan inflamasi pada sel
Patogenesis
Bacterial
attachment of Faktor Faktor
mucosa predisposisi risiko
E.coli
Faktor virulensi
variasi fase
ISK
Peranan
toksin faktor
virulensi lain
Sudoyo A, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV.
PATOGENESIS
• Adanya strain uropatogenik yang stabil di
kolon merupakan sumber bakteri yang
menetap
• ISK dimulai dengan kolonisasi bakteri di
uretra yang berasal dari kolon
Brenner & Rector’s The Kidney 9th : Urinary Tract Infection in Adults
Patofisiologi
Manifestasi klinis
Brenner & Rector’s The Kidney 9th : Urinary Tract Infection in Adults
Laboratorium
• Kultur urin : Indikasi pasien • Midstream urin
dengan gejala atau klinis ISK, dimasukan ke dalam
terdeteksi ISK dalam follow up, kontainer steril setelah
pelepasan kateter yang menetap, mencuci bersih genitalia
skrining bakteriuria • Urin didapatkan dari
asimptomatik dalam kehamilan, kateterisasi atau aspirasi
pasien dengan uropati obstruktid jarum suprapubik dari
dan stasis sebelum dimasukkan kandung kemih
instrumen • Aspirasi urin dengan
• Metode : 2 jam setelah jarum steril dari kateter
pengambilan kultur, bila > tertutup
diawetkan bahan kimia
DIAGNOSIS DEFINITIF
• ≥ 103 (1.000) cfu /mL dari urinalisis midstream
Sensitivity 80%, spesificity 90%
Komplikata :
– ≥ 104 cfu/mL laki-laki
– ≥ 105 cfu/mL wanita
• Tatalaksana 3 hari TMP/SMX first line pada area dengan resistensi e.coli
<20% ~ guideline lokal AB
• Fluorokuinolon 3 hari alternatif u/ intolerance TMP/SMX / ada fx risiko
resisten TMP/SMX, ISK 6 bulan terakhir, usia >> / ISK rekurens.
• AB betalaktam 7 hari (amox-clav, nitrofurantoin & sefalosporin oral alternatif
lain Lerma, Edgar V. "Urinary Tract Infection and
• Jika regimen 3 hari gagal nilai kemungkinan komplikata Obstruction." Current essentials: nephrology &
hypertension. New York: McGraw-Hill Medical,
2012. 329-336
Recurrent infections
• Untuk mencegah
• Evaluasi pemakaian yg tepat dan waktu yg singkat
Catheter-associated UTI
• 20% prevalensi & 10% • Kateterisasi jangka panjang
mortalitas (>30 hr) komplikasi :
• Durasi risiko infeksi – Multiple resistensi
• Mayoritas asimptomatik dan patogen terhadap
tidak menerima Ab 10-25% antibiotik
pasien simtomatik terapi – Bakteremia, demam,
dengan antibiotik penurunan kesadaran
• Skrining 48 jam setelah kateter – Obstruksi kateter,
dilepas direkomendasikan pembentukan batu
– Infeksi lokal
– Fistula & kanker kandung
Lerma, Edgar V. "Urinary Tract Infection and Obstruction." Current
kemih
essentials: nephrology & hypertension. New York: McGraw-Hill
Medical, 2012. 329-336
Factor Risiko CAUTI
• Wanita, hamil, penyakit kronik, DM
• Azotemia
• Stent ureter
• Imunokompromise
• Kateter > 6 hari
• Pemasangan diluar ruang opereasi
• Posisi yg tidak tepat
• Tutup yg tidak baik
Candiduria or Funguria
• Umum didapat pada pemakaian • IDSA asimptomatik tidak
kateter menetap, terutama pasien diterapi , Ab u/ gejala (+) & +
ICU, antibiotik spktrum luas, atau flukonazole 200 mg/hari 7 – 14
diabetes. hari & pelepasan kateter bila
• Umumnya kandida sp. mungkin
kolonisasi • Severely ill pielonefritis +
• Faktor risiko : pemakaian kateter fungemia terapi sistemik
menetap lama, pemakaian antibiotik, flukonazole 6 mg/kgbb/hari /
dan usia lanjut amfoterisin B 0.6 mg/kg bb/
• Asimptomatik pelepasan kateter hari
eradikasi 40% dari infeksi • Amfoterisin B lebih baik u
insuf renal
Lerma, Edgar V. "Urinary Tract Infection and Obstruction." Current essentials: nephrology & hypertension. New York: McGraw-Hill Medical, 2012.
329-336
ISK-k karena pemakaian kateter
• Disebut juga Catheter associated urinary tract
infection =CAUTI
• Penyebab utama nasokomial dan bakteri gram
negatif di RS
• Resiko bakteruria dari hari ke hari meningkat 10%
• Komplikasi:bakteriuria kronik, sistitis, epididimitis,
pielonefritis, sepsis, kematian
• Untuk mencegah
• Evaluasi pemakaian yg tepat dan waktu yg singkat
TEKNIK PENGUMPULAN URIN
• Pemeriksaan rutin : pemeriksaan fisik urin,
kimiawi,pemeriksaan mikroskopik
• Teknik pengumpulan urin mid-stream clean-
catch cara terbaik.
• Pemeriksaan langsung dilakukan dalam
waktu 1-2 jam setelah dikumpulkan
• Pengawet urin: thymol, borate, formalin,
toluene
Oxford handbook of clinical medicine, 7th ed. 2007
Manual of Nephrology, 6th ed. Lippincot williams & wilkins. 2005
Fogazzi GB, et al. Am J Kidney Dis 2008; 51 (6); 1052-67
TEKNIK PENGUMPULAN URIN
• Wanita:
• Gunakan tampon vagina jika memungkinkan
• Renggangkan labia saat menampung urin
• Bersihkan area periuretra dari anterior ke
posterior dengan kassa beberapa kali