Anda di halaman 1dari 22

BUKTI AUDIT

Tujuan audit adalah untuk memberikan opini

Opini didapat dari keyakinan yang memadai

Keyakinan yang memadai didapat dari bukti audit


yang dikumpulkan dan dievaluasi.
Bukti audit merupakan dasar atau acuan bagi
auditor untuk menentukan opini audit
KEANDALAN BUKTI
Standar ketiga dari pekerjaan lapangan

Mengharuskan auditor untuk mengumpulkan bukti


yang tepat dan memadai untuk mendukung
diekuarlaknnya opini audit.
Dua penentu/karakteristik keandalan bahan bukti:
• Ketapatan
• Kecukupan
KETAPATAN
Ketepatan bukti
• Pengukuran terhadap kualitas bahan bukti
• Hanya menyangkut prosedur audit yang dipilih

Relevansi bukti
• Bahan bukti harus terkait dengan atau relevan
terhdap tujuan audit

Keandalan bukti
• Mengacu pada tingkat di mana bahan bukti dapat
dipercaya atau layak dipercaya
KA R A K T E R I S T I K K E A N D A L A N B A H A N
BUKTI

Independensi pemberi informasi


• Bahan bukti yang didapat dari pihak luar entitias klien lebih
andal dibandingkan dengan bahan bukti yang didapatkan
dari dalam

Efektifitas pengendalian internal klien

Pengetahuan langsung auditor

Klasifikasi individu yang memberikan informasi

Tingkat objektivitas

Ketepatan waktu
KECUKUPAN
Kuantitas bahan bukti yang didapatkan
mencerminkan kecukupan.
Beberapa faktor yang menentukan kecukupan
ukuran sampel:
• Ekspektasi auditor terhadap salah saji
• Efektivitas pengendalian internal klien
JENIS BUKTI AUDIT
Pemeriksaan fisik

Konfirmasi

Dokumentasi

Prosedur analitis

Tanya jawab dengan klien

Perhitungan ulang

Pengamatan
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan atau perhitungan yang dilakukan auditor atas aset
berwujud
Persediaan dan Kas

