Anda di halaman 1dari 132

ABV 3.

PELAYANAN KESEHATAN IBU


DAN ANAK

KELANGSUNGAN HIDUP IBU BAYI Dan ANAK

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 1


MODUL 3

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 2


ABV 3.2

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat :

 Menjelaskan konsep dasar KHIBA (angka kematian


Ibu, Bayi dan Balita ; pengertian KHIBA dan sasaran
KIP/Konseling KHIBA)
 Memahami masalah yang dihadapi calon pengantin
 Memahami masalah yang dihadapi keluarga dengan
ibu hamil
 Memahami masalah yang dihadapi keluarga dengan
ibu pasca persalinan
 Memahami masalah yang dihadapi keluarga dengan
pasca keguguran
 Memahami masalah yang dihadapi keluarga yang
mempunyai bayi
 Memahami masalah yang dihadapi keluarga yang
mempunyai anak balita

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 3


ABV 3.3

I. PENDAHULUAN
KEMATIAN IBU BAYI DAN ANAK

 Angka Kematian Ibu (MMR) 307/100.000


kelahiran hidup.
 Angka Kematian Bayi (IMR) 35/1.000
kelahiran hidup
 Angka Kematian Balita (U5MR) 46/1.000
kelahiran hidup -- termasuk katagori
Menengah Tinggi
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 4
ABV 3.4

 Penyebab Kematian Ibu:


Faktor kesehatan, non medis dan sosekbud

 Penyebab Kematian Bayi:


Dipengaruhi oleh pola reproduksi, juga
rendahnya kesadaran keluarga dalam
perawatan dan pengasuhan anak.
 Penyebab Kematian Balita:
Umumnya karena penyakit Diare
dan ISPA

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 5


ABV 3.5

PENDORONG KEMATIAN IBU


3 Terlambat
 Terlambat mengetahui tanda-tanda bahaya dan
pengambilan keputusan
 Terlambat sampai di tempat pelayanan
 Terlambat dilayani di tempat pelayanan

4 Terlalu
 Terlalu muda (< 20 thn)
 Terlalu tua (> 35 thn)
 Terlalu banyak (> 3 anak)
 Terlalu dekat jarak kehamilan (< 3 tahun)

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 6


ABV 3.6

Berapa usia yang ideal untuk mulai hamil?


Usia 20 tahun ( mengacu pada Kurun Reproduksi
Sehat ), dengan alasan :

 Secara fisik perkembangan organ reproduksi


dan jalan lahir sudah cukup optimal

 Secara psikis diharapkan calon ibu sudah


mencapai kematangan yang diharapkan serta
sudah mempunyai cukup waktu untuk
mendapatkan pendidikan formal

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 7


ABV 3.7

Bagaimana upaya mencegah kehamilan “


4 terlalu” ?
 Edukasi : bagi para tenaga kesehatan serta
masyarakat umum mengenai berbagai bahaya
kehamilan dengan “4 terlalu”

 Membuka jalur konsultasi dan pelayanan yang


seluas-luasnya bagi pasangan yang ingin
mendapatkan pelayanan mengenai cara
pencegahan kehamilan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 8


ABV 3.8
Perbandingan antara bayi jarak
kelahiran 3–4 th dengan jarak
kelahiran 2 th (SDKI 2002-2003)
 1,5 kali lebih besar kemungkinan bertahan hidup
pada minggu pertama setelah kelahiran.
 2,2 kali lebih besar kemungkinan bertahan hidup
pada 28 hari pertama setelah kelahiran.
 2,3 kali lebih besar kemungkinan bertahan hidup
pada tahun pertama kehidupannya.
 2,4 kali lebih besar kemungkinan bertahan hidup
sampai usia 5 tahun.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 9


ABV 3.9

TIGA PESAN KUNCI MPS


 Setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih
 Setiap komplikasi kebidanan dan neonatal
mendapat pelayanan yang adekuat
 Setiap wanita usia subur mempunyai
akses terhadap pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan dan penanganan
komplikasi keguguran.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 10


ABV 3.10
PENGERTIAN KELANGSUNGAN
HIDUP IBU, BAYI DAN ANAK BALITA
1. Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan Anak Balita
(KHIBA); adalah hak azasi ibu dan anak balita untuk
mencapai hidup berkualitas, yang harus dikembangkan
oleh dirinya dan keluarga, dihormati oleh orang lain
dan dijamin oleh negara.
2. MMR : Ibu adalah setiap perempuan yang masih atau
pernah terikat dalam pernikahan yang sah dan
mempunyai anak/tidak mempunyai anak.
3. IMR: Bayi adalah setiap manusia yang berusia 0 – 12
bulan.
4. Anak Balita adalah anak yang berumur 1 sampai 5
tahun.
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 11
ABV 3.11

SASARAN KIP/KONSELING
KELANGSUNGAN HIDUP IBU, BAYI
DAN ANAK BALITA

 Calon Pengantin
 Keluarga dengan Ibu Hamil
 Keluarga dengan Ibu Pasca Persalinan
 Keluarga dengan Ibu Pasca Keguguran
 Keluarga yang mempunyai Bayi
 Keluarga yang mempunyai Anak Balita

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 12


ABV 3.12

II.CALON PENGANTIN
Hal-hal yang sebaiknya dilakukan Calon
Pengantin:
 Kedua calon pengantin perlu memeriksakan
kesehatannya. Apabila ternyata sakit agar segera
berobat.
 Calon pengantin perempuan mendapat suntikan
TT, untuk mencegah tetanus pada bayi yang akan
dilahirkannya.
 Mendapatkan penjelasan tentang kesehatan
dalam perkawinan, termasuk yang berkaitan
dengan kehamilan, persalinan, masa nifas, dan KB.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 13


ABV 3.13
PERMASALAHAN CALON PENGANTIN

 Kurangnya pengertian pengaruh kehamilan


pada usia muda (di bawah 20 th) atau usia tua
(di atas 35 th)
 Kurangnya pengetahuan tentang akibat kurang
gizi dan anemia sebagai akibat pola makan yang
salah
 Kurangnya kesadaran pentingnya perencanaan
kehamilan
 Pentingnya menghindari perilaku seks yang
tidak sehat

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 14


ABV 3.14

III. KELUARGA DENGAN IBU HAMIL


HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
SELAMA KEHAMILAN:
 Pemeriksaan kehamilan
 Keadaan yang perlu diwaspadai dalam
kehamilan
 Tanda-tanda bahaya kehamilan
 Pemeliharaan dan Perawatan
kehamilan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 15


ABV 3.15

KELUARGA DENGAN IBU HAMIL


Tanda-tanda awal kehamilan:
 Terlambat haid
 Nyeri payudara
 Mual, kadang-kadang muntah
terutama pada pagi hari
 Sering buang air kecil
 Perubahan berat badan
 Sering lelah
 Suasana hati berubah
 Pola makan berubah

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 16


ABV 3.16

KELUARGA DENGAN IBU HAMIL


KAPAN SESEORANG MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA
 Seorang Ibu sebaiknya memeriksakan
kehamilannya segera setelah terlambat datang
haid
 Frekuensi untuk memeriksakan kehamilan,
sekurang-kurangnya 4 x dalam masa kehamilan.

Namun apabila dirasakan ada tanda-tanda bahaya


kehamilan, Ibu harus segera memeriksakan
kehamilannya.
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 17
ABV 3.17

KELUARGA DENGAN IBU HAMIL

KEADAAN YANG PERLU DIWASPADAI PADA IBU


HAMIL
 Umur di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun
 Pernah mengalami kesulitan dalam kehamilan
dan persalinan sebelumnya
 Jumlah anak lebih dari 3 orang
 Jarak persalinan terakhir dengan awal kehamilan
sekarang kurang dari 2 tahun
 Tinggi badan kurang dari 145 cm

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 18


ABV 3.18
KELUARGA DENGAN IBU HAMIL

KEADAAN YANG PERLU DIWASPADAI


PADA IBU HAMIL
 Lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
 Mempunyai riwayat penyakit menahun (TBC,
Sesak Nafas, Kencing Manis)
 Berat badan ibu hamil tidak naik selama 3
bulan berturut-turut
 Kelainan letak janin dalam rahim
 Selaput kelopak mata pucat, 5 L (anemia)

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 19


ABV 3.19

KELUARGA DENGAN IBU HAMIL

Tanda bahaya pada Ibu Hamil

 Keluar darah dari jalan lahir


 Keluar air ketuban sebelum waktunya
 Bengkak tangan/kaki dan wajah, pusing dan
dapat diikuti kejang
 Gerakan janin berkurang atau tidak ada
 Muntah terus dan tidak mau makan
 Demam tinggi

