Anda di halaman 1dari 39

CEREBRAL PALSY

Antari puspita primananda


210.121.0053

Pembimbing
Dr. Inggrid melia Sp.KFR
CEREBRAL PALSY (CP)
Cerebral“- Latin Cerebrum;

•Bagian dari otak

“Palsy " -Gr. para = semua


lysis = lemah

• Kurangnya kekuatan otot


PENDAHULUAN
Definisi Cerebral Palsy :
kelainan gerakan dan sikap tubuh yang tidak progresif
karena kerusakan otak yang terjadi pada periode awal pertumbuhan
otak

American Academy of Neurology,


2004,www.aan.com/professionals/practice/index.cfm
EPIDEMIOLOGI
AAN : >500.000 penderita CP di USA
Perbaikan prevensi & terapi penyebab CP : Σ CP tidak
banyak berubah / meningkat sedikit dalam 30 th terakhir

Angka kejadian 1,2 – 2,5 anak/1000 anak usia sekolah


dini
Prevalensi CP kongenital derajat sedang-berat 1,2/1000
anak usia 3 tahun

Grether et al, Pediatr Perinat Epidemiol 1992;6:339


RISK FACTORS
• Prenatal kongenital
– Obat
factors
– Fetal alkohol
– Before birth synd
– Infeksi TORCH
– Malformasi
– Prematur
• Perinatal – Cerebral
anoxia (partus
factors lama), trauma
– at the time of – Sepsis/ infeksi
birth to 1mo
mo of life
• Postnata – Cedera kepala,
meningitis,
l factors enchephalitis,
ikterus
– In the first 5 neonatorum
FAKTOR RESIKO CP
 Malposisi janin
 Kesulitan proses persalinan
 Asphyxia neonatorum
 BBLR & prematuritas
 Kehamilan ganda
 Malformasi SSP
 Perdarahan maternal atau proteinuria berat pd akhir
masa kehamilan
 Hipertiroidism maternal, mental retardasi & kejang
 Kejang pada bayi baru lahir
 hyperbilirubinemia
MANIFESTASI KLINIS…
A. Spastisitas

Terdapat peninggian tonus otot dan refleks yang


disertai dengan klonus dan reflek Babinski yang positif.
Tonus otot yang meninggi itu menetap dan tidak hilang
meskipun penderita dalam keadaan tidur.
Bentuk kelumpuhan spastitis tergantung kepada
letak dan besarnya kerusakan, yaitu:
1) Monoplegia/ Monoparesis
2) Hemiplegia/ Diparesis
3) Diplegia/ Diparesis
4) Tetraplegia/ Tetraparesis .
LANJUTAN…
B. Tonus Otot Berubah
Bayi pada golongan ini, pada usia bulan pertama tampak
fleksid (lemas) dan berbaring seperti kodok terlentang sehingga
tampak seperti kelainan pada lower motor neuron
C. Koreo atetosis
Kelainan yang khas yaitu sikap yang abnormal dengan
pergerakan yang terjadi dengan sendirinya (involuntary
movement).
LANJUTAN…
D. Ataksia
Ataksia adalah gangguan koordinasi. Bayi dalam golongan ini
biasanya flaksid dan menunjukan perkembangan motorik
yang lambat
E. Gangguan Pendengaran
F. Gangguan Bicara
G. Gangguan Mata
LANJUTAN….
H. Paralisis
I. Gerakan Involunter
J. Kejang
K. Gangguan perkembagan Mental
CRITERIA
P osturing / Poor muscle control and strength
O ropharyngeal problems
S trabismus/ Squint
T one (hyper-, hypotonia)
E volutional maldevelopment
R eflexes (e.g. increaseddeep tendon)
*Abnormalities 4/6 strongly point to CP
TANDA GEJALA
Infancy (0-3 Months)
AWAL
• Posture kaku atau lemah

• lemah yang berlebihan dan


mudah rewel/ menangis
dengan nada tinggi
• Kurangnya kontrol kepala

• Lemah menyedot, mengigit


makanan, sulit menelan makan
Breathing reflex
• ABNORMAL OR Eyeblink reflex
PROLONGED Pupilari reflex
PRIMITIVE
REFLEXES
Asymmetric tonic neck
reflex
R. Tonic labyrinthine
Refleks menghisap R. Merangkak
R. Menggenggam R. Stepping
R. Rooting (mencari) R. Yawning
Moro’s reflex R. Plantar
Babinski reflex R. Swimming
Swallowing reflex
ABNORMALITAS
PERKEMBANGAN SAAT BAYI
• Ketidak mampuan untuk melakukan
keterampilan motorik seperti yang seharusnya
dapat dilakukan:
– Kontrol genggaman tanggan usia 3 months
– Berguling guling usia 5 months
– Duduk sendiri usia by 7 months
• Tanda perkembangan yang abnormal :
– Perkembangan tanggan usia12 months
– Menggerakkan badan berlebihan (melengkung)
– Mengunci gulingan
– Abnormal atau lama memberikan response
ABNORMALITAS
PERKEMBANGAN DI
ATAS USIA 1 TAHUN