Surat-surat berharga, piutang dagang, dan aset tetap


Pemeriksaan fisik merupakan sarana langsung untuk
memverifikasi apakah suatu aset benar-benar ada (tujuan
keberadaan)
Apakah aset-aset yang ada telah dicatat (tujuan kelengkapan)
KONFIRMASI
Merupakan jawaban lisan atau tertulis yang
diterima dari pihak ketiga yang independen untuk
melakukan verifikasi atas keakuratan informasi yang
diminta auditor.
DOKUMENTASI
Jenis Bukti Audit
 Untuk memutuskan prosedur audit yang akan digunakan
dapat memilih dari ketujuh jenis bukti
1. Pengujian fisik (physical examination)
– Inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh auditor atas aktiva
yang berwujud (tangible asset)
– Pengujian fisik, yang secara langsung berarti verifikasi atas aktiva
yang benar-benar ada (tujuan keberadaan), dianggap sebagai
salah satu jenis bukti audit yang paling terpercaya dan berguna
– Bukan merupakan bukti yang cukup untuk memverifikasi bahwa
aktiva yang ada memang dimiliki oleh klien (tujuan hak dan
kewajiban)
– Auditor tidak memiliki kualifikasi untuk menimbang berbagai faktor
kualitatif, seperti keusangan atau keaslian aktiva (tujuan nilai
terealisasi)
– Penilaian yang tepat bagi berbagai tujuan dalam penyajian laporan
keuangan umumnya tidak dapat ditentukan oleh pengujian fisik
(tujuan akurasi)
Jenis Bukti Audit
2. Konfirmasi (confirmation) (lihat Tabel 7-3)
– Penerimaan tanggapan tertulis maupun lisan dari pihak
ketiga yang independen yang memverifikasi keakuratan
informasi sebagaimana yang diminta oleh auditor
– Permintaan ditujukan bagi klien, klien meminta pihak ketiga
yang independen memberikan tanggapannya secara
langsung kepada auditor
– SAS 67 (AU 330) :
• Konfirmasi Positif  Meminta penerima untuk merespon dalam
semua keadaan :
1. Meminta penerimanya untuk memberikan informasi (formulir
kosong/blank form)
2. Informasi dan permintaan responden untuk menunjukkan apakah ia
setuju dengan informasi itu (sering digunakan, namun kurang
diandalkan)
• Konfirmasi Negatif  penerima diminta untuk merespon hanya saat
informasi tidak benar (kurang kompeten daripada konfirmasi positif)
Jenis Bukti Audit
3. Dokumentasi (documentation)
– Pengujian auditor atas berbagai dokumen dan catatan
klien untuk mendukung informasi yang tersaji atau
seharusnya tersaji dalam laporan keuangan
• Dokumen internal  disiapkan dan digunakan dalam organisasi
klien, tidak pernah disampaikan kepada pihak diluar organisasi
(dalam pengendalian intern bukan merupakan bukti yang layak)
• Dokumen eksternal  dokumen yang pernah berada dalam
genggaman seseorang diluar organisasi yang mewakili pihak
klien dalam melakukan transaksi, tetapi dokumen tersebut saat
ini berada di tangan klien, dokumen ini berasal dari luar
organisasi klien dan berakhir di tangan klien (memiliki tingkat
keterpercayaan/kompetensi yang lebih tinggi dibanding
dokumen internal)
• Digunakan sebagai alat pendukung pencatatan transaksi/nilai
transaksi  Vouching (penelusuran)
• Dalam bentuk formulir elektronik  Electronic Data Interchange
(EDI)
Jenis Bukti Audit
4. Prosedur analitis (analytical procedures)
– Menggunakan berbagai perbandingan dan hubungan
untuk menilai apakah saldi akun atau data lainnya
nampak wajar
– Dibutuhkan selama fase perencanaan dan penyelesaian
atas semua audit
– Tujuan :
• Memahami industri dan bisnis klien
• Menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas
• Menunjukkan munculnya kemungkinan kesalahan penyajian
dalam laporan keuangan
• Mengurangi ujian audit rinci
5. Wawancara kepada klien (inquiries of the client)
– Upaya untuk memperoleh informasi baik secara lisan
maupun tertulis dari klien sebagai tanggapannya atas
berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor
Jenis Bukti Audit
6. Perhitungan Ulang dan Pengerjaan Ulang (reperformance)
– Melibatkan pengujian kembali berbagai perhitungan dan transfer
informasi yang dibuat oleh klien pada suatu periode yang berada
dalam periode audit pada sejumlah sampel yang diambil auditor
7. Observasi (observation)
– Penggunaan panca indera untuk menilai aktivitas tertentu