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 20


ABV 3.20

KELUARGA DENGAN IBU HAMIL


Hal-hal yang perlu dihindari oleh Ibu
hamil
 Jangan berdekatan dengan orang sakit
 Jauhi asap rokok dan jangan merokok
 Hindari makanan dan minuman
beralkohol
 Hindari kerja berat
 Hindari penggunaan obat-obatan tanpa
petunjuk dokter/bidan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 21


ABV 3.21

KELUARGA DENGAN IBU HAMIL


Mengapa terjadi Anemia

 Kandungan zat besi dari makanan yang


dikonsumsi tidak mencukupi kebutuhan.
 Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat
besi karena perubahan fisik.
 Meningkatnya pengeluaran zat besi dari
tubuh

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 22


ABV 3.22

KELUARGA DENGAN IBU HAMIL


KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)

KEK yaitu Kekurangan gizi terlalu lama


Akibat KEK sama dengan akibat Anemia

Tanda-Tanda KEK :

 Berat badan kurang dari 40 kg

 Cepat lelah, lemah, hingga mudah sakit


 LILA-nya kurang dari 23,5 cm

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 23


ABV 3.23
IV. KELUARGA DENGAN IBU
PASCA PERSALINAN
UPAYA YANG PERLU DILAKUKAN
Untuk Diri Ibu :
 Menjaga kebersihan badannya
 Olah raga ringan
 Minum tablet tambah darah
 Makan makanan bergizi
 Istirahat yang cukup
 Tidak melakukan dulu hubungan sex
 Memberikan ASI Ekslusif sedini mungkin,
sehingga bisa berfungsi sebagai Metoda
Amenorea Laktasi (MAL)
 Menggunakan alat konstrasepsi pasca
persalinan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 24


ABV 3.24

Kepada Bayinya :

 Memberikan ASI sesering mungkin agar


bayi sehat
 Memberikan kasih sayang, melalui
belaian dan pelukan
 Memberi stimulasi dengan
menggantung benda benda berbunyi
atau berwarna cerah diatas tempat
tidur
 Menjaga kebersihan tubuh bayi dan
lingkungannya.
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 25
ABV 3.25

KELUARGA DENGAN IBU PASCA


PERSALINAN
Gangguan Kesehatan yang sering
timbul pada Ibu Masa Nifas :
 Terlalu banyak darah
 Demam
 Lochia berbau
 Nyeri perut
 Anemia
 Stres Berat

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 26


ABV 3.26

KELUARGA DENGAN IBU PASCA


PERSALINAN
Gangguan yang sering timbul
pada bayi :
 Kedinginan
 Luka tali pusat
 Bayi agak kekuningan
 Berat badan rendah

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 27


ABV 3.27
KEUNTUNGAN BER-KB PADA
KESEHATAN REPRODUKSI
a. Mengatur kehamilan, berarti mencegah kematian
ibu karena komplikasi hamil & persalinan
(kontribusi KB dalam pencegahan kematian ibu
20-50 % , Prof.F.A.Moeloek)
b. Merencanakan kehamilan untuk mencegah KTD
melalui penggunaan alat/obat/cara kontrasepsi yg
sesuai dgn kondisi kesehatan.
c. Mengatur kehamilan pada usia optimal (20-35 th);
jarak melahirkan lebih dari 36 bulan; melahirkan
kurang dari 4 kali  menurunkan risiko kematian
maternal
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 28
ABV 3.28

KELUARGA DENGAN IBU PASCA


PERSALINAN
Pengertian :
KB Pasca Persalinan, adalah :

Program untuk mengatur kelahiran,


menjaga jarak dan menghindari kehamilan
yang belum/tidak diinginkan (KTD),
melalui penggunaan kontrasepsi setelah
melahirkan.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 29


ABV 3.29
KELUARGA DENGAN IBU PASCA
PERSALINAN
Penggunaan kontrasepsi pasca persalinan:

• Ibu setelah 30 menit melahirkan, menyusui


ekslusif: Metoda Amenorea Laktasi (MAL)
• Ibu melahirkan, setelah placenta lahir
sebelum 10 menit, dapat langsung dipasang
IUD (tanpa menggunakan inserter (alat
pemasangan IUD)
• Ibu setelah melahirkan dan tidak ingin anak
lagi, dalam 48 jam dapat dilakukan sterilisasi
(MOW)
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 30
ABV 3.29a
KELUARGA DENGAN IBU PASCA
PERSALINAN
Penggunaan kontrasepsi pasca persalinan:
• Ibu masa nifas kurang 6 minggu dan sedang
menyusui secara eksklusif, tidak boleh
menggunakan Pil/Suntikan kombinasi. Yang
boleh adalah Pil/Suntikan progestin saja, Implant,
IUD, Kondom, MOW.
• Ibu masa nifas 6 mgg – 6 bln dan sedang
menyusui secara eksklusif, tidak dianjurkan
menggunakan Pil/Suntikan kombinasi, kecuali jika
kontrasepsi lainnya bagi ibu menyusui tidak
tersedia.
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 31
ABV 3.30

KELUARGA DENGAN IBU PASCA PERSALINAN


Penggunaan kontrasepsi pasca persalinan:

 Ibu setelah 6 bln melahirkan, menyusui dan


belum haid, semua jenis kontrasepsi boleh
digunakan, dengan persayaratan tidak sedang
hamil dan memenuhi persyaratan medis
 Ibu setelah 6 bln melahirkan, menyusui, dan
sudah haid, semua jenis kontrasepsi boleh
digunakan, dengan persyaratan tidak sedang
hamil dan memenuhi persyaratan medis.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 32


ABV 3.30a
KELUARGA DENGAN IBU PASCA
PERSALINAN
Penggunaan kontrasepsi pasca persalinan:
• Ibu dengan masa nifas belum 3 mg, tidak menyusui,
tidak boleh menggunakan Pil/Suntikan kombinasi, krn
akan meningkatkan risiko kelainan pembekan darah

• Ibu dengan masa nifas sudah lebih 3 mg, tidak


menyusui, belum haid, semua jenis kontrasepsi boleh
digunakan, dengan persyaratan tidak sedang hamil
dan memenuhi persyaratan medis. Jika memakai Pil
kombinasi, tidak boleh hubungan atau harus
menggunakan kontrasepsi tambahan lainnya
selama 7 hari

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 33


ABV 3.31

V. KELUARGA DENGAN IBU PASCA


KEGUGURAN
Pengertian
Pengertian Keguguran:
Keguguran:
Keluarnya
Keluarnya hasil
hasil konsepsi
konsepsi sebagian
sebagian atau
atau
seluruhnya,
seluruhnya, sebelum
sebelum kehamilan
kehamilan 2020
minggu
minggu atau
atau berat
berat janin
janin kurang
kurang dari
dari 500
500
gram.
gram.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 34


ABV 3.32
KELUARGA DENGAN IBU PASCA
KEGUGURAN
Macam-macam keguguran:
 Keguguran spontan : Terjadi karena sebab
alamiah/ tidak disengaja
 Keguguran Buatan : keguguran yang sengaja
dilakukan, bila ada indikasi untuk menyelamatkan
kesehatan ibu atau ibu tidak menginginkan
kehamilan tersebut karena sudah tidak ingin anak
lagi, atau kegagalan KB, malu karena belum
menikah.
 Unsafe abortion = Keguguran yang tidak aman
Keguguran yang dilakukan oleh orang yang tidak
berwenang atau tidak pada fasilitas yang sesuai.
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 35
ABV 3.33

KELUARGA DENGAN IBU PASCA


KEGUGURAN

Tanda-tanda keguguran:
 Timbul perdarahan yang makin lama makin
banyak setelah ada tanda-tanda kehamilan
 Terasa sakit di bawah perut dan seputar
pinggang secara periodik
 Keluar jaringan hasil konsepsi dari vagina

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 36


ABV 3.34

KELUARGA DENGAN IBU PASCA


KEGUGURAN
Asuhan Pasca Keguguran (sumber :
Penatalaksanaan klinik Pasca abortus dan
komplikasinya 1998) :
 Penanganan gawat daruratan dan komplikasi
abortus
 Konseling dan pelayanan kontrasepsi pasca
keguguran
 Usaha agar kehamilan berikutnya aman

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 37


ABV 3.35
KELUARGA DENGAN IBU PASCA KEGUGURAN
Penanganan kegawat daruratan dan komplikasi :
Langsung dirujuk ke RS.
Konseling Pasca keguguran:
 Mengetahui mengapa abortus terjadi.
 Mengetahui apakah kehamilan tersebut memang
diinginkan oleh ibu.
 Menjelaskan bahwa ibu perlu menjarangkan
kehamilan untuk sementara waktu (paling sedikit
6 bulan ).
 Menjelaskan alternatif/pilihan kontrasepsi yang
sesuai dengan kondisi ibu.
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 38
ABV 3.36
KELUARGA DENGAN IBU PASCA
KEGUGURAN
Pengertian:
KB Pasca Keguguran, adalah:
Program untuk mengatur kelahiran, menjaga
jarak dan mengakhiri kehamilan yang
belum/tidak diinginkan (KTD), agar tidak
terulangnya keguguran, melalui penggunaan
kontrasepsi setelah keguguran.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 39


