Anda di halaman 1dari 30

Nama Kelompok:

1. Devid Fredianto (2010.01.009)


2. Diana Novita (2010.01.012)
3. Dwi Nurul Rusmalasari (2010.01.013)
4. Maria Agnes Hale (2010.01.022)
5. Rossa Indah (2010.01.027)
6. Setyo Tri Wardhani A (2010.01.028)
7. Valeria Diana Dagung (2010.01.031)
Pengertian
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah
penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
sejenis virus yang tergolong arbovirus dan
masuk kedalam tubuh penderita melalui
gigitan nyamuk aedes aegepty (Christantie
Efendy,1995 ).
DHF diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit,
secara klinis dibagi menjadi: (WHO,1986)

Derajat 1:
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa berdarahan spontan.
Uju torniquet (+), trombositopenia dan hemokonsentrasi
Derajat 2:
Derajat 1 dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau
ditempat lain
Derajat 3:
Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah,
tekanan darah rendah (hipotensi), gelisah, sianosis sekitar
mulut, hidung dan ujung jari (tanda-tanda dini renjatan)
Derajat 4:
Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan
darah tak dapat diukur
1. PENGKAJIAN
a. Identitas
Umur  anak dan remaja.

Tempat tinggal 

b. Keluhan utama
Penderita mengeluh badannya panas (peningkatan
suhu tubuh).
c. Riwayat penyakit sekarang

d. Riwayat penyakit dahulu


Riwayat Imunisasi
Apabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka
kemungkinan akan timbulnya komplikasi dapat dihindarkan
e. Riwayat Gizi

f. Riwayat kesehatan lingkungan


Sangat menentukan karena ditularkan melalui
gigitan nyamuk
DHF ditularkan oleh 2 jenis nyamuk aedes, yaitu:
– Aedes aigepty  hidup di daerah tropis
– Aedes albapictus.
Adanya petekie pada kulit biasanya muncul bila
klien masuk pada grade I, turgor kulit menurun,
muncul keringat dingin dan lembab.

Kepala dan leher


Kepala terasa nyeri, muka tampak merah karena
demam, mata anemis, hidung kadang mengalami
perdarahan (epistaksis) pada grade II, III, IV pada
mulut didapatkan bahwa mukosa mulut kering
terjadi perdarahan gusi dan nyeri telan,
sementara tenggorokan mengalami hyperemia
pharing terjadi perdarahan telinga (pada grade II,
III, IV).
Dada
Bentuk simetris dan kadang-kadang terasa sesak. Pada foto
thorax terdapat adanya cairan yang tertimbun pada paru
sebelah kanan (efusi pleura), rales (+), ronchi (+) yang
biasanya terdapat pada grade III dan IV
Abdomen
Mengalami nyeri tekan, pembesaran hati (hepatomegali)
dan asites.
Ekstremitas
Akral dingin dan lembab, serta terjadi nyeri otot, sendi
serta tulang.
Pengkajian tanggal : 04 November 2012 Jam : 07.45
Tanggal MRS : 04 November 2012 No. RM : 233050/157422
Ruang/kelas : Mirah Delima/36-5
Dx. Masuk : Fibris Trombositopeni

A. Identitas
Nama : An. K
TTL : Surabaya, 02 Agustus 2004
Umur : 8 tahun
Tgl. MRS : 04 November 2012
Pekerjaan Ayah : Pegawai Swasta
Pekerjaan Ibu : IRT
Alamat : Jl. Banyu Urip/Surabaya
Kultur : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Dx. Medis : Trombositopeni
B. Keluhan Utama: Nyeri
Lama Keluhan: Ibu klien mengatakan, setelah panas hari keempat klien
merasakan sakit perut

D. Riwayat Penyakit Sekarang :


Ibu klien mengatakan, klien panas 3 hari dan merasakan sakit perut mulai
jumat tanggal 02/11/2012, pada hari itu juga klien dibawah berobat
keklinik Prof. P dan diberikan obat anti radang usus dan tenggorokan,
namun klien masih merasa sakit perut dan mual muntah. Hari senin
tanggal 04/11/2012 klien tetap merasakan nyeri dibagian perut seperti di
tusuk-tusuk dan mual muntah ± 3 kali sehingga klien terlihat lemas
kemudian dibawa ke RSWB melalui UGD, hasil observasi TTV s/n: 36,5ᵒ
C/96x/menit TD: 90/60 mmHg, klien ditangani oleh dr. A, diberi infus RL
500/1 jam, injeksi Ranitidine 2 mg/iv, pada jam 02.00 klien dipindahkan
keruang Mirah Delima kamar 36-5, saat dikaji klien mengatakan sakit
perut
Pem Keb. Dsar Di Rumah Di RS

