Anda di halaman 1dari 18

GASTRITIS

Nama kelompok
NurilKumalasari (1601470020)
Asrori Anwar (1601470021)
HanifaSafitri (1601470022)
ArdyahDwi P. (1601470023)
DindaRismaPutri A. (1601470024)
Mei SelaNur F. (1601470025)
ErvinaFahnul M. (1601470027)
MillaThalia (1601470028)
Gastritis

Adalah peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa


lambung dan berkembang dipenuhi bakteri (Charlene, J.
2001)..

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
2
Etiologi
Infeksi H. pylori 1

Pemakaian obat penghilang


2
nyeri secara terus menerus

Penggunaan alcohol 3
secara berlebihan

Penyakit bile reflux


4
(empedu)

Kelainan autoimmune 5
atrophic gastritis

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
3
Tanda dan Gejala

Gastritis
Gastritis
akut
kronis
Nyeri epigastrium, mual, kembung,
Nyeri uluh ati, anoreksia, nausea dan pada
muntah, hematemesis dan melena.
pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan.

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
4
PATOFISIOLOGI
Long text only

The Power of PowerPoint |


thepopp.com
5
Pengkajian
1.Aktivitas / istirahat.
Gejala :Kelemahan / kelelahan.
Tanda :Takhikardi, takipnoe, ( hiperventilasi ).
2.Sirkulasi.
Gejala :
•Hipotensi.
•Takhikardi. Disritmia.
•Kelemahan nadi / perifer
•Pengisian kapiler lambat.
•Warna kulit pucat, sianosis.
•Kelembaban kulit, berkeringat.
3. Integritas Ego.
Gejala :
• Faktor stress akut / psikologi.
• Perasaan tidak berdaya.
Tanda :
• Tanda ansietas, misalnya ; pucat, gelisah, berkeringat.
• Perhatian menyempit.
4.Eliminasi.
Gejala :
•Perubahan pola defekasi / karakteristik feces.

Tanda:
•Nyeri tekan abdomen.
•Distensi abdomen. Peningkatan bunyi usus.
•Karakteristik feses ; diare dan konstipasi.
5.Makanan / Cairan
Gejala :
•Anorexia, mual, dan muntah, cegukan.
•Tidak toleran terhadap makanan.
Tanda :
•Muntah, membran mukosa kering, turgor kulit menurun.
6. Neorosensori
Gejala :
•Pusing, sakit kepala, terasa berdengung.
•Status mental, tingkat kesadaran terganggu, cenderung mengantuk, disorientasi, bingung.
7. Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
•Nyeri digambarkan tajam, dangkal, rasa terbakar, perih
•Rasa ketidaknyamanan / distres samar-samar setelah banyak makan & hilang setelah minum obat
antasida.
•Nyeri epigastrium kiri menyebar ketengah dan menjalar tembus kepinggang 1-2 jam setelah makan (
ulkus peptik ).
•Nyeri epigastrium kanan 4 jam setelah makan dan hilang setelah diberi antasida ( ulkus doudenum
).
•Faktor pencetus, makanan, rokok, alkohol penggunaan obat tertentu.
•Stress psikologis.
8.Keamanan
Gejala :Alergi terhadap obat.
Tanda :Peningkatan suhu
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum
- Px lemah, pucat, mual, muntah, cemas dan nyeri
- BB menurun
- Keluar keringat hangat
A. Sistem kardi vaskuler
Tensi menurun, nadi cepat / kecil.
B. Sistem abdomen
- Inspeksi
Pucat, lemah, mual, muntah, cemas dan nyeri.
- Palpasi
 Nyeri tekanan kuadran kiri atas
 Nyeri epigastrium
 Turgor menurun
- Auskultasi
Terdapat peningkatan fisik usus / gaster
- Perkusi
Suara resonan bila Px kembung
Diagnosa Keperawatan
Sebelum membuat diagnosa keperawatan maka data yang terkumpul diidentifikasi untuk menentukan masalah
melalui analisa data, pengelompokkan data dan menentukan diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan
adalah keputusan atau kesimpulan yang terjadi akibat dari hasil pengkajian keperawatan.Menurut Doengoes,
2000 diagnosa keperawatan pada klien dengan Gastritis adalah :
1. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang dan
pengeluaran yang berlebihan.
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan mukosa lambung yang teriritasi.
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
4. Gangguan personal hygiene rambut, kulit kotor berhubungan dengankelemahan fisik.
5. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya insersi IVFD yang menyebabkan masuknya
mikroorganisme pathogen.
6. Kurang pengetahuan tentang penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang dan
pengeluaran yang berlebihan.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan intake klien terpenuhi.
Kriteria Hasil:
a. Intake terpenuhi
b. TTV dalam batas normal (TD:120/80 mmHg, N:60-80 x/mnt, S:36-370C, P:20x/i)
c. Turgor kulit elastic