PANDUAN PEMILIHAN KONTRASEPSI APK ATAS DASAR PENILAIAN KLINIS ABV3.37

Kondisi Klinik Perhatian Anjuran

Semua metode temporer


- Implant, dpt segera diberikan
KB Alamiah,T’Anjurkan - AKDR dpt segera digunakan
Tidak ada komplikasi Diafragma, T’Sesuai - Pil tunggal /kombinasi dapat
segera digunakan
- Spermasida atau diafragma
digunakan apabila hubungan
seksual sdh memungkinan
- Tubekomi, bukan waktu yang
tepat (bila ada indikasi medis
dan non medis)
- Suntikan (DMPA)

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 40


ABV 6.38
PANDUAN PEMILIHAN KONTRASEPSI APK ATAS DASAR
PENILAIAN KLINIS
Kondisi Klinik Perhatian Anjuran
 Diduga Infeksi atau  Tubektomi, tidak - Implan,
Tidak dpt dianjurkan hingga infeksi - Suntikan
menyingkirkan infeksi atau omplikasi dpt diatasi - Pill
(memerlukan waktu 3
bulan) - Spematoside

 Diduga abortus
provokatus  AKDR tdk dianjurkan
hingga infeksi dpt diatasi - Kondom,
(memerlukan wkt 3 bulan) diagragma, bila
hubungan seks
 Tanda & gejala memungkinan
infeksi/sepsis

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 41


ABV 6.39

PANDUAN PEMILIHAN KONTRASEPSI APK ATAS DASAR


PENILAIAN KLINIS
Kondisi Klinik Perhatian Anjuran
 Trauma Traktus  Tubektomi, tidak - Implan,
genetalis dianjurkan kecuali - Suntikan
trauma sembuh
 Perforasi usus (dgn  AKDR tdk dianjurkan
atau tanpa trauma kecuali trauma
sembuh - Pill
usus)
- Kondom, bila hubungan seks
memungkinan
 Trauma hebat  Spermisida
Tdk - Spermisida/Diafragma
(termasuk luka
bakar bahan kimia dianjurkan, kecuali
bila trauma sembuh dianjurkan, kecuali seksual
pd vagina atau sudah
servix) Diafragma, tidak
memungkinkan kecuali
apabila perforasi uterus tanpa
hubungan komplikasi

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 42


PANDUAN PEMILIHAN KONTRASEPSI ATAS DASAR PENILAIAN KLINIS ABV 3.40

Kondisi Klinik Perhatian Anjuran

Tubektomi, tidak AKDR (dng progesteron),


dianjurkan hingga mengurangi perdarahan
anemia teratasi menstruasi
Pil hormon tunggal, Pil hormon kombinasi, mulai
tunggu hingga anemia dalam 7 hr pertama pasca
teratasi abortus untuk meningkatkan
faktor koagulasi
Suntikan, tunggu
hingga anemia teratasi
AKDR (inert/tembaga), Spermisida, digunakan apabila
tunggu hingga anemia hubungan seksual sudah
teratasi Digunakan apabila hubungan
memungkinkan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 43


ABV 3.41
PANDUAN PEMILIHAN KONTRASEPSI ATAS DASAR PENILAIAN KLINIS

Kondisi Klinik Perhatian Anjuran

Abortus Inkomplit Tubektomi, tunggu Implant


hingga involusi uterus
mencapai kondisi Suntikan
normal ( 4-6 minggu ) Pil

Spermisida
Kondom/Diafragma
Digunakan apabila hubungan
seksual sudah memungkin-
kan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 44


ABV 3.42
VI. KELUARGA YANG MEMPUNYAI
BAYI
GANGGUAN KESEHATAN BAYI
Masa bayi 0 – 6 jam setelah lahir :
 Sulit menyusu (Tidur terus sehingga tidak menyusu)
 Demam atau hipotermia
 Mekonium (Kotoran bayi pertama) cair, berwarna hijau
gelap dengan lendir/darah
 Sianosis pada kulit atau bibir

Bila ditemukan salah satu tanda di atas, minta


keluarganya membawa ke dokter/bidan terdekat.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 45


ABV 3.43

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI


GANGGUAN KESEHATAN BAYI
Masa bayi 0 – 7 hari setelah lahir :
 Infeksi pada tali pusat (tali pusat merah,
bengkak, basah dan berbau)
 Bayi agak kekuningan (ikterus)
 Sesak nafas
 Perut kembung
 Bayi muntah
Bila ditemukan salah satu tanda di atas, minta
keluarganya membawa ke dokter/Rumah Sakit
terdekat.
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 46
ABV 3.44

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI


GANGGUAN KESEHATAN BAYI
Masa bayi 7 – 30 hari setelah lahir :
 Infeksi pada tali pusat (Kejang)
 Ikterus berat.
 Muntah terus-menerus atau muntah dengan
perut membesar.
 Mata bengkak dan bernanah atau berair.
Bila ditemukan salah satu tanda di atas, minta
keluarganya membawa ke dokter/Rumah Sakit
terdekat.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 47


ABV 3.45

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI


Masa bayi > 30 – 40 hari setelah lahir :
Umumnya gangguan kesehatan sudah tidak
ada. Bayi saatnya dibawa ke Posyandu untuk
diketahui tumbuh kembangnya serta
mendapatkan imunisasi lengkap pada
waktunya.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 48


ABV 3.46

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI


Penyakit yang umum diderita bayi:
1. ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), adalah
penyakit batuk pilek pada bayi yang menyebabkan
sesak bernapas.
2. DIARE, adalah keadaan dimana bayi buang-buang
air sebanyak 3 kali atau lebih, dengan kotoran
seperti air (”watery stool”)
3. OTITIS MEDIA AKUT, adalah infeksi telinga
bagian tengah yang terjadi mendadak. Biasanya
bayi akan mengalami panas tinggi dan terjadi
kejang-kejang dan diare.
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 49
ABV 3.47

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI

Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi

 Pemantauan Berat Badan, dapat


menggunakan KMS melalui penimbangan
berat badan bayi setiap bulan.
 Perkembangan berat badan bayi ditandai
dengan perpindahan warna pita pada KMS.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 50


ABV 3.48

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI

Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi

Bayi umur 0 – 30 hari


Pada umur 1 bulan bayi sudah dapat:
 Mengisap ASI dengan baik
 Menggerakkan kedua lengan dan kaki
secara aktif sama mudahnya
 Mata bayi sesekali menatap ke mata ibu
 Mulai mengeluarkan suara

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 51


ABV 3.49

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI


Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi

Bayi umur 1 – 4 bulan


Pada umur 4 bulan bayi sudah bisa:
 Menegakkan kepalanya pada saat telungkup
 Menggenggam mainan yang disentuhkan
pada telapak tangannya
 Mengikuti gerakan anda dengan
menggerakkan kepalanya dari satu sisi ke sisi
yang lain
 Membalas senyuman

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 52


ABV 3.50

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI


Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi
Bayi umur 4 – 6 bulan
Pada umur 6 bulan bayi sudah bisa:
 Berbalik dan terlentang ke kelungkup atau
sebaliknya.
 Meraih mainan yang berada dalam jangkauan
tangannya
 Menengok ke arah sumber suara, misalnya
sendok dipukul ke gelas/piring atau
kerincingan. Pastikan bahwa bayi tidak melihat
wantu ibu memukul gelas.
 Mencari benda yang dipindahkan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 53


ABV 3.51

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI


Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi

Bayi umur 6 – 9 bulan


Pada umur 9 bulan bayi sudah bisa:
 Duduk sendiri
 Memindahkan benda dari tangan satu
ke tangan lain
 Tertawa/berteriak bila melihat benda
yang menarik
 Makan kua tanpa dibantu

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 54


ABV 3.52

KELUARGA YANG MEMPUNYAI BAYI

Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi

Bayi umur 9 – 12 bulan


Pada umur 12 bulan, bayi sudah bisa:
 Berjalan dengan pegangan
 Meraup benda kecil seperti kacang dengan jari-
jari tangannya
 Mengatakan dua suku kata yang sama, misalnya;
pa-pa, ma-ma
 Membedakan anda dengan orang yang belum
dikenal.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 55


