RINGKASAN

RIWAYAT
HIDUP
BUDDHA

Oleh: Ketut Panji Budiawan, S.H., S.Ag., M.M.

 NAMO BUDDHAYA

© Panji Budiawan 2016

Curriculum Vitae
 Nama: Ketut Panji Budiawan, SH., S.Ag., MM
 NIP: 19680919 199603 1 003
 Tempat/Tanggal Lahir: Buleleng/19 September
1968
 Pangkat, Gol. Ruang: Pembina, IV/a
 Alamat Kantor: Jl. Gatot Subroto VI/J Denpasar
 Pendidikan: S1 Hukum tahun 1993
S1 Agama tahun 2009
S2 Ekonomi SDM 2012
 Jabatan: Penyelenggara Buddha
pada Kantor Kementerian
Agama Kota Denpasar

© Panji Budiawan 2016

 LAHIR PADA TAHUN 623
SEBELUM MASEHI DI INDIA
UTARA NEPAL DI SEBUAH
KERAJAAN DENGAN IBU
KOTANYA
© Panji Budiawan 2016 KAPILAVASTU
 RAJANYA BERNAMA RAJA
SUDDHODANA
SEDANGKAN
PERMAISURINYA
BERNAMA RATU
MAHAMAYA

© Panji Budiawan 2016

 SEBELUM MENGANDUNG
RATU MAHAMAYA BERMIMPI
PERUT BELIAU DIMASUKI
‘SEEKOR GAJAH PUTIH’

© Panji Budiawan 2016

 AKHIRNYA BELIAU
MENGANDUNG SEORANG
PUTRA SELAMA SEPULUH
BULAN

© Panji Budiawan 2016

TEPAT DIBULAN WAISAKA
PURNAMA SIDDHI, DI TAMAN
LUMBINI, RATU MAHAMAYA
MELAHIRKAN SEORANG PUTRA
LAKI-LAKI YANG SELANJUTNYA
DIBERI NAMA SIDDHARTHA “IA
YANG MENCAPAI SEMUA
HASRATNYA”

© Panji Budiawan 2016

 PADA SAAT UPACARA PEMBERIAN
NAMA, DIUNDANG BEBERAPA ORANG
BRAHMANA YANG AHLI MEMBACA
CIRI-CIRI FISIK YANG TERMASYUR

© Panji Budiawan 2016

TUJUH DARI DELAPAN BRAHMANA
MERAMALKAN BAHWA KELAK AKAN MENJADI
MAHA RAJA DUNIA ATAU MENJADI SEORANG
BUDDHA.
HANYA SATU ORANG BRAHMANA YANG
BERNAMA KONDANNA MEMASTIKAN BAHWA
KELAK ANAK ITU AKAN MENJADI BUDDHA

© Panji Budiawan 2016

DALAM USIA YANG SANGAT MUDA, YAKNI16
TAHUN, PANGERAN SIDDHARTHA
DINIKAHKAN DENGAN SAUDARA SEPUPUNYA
YANG BERNAMA PUTRI YASODHARA, LALU
MEREKA MEMPUNYAI SEORANG PUTRA YANG
BERNAMA RAHULA (BELENGGU)

© Panji Budiawan 2016

 PADA USIA 29 TAHUN PANGERAN
SIDDHARTHA MENINGGALKAN
SEGALA YANG DICINTAI, ISTRI, ANAK,
SERTA ORANG TUANYA DEMI
KEBAHAGIAAN MAHLUK SEMESTA
ALAM

© Panji Budiawan 2016

DITEPI SUNGAI ANOMA SIDDHARTHA
MELEPASKAN JUBAH KEBESARANNYA
DAN MENYERAHKAN KEPADA
CHANNA

© Panji Budiawan 2016

PADA AWALNYA PANGERAN
BERGURU KEPADA RESI
ALARA KALAMA DAN UDDAKA
RAMAPUTRA

© Panji Budiawan 2016

DALAM PROSES
PEMBELAJARANNYA BELIAU
HANYA MENDAPATKAN TINGKAT
KEKOSONGAN, TINGKAT BUKAN
KESADARAN MAUPUN TANPA
KESADARAN, BELIAU BELUM
MENDAPATKAN KEDAMAIAN
TERTINGGI YAITU NIBBANA

© Panji Budiawan 2016

SEJAK SAAT ITU PERTAPA SIDDHARTA
SELAMA ENAM TAHUN TERUS
MENCARI PENERANGAN, MELALUI
PENYIKSAAN DIRI DAN PANTANG
MAKAN YANG KASAR, BELIAUPUN
TIDAK MENDAPATKAN HASIL

