Anda di halaman 1dari 29

Fasilitas

Kesehatan:
Klinik
PC LKNU Sidoarjo
2018
Fasilitas Kesehatan (Faskes)
Fasilitas Kesehatan
(berdasarkan jenis pelayanan) :
1) Rumah Sakit (UU No. 44 tahun 2009 tentang
RS):
I. Tipe A
II. Tipe B
III. Tipe C
IV. Tipe D/RS Pratama

2) Klinik (PMK No. 11 tahun 2009 tentang Klinik):


I. Pratama (Rawat Inap/ Rawat Jalan)
II. Utama (Rawat Inap/ Rawat jalan)

3) Praktek perorangan (Umum/Gigi)


Faskes
Berdasarkan Sistem Rujukan (BPJS):

1) Faskes tingkat I : dokter dan dokter gigi di puskesmas,


puskesmas perawatan, tempat praktik perorangan,
klinik pratama, klinik umum di balai/lembaga
pelayanan kesehatan, dan rumah sakit pratama

2) Faskes tingkat II: pelayanan kesehatan spesialistik yang


dilakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis
yang menggunakan pengetahuan dan teknologi
kesehatan spesialistik.

3) Faskes tingkat III: pelayanan kesehatan sub spesialistik


yang dilakukan oleh dokter sub spesialis atau dokter
gigi sub spesialis yang menggunakan pengetahuan
dan teknologi kesehatan sub spesialistik.
Klinik ??? Rumah Sakit ???
① Klinik : fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang menyediakan pelayanan medis
dasar dan/atau spesialistik.

② Rumah Sakit : institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara “Paripurna” yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat.
KLINIK…..
Berdasarkan jenis pelayanan, Klinik dibagi menjadi:
① Klinik PRATAMA: menyelenggarakan
pelayanan medik dasar (umum/gigi)

② Klinik UTAMA: menyelenggarakan


pelayanan medik SPESIALISTIK atau
pelayanan medik dasar dan
SPESIALISTIK.
Layanan Klinik
① Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan yang bersifat promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif. Dalam bentuk:
a) Rawat jalan,
b) Rawat inap,
c) Pelayanan satu hari (one day care) dan/atau
d) Home care.
Kepemilikan
Klinik dapat dimiliki oleh:
① Pemerintah,
② Pemerintah Daerah, atau
③ Masyarakat.
Kepemilikan (Penting….!!!)
1. Klinik yang dimiliki oleh Pemerintah dan
Pemerintah Daerah harus didirikan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Klinik yang dimiliki oleh masyarakat yang
menyelenggarakan rawat jalan dapat didirikan
oleh perorangan atau badan usaha.
3. Klinik yang dimiliki oleh masyarakat yang
menyelenggarakan rawat inap harus didirikan
oleh badan hukum
Kepemilikan Ala NU (???)
Klinik dapat dimiliki oleh:

① Masyarakat (Ranting, MWC, PCNU (RSI SH)  perlu


diskusi lebih lanjut tentang bentuk badan hukum
Ala NU

② Konsep RSI Siti Hajar adalah Solusi  (NU adalah


Badan Hukum Perkumpulan)

③ Badan Hukum NU  menugaskan


Ranting/MWC/PCNU
Mendirikan “KLINIK”
Persyaratan
① Lokasi
② Bangunan
③ Sarana dan Prasarana
④ Sumber Daya Manusia
⑤ Peralatan
Persyaratan: Lokasi (1)
1) Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran
Klinik yang diselenggarakan masyarakat di wilayahnya
dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan
berdasarkan rasio jumlah penduduk.

2) Lokasi Klinik harus memenuhi ketentuan mengenai


persyaratan kesehatan lingkungan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan.

3) Ketentuan mengenai persebaran Klinik sebagaimana


dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku untuk Klinik
perusahaan atau Klinik instansi pemerintah tertentu yang
hanya melayani karyawan perusahaan, warga binaan,
atau pegawai instansi tersebut

Ikuti Aturan Dinas Perizinan  “Izin Pendirian” (P2R Dkk)


Persyaratan
① Lokasi
② Bangunan
③ Sarana dan Prasarana
④ Sumber Daya Manusia
⑤ Peralatan
Persyaratan: Bangunan (2)
① Permanen dan

② Tidak bergabung fisik bangunannya dengan


tempat tinggal perorangan.