ABV 3.53

ASI EKSKLUSIF
 BAYI DIBERI AIR SUSU IBU SAJA TANPA
TAMBAHAN CAIRAN LAIN
(Susu Formula, Air Gula, Air Madu, Jeruk, Air
dan/atau TANPA TAMBAHAN MAKANAN
LAIN (Pisang, Biskuit, Bubur Susu, Nasi Tim,
Nasi )

 DIANJURKAN DIBERIKAN SAMPAI 6 BULAN


(SK Menkes. 450 th 2004)

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 56


ABV 3.54

KEUNTUNGAN / MANFAAT ASI EKSKLUSIF


6 BULAN

Ibu :

 Melindungi ibu dari kehamilan berikutnya


yang terlalu cepat (Metoda Amenorea Lactasi)
 Mengurangi perdarahan pasca-persalinan
 Menguragi anemia zat besi
 Mencegah risiko kanker payudara
 Meningkatkan hubungan kasih sayang antara
ibu dan bayinya
 Mempercepat pulihnya kesehatan rahim
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 57
ABV 3.55
KEUNTUNGAN/MANFAAT
ASI EKSKLUSIF 6 BLN
Anak :
 Meningkatkan kualitas tumbuh kembang
 Meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap
berbagai penyakit
 Melindungi bayi dari alergi
 Meningkatkan kecerdasan

Keluarga :
 Mengurangi pengeluaran biaya rumah tangga untuk
membeli susu formula dan peralatannya, biaya
perawatan kesehatan ibu dan bayi serta pembelian
alat kontrasepsi
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 58
ABV 3.56

METODE AMENOREA LAKTASI (MAL)


MAL :
Cara KB alamiah dengan pemberian ASI penuh
atau mendekati penuh (Fully Beastfeeding)
segera setelah melahirkan sampai 6 bulan.

3 Persyaratan MAL :
1. Ibu belum mendapat haid setelah melahirkan
2. Bayi diberi ASI penuh atau mendekati penuh
sesering mungkin sesuai kemauan bayi, dan
3. Bayi belum berusia 6 bulan

Bila salah satu syarat tidak terpenuhi


MAL dianggap gagal
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 59
ABV 3.57

METODE AMENORE LAKTASI (MAL)

Keuntungan MAL :

 Efikasi tinggi (paling sedikit 98 %)


 Dimulai segera melahirkan
 Tidak memerlukan peralatan
 Tidak mengganggu hubungan seksual
 Meningkatkan kedekatan antara ibu dan anaknya
 Menunda penggunaan kontrasepsi hormonal
sampai bayi menjadi lebih kuat

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 60


ABV 6.58

VII. KELUARGA YANG MEMPUNYAI


ANAK BALITA
Keluarga yang mempunyai anak balita harus
memahami hal-hal yangperlu diperhatikan, penyakit
yang umumnya diderita anak balita, serta
perkembangan fisik dan mental anak balita

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada balita


 Perkembangan fisik status gizi
 Perkembangan mental yang dilihat dari kemampuan
gerak, berbicara, bergaul, kecerdasan dan
kemandirian balita.
 Status imunisasi
 Gejala/Penyakit yang sering ditemui pada balita
(kurang gizi, kurang vit A, ISPA, Diare dan otitis)
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 61
ABV 3.59

KELUARGA YANG
MEMPUNYAI ANAK BALITA
Penyakit yang umumnya diderita anak
balita:

 Kurang gizi
 Rabun senja ( kurang vit.A ).
 ISPA (batuk-pilek )
 Diare ( mencret )
 Otitis ( infeksi telinga , congek )

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 62


KELUARGA YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA ABV 3.60
Perkembangan fisik dan mental anak
balita

 Perkembangan fisik anak balita (status gizi)


 Perkembangan mental anak balita (yang dilihat dari
kemampuan gerak, berbicara, bergaul, kecerdasan dan
kemandirian balita).
 Status imunisasi
 Gejala/Penyakit yang sering ditemui pada balita (kurang gizi,
kurang vitamin A, Ispa, Diare dan otitis)
 Semua data balita tersebut harus ada di dalam Kartu Menuju
Sehat (KMS).
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 63
ABV 3.61
STIMULASI MENTAL ANAK BALITA
 Stimulasi diberikan secara bertahap sesuai dengan
perkembangan umur balita, berkelanjutan dan terus-
menerus
 Tidak memaksa, tetapi mengusahakan dengan jalan
yang membuat anak tertarik.
 Memberi pujian dan dorongan setiap kali balita dapat
melakukan sesuatu dengan benar atau baik.
 Tidak memarahi atau mencela setiap balita belum
mampu melakukan suatu kegiatan.
 Suasana stimulasi dilakukan dengan menyenangkan
dan penuh kasih sayang.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 64


ABV 3.62
A. REVOLUSI KIA
Apa itu Revolusi KIA ?
Revolusi KIA salah satu bentuk upaya percepatan
penurunan kematian ibu melahirkan dan bayi baru
lahir dengan cara-cara yang ,luar biasa melelui
persalinan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang
memadai.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 65


REVOLUSI KIA ABV 3.63

Mengapa harus Revolusi ?


 Karena kematian ibu dan bayi baru lahir di
Provinsi NTT masih sangat tinggi
dibandingkan dengan angka Nasional dan
Berbagai upaya yang selama ini telah banyak
dilakukan belum mampu mengangkat posisi
NTT dimata Nasional,sehingga harus
diupayakan mengatasi masalah ini dengan cara-
cara yang luar biasa.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 66


ABV 3.64
REVOLUSI KIA
Apa yang dimaksud dengan
fasilitas pelayanan kesehatan
yang memadai dalam Revolusi KIA
di NTT ?
Fasilitas kesehatan yang memadai adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang siap memberikam pelayanan
24 jam serta memenuhi standar dari setiap aspek, yaitu :

• Aspek SDM (Sumber Daya Manusia);


• Aspek Peralatan;
• Aspek Obat, Bahan dan Perbekalan Kesehatan;
• Aspek Bangunan;
• Aspek Sistem (termasuk Standard Operating
Produre/SOP,
Prosedur Tetap/Protap dan Sistem Rujukan);
• Aspek Penganggaran.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 67


ABV 3.65
REVOLUSI KIA
Apa peran masing-masing kita dalam Revolusi
KIA?
Ada dua sisi yang harus di intervensi di dalam Revolusi
KIA yaitu : 2 sisi:
1. Sisi pemerintah/swasta sebagai penyedia pelayanan
kesehatan masing-masing program dan sektor terkait
berperan sesuai tugas dan fungsinya, berperan merubah
kondisi sebelum revolusi menjadi kondisi: (a). Menolong di
fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai, (b). Merujuk
pasien pada saat yang tepat, (c). Bekerja sesuai standar

2. Sisi masyarakat sebagai yang membutuhkan pelayanan


kesehatan, berperan merubah kondisi sebelum revolusi
menjadi : (a). Melahirkan pada fasilitas pelayanan
kesehatan yang memadai, (b). Saat melahirkan ditolong
oleh tenaga kesehatan yang terlatih, (c). Mendorong/
berupaya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 68


REVOLUSI KIA ABV 3.66
 Apa point Krusial dalam Revolusi KIA?
Point krusial dalam pelaksanaan Revolusi KIA yaitu: Sisi
”Pemberi Pelayanan” dan Penerima
Pelayanan”.
1.Sisi masyarakat sebagai Penerima pelayanan
yaitu:
a) Siapa yang hamil dan dimana ibu hamil tersebut berada?,
b) Apakah ibu hamil, suami, keluarga atau orang yang
berpengaruh mau agar ibu hamil melahirkan di fasilitas
kesehatan?,
c) Apakah ada kemampuan masyarakat untuk membawa
ibu hamil kefasilitas kesehatan ?

2. Sisi pemberi /penyedia pelayanan yaitu:


a) Apakah fasilitas kesehatan mempunyai kemampuan
memberi pelayanan yang sesuai standar?,
b) Apakah fasiltas kesehatan mempunyai kemampuan untuk
mengantar ibu yang telah melahirkan kembali kerumah?,
c) Apakah fasilitas kesehatan mempunyai kemampuan untuk
memberikan pelayanan ibu pasca persalinan di rumahnya?

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 69


REVOLUSI KIA ABV 3.67

Bagaimana Alur Pelayanan ?


