PERDESAAN Sekar Aprilia Maharani D1091161013 PENGERTIAN DESA
Desa adalah desa dan desa adat atau yang
disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU No. 6 Tahun 2014). TUJUAN PEMBANGUNAN DESA
Meningkatkan kesejahteraan hidup
manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui penyediaan pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Pembangunan desa dilaksanakan dengan
mengedepankan semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian serta keadilan sosial. LANDASAN HUKUM Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga Atas UndangUndang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Dan Pajak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 tentang Pengelolaan Keuangan Desa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 tentang Pedoman Pembangunan Desa Siapa Yang Harus Terlibat Dalam Perencanaan Desa • Aktor yang harus dilibatkan dalam perencanaan desa adalah semua entitas/ pihak di desa, mulai dari: Warga, RT, RW, Kepala Dusun, Perangkat Desa, BPD, Karang Taruna, pemuda, tokoh masyarakat, kelompok perempuan, kelompok miskin, hingga kepala desa. Secara normatif, pelibatan unsur masyarakat dalam perencanaan desa baik itu dalam musyawarah desa atau musyawarah perencanaan pembangunan desa adalah mutlak. • Jika merunut penjelasan pasal 54 ayat (1) UU Desa, unsur frasa “unsur masyarakat” dalam pasal tersebut pada dasarnya adalah semua individu dalam masyarakat yang antara lain bisa termasuk tokoh agama, tokoh adat, tokoh pendidikan, perwakilan kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok perajin, kelompok perempuan, kelompok masyarakat miskin, dan tokoh masyarakat lainnya. SIKLUS PEMBANGUNAN DESA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA Perencanaan Pembangunan Desa adalah proses tahapan kegiatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa dengan melibatkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan unsur masyarakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya desa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan desa.
Pembangunan perdesaan adalah konsep pembangunan yang berbasis
perdesaan (rural) dengan memperhatikan ciri khas sosial dan budaya masyarakat yang tinggal di kawasan perdesaan. Pembangunan perdesaan dilaksanakan dalam rangka intervensi untuk mengurangi tingkat kesenjangan kemajuan antara wilayah perdesaan dan perkotaan (urban bias). Pembangunan perdesaan diharapkan menjadi solusi bagi perubahan sosial masyarakat desa. Pendekatan Pembangunan Desa 2 pendekatan pembangunan desa : 1. Desa membangun 2. Membangun desa MEMBANGUN DESA
Desa membangun memiliki banyak keunggulan karena warga
desa menjadi terlibat dalam proses membangun desanya. Paradigma ini memungkinkan warga desa menentukan sendiri prioritas dan visi pembangunannya sendiri karena keputusannya dilakukan dalam Musyawarah Desa. PENTINGNYA PERENCANAAN DESA Desa harus mengatur dan mengurus desa-nya sesuai dengan kewenangan desa (self governing community). Perencanaan Desa diharapkan dapat memperkuat hak dan kewenangan desa sekaligus mengoptimalkan sumber kekayaan desa sebagai modal utama dalam pembangunan Desa.
Perencanaan Pembangunan Desa memberikan arah
kepada Kepala Desa dan pemangku kepentingan lainnya dalam mencapai visi dan misi Desa, menyelaraskan pelaksanaan kebijakan pembangunan baik di tingkat pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota, serta pengelolaan sumberdaya yang dimilikinya. PRINSIP PEMBANGUNAN DESA
• Belajar dari pengalaman dan menghargai
perbedaan. • Berorientasi pada tujuan praktis dan strategis. • Keberlanjutan • Penggalian informasi desa dengan sumber utama dari masyarakat desa. • Partisipatif dan demokratis. • Pemberdayaan dan kaderisasi. • Berbasis kekuatan. • Keswadayaan, • Keterbukaan dan pertanggungjawaban. Pembangunan sumber daya manusia, peningkatan Penanggulangan kemiskinan dan keberdayaan, dan pembentukan pengembangan usaha ekonomi modal sosial budaya masyarakat masyarakat desa; desa;
PRIORITAS Pengembangan ekonomi kawasan
Pengelolaan sumberdaya alam PEMBANGUNAN perdesaan untuk mendorong dan lingkungan hidup keterkaitan DesaKota; serta DESA berkelanjutan;
Pengembangan kapasitas dan
Pemenuhan standar pelayanan pendampingan aparatur pemerintah minimum desa sesuai dengan desa dan kelembagaan pemerintahan kondisi geografisnya; secara berkelanjutan; Pengawalan implementasi Undang-Undang Desa secara sistematis, konsisten dan berkelanjutan melalui koordinasi, fasilitasi, supervisi dan pendampingan. KLASIFIKASI DESA
Kementerian Desa PDTT telah mengembangkan kriteria
pengukuran standar pelayanan minimal di Desa melalui pendekatan Indeks Desa Membangun (IDM). Dalam pendekatan ini, perkembangan dan pembangunan desa diklasifikasikan dalam 5 status, yakni: (1) Desa Sangat Tertinggal; (2) Desa Tertinggal; (3) Desa Berkembang; (4) Desa Maju; dan (5) Desa Mandiri. Klasifikasi status desa digunakan untuk melihat kondisi perkembangan desa termasuk sebagai alat monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan desa serta pencapaian sasaran pembangunan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. Desa Swadaya Peduduk yang jarang, peri kehidupan yang masih terikat dengan adat-istiadat, lembaga- lembaga masyarakatnya masih sangat sederhana dan tingkat pendidikan warganya masih sangat rendah. Kegiatan ekonomi penduduknya masih bergantung dengan alam seperti bertani. Biasanya desa seperti ini berada di lokasi terpencil dank arena berbagai keterbatasannya sistem mata pencaharian masih berpusat pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja.
