Kebutuhan Nutrisi Pada Anak
Kebutuhan Nutrisi Pada Anak
Kelestarian lingkungan
Antigen
Sejenis protein yang bila dimasukkan ke dalam
tubuh akan menimbulkan reaksi kekebalan .
Antigen berasal dari protein kuman
Lanjutan
Antibodi
Bahan yang timbul sebagai akibat reaksi tubuh
terhadap adanya rangsangan dari luar oleh antigen
Vaksin
Racun/suspensi kuman ( virus / bakteri ) yang
dilemahkan / dimatikan untuk menimbulkan
imunitas
Sistem Kekebalan :
1. Sistem kekebalan humoral
Melibatkan antara lain sel lymphosit B yang
memprodukasi antibodi
1. Tuberkulosis
Disebabkan Mycobacterium tuberculosa
Gejala:
Badan lemah
Berat badan menurun
Demam
Berkeringat malam hari
Batuk terus menerus
Nyeri dada
Kadang – kadang batuk darah
2. Poliomyelitis
5. Vaksin Rekombinan
Yaitu teknik rekayasa genetika
Vaksin Hep B dihasilkan dengan cara memasukkan suatu
segmen gen virus Hep B kedalam gen sel ragi shg
menghasilkan antigen permukaan hep B murni
lanjutan
Sebagian patikel diambil :
Berdasarkan protein :
Sub unit : aseluler pertusis
Toksoid : DT
Berdasarkan polisakarida
Murni : meningococcal
Gabungan : Hib (haemofilus Influenza type B)
Rekombinan (Rekayasa genetika) : Hepatitis B
1. Penggolongan berdasarkan sensitivitas
terhadap suhu
cara pemberian :
sebelum digunakan vaksin dikocok dahulu agar suspensi
menjadi homogen. Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5ml
atau 1 buah HB PID secara intramuscular pada
anterolateral paha. Dosis pertama diberikan pada usia 0
sampai 7 hari, dosis berikutnya minimal 4 minggu.
Kontra indikasi :
• hipersensitifitas terhadap komponen vaksin, reaksi
berat terhadap dosis vaksin kombinasi sebelumnya atau
bentuk-bentuk reaksi sejenis lainnya.
Adanya gangguan neurogical abnormality sebaiknya
jangan diberikan dalam bentuk kombinasi tapi
diberikan secara terpisah yaitu memberikan vaksin DT
(bukan DPT) serta
Hepatitis B.
Efek samping :
reaksi local atau sistemik yang bersifat ringan.
Bengkak, nyeri penebalan kemerahan pada bekass
suntikan. Kadang terjadi reaksi umum demam lebih
38,5°C, muntah.
4. Vaksin Polio
Tujuan untuk mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit poliomyelitis
Ada 2 kemasan :
1. Vaksin dari virus polio yang dimatikan ( vaksi
Salk ) dg pemberian disuntikkan , dosis 0,5 ml / sub
cutan
2. vaksin dr virus polio yang hidup dan di lemahkan (
Virus Sabin ) di berikan secara oral dalam bentuk cair
( OPV : oral polio aksin )
Indikasi :
memberikan kekebalan aktif terhadap poliomilitis.
Kontra indikasi :
pada individu yang menderita imundefisiensi.tidak
ada efek yang berbahaya yang timbul akibat
pemberian pada anak yang sedang sakit. Namun bila
ada keraguan missal menderita diare maka dosis
ulangan dapat diberikan setelah sembuh.
4. Vaksin Polio
Tujuan untuk mendapatkan kekebalan terhadap
penyakit poliomyelitis
Ada 2 kemasan :
1. Vaksin dari virus polio yang dimatikan ( vaksin
Salk ) dg pemberian disuntikkan , dosis 0,5 ml / sub
cutan
2. vaksin dr virus polio yang hidup dan di lemahkan (
Virus Sabin ) di berikan secara oral dalam bentuk cair
( OPV : oral polio aksin )
Cara pemberian dan dosis :
Kontra indikasi :
anak yang mengalami malnutrisi, demam ringan,
infeksi ringan pada saluran nafas atau diare.
Individu yang mengalami penyakit imundefisiensi
atau diduga menderita gangguan respon imun karena
leukemia, lymphoma.
Dosis dan cara pemberian :
sebelum disuntikan dilarutkan dengan pelarut steril
yang telah tersedia.
Dosis 0,5ml secara subcutan pada lengan kiri atas.
Pada usia 9 sampai 11 bulan.
Vaksin campak yang sudah dilarutkan boleh
digunakan maksimal 8 jam.
Efek samping :
15% pasien dapat mengalami demam ringan dan
kemerahan selama 3 hari. Yang dapat terjadi 8-12 hari
setelah vaksinasi.
KIPI
(Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)
Adlh insiden medik yg tjd stlh imunisasi (penyakit
& kematian) ~ 1 bln.
Yang dilaporkan:
- abses di tmpt suntikan
- semua kasus limfadenitis BCG
- semua kasus kematian yang diduga krn
imunisasi
- semua kasus rawat inap ---
- insiden berat / tdk lazim ---
Rekomendasi utk prematur
Respons imun kurang utk Hep B
Apabila prematur > 2000 gr, maka pemberian
sesuai jadwal
< 2000 gr stlh mencapai BB / sktr 2 bl. Dpt
diberikan bersama DPt, OPV (IPV) dan Hib.
DPt tdk dianjurkan diberikan < 6mgg:
- respon pertusis tdk optimal
- masih ada serum anti pertusis dr ibu smp 4
bl.
•Jadwal Imunisasi
Jadwal imunisasi
UMUR VAKSIN
0 - 7 hari HB 0
2 bulan DPT/HB1,Polio2
9 bulan Campak
Imunisasi anak sekolah
Kelas 1 DT
Campak
Kelas 2 TT
Cara penyimpanan vaksin
Thermostat. Thermometer
Freeze watch.
Atau.
TUBERKULOSIS (TBC)
DIFTERI
DIPTERI
PERTUSIS
PERTUSIS
TETANUS DAN TETANUS NEONATORUM
CAMPAK
HEPATITIS
HEPATITIS B
Aku Anak Sehat