 Alur pelayanan sebagai berikut: Pasien (ibu
akan melahirkan dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan yang memadai di psk
rawat inap, apabila membutuhkan
penanganan lebih lanjut pada tingkat lebih
tinggi maka dirujuk ke rumah sakit. Untuk
mendukung pelayanan di fasilitas kesehatan
yang memadai pada kedua level tersebut
diatas akan disediakan ” Rumah Tunggu”
bagi keluarga yang mendampingi ibu yang
akan melahirkan.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 70


REVOLUSI KIA
ABV 3.67

Beberapa upaya yang telah dilakukan oleh


Dinkes Provinsi NTT:
a. Penyusunan Peraturan Gubernur tentang
Revousi KIA beserta Petunjuk Pelaksanaan
dan Petunjuk Teknis
b. Penyusunan Rencana kegiatan masing-
masing program pada Dinas kesehatan
Provinsi NTT
c. Sosialisasi Revolusi KIA di tingkat provinsi
dan kabupaten
d. Kerjasama dengan harian Pos Kupang dan
Mingguan Spirit dalam pewartaan bidang
kesehatan untuk mendiukung Revolusi KIA

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 71


ABV 3.68

B. STRATEGI REVOLUSI KIA

1. Peningkatan Mutu Pelayanan


(Supply side)
2. Pemberdayaan Masyarakat
(Demand Side)
3. Pemantapan Manajemen
(Perencanaan, Pelaksanaan dan
Evaluasi)

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 72


STRATEGI REVOLUSI ABV 3.69
KIA
1. Peningkatan Mutu Pelayanan (Supply side)
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dalam upaya percepatan
penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir maka upaya ”ibu hamil berada
sedekat mungkin pada sarana pelayanan, baik pelayanan dasar maupun
pelayanan rujukan”

Dikembangkan 3 sistem peningkatan mutu pelayanan dari suply side


yaitu:
 Rumah Tunggu: mendekatkan sasaran pada faskes yang memadai
 Puskesmas PONED: menyiapkan pelkes yang bermutu di psk pada umumnya
dan pelayanan pertolongan persalinan serta bayi baru lahir 24 jam/hari
 Rumah Sakit PONEK : menyiapkan pelkes yang bermutu dalam pelay gadar
kebid dan BBL 24 jam/hr
 Sistem Rujukan yang memadai:
 Memantapkan kualitas rujukan gadar keb dan BBL

2.Pemberdayaan Masyarakat (Demand Side)

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 73


ABV 3.70
STRATEGI REVOLUSI KIA
2. Pemberdayaan Masyarakat (Demand Side)
Untuk mencapai hasil yang maksimal,
diperlukan ”Peningkatan kesadaran
masyarakat, penggerakan/pengorganisasian
peran serta aktif masyarakat di tingkat
desa” (kader, dukun bayi, tokoh agama,
tokoh masyarakat organisasi kemasyarakat
lainnya) serta dukungan pemangku
kepentingan dan aparat pemerintah
setempat sesuai dengan peran masing
masing

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 74


ABV 3.71
STRATEGI REVOLUSI KIA

2. Pemberdayaan Masyarakat (Demand Side),


sbb:
 Tingkat Keluarga,
 Tingkat Masyarakat,
 Tingkat Kelurahan/Desa,
 Psk. Pembantu/ Perawat/ Bidan/ PLKB/ Dukun Bayi
 Tingkat Kecamatan
 Tingkat Kabupaten/Kota
 Tingkat Provinsi

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 75


ABV 3.72
STRATEGI
REVOLUSI KIA
a. Tingkat Keluarga:
Memberdayakan keluarga (suami,isteri dan anak)
untuk memahami kesehatan reproduksi dan ”sadar,
mau serta mampu” untuk hidup sehat melalui
pendekatan KIE, temu wicara serta kunjungan rumah
b. Tingkat Masyarakat
Memberdayakan kader posyandu, kader Dasawisma
(kader PKK). Sub PPKBD (Pembantu Penyuluh
Keluarga Berencana Desa) dan kader lainnya untuk
mendata sasaran ibu haml, ibu melahirkan, ibu nifas,
ibu menyusui dan bayi baru lahir serta PUS

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 76


ABV 3.73
STRATEGI
REVOLUSI KIA
c.Tingkat Kelurahan/Desa
”Memberdayakan:”
 Kepala Desa/Kelurahan
 Badan Permuyawaratan Desa/Kelurahan (BPD/L)
 Tim Pemberdayaan dan
 Kesejahteraan Keluarga (PKK)

”Untuk sadar dan mau hidup sehat melalui”


 Musyawarah Desa/Kelurahan,
 Rapat tim PKK dengan bermuara pada penetapan ” Peraturan
Desa/Kelurahan tentang kewajiban semua ibu melahirkan
difasilitas kesehatan (Puskesmas PONED dan RS PONEK

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 77


ABV 3.74
STRATEGI
REVOLUSI KIA
d. Puskesmas Pembantu/ Perawat/ Bidan/ PLKB/ Dukun
Bayi:
Memberdayakan Perawat/ Bidan/ PLKB/
dan Dukun Bayi untuk:
 Membuat peta sasaran ibu hamil, ibu melahirkan, ibu
nifas,ibu menyusui, bayibaru lahir, bayi , PUS
 Melakukan pelayanan ANC terintegrasi
 Membawa Ibu hamil yang akan melahirkan/ abortus ke
pukesmas PONED yang telah ditunjuk/ dtetapkan
 Melakukan kunjungan rumah pada ibu hamil, ibu nifas,
ibu menyusui dan bayi baru lahir
 Melakukan pendekatan komunikasi, Informasi dan
Edukatif (KIE) serta temu wicara dengan keluarga
sasaran

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 78


ABV 3.75
STRATEGI
REVOLUSI KIA

d.Tingkat Kecamatan
 Meningkatkan penggalangan kemitraan dalam
pembangunan kesehatan wilayah kerja
kecamatan oleh camat dan Tim Penggerak PKK
kecamatan serta
 Memberikan arahan dan supervisi ke
Desa/Kelurahan untuk menjamin
terselenggaranya sistem pelayanan kesehatan
desa/kelurahan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 79


ABV 3.76
STRATEGI
REVOLUSI KIA
f. Tingkat Kabupaten/Kota
Menjamin sistem pelayanan kesehatan
dikabupaten/Kota terlaksana dengan baik dan
bermutu dengan menyediakan ”alokasi anggaran”
untuk pelayanan pertolongan persalinan di
fasilitas kesehatan yang memadai melalui
”PERBUP/PERWAKOT tentang Pemenuhan
standar puskesmas PONED dan RS PONEK
di tingkat kabupaten/Kota”

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 80


ABV 3.77
STRATEGI
REVOLUSI KIA

g. Tingkat Provinsi
 Pemerintah Provinsi: memberikan arahan dan
bimbingan serta supervisi tehadap pelaksanaan
kebijakan pelayanan kesehatan di kab/kota
 Bappeda Provinsi: Berperan dalam meningkatkan
koordinasi perencanaan anggaran, monitoring dan
evaluasi untuk menunjang pelaksanaan program-
program SKPD lingkup Provinsi NTT melalui
penggalangan kemitraan donor agency, LSM,
Swasta serta masyarakat

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 81


ABV 3.78
STRATEGI REVOLUSI KIA
Dinas Kesehatan Provinsi:
 Mengupayakan tersediaanya dana operasional, dokter
umum, dokter spesialis, bidan terlatih, perawat
terlatih, sarana-prasarana, obat dan alat kesehatan
serta alat kontrasepsi.
 Melakukan bimbingan pengendalian, supervisi dan
monitoring terhadap kegiatan program sejak tahap
persiapan, pelaksanaan serta evaluasi.

BKKBN Provinsi:
 Mengupayakan tersediaanya dana operasional guna
menunjang kegiatan program pemetaan saaran
(PUS,WUS, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, ibu
menyusui, bayi baru lahir, bayi dan Balita),
 Penyuluhan masyarakat dan penggerakan sasaran ke
tempat-tempat pelayanan kesehatan.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 82


STRATEGI REVOLUSI KIA ABV 3.79

Biro pemberdayaan Perempuan:


 Mengupayakan tersediaanya dana operasional guna
menunjang kegiatan program sosialisasi dan advokasi
ke semua pemangku kepentingan baik tingkat provinsi,
kabupaten/kota, kecamatan dan desa.
 Melakukan monitoring terpadu bersama-sama dinas
kesehatan serta BKKBN secara rutin dan berkelanjutan.
Badan Pembangunan Masyarakat Desa (BPMD):
 Meningkatan keteresediaan dana operasional di desa
guna menunjang kegiatan survey Mawas Diri, Temu
wicara/diskusi kampung dan musayawara Masyarakat
Desa/Kelurahan dan insentif bagi kader, dukun bersalin
terlatih serta dana operasional posyandu.
 Melakukan bimbingan pengendalian, supervisi dan
monitoring secara rutin dan berkelanjutan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 83


