Typhoid Fever (Autosaved)
Typhoid Fever (Autosaved)
KELOMPOK 2
DANIEL SIHOTANG 1751003
WELMY INDAPUTRI LEOKUNA 1751047
RIYANTY VIANICA SIBUEYA 1751098
JOSEPH HENOCK RUSKANDI 1751012
PUTRI LANGKUTOY 1751034
DEFINISI
■ Demam tifoid (Tifus abdominalis, Enterik fever, Eberth disease) adalah penyakit
infeksi akut pada usus halus (terutama didaerah illeosekal) yang disebabkan
bakteri Salmonella typhi dengan gejala demam (>380C) selama 7 hari atau lebih,
disertai gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran
■ Nama tifoid sendiri berasal dari gejala neuropsikiatrik yang umum ada pada
penyakit ini yaitu “τῦϕος” (Yunani) yang artinya stupor/sopor.
EPIDEMIOLOGI
■ Salmonella typhi dapat bertahan hidup lama dilingkungan kering dan beku, dapat
bertahan hidup beberapa minggu dalam air, es, debu, sampah kering, pakaian,
mampu bertahan disampah mentah selama 1 minggu
■ Berkembang biak dalam susu, daging, telur, atau produknya tanpa merubah warna
dan bentuknya.
■ Mati pada pemanasan suhu 54,4°C selama satu jam dan 60°C selama 15 menit.
Salmonella mempunyai karakteristik fermentasi terhadap glukosa dan manosa,
namun tidak terhadap laktosa atau sukrosa.
PATOFISIOLOGI
S. TYPHI
ALIRAN DARAH
(BAKTEREMIA RES (HATI DAN
Infeksi Feco – Oral PRIMER) LIMPA)
ALIRAN DARAH
LAMBUNG MATI (BAKTEREMIA
SEKUNDER)
ALIRAN GETAH BENING
HIDUP DAN
MESENTERIKA
USUS HALUS BERKEMBANG
BIAK
FOLIKEL
MULTIPLIKASI
INTESTINUM MULTIPLIKASI SEL
LOKAL
PMN
USUS
PATOFISIOLOGI
■ Ada beberapa faktor yang menentukan apakah kuman dapat melewati barier asam
lambung, yaitu
■ (1) Jumlah kuman yang masuk, Untuk menimbulkan infeksi, diperlukan S. Typhi
sebanyak 103 – 109 yang tertelan melalui makanan atau minuman
■ (2) Kondisi asam lambung, Keadaan asam lambung dapat menghambat
multiplikasi Salmonella dan pada pH 2,0 sebagian besar kuman akan terbunuh
dengan cepat. Pada penderita yang mengalami gastrektomi, hipoklorhidria atau
aklorhidria maka akan mempengaruhi kondisi asam lambung. Pada keadaan
tersebut S. Typhi lebih mudah melewati pertahanan tubuh.
PATOFISIOLOGI
■ Kuman yang tidak mati akan mencapai usus halus mekanisme pertahanan lokal
berupa motilitas dan flora normal usus.
■ Tubuh berusaha menghanyutkan kuman keluar dengan kekuatan peristaltik usus.
■ Bakteri anaerob di usus juga akan merintangi pertumbuhan kuman
menimbulkan suasana asam
■ Bila kuman berhasil mengatasi mekanisme pertahanan melekat pada
permukaan usus menembus epitel usus dan masuk
PATOFISIOLOGI
■ Fase relaps adalah keadaan berulangnya gejala penyakit tifoid, akan tetapi
berlangsung lebih ringan dan lebih singkat.
■ Terjadi pada minggu kedua setelah suhu badan normal kembali.
– Basil dalam organ-organ yang tidak dapat dimusnahkan baik oleh obat
maupun oleh zat anti.
– Pada waktu penyembuhan tukak, terjadi invasi basil bersamaan dengan
pembentukan jaringan-jaringan fibroblas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
■ Kultur telah menjadi standar untuk diagnosis tifoid. Darah, sekresi usus (muntah
atau aspirasi duodenum), dan hasil tinja positif untuk Salmonella typhi pada sekitar
85% -90% pasien dengan demam tifoid dalam minggu pertama onset.
■ Selanjutnya sering ditemukan dalam urin dan feces dan akan tetap positif untuk
waktu yang lama tetapi kultur feses hanya menghasilkan sensitivitas kurang dari
50%, dan urin bahkan kurang sensitif.
■ Salmonella typhi juga dapat diisolasi dari cairan serebrospinal, cairan peritoneal,
kelenjar getah bening mesenterika, usus, faring, amandel, abses, dan tulang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
■ TUBEX TF
• Tubex mendeteksi anti-Salmonella antibodi dari serum pasien
■ Typhidot
• Mendeteksi antibodi IgM dan IgG terhadap protein membran luar (OMP) dari
Salmonella typhi.
■ PCR
– mengidentifiksi kuman dalam darah dengan akurat, bahkan dalam jumlah
kuman yang amat sedikit
KOMPLIKASI
■ Intestinal :
– Perdarahan usus. Bervariasi dari mikroskopik sampai
terjadi melena syok. Biasanya terjadi 14 sampai 21
hari setelah onset penyakit
– Perforasi usus.Timbul pada minggu ketiga atau lebih
dan sering terjadi pada distal ileum.
– Peritonitis. Ditemukan gejala akut abdomen yaitu
nyeri perut yang hebat dan defense muscular
KOMPLIKASI
■ Ekstraintestinal : ■ Intestinal :
– Kardiovaskuler toxic – Perdarahan usus. Bervariasi dari
myocarditis. Toxin yang mikroskopik sampai terjadi
dikeluarkan oleh Salmonella melena syok. Biasanya
menuju jantung Rx imun terjadi 14 sampai 21 hari
merusak otot jantung setelah onset penyakit
menebal, bengkak, dan lemah – Perforasi usus.Timbul pada
gejala gagal jantung minggu ketiga atau lebih dan
(takikardia, nadi dan bunyi sering terjadi pada distal ileum.
jantung yang lemah, hypotensi,
dan EKG yang abnomal) – Peritonitis. Ditemukan gejala
akut abdomen yaitu nyeri perut
-Paru bronkitis kronis yang hebat dan defense
muscular
-Hepar mild jaundice
-Neuropsikiatri disorientasi,
delirium
PENATALAKSANAAN PENGOBATAN