Pola makan Makanan yang disukai klien : ibu klien Selera makan : ibu klien mengatakan,
mengatakan, bubur ayam
Makanan yang tidak disukai klien : ibu klien hanya menghabiskan setengah
klien mengatakan, klien tidak menyukai porsi dari yang diberikan
sayur daun bayam
Selera makan : ibu klien mengatakan Jam makan : pagi: 06.00, siang: 12.00,
klien menghabiskan 1 porsi malam: 17.30
makanannya
Jam makan : pagi: 06.00, siang: 14.00, Minum susu : klien hanya minum teh
malam: 18.30 diRS
Minum susu : klien hanya minum susu
pada pagi hari

Aktivitas bermain Ibu klien mengatakan : klien biasanya Klien tidak dapat bermain karena klien
bermain dengan teman sebayanya merasa lemah

Pola eliminasi BAB BAB


Frekuensi : 1x sehari Frekuensi : saat dikaji klien belum BAB
Warna : kuning BAK
Konsistensi : Lembek Frekuensi : saat dikaji klien baru sekali
BAK BAK
Frekuensi : 5-6x sehari Warna: kuning jernih
Warna : kuning jernih/putih jernih
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : nampak lemah kesadaran : Compos mentis
TTV : S/N: 36,6ᵒC/80x/mnt
TD : 90/70 mmHg
RR :16x/mnt
Tinggi badan : 94 cm BB : 15 kg
2. Integumen : 3. Mata

4. Hidung :
4. Mulut : 7. Anus :

5. Jantung :
8. Muskuloskletal :

6. Abdomen :
Data Subyektif :
Data Objektif :
1. klien mengungkapkan 1. Klien tampak menyeringai saat
nyeri pada perut, nyeri dilakukan
seperti kram & semakin palpasi abdomen, skala nyeri 2 ketika
dipalpasi, terdapat hepatomegaly, uji
sakit bila disentuh dan tourniquet +, hasil pemeriksaan lab IgM +,
ditekan IgG +

2. Klien mengungkapkan 2. TTV : S/N : 36,6ᵒC/80x/mnt, TD: 90/70


mmHg, akral hangat, tidak ada epiktasis,
tidak ada mimisan, tidak ada perdarahan gusi, tidak ada
perdarahan gusi sampai muntah darah, melena, hasil
saat ini dan melena pemeriksaan lab: trombosit : 7300, Hb:
11,7 g/dl, leukosit: 9000, PCV: 39,3 %