ABV 3.80
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT
A. TINGKAT MASYARAKAT
a.l: Bumil, Bulin, Bufas/Busu, suami/Bapa, kader posy.Dbayi
B. TINGKAT DESA
a.l: Kepala Desa/Lurah, Ketua TIM PKK Desa / Kelurahan,
Bidan Desa/Perawat Pustu,
C. TINGKAT KECAMATAN
a.l: Kepala Puskesmas , Kepala Camat, Ketua Tim Penggerak
PKK Kecamatan.
D. TINGKAT KABUPATEN/KOTA
a.l: Bupati/Walikota, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Walikota, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah.
E. TINGKAT PROVINSI:
a.l: Pemerintah Provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi,

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 84


ABV 3.81
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN
MASING - MASING PIHAK YANG TERLIBAT

A. TINGKAT MASYARAKAT
1. Ibu Hamil:
- Memeriksakan kehamilannya minimal 4 X ke bidan
atau dokter
- Memiliki buku KIA dan menerima stiker P4K
- Menyiapkan diri untuk pergi melahirkan di psk
PONED/RS PONEK (Bila lokasi tempat tinggal jauh
untuk tinggal di Rumah Tunggu )
2. Ibu Melahirkan:
Melahirkan di fasilitas kesehatan yang memadai

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 85


ABV 3.82
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

3. Ibu Nifas/Ibu Menyusui:


 Melakukan inisiasi menyusui dini (IMD)
 Memberikan ASI eksklusif
 Memeriksakan diri minimal 3 (tiga) kali setelah
(enam) jam melahirkan hingga 42 hari
 Membawa bayi ke posyandu setiap bulan
 Membawa bayi berobat ke perawat/bidan/dokter
bila sakit

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 86


ABV 3.83
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

4. Suami/Bapak:
 Mengingatkan dan mengantar isteri yng sedang hamil
untuk memeriksakan kehamilannya minima 4 (empat)
kali selama kehamilan di bidan/dokter
 Menyiapkan keluarga untuk mengantarkan istri
melahirkan di puskesmas PONED/Rumah Sakit
PONED
 Mengantar istri dan bayinya ke posyandu setiap bulan
 Mengantar anggota keluarganya berobat ke perawat/
bidan/dokter bila sakit
 Melaporkan ke desa bila ada anggota yang lahir atau
mati

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 87


C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.84
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

5. Dukun Bayi:
 Mengingatkan ibu hamil untuk
memeriksakan kehamilan minimal 4
(empat) kali selama kehamilan di
bidan/dokter.
 Mengingatkan ibu untuk melahirkan di
Psk PONED/ RS.PONEK  menyiapkan
diri untuk tinggal di rumah tunggu)
 Mengingatkan keluarga untuk mengantar
ibu melahirkan di psk. PONED/RS
PONEK menyiapkan diri untuk tinggal
di rumah tunggu)
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 88
ABV 3.85
Dukun Bayi....................

 Mengingatkan keluarga untuk


mengantar ibu melahirkan di
psk. PONED/RS.PONEK
 Menggerakan ibu dan bayinya
ke posyandu setiap/bln
 Meningkatkan kemitraan
dengan bidan dalam peran ”Ibu
Asuh (memandikan ibu dan bayi,
merawat tali pusat)”

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 89


C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.86
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT
Kader Posyandu:
 Melakukan kunjungan rumah untuk
pendataan sasaran ibu hamil, ibu
melahirkan, ibu menyusui, bayi baru
lahir, bayi dan PUS
 Menggerakan sasaran pergi ke posyandu
 Mengingatkan untuk melahirkan di
puskesmas PONED/RS PONEK (bila lokasi
tempat tinggal jauh dari fasilitas
kesehatan yang memadai, menyiapkan
diri untuk tinggal dii rumah tunggu)
 Melakukan pencatatan dan pelaporan
posyandu

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 90


ABV 3.87
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

B. TINGKAT DESA
1. Kepala Desa/Lurah:
 Membuat (Perdes) melalui MMD ttg
pemberdayaan masyarakat desa dalam
mendukung penurunan kematian ibu dan
bayi baru lahir melalui persalinan di
fasilitas kesehatan yang memadai
 Menggerakan ibu hamil untuk
memeriksakan diri ke bidan/dokter
 Mewajibkan ibu hamil untuk melahirkan di
faskes yang memadai

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 91


1. Kepala ABV 3.88

Desa/Lurah................................

 Berpartisipasi aktif dalam


melaksanakan Audit Maternal Sosial
 Melakukan MMD/Kelurahan
 Mencatat dan melaporkan pada camat
tentang kelahiran dan kematian
Mengaktifkan kembali Dasa Wisma
 Memfasilitasi
pembentukan/pengembangan DeSi di
wilkerjanya
 Mengorganisasikan jejaring calon donor
darah sukarelawan
 Mensiagakan fasilitas transportasi ke
fasilitas kesehatan
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 92
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.89
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

Ketua TIM PKK Desa / Kelurahan:


 Menggerakan ibu hamil, ibu menyusui ke posyandu
 Menganjurkan ibu hamil untuk melahirkan di fasilitas
kesehatan yang memadai
 Menganjurkan suami dari ibu hamil serta keluarganya
untuk mendampingi isteri melahirkan di fasilitas
kesehatan yang memadai
 Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan Audit
Maternal Perinatal Sosial
 Menghadiri Musyawarah Masyarakat
Desa/Keluarahan
 Melakukan Diskusi Kampung.
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 93
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.90
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

Bidan Desa/Perawat Pustu:


 Melakukan KIE kesehatan kepada masyarakat
 Melakukan kunjungan rumah kepada ibu hamil, ibu
nifas, ibu menyusui, bayi baru lahir, bayi
 Melakukan ANC teritegrasi kepada ibu hamil yang
ada di wilayah kerjanya
 Mengingatkan, mengantarkan dan mendampingi
ibu yang akan melahirkan ke puskesmas
PONED/Rumah Sakit PONEK serta rumah tunggu

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 94


ABV 3.91
Bidan Desa/Perawat Pustu................
 Membuat peta sasaran ibu hamil, ibu melahirkan,
ibu nifas, Bayi baru lahir, Bayi dan PUS bersama
dengan kader posyandu dan PLKB
 Mencatat dan melaporkan setiap pelayanan
kesehatan termasuk kelahiran, kesakitan dan
kematian di desa/kelurahan wilayah kerjanya
 Melakukan KIE setiap bulan dengan kelompok
sasaran ibu hamil, melahirkan, nifas dan ibu
menyusui
 Melaksanakan AMP Klinik dan memfasilitasi AMP
Sosial
 Menghadiri musyawarah Masyarakat
Desa/Kelurahan
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 95
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.92

MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT


C. TINGKAT KECAMATAN
1. Kepala Puskesmas
 Melakukan sosialisasi tentang kebijakan percepatan
penurunan AKI dan AKB melalui strategi pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih di fasilitas
yang memadai (psk PONED dan RS PONEK)
 Memfasilitasi Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah
Masyarakat Desa (MMD)
 Memfasilitasi pembuatan peta sasaran Desa
 Mendata dan memetakan golongan darah penduduk
 Menyiapkan puskesmas PONED 24 jam untuk selalu siap
melayani ibu yang akan melahirkan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 96


Kepala Puskesmas.......... ABV 3.93

 Menyiapkan puskesmas PONED 24 jam untuk memberikan


pertolongan persalinan dan merujuk ke RS PONEK apabila
diperlukan
 Menyiapkan mobil pusling 24 jam untuk siap menjemput dan
mengantar ibu yang akan melahirkan
 Menyiapkan 24 jam untuk perawat pasien bayi baru lahir dan
bayi sakit
 Mencatat dan melaporkan secara rutin semua pelayanan
pusk kepada Kepala Dinas Kesehatan kab/Kota
 Melaksanakan rapat kordinasi puskesmas (mini lokakarya)
setiap bulan secara teratur
 Melaksanakan micro planning setiap 5 (lima) tahun sekali
 Melakukan stratifikasi puskesmas setiap tahun sekali
 Menghadiri rapat di kecamatan dan di kabupaten/kota

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 97


C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.94

MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

2. Kepala Camat
 Menggerakan ibu hamil utk memeriksakan diri ke
bidan/dokter
 Mewajibkan ibu hamil untuk melahirkan di fasilitas
kesehatan yang memadai
 Melaksanakan rapat koordinasi bulanan tk. kecamatan
 mengkompilasi dan melaporkan data kelahiran dan
kematian yang terjadi di wilayah kerjanya kepada
Bupati/Walikota
 Melakukan pemantauan program ke desa/ kelurahan
 Menghadiri pertemuan di kabupaten/ kota

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 98


C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.95
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT
3. Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan
 Menggerakan bumil, bufas, busu ke posyandu
 Menganjurkan bumil untuk melahirkan di fasilitas
kesehatan yang memadai
 Menganjurkan suami dari bumil dan keluarganya untuk
mendampingi isteri melahirkan di fasilitas kesehatan
yang memadai
 Melaksanakan rapat koordinasi PKK setiap bulan
 Melaksanakan pemantauan program di desa/kelurahan
 Menghadiri pertemuan di kabupaten/kota
 Memfasilitasi pembentukan/pengembangan Desa Siaga
 Mengaktikan kembali Dasa Wisma

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 99


C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.96

MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

D. TINGKAT KABUPATEN/KOTA
1. Bupati/Walikota:
 Menetapkan peraturan Bupati atau Walikota tentang
pemenuhan standar puskesmas PONED dan RS PONEK di
tingkat kabupaten/kota
 Melakukan rapat kordinasi setiap bulan
 Menganggarkan dana pembangunan maupun operasional
untuk mendukung program percepatan penurunan AKI
dan AKB
 Melakukan pemantauan pelaksanaan program
percepatan penurunan AKI dan AKB
 Menghadiri pertemuan di provinsi

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 100


C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.97
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT
2. Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Walikota
 Melakukan advokasi dan sosialisasi
program kepada semua pemangku
kepentingan
 Menyiapkan anggaran DAK, DAU, TP, dan
external Donor Agency untuk mendukung
program
 Menyiapkan RSUD menjadi RS PONEK dan
Puskesmas rawat Inap menjadi Psk.PONED
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 101
Kepala Dinas Kesehatan ABV 3.98

Kabupaten/Walikota..........
 Melakukan rapat koordinasi dengan psk secara
rutin setiap bulan
 Melakukan bimbingan teknis dan supervisi
fasilitatif ke puskesmas secara berkala dan
rutin
 Menghadiri rapat di kabupaten/kota dan
provinsi
 Membuat laporan secara rtin setiap bulan
kepada Bupati/Walikota dan tembusan kepala
kepala Dinas kesehatan Provinsi

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 102


C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN ABV 3.99
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

3. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah


 Menyiapkan RS PONEK 24 jam utk siap
memberikan pertolongan persalinan
 Menyiapkan RS PONEK 24 jam melayani
bayi baru lahir
 Menyiapkan RS PONEK 24 jam utk
menerima rujukan dari pusk
 Melaksanakan AMP Klinis
 Melakukan supervisi ke puskesmas PONED

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 103


Direktur Rumah Sakit ABV 3.100

Umum Daerah’’...............
 Menyiapkan RS PONEK untuk melatih nakes
pusk/bidan desa
 Menghadiri rapat di kab/kota dan provinsi
 Mencatat dan melaporkan semua pelayanan
kesehatan kepada kadinkeskab/kota dan
tembusan kepada Bupati/Walikota
 Menyiapkan unit transfusi darah RS PONEK
kab/kota
 Menyiapkan donor darah siap 24 jam

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 104


ABV 3.101
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

E. TINGKAT PROVINSI
1. Pemerintah Provinsi
 Mengadakan rapat koordinasi
 Memantau pelaksanaan program
 Merancang, menyiapkan dan menatpkan
Peraturan Gubernur tentang Revolusi KIA
di Provinsi NTT

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 105


ABV 3.102
C. TUGAS, FUNGSI DAN PERAN
MASING- MASING PIHAK YANG TERLIBAT

2. Dinas Kesehatan Provinsi


 Melaksanakan konsultasi teknis untuk
mendapatkan dukungan kebijakan dan
anggaran dari Departemen Kesehatan RI
Dirjen Bina kesehatan Masyarakat dan Dirjen
Bina Pelayanan Medik untuk menunjang
program percepatan penurunan AKI dan AKB
melalui persalinan di fasilitas kesehatan yang
memadai

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 106


ABV 3.88b
2. Dinas Kesehatan Provinsi.....
 Menginisiasipenyusunan Peraturan
Gubernur tentang percepatan penurunan
AKI dan AKB
 Melakukan advokasi dan sosialisasi
program kepada semua pemangku
kepentingan
 Menyusun buku panduan pelaksanaan dan
petunjuk teknis
 Menyusun perencanaan anggaran

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 107


ABV 3.103

2. Dinas Kesehatan Provinsi.....


 Melakukan pemantauan pelaksanaan
kegiatan percepatan penurunan AKI dan
AKB
 Melakukan evaluasi terhadap pencapaian
kegiatan percepatan penurunan AKI dan
AKB
 Melakukan supervisi, bimbingan teknis
dan bimbingan pengendalia ke
kabupaten/kota
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 108
ABV 3.104
2. Dinas Kesehatan Provinsi.....

 Mengadakan rapat konsultasi teknis setiap 3


(tiga) bulan
 Membuat laporan kepada Gubernur dengan
tembusan kapada Menteri Kesehatan RI setiap
bulan
 Menggalang lintas sektor dan external Agency
untuk mendukung program percepatan
penurunan AKI dan AKB melalui persalian di
fasilitas kesehatan yang memadai.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 109


ABV 3.105
MEKANISME DAN KEGIATAN
(2009 – 2013)
1. Tingkat Desa:
2. Puskesmas PONED:
3. RSU Kabupaten/Kota PONEK
4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
5. RSU Prof. DR. W.Z Johanes Kupang
6. Dinas Kesehatan Provinsi

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 110


ABV 3.106
Mekanisme & Kegiatan
Tingkat Desa 2009-2013
 Setiap bumil yang telah didata dilakukan
pemeriksaan kehamilan (ANC
terintegrasi) oleh bidan desa bermitra
dengan dukun bayi
 Setiap bumil dengan resiko tinggi
dilakukan kunjungan rumah oleh bidan
desa secara rutin setiap bulan bermitra
dengan dukun bayi

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 111


ABV 3.107
Mekanisme & Kegiatan
Tingkat Desa 2009-2013
 Semua bumil dipersiapkan untk melahirkan
difasilitas yang memadai (psk PONED dan RS
PONEK)
 Suami dan keluarga bumil dipersiapkan secara
mental dan finansial untuk mengantar dan
mendampingi ibu hamil yang akan bersalin ke
fasilitas kesehatan yang memadai (puskesmas
PONED atau RS PONEK), termasuk bila
menunggu di rumah tunggu

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 112


ABV 3.109
Mekanisme & Kegiatan
Tingkat Desa 2009-2013
 Setiap ibu hamil dgn kondisi normal,
pada H-1 sudah berada di pusk
PONED terdekat dan pulang kerumah
pada H+3
 Setiap ibu hamil dengan Resiko
Tinggi, pada hari H-7 sudah berada di
Ruang tunggu pusk. PONED terdekat
dan pulang kerumah pada hari H+7

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 113


Mekanisme & Kegiatan ABV 3.110

Tingkat Desa 2009-2013


 Semua ibu hamil yang akan melahirkan
harus diantar dan didampingi oleh Bidan
Desa/Perawat Pustu/Dukun Bayi pada
saat melahirkan ke psk. PONED dan pada
saat di rujuk ke RS PONEK

 Semua ibu nifas harus dikunjungi


kerumah oleh bidan desa/perawat Pustu
secara teratur hingga 42 hari setelah
melahirkan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 114


ABV 3.111
Mekanisme & Kegiatan
Tingkat Desa 2009-2013
 Semua biaya persalinan dalam kriteria miskin
ditanggung oleh pemerinah
 Biaya transportasi ibu melahirkan dan 2 orang
pendampingan (satu bidan dan satu orang
keluarga pendamping ibu melahirkan) dari desa
ke puskPONED ditanggung pemerintah
 Bidan Desa/Perawat Pustu/Dukun Bayi yang
membawa dan mendampingi ibu hamil yang akan
melahirkan, ke pusk. PONED diberikan uang
insentif sebesar jasa pertolongan persalinan yang
seharusnya mereka terima bila mereka menolong
persalinan di desa

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 115


ABV 3.112
Mekanisme & Kegiatan Tk. Desa
2009-2013
 Setiap kunjungan rumah ibu nifas diberikan
insentif sebagai pengganti transport sesuai
peraturan yang berlaku
 Semua kelahiran dan kematian harus dicatat
dan dilaporkan oleh bidan atau perawat pustu
setiap bulan ke pusk dengan tembusan
kepada Camat
 Semua perhitungan pembiayaan di klaim ke
pusk oleh Bidan Desa/Perawat Pustu, setiap
bulannya dengan dilampirkan laporan
kelahiran, Akseptor KB, Kesakitan dan
kematian di desa

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 116


ABV 3.113
Mekanisme & Kegiatan
Tk. Puskesmas PONED 2009-2013

 Semua pertolongan persalinan dilakukan


dipuskesmas PONED bila perlu dirujuk ke
RS PONEK
 Semua biaya pertolongan persalinan
dianggung pemerintah
 Anggota keluarga 2(dua) orang yang
mendampingi ibu melahirkan di rumah
tunggu, tidak dipungut biaya