Rencana tindakan:
a. Kaji turgor kulit
Rasional : indikator dehidrasi atau hipovolemia, keadekuatan penggantian cairan
b. Catat intake dan output cairan
Rasional : mengganti cairan untuk masukan kalori yang berdampak pada keseimbangan elektrolit
c. Pertahankan intake oral dan tingkatkan sesuai toleransi
Rasional : mengurangi terjadinya dehidrasi.
d. Hindari cairan yang bersifat asam yang dapat meningkatkan asam lambung
Rasional : makanan atau minuman yang dapat merangsang asam lambung dapat mengakibatkan mual dan
muntah.
e. Observasi TTV
Rasional : indikator keadekuatan volume sirkulasi.
f. Kolaborasi dalam pemberian antiemetic
Rasional : mengurangi mual dan muntah
Lanjutan.....
2. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan mukosa lambung yang teriritasi.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah gangguan rasa nyaman : nyeri teratasi
Kriteria Hasil:
a. Rasa nyeri berkurang
b. Keadaan klien tampak rileks
c. Skala nyeri: 0
d. TTV dalam batas normal (TD:120/80mmHg, N:60-80x/mnt, RR:16- 20 x/mnt, S:36-370C)
Rencana tindakan :
a. Catat lokasi, lama, intensitas nyeri
Rasional : identifikasi karakteristik nyeri dan factor yang berhubungan untuk memilih intervensi.
b. Kompres hangat pada daerah nyeri
Rasional : meningkatkan relaksasi otot.
c. Observasi TTV
Rasional : indikator keadekuatan volume sirkulasi.
d. Berikan posisi yang nyaman
Rasional : menurunkan rasa nyeri.
e. Ajarkan teknik manajemen nyeri
Rasional : menurunkan stimulasi yang berlebihan yang dapat mengurangi rasa nyeri
f. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi.
Kriteria Hasil :
a. Nafsu makan bertambah
b. Mual dan muntah berkurang
c. Makan habis 1 porsi
d. Berat badan bertambah secara bertahap.
Rencana tindakan :
a. Kaji faktor penyebab klien tidak nafsu makan
Rasional : menentukan intervensi selanjutnya.
b. Berikan makanan yang hangat dalam porsi sedikit tapi sering
Rasional : dilatasi gaster dapat terjadi bila pemberian makanan terlalu cepat
c. Hindari pemberian makanan yang dapat merangsang peningkatan asam lambung
4. Gangguan personal hygiene rambut, kulit kotor berhubungan dengan kelemahan fisik.
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan personal hygiene klien terpenuhi.
Kriteria Hasil :
a. Klien merasa segar
b. Klien tampak tenang
c. Kebutuhan sehari-hari terpenuhi
Rencana tindakan :
a. Dorong perawatan diri
Rasional : meningkatkan perasaan harga diri
b. Bantu pasien untuk merawat dirinya
Rasional : meringankan beban klien
c. Kaji kemampuan pasien untuk memenuhi personal hygiene
Rasional : mengetahui tingkat kemampuan klien dalam memenuhi personal hygiene
d. Libatkan keluarga dan klien saat memandikan
Rasional : meningkatkan kerja sama dan perkembangan kemandirian.
e. Gunakan perlengkapan khusus sesuai kebuutuhan seperti handuk dan baju
Rasional : meningkatkan kemampuan untuk memindahkan dan menurunkan aktivitas dengan aman.
5. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya insersi IVFD yang menyebabkan masuknya
mikroorganisme pathogen.
Tujuan :setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tanda-tanda infeksi tidak ada.
Kriteria hasil :
a. Tanda-tanda infeksi tidak terjadi.
b. TTV dalam batas normal (TD : 120/80 mmHg, N : 60-80 x/mnt, RR : 16-20 x/mnt, S : 36-37 oC)
c. Klien tampak tenang
Rencana Tindakan :
a. Berikan perawatan infus setiap hari
Rasional : mengurangi terjadinya phlebitis
b. Kaji tanda-tanda infeksi
Rasional : mencegah terjadinya komplikasi dari pemasangan infus.
c. Kaji TTV
Rasional : melihat keadaan umum klien.
d. Gunakan teknik aseptic
Rasional : teknik aseptik menurunkan resiko penyebaran bakteri dan kontaminasi silang.
6. Kurang pengetahuan tentang penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan :setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan klien mengerti tentang penyakitnya
Kriteria hasil :
a. Klien mengerti tentang penyakitnya
b. Pengetahuan klien bertambah
Rencana tindakan :
a. Beri penkes tentang penyakitnya
Rasional : membantu individu dan keluarga untuk menggunakan gaya hidup yang baik.
b. Berikan kesempatan pada klien untuk menanyakan hal yang ingin diketahui berhubungan dengan penyakit
yang dideritanya.
Rasional : memberikan pengetahuan dasar dimana klien dapat mengontrol masalah kesehatan.
c. Berikan kesempatan pada klien untuk mengulangi kembali penjelasan yang diberikan perawat
Rasional : mengidentifikasi keberhasilan penkes.
d. Lakukan evaluasi
Rasional : melihat apakah penkes berhasil atau tidak
Evaluasi
Adapun evaluasi yang diharapkan dari diagnosa keperawatan gastritis secara teoritis adalah apakah rasa
nyeri klien berkurang, apakah klien dapat mengkonsumsi makanan dengan baik, apakah terdapat tanda-
tanda infeksi, apakah klien dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri, apakah klien mampu
mengungkapkan pemahaman tentang penyakit gastritis.
Thank You for
Watching!
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai