Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
24 OKTOBER 2018
1
• Sistem pengelolaan obat harus dipandang sebagai bagian dari keseluruhan
sistem pelayanan di rumah sakit dan diorganisasikan dengan suatu cara yang
dapat memberikan pelayanan berdasarkan aspek keamanan, efektif dan
ekonomis dalam penggunaan obat, sehingga dapat dicapai efektifitas dan
efisiensi pengelolaan obat. Dimana keduanya merupakan konsep utama yang
digunakan untuk mengukur prestasi kerja manajemen. Pengelolaan obat di
rumah sakit ini dibentuk di suatu instalasi farmasi rumah sakit .
• Anggaran obat di rumah sakit untuk obat dan alat kesehatan yang dikelola
instalasi farmasi mencapai 50-60% dari seluruh anggaran rumah sakit. Berbagai
rumah sakit melaporkan bahwa keuntungan dari obat yang dijual di rumah sakit
merupakan hal yang paling mudah dilakukan dibandingkan dengan keuntungan
dari jasa yang lain, misalnya radiologi, pelayanan rawat inap ataupun pelayanan
gizi.
2
• Pengelolaan tersebut meliputi seleksi dan perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, distribusi dan penggunaan.
• Manajemen obat di rumah sakit merupakan salah satu unsur penting dalam
fungsi manajerial rumah sakit secara keseluruhan, karena ketidakefisienan akan
memberikan dampak negatif terhadap rumah sakit baik secara medis maupun
secara ekonomis.
• Tujuan manajemen obat di rumah sakit adalah agar obat yang diperlukan
tersedia setiap saat dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup, mutu yang terjamin
dan harga yang terjangkau untuk mendukung pelayanan yang bermutu.
5
Proses pemilihan obat mengikuti pedoman seleksi
obat yang disusun oleh WHO (1993)
4) Biaya obat, yang secara klinik sama harus dipilih yang termurah
7
• Formularium dapat diartikan sebagai daftar produk obat yang
digunakan untuk tata laksana suatu perawatan kesehatan
tertentu.
3) Jika ada obat baru harus ada bukti yang spesifik untuk efek terapi yang lebih
baik;
5) Apabila jenis obat banyak, maka kita akan memilih berdasarkan drug of
choice dari penyakit yang prevalensinya tinggi.
9
• Perencanaan obat merupakan proses kegiatan dalam pemilihan
jenis, jumlah, dan harga obat yang sesuai dengan kebutuhan
dan anggaran untuk periode pengadaan yang akan datang.
• Pemborosan waktu, tenaga dan dana akan meningkatkan biaya obat dan
akan menurunkan kualitas pelayanan rumah sakit. Pengadaan merupakan
faktor terbesar menyebabkan pemborosan maka perlu dilakukan efisiensi
dan penghematan biaya.
• Agar proses pengadaan dapat berjalan lancar dan teratur diperlukan struktur
komponen berupa personil yang terlatih dan menguasai permasalahan
pengadaan, metode dan prosedur yang jelas, sistem informasi yang baik,
serta didukung dengan dana dan fasilitas yang memadai
11
• Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan obat dengan
cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat
yang dinilai aman, mengatur obat agar mudah ditemukan
kembali pada saat diperlukan, mengatur kondisi ruang dan
penyimpana agar obat tidak mudah rusak/hilang, serta
melakukan pencatatan dan pelaporan obat.
• Obat diatur sesuai sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First
Expired First Out), serta obat yang hampir kadaluwarsa diberi
tanda agar bisa selalu dimonitor 12
• Distribusi merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan
farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses
terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk
penunjang pelayanan medis.
13
• Seleksi merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah
kesehatan yang terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan
terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan dengan
memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai menjaga
dan memperbaharui standar obat.
15
• Menurut Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI no.
1197/SK/Menkes/X/2004 seleksi atau pemilihan obat
merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah
kesehatan yang terjadi dirumah sakit, identifikasi pemilihan
terapi, bentuk dan dosis, menentukan criteria pemilihan dengan
memprioritaskan obat essensial, standarisasi sampai menjaga
dan memeperbarui standar obat.
16
1. Membuat daftar masalah kesehatan umum yang dialami (list of
common health problems).
2. Menentukan terapi standar untuk memilih obat standar yang
digunakan dan terapi non obatnya.T
3. Melihat daftar obat essensial yang ada untuk kemudian dibuat
daftar obat yang berguna untuk menyusun formularium. Dari
terapi standar yang ada dibuat suatu Guidline terapi untuk
menentukan penggunaan obat yang rasional melalui pelatihan,
supervise, dan monitoring.
4. Formularium yang telah disusun digunakan sebagai sumber
informasi obat yang digunakan untuk terapi di rumah sakit.
5. Semua tahap tersebut bertujuan untuk mendapat ketersediaan
dan penggunaan obat yang lebih rasional
17
a. Dipilih obat yang secara ilmiah, medik, dan statistik memberikan
efek terapi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan resiko
efek sampingnya.
b. Diusahakan jangan terlalu banyak jenis obat yang akan diseleksi
(boros biaya), khususnya obat-obat yang memang bermanfaat
untuk jenis penyakit yang banyak diderita masyarakat. Agar
dihindari duplikasi dan kesamaan jenis obat yang diseleksi.
c. Jika memasukan obat-obat baru , harus ada bukti yang spesifik
bahwa obat baru yang akan dipilih tersebut memang
memberikan terapetik yang lebih baik dibanding obat
pendahulunya.
d. Sediaan kombinasi hanya dipilih jika memang memberikan efek
terapetik yang lebih baik daripada sediaan tunggal. 18
e. Jika alternatif pilihan obat banyak, supaya pilih drug of choice dari
penyakit yang memang relevansinya tinggi
20
a. Dibutuhkan oleh sebagian besar populasi
e. Mutu terjamin
21
1. Mempunyai rasio manfaat-resiko (benefit-risk ratio) yang paling
menguntungkan bagi pasien.
2. Kualitas harus terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas.
3. Praktis dan mudah dalam penyimpanan dan pengangkutan.
4. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan sesuai dengan
tenaga, sarana dan fasilitas kesehatan.
5. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penggunaan oleh
pasien.
6. Memiliki rasio manfaat-biaya (benefit-cost ratio)
(farmakoekonomi) yang tertinggi berdasarkan biaya langsung
(direct cost) dan tidak langsung (indirect cost).
22
7) Apabila memiliki lebih dari satu pilihan yang mempunyai efek
terapi yang serupa, maka pilihan dijatuhkan pada :
23
8) Obat jadi kombinasi tetap, harus memenuhi kriteria berikut :
25
Tingkat pembuktian dan rekomendasi diambil dari US Agency for Health Care
Policy and Research, sebagai berikut :
26
27