Desa Swasembada paling maju di antara ketiga desa
sebelumnya. Desa seperti ini biasanya berada di kota Desa Swakarya memiliki ciri seperti adat-istiadatnya kecamatan atau dekat dengan kota tapi bukan masih dijalankan tetapi sudah tidak mengikat lagi, kelurahan. Sudah menguasai teknologi dan memiliki sudah mulai beradaptasi dengan teknologi dan berbagai alat untuk mendukung aktivitas ekonomi peralatan canggih dan tidak tersiolasi seperti halnya mereka karena warga desa ini memiliki pendidikan desa swadaya. Letak desa tidak terlalu jauh dari pusat tinggi, pekerjan yang beragam dan pola berpikir yang ekonomi atau kota sehingga lebih mudah udah sangat rasional. Warga desa Swasembada sudah mendapatkan berbagai akses untuk mendukung tidak terikat adat-istiadat dan tidak lagi terisolir. aktivitas ekonomi warga. Mata pencaharian warga Lokasinya yang dekat dengan kota membuat desa ini juga mulai beraneka-ragam, tidak lagi hanya memiliki berbagai pilihan bagi warga untuk bekerja dan mengandalkan sektor agraris. memenuhi kebutuhan hidupnya. Perencanaan Partisipatif Masyarakat Desa ZOPP (Ziel, Orienterte, Project, Planning)
PRA (Participatory Rural Appraisal)
RRA (Rapid Rural Appraisal)
P3MD (Perencanaan Partisipatif Pembangunan
Masyarakat Desa) Studi Kasus : Perencanan Desa Dengan Teknik Partisipatif ANALISIS SWOT Peran Masyarakat Dalam Pembangunan Desa
Keterlibatan masyarakat dalam
perencanaan pembangunan diwujudkan dalam bentuk penggunaan hak menyampaikan pendapat dalam rangka pengambilan keputusan, akses dan kontrol terhadap sumberdaya. Perencanaan Pembangunan Desa mendorong partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam pengambilan keputusan termasuk kelompok miskin dan rentan diantaranya anak- anak, perempuan, lanjut usia, warga berkebutuhan khusus (difabel), sehingga pembangunan dapat dirasakan oleh semua pihak. RPJM DESA RKP DESA Rencana Kerja Pembangunan Desa => dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun merupakan (RPJMDesa) => dokumen perencanaan untuk periode 6 penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan (enam) tahun yang memuat arah kebijakan kerangka ekonomi desa, dengan mempertimbangkan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program kebijakan umum, dan program, dan program Satuan prioritas pembangunan desa, rencana kerja dan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, pembinaan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, dan arah langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh kebijakan pembangunan desa. dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan Penyusunan RPJM Desa harus mengacu pada RPJM mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan kabupaten/kota. RPJM-Desa. RPJM Desa disusun dengan mempertimbangkan kondisi RKP Desa mulai disusun oleh Pemerintah Desa pada obyektif desa dan prioritas Panduan Penyusunan RPJM bulan Juli tahun berjalan dan ditetapkan dengan Desa pembangunan kabupaten. peraturan desa paling lambat akhir bulan September Kepala Desa yang terpilih disyaratkan menetapkan tahun berjalan. RPJMDesa dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan Berdasarkan RKP Desa maka APB Desa dapat disusun terhitung sejak pelantikan Kepala Desa. dan ditetapkan. MANFAAT RPJM DESA • Sebagai pedoman dalam menyusun RKP Desa, sehingga menjamin konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi • Mewujudkan perencanaan pembangunan yangsesuai kebutuhan dan keadaan setempat dan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas hidup masyarakat, • Menciptakan rasa memiliki dan tanggungjawab bersama terhadap program pembangunan, • Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan (keberlanjutan), • Mendorong dan menumbuh kembangkan partisipasi dan keswadayaan dalam pembangunan • Sebagai ruang interaksi antara masyarakat dengan pemerintah supra desa. RKP DESA Tahapan Penyusunan RKP Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa, tahapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) meliputi: 1. Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa Melalui Musyawarah Desa. 2. Pembentukan Tim Penyusunan RKP Desa 3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa dan Penyelarasan Program/Kegiatan Masuk Desa 4. Pencermatan Ulang RPJM Desa 5. Penyusunan Rancangan RKP Desa 6. Penyusunan RKP Desa Melalui Musyawarah Desa 7. Penetapan RKP Desa TERIMAKASIH