© Panji Budiawan 2016

 SAMPAI AKHIRNYA BELIAU SADAR
UNTUK MERAWAT BADAN UNTUK
MENJAMIN KESEGARAN BATHIN,
SETELAH BELIAU MENDENGAR
NYANYIAN DARI SEROMBONGAN
PENARI YANG LEWAT: ‘’SENAR
MANDOLIN KENDUR, SUARANYA
TIDAKENAK.
© Panji Budiawan 2016
JIKA KENCANG, SENAR MANDOLIN
AKHIRNYA TEPAT PADA MALAM PURNAMA
SIDHI PADA BULAN WAISAK, DIBAWAH
POHON BODHI DI BODHI GAYA, PERTAPA
GAUTAMA PADA USIA 35 TAHUN
MENCAPAI PENERANGAN SEMPURNA
SAMYAK SAMBODHI.
DENGAN DEMIKIAN MENJADI SAMYAK
SAMBUDDHA, BUDDHA YANG MAHA
SEMPURNA

© Panji Budiawan 2016

 SETELAH BELIAU MENCAPAI
PENERANGAN SEMPURNA UNTUK
PERTAMA KALINYA
BELIAU MENGAJARKAN KEPADA LIMA
ORANG PERTAPA YAITU:

© Panji Budiawan 2016

KONDANNA, VAPPA, BHADDIYA,
MAHANAMA, DAN ASSAJI.
DALAM KHOTBAHNYA YANGPERTAMA,
SANG BUDDHA MEMAPARKAN EMPAT
KESUNYATAAN MULIA DAN JALAN
MULIA BERUAS DELAPAN

© Panji Budiawan 2016

 SEIRING DENGAN
BERJALANNYA WAKTU, UMAT
BUDDHA SEMAKIN
BERTAMBAH YANG INTI
AJARANNYA TERANGKUM
DALAM TIGA BARIS YAITU:

© Panji Budiawan 2016

 “JANGAN BERBUAT
JAHAT, PERBANYAK
PERBUATAN BAIK,
SUCIKAN HATI DAN
PIKIRAN.
INILAH AJARAN SEMUA
BUDDHA”

© Panji Budiawan 2016

SETELAH 45 TAHUN SANG BUDDHA
BERKELANA MEMAPARKAN DHARMA,
DAN SETELAH MENJALANKAN VASSA,
BELIAU SAKIT KERAS DAN BERSABDA

“TIDAKLAH TEPAT BAGIKU

UNTUK MENCAPAI
PARINIRVANA DITEMPAT INI
SEBELUM MEMBERI
PENJELASAN KEPADA
PENGIKUTKU DAN
MENYAMPAIKAN SALAM
KEPADA SANGHA”
© Panji Budiawan 2016
HARI BERIKUTNYA BELIAU PERGI PINDAPATTA
KE VESSALI, DAN SEPULANGNYA DARI SANA
BELIAU DUDUK BERSAMA ANANDA DI KUIL
CAPALA.
DISANA BELIAU BERTANYA KEPADA ANANDA,
ANANDA APA YANG DIPERLUKAN SANGHA
DARIKU?
HUKUM YANG KUAJARKAN ADALAH JELAS, DAN
TIDAK ADA YANG DISEMBUNYIKAN SAMA
SEKALI. SEKARANG TATATHAGATA TELAH TUA,
TELAH MENCAPAI USIA 80 TAHUN

© Panji Budiawan 2016

 ANANDA, BERLINDUNGLAH PADA
DIRI KALIAN SENDIRI. BUATLAH
PULAU UNTUK DIRI KALIAN
MASING-MASING DAN
BERLINDUNGLAH PADA AJARAN
DAN TIDAK KEPADA YANG LAIN
ANANDA KEMUDIAN
MEYAKINKANNYA BAHWA TAK ADA
DIANTARA YANG HADIR YANG
MERAGUKAN TATHAGATA,
DHARMA, MAUPUN SANGHA
© Panji Budiawan 2016
 KEMUDIAN BELIAU
MENYAPA PARA
BHIKKHU DAN
MEMBERIKAN PESAN
TERAKHIRNYA
“SEKARANG, WAHAI PARA
BHIKKHU SAYA
BERPESAN PADAMU
“SEMUA YANG TERBENTUK
AKAN TERURAI, BERJUANGLAH
DENGAN SEPENUH HATI”
© Panji Budiawan 2016
 SADHU SADHU
SADHU

© Panji Budiawan 2016