• “duduk berbentuk W” – knees flexed,


legs extremely rotated

• “berjalan menyeret” bergelesot selama di lantai


• “berjalan di ujung kaki“ atau jinjit
GELAJA KEPRIBADIAN (BEHAVIOUR)

• Sulit untuk
berkonsentrasi,
• Selalu tegang, mudah
tersinggung,
• rewel
CEREBRAL PALSY:
KLASIFIKASI
Monoplegic
Paraplegic
Hemiplegic
Triplegic
Quadraplegic
Diplegic

17
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI CP
KLASIFIKASI CP MENURUT BERATNYA
KLASIFIKASI PERKEMBANGA GEJALA PENYERTA
N MOTORIK
Minimal Normal, hanya Kelainan postur Gangguan
terganggu secara ringan komunikasi
kualitatif Gangguan Gangguan belajar
gerakan motorik spesifik
kasar & halus
misalnya clumsy
Ringan Berjalan umur 24 Kelainan dlm px
bulan neurologis
Gangguan
motorik
Gangguan
koordinasi
Sedang Berjalan umur 3 Berbagai kelainan Retardasi mental
th, kdg perlu neurologis Gangguan belajar
brace & komunikasi
Kejang
Berat Tidak bisa Gejala neurologis
jalan/jalan dg alat dominan
MASALAH YANG BERHUBUNGAN DG
CP

1. Gangguan mental
2. Kejang / epilepsi
3. Gangguan pertumbuhan
4. Gangguan penglihatan & pendengaran
5. Sensasi dan persepsi yang abnormal
MASALAH PADA CP
DIAGNOSIS CP
Anamnesis :
1. Antenatal : penyakit, gizi, usia, obat maternal
2. Persalinan & kelahiran : posisi janin, AS, macam & trauma
persalinan
3. Post-natal : prematur, BBLR, infeksi, ikterus, hipoksia
Pemeriksaan Neurologis :
1. Perkembangan motorik
2. Perkembangan sensorik
3. Perkembangan mental
PEMERIKSAAN PENUNJANG…
1.Pemeriksaan mata dan pendengaran
2.Fungsi lumbal
3.Pemeriksaan EKG
4.Foto rontgen kepala.
5.Penilaian psikologis
6.Pemeriksaan metobolik
PENATALAKSANAAN
• Terapi untuk meningkatkan kondisi pasien, sedini
mungkin
• Sesuai dengan jenis & berat –ringannya CP
• Dilakukan oleh tim ( rehabilitasi + bidang lain)
• Terapi dilakukan secara individual
PROGRAM FISIOTERAPI
Tujuan Jangka Pendek :
menurunkan spastisitas pada AGA dan AGB
menurunkan kontraktur
menormalkan tonus
Meningkatkan lingkup gerak sendi

Tujuan Jangka Panjang :


Melatih ambulasi
meningkatkan ADL

Teknologi intervensi FT :
pasif exercise
streching
massage
stimulasi
PELAKSANAAN
passive exercise
posisi pasien : supinelying kemudian gerakan pasif ke segala gerak pada AGA dan
AGB untuk setiap sendi dengan halus setiap gerakan tahan 3 detik
stretching
posisi pasien : supinelying kemudian lakukan penguluran pada setiap sendi ke arah
distal pada AGA dan AGB tahan selama 7 detik untuk setiap gerakan
massage
posisi pasien : supinelying kemudian passion bebas dari kain, teknik massage stroking
,efflurage ,friction. Tekanan di sesuaikan pasien
stimulasi
stimulasi untuk duduk
bantuan minimal : px tidur supinelying kemudian terapis berada di belakang
menginstruksikan pasien untuk bangun , terapis hanya membantu mendorong kepala
px.
bantuan berat : px tidur supinelying kemudian satu terapis berada di belakang pasien
yang membantu menaikan kepala px dan yang satunya menarik kedua tangan pasien
untuk bangun .
Yang dilakukan hanya bantuan berat di karenakan kontrol kepala pasien (-)
TERAPI OKUPASI
EXERCISE
KOMUNIKASI
ORTOSIS
ALAT BANTU
BERJALAN
KURSI RODA
AKTIVITAS SEHARI-
HARI
PEMBEDAHAN
PENDEKATAN TERAPI
LAIN
Terapi bedah :
1. Selektif dorsal rhizotomy : minimalisasi atau eliminasi spastisitas
2. Unilateral surgery untuk subluksasi unilateral

Anda mungkin juga menyukai