3. ibu klien mengatakan, 3. Klien menghabiskan setengah porsi


klien hanya menghabiskan makananya, BB: 15 kg, Hb: 11,5 g/dl,
setengah porsi dari yang turgor kulit baik, konjungtiva tidak anemis
diberikan 4. Uji tourniquet +, hasil pemeriksaan lab
IgM +, IgG +, tidak terdapat sianosis
Hari/tgl Dx. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
04/11/’12 Nyeri yang Tupen : diharapakan 1. Jelaskan pada klien 1. Pengetahuan yang cukup
berhubungan setelah dilakukan dan keluarga membantu mengurangi nyeri dan
dengan proses tindakan selama 8 penyebab nyeri mengembangkan kepatuhan
patologis penyakit jam nyeri berkurang 2. Berikan anak perawatan
yang ditandai Tupan : diharapkan beberapa pilihan 2. Teknik distraksi akan membuat
dengan klien setelah dilakukan teknik distraksi otak berkosentrasi pada hal lain,
mengatakan nyeri tindakan 2x24 jam dengan membaca sehingga neurotransmitter akan
pada perut, nyeri nyeri 0/hilang buku difokuskan impuls pada hal
seperti kram & 3. Berikan posisi yang tersebut daripada nyeri
semakin sakit bila nyaman 3. Penekanan pada daerah yang
disentuh dan 4. Berikan diet yang mengalami pembengakakan
ditekan. Klien lunak dan hindari jaringan akan meningkatkan rasa
tampak makanan yang asam nyeri
menyeringai saat 4. Klien DHF sering mengalami rasa
dilakukan palpasi nyeri epigastrium sehingga diet
abdomen, skala yang lunak agar peristaltik usus
nyeri 2 ketika tidak terlalu kuat dan menghindari
dipalpasi, terdapat makanan yang asam karena akan
hepatomegali. meningkatkan asam lambung
KH : 5. Observasi tanda- 5. Dengan mengetahui
 Klien dan tanda nyeri tingkat nyeri yang
keluarga 6. Observasi TTV dialami klien perawat
mengerti dan klien tiap 3 jam dapat mengetahui
mampu 7. Kolaborasi dalam pelaksanaan
menjelaskan pemberian novalgin perawatan
penyebab nyeri 0,5 k/p, rhelafen 3x1 selanjutnya
 klien mengerti cts k/p 6. Mengetahui nilai TTV
cara mengatasi klien dapat memantau
nyeri dengan perkembangan klien
cara membaca untuk tindakan
buku perawatan
 TTV normal selanjutnya
S: 36,5-37,4ᵒC 7. Obat golongan
N: 60-100x/mnt analgetik dapat
TD: 120/80 mmHg meringankan/menghil
RR: 15-25x/mnt angkan rasa nyeri.
 skala nyeri 0
Implementasi
HARI/TGL MASALAH WAKTU TINDAKAN KEPERAWATAN
Minggu, I 09.00  Menjelaskan kepada pasien bahwa salah satu gejala DHF adalah nyeri pada
04/11/2012 perut sebagai akibat pembengakakan hati dan limfa dan berefek pada
spasme usus dan lambung
R/ klien dan keluarga mengerti dan mampu menjelaskan kembali tentang
penyebab nyeri
10.00  Mengajukan beberapa pilihan teknik distraksi yaitu dengan mengalihkan
perhatian seperti membaca buku/berbicara dengan keluarga
R/ klien memilih membaca buku cerita anak diatas tempat tidur
10.30  Mengajukan untuk beristirahat dengan posisi yang nyaman bagi pasien
R/ klien menyukai posisi terlentang
11.00  Menanyakan keluhan dan mengobservasi TTV
R/ klien mengatakan masih nyeri pada perutnya, observasi TTV S/N:
37ᵒC/100x/mnt, TD: 100/70 mmHg
12.00  Memberikan makanan lunak rendah serat
R/ klien menghabiskan setengah porsi dari yang diberikan
13.00 E: klien masih mengeluh nyeri
MASALAH EVALUASI

Tgl: 05/11/2012

I 06.00 S : klien mengatakan nyeri berkurang


O : klien sedikit menyeringai saat dilakukan palpasi abdomen, skala nyeri 1, terdapat hepatomegali
A: masalah mulai teratasi
P : lanjutkan tindakan 2, 5, 6,7
I:
07.00  Berkolaborasi dalam pemberian novalgin 0,5 cc/iv
R/ klien mau dilakukan injeksi
08.00  Menganjurkan klien untuk berbaring dan mengambil posisi yang nyaman untuk mengurangi
rasa nyeri
R/ klien menyukai posisi terlentang
08.05  Menganjurkan teknik distraksi pada klien
R/ klien memilih membaca buku cerita anak sambil tiduran
11.00  Melakukan observasi TTV
R/ S/N: 36,4ᵒC/100x/mnt, TD: 110/80 mmHg
13.00 E: klien mengatakan masih nyeri tapi tidak sesakit kemarin, pasien sedikit menyeringai ketika
dipalpasi abdomen.
MASALAH EVALUASI

06/11/2012

I 06.00 S: klien mengatakan tidak merasakan nyeri


O ; tidak ada nyeri tekan, tidak terdapat hepatomegali, skala nyeri 0
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan,pertahankan KU klien, jika trombosit kembali normal klien
diperbolehkan pulang
EVALUASI

MASALAH EVALUASI
07/11/2012
II 08.00 S : klien mengatakan tidak ada mimisan,
tidak ada perdarahan gusi
O : tidak ada petekie, epiktaksis,
perdarah gusi, akral hangat, hasil
pemeriksaan lab : Hb 11,2, trombosit
287000, PCV 43 %
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan, pertahankan KU
klien, klien boleh pulang

Anda mungkin juga menyukai