Anda di halaman 1dari 17

TUGAS PROPAGASI

“AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI SUMBER DAYA


MANUSIA PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
TBK CABANG JAKARTA BARAT”
KELOMPOK 2:
EGGY IBRA A. (155040101111014)
HENI FATMAWATI (155040101111023)
ANNISA PRADITA R. (155040101111054)
AULIA SAFITRI (155040101111118)
DEVI YUNITA SARI (155040100111021)
REYVAN MAULID P. (155040100111046)
RIZKA SAFIRA J. (155040100111105)
MUTIARA FITRI (155040107111042
Latar Belakang

Resiko dan
Diperlukannya
Kompetisi antar kesalahan yang
tindakan
perusahaan terjadi dilakukan dalam
pemeriksaan guna
untuk menunjukan melaksanakan
mengevaluasi
kualitas yang dimiliki aktivitas mungkin
kinerja
terjadi.
Tujuan

 Memastikan ketaatan terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang telah


ditetapkan oleh manajemen

 Menilai mutu pekerjaan setiap bagian dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
manajemen.

 Untuk menganalisa, mengevaluasi dan memberikan rekomendasi atas pelaksanaan


manajemen fungsi Sumber Daya Manusia pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk cabang
Jakarta Barat.
Fungsi

 Sebagai alat untuk memeriksa dan melihat sejauh mana fungsi sumber
daya manusianya, dalam memenuhi azas kesesuaian, efektifitas, efisiensi
dan ekonomis demi tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara
keseluruhan, suatu perusahaan memerlukan suatu audit.
Manfaat

 Dapat mendeteksi permasalahan lebih awal sebelum hal itu dapat


mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

 Dalam meningkatkan kinerja para karyawan, maka perusahaan harus


dapat mengatur para karyawannya agar dapat output yang baik bagi
perusahaan.
Audit operasional

 Suatu Teknik pemeriksaan yang meliputi berbagai bidang yang luas


tentang prosedur, metode penilaian, kelayakan dan pendekatan lain
yang diperlukan.
 Memfokuskan penilaianya pada efisiensi dan efektvitas operasi suatu
entitas.
Prosedur audit operasional

 Observasi
 Pengumpulan data-data yang diperlukan
C. ANALISA HASIL AUDIT SDM
PT. TELEKOMUNIKASI TBK
CABANG JAKARTA BARAT
1. Rendahnya Kinerja Karyawan

 Kondisi tingkat kinerja pekerja yang masih rendah.


 Rendahnya tingkat kinerja individu karyawan disebabkan oleh faktor:
1. Budaya perusahaan/kerja yang belum dilaksanakan secara efektif.
2. Rendahnya penguasaan pengetahuan.
3. Ketrampilan dan sikap antar karyawan.
4. Kepuasan kerja yang belum dirasakan oleh semua karyawan perusahaan.
5. Kepemimpinan yang kurang kooperatif dan inovatif.
6. Kurangnya kesadaran karyawan akan pekerjaan yang telah diberikan.
7. Rendahnya tingkat leadership dan oral communication setiap pekerja
1. Rendahnya Kinerja Karyawan

 Dalam hal ini, agar karyawan dapat memberikan kontribusi yang baik
pada perusahaan terdapat beberapa rekomendasi yang dapat
diberikan kepada perusahaan yakni:

1. Melakukan training

2. Melakukan pendekatan emosional antara atasan dan bawahan

3. Pemimpin mampu menciptakan visi dan inoovasi ke depan

4. Menjalin hubungan kedekatan antar keluarga karyawan.


2. Pemberian Insentif, Upah Lembur, Penggantian
Biaya Dinas yang Terlambat Dibayarkan atau
Tidak Sesuai dengan Perjanjian.

