Anda di halaman 1dari 15

BLOAT PADA SAPI PERANAKAN FRIESIAN-HOLSTEIN (PFH)

MARNA CORSELIA SAVITRI, S.KH


170130100111032

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER HEWAN


FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
SINYALEMEN

 Jenis Tenak : Sapi


 Bangsa : Peranakan Friesian Holstein
 Jenis Kelamin : Jantan
 Umur : ± 6 bulan
 Warna : Hitam dan Putih
 Berat Badan : 100-120 kg
 Lokasi Kandang : Desa Punten, Batu
ANAMNESA ANAMNESA

 Menurut pemilik, sapi tidak mau makan, lemas, dan bagian


perut sebelah kiri mengalami pembesaran. Sehari-hari sapi
diberikan pakan berupa hijauan (jenisnya berbeda-beda setiap
harinya) dan pakan konsentrat.
GEJALA KLINIS
 Anoreksia
 Gelisah
 Lemas
 Pernafasan dangkal
 Pembesaran abdomen sinister
PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN FISIK FISIK

 Meman mukosa pucat


 Frekuensi pulsus 75 kali per menit
 Frekuensi respirasi 22 kali per menit (pernafasan
torakalis)
 Suhu mencapai 38,4°C
 Inspeksi abdomen: pembesaran abdomen sinister
 Palpasi dengan menekan fossa paralumbalis tidak
ada peristaltik usus
 Perkusi daerah fossa paralumbalis: terdengar suara
timpanis seperti suara drum (ping).
DIAGNOSA
 Bloat
ETIOLOGI
 Bloat terjadi ketika mekanisme eruktasi dihambat oleh peningkatan produksi gas.
Pada bloat akibat feedlot dan legume, mekanisme eruktasi biasanya dihambat
oleh isi rumen yang bersifat busa. Gas terperangkap di cairan rumen, membentuk
emulsi gelembung-gelembung kecil (frothy bloat).
 Pemberian pakan yang tidak teratur, adanya hambatan nervus yang mengontrol
kontraksi dinding rumen, dan adanya obstruksi fisik pada esofagus merupakan
penyebab terjadinya free gas bloat.
GEJALA KLINIS
 Motilitas rumen dan tonus rumen mengalami penurunan .
 Pemeriksaan secara perkusi dilakukan pemukulan dengan alat atau tangan kosong diatas daerah rumen
akan ditemukan suara timpanis seperti suara drum (ping). Suara ping pada saat perkusi daerah abdomen
disebabkan karena gas bebas yang tertimbun di dalam rumen akan menimbulkan resonansi timpani
dengan menghasilkan suara ping bernada tinggi.
 Biasanya hewan bernafas menggunakan mulut dan menjulurkan lidah serta hewan tampak tidak nyaman.
Mekanisme Eruktasi (aktivitas normal ternak untuk mengatasi
kelebihan gas pada rumen setelah makan. Normalnya terjadi tiap 1 menit dalam
10 detik)

Free gas
Esofagus Ternak inspirasi
merangsang
relaksasi dalam
reseptor esofagus

Gas dari rumen 60% gas masuk Sisanya keluar


menuju esofagus paru-paru lewat mulut
PATOGENESA
- Feedlot
- Pakan legume
BLOAT - Irregular feeding
- Obstruksi esofagus
- Paralisis nervus vagus

Alfalfa, semanggi, kacang-kacangan


(segar) merupakan foaming agent
- Gerakan rumen terhambat karena
grain overload
- Eruktasi terhambat akibat adanya
benda asing di esofagus
- Nervus vagus tidak merespon
rangsangan eruktasi
Bacterial blooms di Produksi air liur
rumen, membentuk gas mengandung mucin (anti-
dan lendir foaming agent) menurun

Akumulasi gas di
rumen
Viskositas cairan rumen meningkat,
terbentuk busa stabil di antara
ingesta

FREE GAS BLOAT

FROTHY BLOAT
Pilihan Terapi Kasus Bloat Prinsip pengobatan bloat pada dasarnya
adalah mengeluarkan gas yang ada di dalam rumen dan mencegah munculnya gas kembali.

1. Stomach tube : mengeluarkan gas dan menurunkan tekanan dari rumen

(A) Frick speculum, digunakan untuk memasukkan selang ke cavum oral, alat ini
mencegah hewan mengunyah selang. (B) Ukuran standar stomach tube (d=1,5-2
cm x 2 m)
2. Trokarisasi : pengeluaran gas dengan cara menusukkan cannula trokar pada abdomen

Posisi trokar yang tepat dapat dilakukan dengan penandaan terlebih dahulu dengan
menggunakan gambar segitiga yang menghubungkan titik tulang pelvis, titik terakhir
costae dan titik processus transversus
Tusukkan trokar pada titik tengah segitiga ke dalam rumen
Pengeluaran gas dilakukan secara perlahan dengan menarik pelan trokar agar isi rumen
tidak ikut keluar dan menyumbat trokar
3. Medikasi
- Analgesik
- Antibiotik  penurunan aktivitas mikrobial
- Anti-bloat/ anti-foaming (Dimethicone, simethicone)  menurunkan
tegangan permukaan isi rumen
- Minyak dan detergen
4. Rumenotomi
- Dilakukan dalam keadaan berdiri, dimulai dengan anestesi intradermal
sepanjang garis incisi (Procaine 4%)
- Dilakukan flank laparotomy (antara costae terakhir dan tuber coxae serta
incisi ke arah ventral menuju vertebrae lumbar), rumen akan terekspos
- Lakukan incisi longitudinal pada rumen, preparir tiap musculus pada rumen,
genggam dengan tissue forcep
- Lakukan eksplorasi cavum rumen untuk mengeluarkan ingesta
- Jahit kembali rumen dan lakukan penutupan laparotomy
PENGOBATAN
Pengobatan dan tindakan yang dilakukan antara lain:
 Tindakan trokarisasi
 Injeksi antibiotik (Vetstrep®) 5 mL secara intramuskuler
 Injeksi analgesik (Benedon®) 5 mL secara intramuskular
 Injeksi vitamin (vitamin B12®) 10 mL secara intramuskular.
TERIMA KASIH

Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai