-Poedji Rochjati-
ILMU KEBIDANAN
SARWONO PRAWIROHARDJO
Awal abad ke-19 1850 didirikan Sekolah Bidan Pribumi dengan tujuan
kematian ibu adalah mengambil alih peran dukun beranak.
masalah kesehatan
mendesak, butuh 1873 sekolah bidan ditutup karena masyarakat lebih memilih
penanganan cepat ke dukun.
• 1 dokter SpOG melayani 200000 dokter umum untuk 25.103 penduduk, 1 bidan di tiap
desa.
Konsep/Program Internasional dalam Pelayanan Kebidanan
• Kematian ibu tidak langsung akibat penyakit yang sudah ada atau
muncul sewaktu kehamilan yang berpengaruh terhadap kehamilan.
Cth.Malaria, HIV/AIDS, anemia, atau penyakit kardiovaskular
Penyebab Kematian dan Kesakitan Ibu
• Perdarahan pasca persalinan komplikasi: anemia
• Infeksi
• Eklampsia kerusakan ginjal, hati, edema paru,
perdarahan serebral, dan ablatio retina
• Persalinan macet komplikasi: vesikovaginalis &/
rektovaginalis, rupture uteri
• Persalinan lama janin mati akibat tekanan
intraplasenta dan tali pusat berlebih
IDENTITAS
Nama/Jenis Kelamin/Umur : An. M.Y/Laki-laki/ 12tahun
Pekerjaan/pendidikan : Siswa
Alamat : RT.01 Kelurahan Jelemu
Awalnya : bercak
merah seukuran
Demam dan timbul gelembung- ujung jarum Dipecahkan
pentul dipaha kiri, sendiri oleh pasien
gelembung kecil berisi cairan disertai gatal
yang muncul di wajah dan hilang timbul menyebar ke
tidak nyeri. bagian tubuh lain.
hampir seluruh tubuhnya sejak 3
hari sebelum ke puskesmas.
Lepuh berisi
cairan jernih
Suhu tubuh semakin
tinggi, menggigil (-)
Riwayat makan, alergi, obat obatan, perilaku kesehatan dll yang relevan
• Tidak ada alergi, makan dalam batas normal, tidak mengkonsumsi obat-
obatan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
• BB : 29 kg
• TD : 110/70 mmhg
• Nadi : 86 x/menit
• RR : 20x/menit
• Suhu : 37.7⁰C
Pemeriksaan Fisik
Paru Jantung :
• Kepala : Normocephal • Inspeksi : Simetris kiri = kanan Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
• Mata : Konjungtiva Palpasi : Iktus kordis teraba di
Palpasi : Fremitus kiri = kanan
anemis (-/-), linea midclavicula sinistra
Sklera ikterik (-/-). Perkusi : Sonor 2 jari medial ICS V
• THT : Dalam batas normal
Auskustasi : Vesikuler, Rhonki -/-, Perkusi : Batas jantung dalam batas
• Leher : Pembesaran KGB (-)
Wheezing -/- normal
Auskultasi : BJ I-II regular, gallop (-),
murmur (-)
Abdomen
• Inspeksi : datar, venektasi (-),
luka parut (-)
• Auskultasi : BU (+) normal
• Perkusi : Timpani
• Palpasi : Nyeri tekan (-),
hepar dan lien tidak
teraba.
Pemeriksaan
laboratorium penunjang
Belum di Tzanck test
periksa
Diagnosis
DD
Variola (Coxsackievirus)
•Varicella • ICD X B03
Diagnosa Rickettsialpox
• ICD X B83.2
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
BB : 29 kg
TD : 110/70 mmhg
Nadi : 86 x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 37.7⁰C
Manajemen
Promotif :
• Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit varicella (cacar air) adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus, dapat menular melalui droplet/secret
saluran pernapasan, percikan ludah, terjadi kontak dengan lesi cairan
vesikel, pustula, dan secara transplasenta
• Memberikan informasi kepada pasien mengenai penyakitnya dan cara
pengobatannya
• Menjelaskan kepada pasien jika terdapat anggota keluarga lain mengalami
keluhan yang sama untuk segera berobat
Manajemen
Preventif
• Sebaiknya tetap berada dirumah atau istirahat dahulu selama ± 7 hari
• Mengindari kontak dengan kerabat sementara untuk mencegah penularan.
• Jangan menggaruk dan memencet gelembung berisi cairan atau melepaskan keropeng
karena akan dapat menimbulkan bekas dan infeksi
• Gunakan pakaian yang ringan dan nyaman seperti bahan kaos untuk menghindari
gesekan ruam dan membuat ruam pecah. Jika pecah kemungkinan untuk infeksi
bakteri lebih besar
• Mandi akan membersihkan tubuh dan mencegah infeksi bakteri.
• Jika mengeringkan tubuh setelah mandi jangan menggunakan handuk yang kasar, tapi
menggunakan handuk atau kain yang lembut dan menggosok tubuh secara perlahan
Manajemen
Farmakologi
• Asiklovir 400 mg 4x1 tablet selama 10 hari
• Asiklovir 200 mg 4x1 tablet selama 10 hari
Non Farmakologi
• Asiklovir salep pada lesi
• Untuk mengurangi rasa gatal
dan mencegah penggarukan, • CTM 4 mg 3x1 tab jika terasa gatal
sebaiknya kulit dikompres • PCT 500mg 3x1 tab jika demam T >38˚C
dingin. • Vitamin C 2 x 1 tablet sehari
• Mandi dengan menggunakan
air yang ditambahkan dengan
larutan antiseptik. a. Rehabilitatif
Pemeriksaan
Anamnesis Penunjang
Pemeriksaan
Fisik
DIAGNOSIS
Pemeriksaan
Anamnesis Penunjang
Pemeriksaan
Fisik
DD
• Variola.
• Herpes simpleks disseminata.
• Coxsackievirus.
KOMPLIKASI
• Varisela Pneumonia
• Reye sindrom
• Ensefalitis
• Hemorrargis varisela
Tatalaksana
• Gesekan Kulit Perlu Dihindari Agar Tidak Mengakibatkan
Pecahnya Vesikel
• Nutrisi TKTP, Istirahat Dan Mencegah Kontak Dengan
Orang Lain.
• Gejala Prodromal Diatasi Sesuai Dengan Indikasi. Aspirin
Dihindari Karena Dapat Menyebabkan Reye’s Syndrome.
• Losio Kelamin Dapat Diberikan Untuk Mengurangi Gatal.
• Pengobatan Antivirus Oral, Antara Lain:
– Asiklovir: Dewasa 5 X 800 Mg/Hari, Anak-Anak 4 X
20 Mg/Kgbb (Dosis Maksimal 800 Mg), Atau
– Valasiklovir: Dewasa 3 X 1000 Mg/Hari.
• Pemberian Obat Tersebut Selama 7-10 Hari Dan Efektif
Diberikan Pada 24 Jam Pertama Setelah Timbul Lesi.
ANALISIS KASUS
Hubungan diagnosis Hubungan diagnosis Hubungan diagnosis
dengan keadaan dengan keadaan dengan perilaku
rumah : keluarga dan kesehatan dalam
hubungan keluarga: keluarga dan
• Tidak ada lingkungan sekitar
• Tidak ada
hubungan antara • Temannya di
hubungan diagnosis
diagnosis dengan dengan keadaan pondok
kondisi rumah keluarga dan sebelumnya
hubungan dalam dengan keluhan
keluarga serupa (+)
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau
etiologi penyakit pada pasien ini (sesuai dengan
anamnesa dan observasi yg ditemukan)