③ Tempat tinggal perorangan tidak termasuk:


a) Apartemen,
b) Rumah toko,
c) Rumah kantor,
d) Rumah susun, dan bangunan yang sejenis.
Persyaratan: Bangunan
Bangunan Klinik paling sedikit terdiri atas (7):

1. Ruang pendaftaran/ruang tunggu;


2. Ruang konsultasi;
3. Ruang administrasi;
4. Ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik
yang melaksanakan pelayanan farmasi;
5. Ruang tindakan;
6. Ruang/pojok ASI;
7. Kamar mandi/wc; dan
8. Ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
Persyaratan:
Bangunan (Rawat Inap)
Selain persyaratan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Klinik rawat inap harus
memiliki:
 ruang rawat inap yang memenuhi
persyaratan;
 ruang farmasi;
 ruang laboratorium; dan
 ruang dapur;
Persyaratan
① Lokasi
② Bangunan
③ Sarana dan Prasarana
④ Sumber Daya Manusia
⑤ Peralatan
Persyaratan:
Sarana dan Prasarana (3)
Prasarana Klinik meliputi:
 Instalasi sanitasi;
 Instalasi listrik;
 Pencegahan dan penanggulangan
kebakaran;
 Ambulans, khusus untuk klinik yang
menyelenggarakan rawat inap;
 Sistem gas medis;
 Sistem tata udara;
 Sistem pencahayaan;
 Prasarana lainnya sesuai kebutuhan.
Persyaratan
① Lokasi
② Bangunan
③ Sarana dan Prasarana
④ Sumber Daya Manusia
⑤ Peralatan
Persyaratan:
Sumber Daya Manusia (4)
① Penanggung jawab  “Tenaga Medis”
② Tenaga Medis  Surat Izin Praktik (SIP) di Klinik
tersebut, dan dapat merangkap sebagai pemberi
pelayanan.
③ Tenaga Medis:
Dokter umum / Dokter gigi
① SDM lain: perawat, apoteker, gizi, umum dll.
(sesuai kebutuhan)
Persyaratan
① Lokasi
② Bangunan
③ Sarana dan Prasarana
④ Sumber Daya Manusia
⑤ Peralatan
Persyaratan: Peralatan (5)
1. Klinik  peralatan medis dan nonmedis (sesuai
dengan jenis pelayanan yang diberikan)

2. Peralatan  harus memenuhi standar mutu,


keamanan, dan keselamatan.

3. Izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang-


undangan.

4. Standar mutu  diuji dan dikalibrasi secara


berkala oleh institusi pengujian fasilitas kesehatan
yang berwenang.
Perizinan
Perizinan
Izin Klinik:

① Izin Mendirikan (Dinas Perizinan) dan

① Izin Operasional (Dinas Kesehatan)


Perizinan (Izin Mendirikan)
Untuk mendapatkan izin mendirikan, penyelenggara klinik harus melengkapi
persyaratan:

 Identitas lengkap pemohon

 Salinan/fotokopi pendirian badan hukum atau badan usaha, kecuali


untuk kepemilikan perorangan;

 Salinan/fotokopi yang sah sertifikat tanah, bukti kepemilikan lain yang


disahkan oleh notarisatau bukti surat kontrak minimal untuk jangka waktu
5 (lima) tahun;

 Dokumen SPPL untuk klinik rawat jalan, atau dokumen UKL-UPL untuk klinik
rawat inap sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan; dan

 Profil klinik yang akan didirikan meliputi pengorganisasian, lokasi,


bangunan, prasarana, ketenagaan, peralatan, kefarmasian,
laboratorium, serta pelayanan yang diberikan;

 Persyaratan lainnya sesuai dengan peraturan daerah setempat.


Perizinan (Izin Operasional)
Untuk mendapatkan izin operasional, penyelenggara Klinik
harus memenuhi persyaratan teknis dan administrasi:

① Persyaratan teknis meliputi persyaratan lokasi,


bangunan, prasarana, ketenagaan, peralatan,
kefarmasian, dan laboratorium.

② Persyaratan administrasi meliputi izin mendirikan dan


rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota.

③ Izin operasional diberikan untuk jangka waktu 5 (lima)


tahun dan dapat diperpanjang kembali selama
memenuhi persyaratan.
Kesimpulan:

“Ikuti Peraturan”
dan
“Lengkapi Persyaratan”
Terima Kasih
Suwooooon…….!!!

Anda mungkin juga menyukai