Badi berusia 17 tahun adalah seorang siswa SMA favorit yang merupakan
bintang lapangan bulutangkis di sekolahnya. Badi datang ke Puskesmas
dengan keluhan mata kanan kabur setelah terkena shuttlecock 2 hari yang
lalu. Mata Badi juga bengkak dan terasa agak nyeri.
Dokter yang memeriksa mendapatkan visus mata kanan 6/50 sedangkan
mata kirinya normal, kelopak mata kanan udem, hiperemis dan
blepharospasme sehingga mata agak sulit dibuka. Pada permukaan okuler,
terdapat injeksi konjungtiva dan injeksi siliaris, tetapi tidak ada sekret.
Kornea bagian sentral ada erosi berukuran diameter 2 mm. Pada kamera
okuli anterior (KOA) terlihat darah mengisi ½ kedalaman KOA sehingga pupil
bagian bawah tidak bisa dinilai.
Menurut dokter, Badi harus bedrest dan dirawat di rumah sakit yang ada
Dokter Mata, karena ditakutkan terjadi glaukoma atau corneal blood
staining. Keluarga menanyakan apakah mata bengkak dan sulit untuk dibuka
itu ada hubungan dengan mata kaburnya? Dan apakah penyakit mata Badi
dapat disembuhkan?
Bagaimana anda menjelaskan masalah penglihatan yang dialami oleh Badi
STEP I : Terminologi
Corneal blood staining (imbibisi kornea) hifema sel sel darah pecah
hemosiderin meningkat pada KOA dapat masuk ke dalam lapisan kornea
warna kekuningan pada kornea biasanya pada hifema total
9. Dapat disembuhkan jika ditatalaksana cepat dan tepat serta tidak ada faktor
yang memperberat penyakit.
Erosi kornea : Dapat sembuh sendiri karena epitel kornea masih aktif regenerasi
terutama erosi kornea yang hanya mengenai epitel.
Hifema : Dapat sembuh dalam 5 hari
Bengkak dan nyeri : dapat diberikan anti inflamasi
STEP IV : Skema
Badi (L,17thn)
Atlit bulu
Keluhan
tangkis
- Penglihatan kabur Kerusakan Kornea
- Udem
- Nyeri
OD terkena
- Hiperemis Inflamasi
shuttlecock
- Injeksi konjungtiva dan
siliar tanpa sekret
- Hifema
- Mengurangi perdarahan
- Mencegah terjadinya - Bedrest di RS
glaukoma, corneal blood - Anti inflamasi
staining