 Dalam perusahaan terkadang terjadi keterlambatan dalam pembayaran hak


pekerja seperti insentif, upah lembur, serta penggantian biaya Dinas.
 Akibat yang dapat ditimbulkan dari keterlambatan dalam pemberian hak
karyawan dapat menyebabkan menurunnya motivasi kerja karyawan karena
haknya tidak terpenuhi.
 Rekomendasi yang dapat diberikan kepada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Cabang Jakarta Barat yakni perusahaan lebih menepati dan terstruktur
dalam pemberian insentif, upah lembur, dan penggantian biaya Dinas bagi
karyawannya.
3. Belum Efektifnya Pengelolaan
Karyawan dalam Hal Lembur Kerja

 Belum efektifnya pengelolaan dalam hal lembur kerja, jam lembur kerja yang
diberikan perusahaan guna mengekfektifkan hasil kerja yang lebih maksimal akan
tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan atau direncanakan
sebelumnya.
 Penyebab dari masalah disebabkan oleh kurangnya pengawasan yang baik
terhadap karyawan yang melaksanakan kerja lembur.
 Akibatnya, terjadi keterlambatan dalam penyelesaian project yang ada dan dapat
mengganggu perusahaan dalam pencapaian tujuan.
3. Belum Efektifnya Pengelolaan
Karyawan dalam Hal Lembur Kerja

 Dalam mengatasi hal ini perusahaan melakukan evaluasi keefektifitasan jam kerja
lembur dalam perusahaan dapat diberikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Meningkatkan pengawasan dan supervisi pelaksanaan lembur.
2. Melakukan evaluasi produktifitas kerja lembur secara berkala.
3. Ijin pelaksanaan lembur agar dilakukan lebih selektif dan memperhatikan kebutuhan
operasional.
4. Pengaturan jam kerja disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
5. Memberikan target atau batas waktu yang harus dipenuhi oleh karyawan atas hasil
kinerjanya ketika melaksanakan kerja lembur.
4. Sistem yang Bermasalah ketika Jam
Kerja Berlangsung

 Penyebab sistem yang bermasalah ketika jam kerja berlangsung adalah karena adanya
gangguan koneksi dan error system yang tiba-tiba terjadi.
 Akibat dari sistem yang bermasalah ini yaitu terganggunya kinerja karyawan dalam
penyelesaian tugas-tugasnya pada saat jam kerja berlangsung.
 Rekomendasi yang dapat diberikan kepada perusahaan adalah perusahaan selalu
menyediakan tenaga ahli TI yang selalu siap sedia ketika jam kerja sedang berlangsung.
5. SOP (Standar Operasional Pekerja) yang
Kurang Diperhatikan Oleh Pekerja
Lapangan

 Ditemukan kondisi bahwa, terkadang pekerja melalaikan dan kurang memperdulikan


standar-standar opersional pekerja saat berada dilapangan.
 Penyebab dari kurang diperhatikanya SOP adalah tingkat kedisiplinan pekerja atas
peraturan dan standar-standar yang ada serta kurangnya pengawasan yang dilakukan
oleh perusahaan pada saat pekerja sedang turun ke lapangan.
 Akibat yang ditimbulkan adalah terancamnya nyawa pekerja pada saat pelaksanaan
kerja lapangan.
 Rekomendasi yang dapat diberikan adalah pekerja lapangan harus meningkatkan
kesadaran, dan tidak melalaikan standar yang telah berlaku demi keselamatan pekerja.
6. Kurangnya Disiplin Karyawan Saat
Melakukan Absensi

 Penyebab kasus ini adalah terlalu mudahnya sistem pengabsenan yang digunakan pada
perusahaan.
 Akibat dari kasus ini adalah:
1. Menitipkan absensi kepada karyawan lain yang sudah hadir lebih awal.
2. Telah melakukan absensi tetapi tidak hadir atau pergi pada saat jam kerja berlangsung
tanpa izin.
3. Menitipkan absensi kepada karyawan lain yang hadir pada saat jam kerja berlangsung.
4. Menitipkan absensi pulang kepada karyawan yang masih bekerja sedangkan karyawan
tersebut pulang terlebih dahulu.
 Rekomendasi yang dapat diberikan adalah dengan mengubahnya menjadi sistem absensi
finger print.
TERIMAKASIH 

WASSALAMUALAIKUM.

Anda mungkin juga menyukai