Anda di halaman 1dari 23

Definisi dan Klasifikasi

 Sinusitis : inflamasi mukosa sinus paranasal

 Sinusitis dibagi menjadi 2 :


 Rhinogen  berasal dari hidung (sumbatan
hidung)
 Odontogen  penyebaran infeksi dari gigi
(umumnya gigi pre-molar dan molar rahang atas)
Pathophysiology
Sinusitis
Amoxicilin
 Mengganggu reaksi transpeptidase sintesis
dinding sel bakteri.
Amoxicilin
 Diabsorbsi lebih baik dari penisilin lain bila
diberikan via oral
 Spektrum lebih luas di banding golongan
penisilin yang lain
 Harga yang murah
Cephalosporin generasi II
 Cefuroxime
 Mekanisme kerja sama dengan golongan
penicillin namun lebih stabil terhadap
banyak bakteri Beta lactamase dan
spektrum yang lebih luas.
 Generasi ke II aktif terhadap bakteri
negative dan anaerob
Aspek Klinis Anatomi Sinus Maksila

 Dasar sinus maksila dan akar gigi rahang


atas (premolar, molar, kadang caninus)
hanya dipisahkan tulang yang tipis,
Etiologi Sinusitis Maksila Odontogenik

 Penjalaran infeksi periapikal gigi maksila


dari kaninus sampai gigi molar tiga atas
 Ekstraksi gigi : gigi atau akar gigi terdorong
saat dicabut atau terbukanya dasar sinus
 Pemasangan implan gigi
Etiologi Sinusitis Maksila Odontogenik

 Hub langsung gigi maksila dan sinus


maksila, terutama pada gigi molar tiga
terpendam.
 Benda asing dalam sinus : fragmen akar gigi
dan bahan tambalan akibat pengisian
saluran akar yg berlebihan.
patofisiology
Gejala Klinis Sinusitis Maksila Odontogenik

 Unilateral, sekret mukopurulen kadang


dapat keluar dari hidung dan berbau busuk
 Demam, malaise, nyeri kepala
 Wajah terasa bengkak, penuh, dan gigi
terasa nyeri pd gerakan kepala mendadak,
misalnya sewaktu naik-turun tangga
 Seringkali terdapat nyeri pipi khas yg
tumpul dan menusuk serta nyeri di tempat
lain (reffered pain)
Diagnosis
 Anamnesa
 Pemeriksaan fisik :
 Palpasi  nyeri tekan sinus
 Rhinoskopi anterior  gambaran mukosa
edema, sekret mukopurulen
 Rhinoskopi posterior  melihat koana (mukosa
hipertrofi dan hiperplasia)
 Transiluminasi  tampak suram/gelap

 Nasal endoscopy
PENUNJANG DIAGNOSIS

Transluminasi
 Sinus yang sakit akan menjadi
suram

Radiologi
 Posisi waters : tampak
penebalan massa atau air fluid
level
CT scan
Terapi
 Atasi masalah pada gigi
 Konservatif dengan obat (antibiotika,
dekongestan, antihistamin, kortikosteroid)
dan irigasi sinus
 Operasi (FESS, Caldwell-Luc, dll)
Komplikasi
 Komplikasi orbita :
 edema palpebra
 selulitis orbita

 abses subperiostal

 abses orbita

 thrombosis sinus kavernosus

 Mukokel : kista yg mengandung mukus


 Komplikasi Intra Kranial (meningitis akut,
abses dural, abses subdural, abses otak)
Komplikasi
 Komplikasi paru (sinobronkitis)
 Bronkitiskronik
 Bronkiektasi

 Osteomielitis sinus maksila  fistula


oroantral atau fistula pada pipi
Prognosis
 Tergantung tindakan pengobatandan
komplikasi penyakit.
 Jika drainase sinus membaik dengan terapi
antibiotik atau terapi operatif maka
prognosisnya baik.

Anda mungkin juga menyukai