– Bukti audit ini jarang dipenuhi, karena terdapat suatu resiko bahwa
para karyawan klien yang terlibat dalam aktivitas itu telah
menyadari kehadiran sang auditor
• Hubungan antara berbagai Standar Audit, Jenis Bukti dan
Keempat Keputusan Bukti Audit (lihat Gambar 7-1)
• Kompetensi jenis bukti (lihat Tabel 7-4)
• Aplikasi jenis Bukti Audit terhadap Keempat Keputusan
Bukti Audit (lihat Tabel 7-5)
Jenis Bukti Audit
• Biaya atas jenis bukti
– Bukti audit yang paling rendah biayanya :
• Observasi  dilakukan bersamam dengan prosedur audit lain
• Wawancara  dilakukan setiap proses audit
• Hitung Uji  hanya menghitung dan menelusuri, setiap saat
dilakukan
– Bukti audit yang biayanya moderat :
• Dokumentasi  jika karyawannya telah menyusun dengan apik
• Prosedur Analitis  justru membutuhkan waktu yang banyak
– Bukti audit yang paling mahal biayanya :
• Pengujian Fisik  mewajibkan kehadiran auditor saat klien
melakukan perhitungan aktiva yang seringkali dilakukan pada
tanggal neraca
• Konfirmasi  auditor melaksanakan sejumlah prosedur secara
berhati-hati dalam rangka mempersiapkan konfirmasi,
pengiriman dan penerimaan kembali serta tindak lanjut
konfirmasi yang tidak direspon
• Istilah yang digunakan dalam berbagai prosedur audit (lihat
Tabel 7-6)
Dokumentasi Audit
 Catatan yang disimpan oleh auditor dari prosedur yang diterapkan, ujian
yang dilakukan, informasi yang diperoleh dan kesimpulan yang
berhubungan
 Semua informasi yang dianggap perlu oleh auditor untuk melakukan
audit secara memadai, untuk memberikan pendukung bagi laporan audit
• Tujuan dokumentasi audit
– Membantu auditor menyediakan jaminan wajar bahwa audit yang
memadai telah dilakukan sesuai dengn standar audit yang umum
diterima
• Kepemilikan arsip audit
– Disiapkan selama waktu pekerjaan, termasuk jadwal yang disiapkan
oleh klien untuk auditor, dimiliki oleh auditor
• Kerahasiaan arsip audit
– Aturan 301 Kode Perilaku Profesional
• Isi dan organisasi (lihat Gambar 7-2)
– KAP membuat pendekatannya sendiri untuk menyiapkan dan
mengatur arsip audit
Dokumentasi Audit
• Arsip permanen
– Data yang sifatnya historis atau berlanjut, sbb.:
• Ekstrak atau salinan dari dokumen perusahaan yang terus
menerus penting sebagai artikel inkorporasi, anggaran rumah
tangga, perjanjianobligasi dan kontrak
• Analisis dari tahun sebelumnya dari akun yang senantiasa
penting bagi auditor
• Informasi yang berhubungan dengan pemahaman akan
pengendalian internal dan penilaian resiko pengendalian
• Hasil dan prosedur analitis atas audit tahun sebelumnya
– Prosedur analitis, pemahaman tentang pengendalian
internal dan penilaian resiko pengendalian oleh banyak
KAP disiapkan sebagai arsip periode sekarang
Dokumentasi Audit
• Arsip sekarang  Semua dokumentasi audit yang bisa
diterapkan ke tahun audit
– Program audit
– Informasi umum
– Neraca Saldo Berjalan
– Menyesuaikan dan Reklasifikasi Ayat Jurnal
– Jadwal pendukung
• Analisis
• Neraca saldo atau daftar
• Rekonsiliasi jumlah
• Ujian kewajaran
• Ringkasan prosedur
• Penyelidikan dokumen pendukung
• Informasional
• Dokumen luar
• Hubungan Dokumentasi Audit dengan Laporan Keuangan
(lihat Gambar 7-3)
Dokumentasi Audit
• Persiapan dokumentasi audit (lihat Gambar 7-4)
– Persiapan jadwal yang tepat untuk mendokumentasikan bukti audit
yang dikumpulkan, hasil yang ditemukan dan kesimpulan yang
dicapai
• Setiap arsip audit harus diidentifikasi dengan benar
• Dokumentasi audit harus diberi indeks dan direferensi-silang untuk
membantu dalam mengatur dan mengarsip
• Dokumentasi audit lengkap harus dengan jelas menunjukkan pekerjaan
audit yang dilakukan
• Dokumentasi audit harus meliputi informasi yang cukup untuk memenuhi
tujuan ia dirancang
• Kesimpulan yang dicapai tentang bagian dari audit yang dipertimbangkan
harus dunyatakan dengan tegas
• Efek E-Commerce pada Bukti Audit dan Dokumentasi Audit
– ACE (Automated Client Engagement/Perjanjian Klien
Otomatis)
– ACL Software
– IDEA (Interactive Data Extraction and Analysis)
• Kel 2. Perencanaan audit dan prosedur
analitis
• Kel. 3 Materialitas dan risiko

Anda mungkin juga menyukai