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 117


ABV 3.114
Mekanisme & Kegiatan
Tk. Puskesmas PONED 2009-2013
 Setiap ibu melahirkan yang mengalami penyulit dan
tidak dapat diatasi oleh Tim PONED di puskesmas
maka akan dirujuk ke RS PONEK terdekat dengan
didampingi oleh dokter/bidan puskesmas
 Semua biaya rujukan dibebankan pada anggaran
operasional Puskesmas selama masih tersedia
 Semua pasien ibu melahirkan yang dirujuk ke rumah
Sakit setelah mendapat pertolongan danperawatan
dijemput dan diantar pulang ke rumah oleh mobil
Puskesmas yang merujuk atau ambulance rumah
sakit

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 118


ABV 3.115
Mekanisme & Kegiatan
Tk. Puskesmas PONED 2009-2013
 Segala biaya yang diakibatkan dari tindakan
diatas dibebankan pada anggaran Puskesmas,
selama masih tersedia atau dari pemerintah
 Semua puskesmas mencatat semua pengeluaran
pembiayaan dengan tertib dan cemat serta
melaporkan setiap awal bulan berikutnya kepada
kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
 Kepala puskesmas setiap awal bulan melaporkan
kelahiran, akseptor KB, kesakitan an kematian
(hasil rekapan dari semua desa/keluarahan) yang
terjadi bulan lalu kepada kepala dinas Kesehatan
kabupaten/kota
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 119
ABV 3. 117
Mekanisme & Kegiatan
Tk. RSU PONEK KAB/KOTA, 2009-2013
 Siap melayani 24 jam sehari pertolongan
persalinan ibu melahirkan dan Bayi baru lahir
baik dirujuk maupun yang datang atas kemauan
sendiri
 Semua biaya ibu melahirkan normal maupun
melahirkan dengan tindakan dibebankan kepada
pemerintah selama biaya masih tersedia
 Semua pasien yang dirujuk oleh bidan/dokter
atau tim PONED puskesmas harus dirujuk
kembali dengan surat pengantar

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 120


ABV 3.118
Mekanisme & Kegiatan
Tk. RSU PONEK KAB/KOTA, 2009-2013

 Semua pasien dengan penyulit yang tidak dapat


diatasi oleh RSUD Kabupaten/Kota dirujuk ke
RSUD Prof.DR. WZ.Johanes Kupang atau
Rumah Sakit rujukan setara terdekat
 Setiap awal bulan Rumah akit melaporkan hasil
pelayanan pada bulan yang lalu kepada kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan
tembusan kepada Bupati/Walikota

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 121


ABV
Mekanisme & Kegiatan 3.119

Dinas Kesehatan Kabupaten,09-013


 Kadinkes Kab/kota melakukan Bimbingan dan
supervisi ke RSUD Kab/Kota dan puskuntuk
pemantapkan kegiatan program percepatan
penurunan AKI dan AKB melalui pertolongan
persalinan pada fasilitas pelkes yang memadai
(pusk PONED dan RS PONEK) ke kab/kota
 DinKes Kab/Kota merekap semua laporan dari
pusk dan RS melaporkan kepada Bupati/Walikota
dengan tembusan kepada Kadinkes Provinsi

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 122


ABV
Mekanisme & Kegiatan 3.120
RSU Prof. DR. W.Z Johanes Kupang

 Siap melayani 24 jam sehari pertolongan persalinan


Ibu melahirkan dan Bayi Baru Lahir baik yang dirujuk
maupun yang datang atas kemauan sendiri
 Semua biaya ibu melahirkan normal maupun
melahirkan dengan tindakan dibebankan kepada
pemerintah selama biaya masih tersedia
 Semua pasien yang dirujuk oleh bidan/dokter atau
tim PONED puskesmas dan Tim PONEK Rumah Sakit
harus dirujuk kembali dengan surat pengantar
 Siap melayani konsultasi dokter ahli 24 jam
 Setiap awal bulan Rumah Sakit melaporkan hasil
pelayanannya bulan yang lalu kepada Kadinkes Kota
Kupang dengan tembusan kepada kadinkes provinsi
NTT
Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 123
ABV
Mekanisme & Kegiatan 3.121
Dinas Kesehatan Provinsi
tahun 2009 - 2013
 Melakukan monitoring, supervisi, bimbingan teknis dan
bimbingan pengendalian ke kab/Kota untuk
memantapkan kegiatan percepatan penurunan AKI dan
AKB melalui pertolongan persalinan pada fasilitas
kesehatan yang memadai

 Secara berkala setiap bulan merekap semua laporan


dari dinas Kesehatan kab/Kota, Dinas Kesehatan
Provinsi NTT melaporkan kepada Gubernur NTT dengan
tembusan kepada Menteri Kesehatan RI melalui Direktur
Jendral BINKESMAS Depkes RI

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 124


ABV 3.122

E. EVALUASI

1. Desa
2. Kecamatan
3. Kabupaten/Kota
4. Provinsi

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 125


E. EVALUASI TK DESA ABV 3.123

 Setiap hari Sabtu dilakukan Diskusi Kampung, yang dipimpin oleh


Kepala Desa/Lurah dengan dihadiri oleh PKK, Dukun, Bayi Bidan
Desa, Perawat Pustu dan kader Posyandu melakukan Evaluasi
terhadap:
o Kelahiran dan kematian

o Ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan


o Jumlah orang sakit termasuk bayi/Balita
o Jumlah Akseptor
o Pemuktahiran data sasaran dan peta sasaran
o Pembiayaan
o Perencanaan mingguan
o Pembuatan laporan oleh bidan
o Desa/Perawat Pustu
o Kegiatan Desa Siaga

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 126


ABV 3.124
E. EVALUASI TK Kecamatan
 Setiap minggu pertama dalam bulan dilakukan
rapat koordinasi yan dipimpin oleh Camat yang
dihadiri oleH, PKK, Kepala puskesmas dan
kepala Desa/Lurah melakukan evaluasi
kegiatan pelayanan kesehatan di wilayah kerja
kecamatan

 Kepala puskesmas melakukan rapat monev


dengan bidan Desa, Perawat Pustu dan Dukun
bersalin, sehari sebelum rapat koordinasi
tingkat kecamatan

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 127


ABV 3.125

E. EVALUASI TK Kecamatan

 Setiap kali hasil rapat disertai dengan


kesepakatan dan rencana tindak lanjut,
yang akan ditinjau kembali pada rapat
bulan berikutnya

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 128


ABV 3.
E. EVALUASI TK. Kabupaten/Kota 126

 Rapat koordinasi setiap minggu pertama dalam


2 (dua) bulan sekali dipimpin oleh
Bupati/Walibkota yang dihadiri oleh, PKK,
Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan,
Direktur RS, Biro Pemberdayaan Perempuan,
Kepala BKKBN, Kepala Kantor statistik
Kabupaten/Kota, Camat dan External Donor
Agency yang terkait melakukan monitoring dan
evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan di
wilayah kabupaten/kota

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 129


ABV 3.127
E. EVALUASI TK. Kabupaten/Kota

 Rapat Teknis (Monev) program sebulan sekali


dilakukan oleh kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan semua kepala
puskesmas dan direktur Rumah Sakit

 Setiap kali hasil rapat disertai dengan


kesepakatan dan rencana tindak lanjut, yang
akan ditinjau kembali pada rapat bulan
berikutnya.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 130


ABV 3.128
E. EVALUASI TK. Provinsi
 Rapat konsultasi teknis setiap 3 (tiga) bulan dilakukan
dipimpin oleh Ka.Dinkes Provinsi dan dihadiri oleh
KadinkesKab/Kota, Direktur RSUD Kab/Kota serta Bidan
koordinator Kab/Kota untuk melakukan monev kegiatan
pelayanan
 Rapat koordinasi yang dipimpin oleh Gubernur setiap 6
(enam) bulan dihadiri oleh Bupati/Walikota, Kepala
Bappeda Provinsi, Kepala Dinas kesehatan Provinsi,
Kepala BKKBN Provinsi, Kepala Biro Pemberdayaan
Perempuan, Kepala Badan statistik Provinsi, Ketua Tim
PKK Provinsi, Ketua Tim PKK Kab/kota dan perwakilan
External Donor Agency terkait
 Setiap kali hasil rapat disertai dengan kesepakatan dan
rencana tinak lanjut, yang akan ditinjau kembali pada
rapat bulan berikutnya.

Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 131


Modul 6 : Pelatihan Keterampilan KIP/Konseling KB-KR (ABV : KHIBA) 132

Anda mungkin juga menyukai