Anda di halaman 1dari 29

PERSPEKTIF KEPERAWATAN

ANAK DAN KONSEP TUMBUH


KEMBANG ANAK DARI
NEONATUS SAMPAI REMAJA
BY : ALDY WITANA
ALPIN PIRDAUS
AVERIANI BENEDITA ODILIA
DELIANA MONIZ
DESTERINA AGMI
DEWI SINTA
YENITA
YOPA YOPISA
Definisi Perspektif

 Perspektif keperawatan anak adalah


landasan berfikir bagi perawat dalam
melakukan asuhan keperawatan pada
anak.
Tujuan Keperawatan Anak
 Tujuan utama dari keperawatan anak antara lain sebagai berikut :
 1. Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta tingkat
kesehatan anak setinggi mungkin yang bisa dicapai oleh setiap
anak dalam sistem keluarga.
 2. Optimal : pencapaian yang tertinggi yang bisa dicapai setiap
anak pada setiap aspek tumbuh kembangnya (kemandirian dan
bergaul, motorik halus, berbahasa dan bernalar serta motorik kasar).
 3. Untuk mencapai tujuan tersebut: keperawatan memandang
fenomena/paradigma keperawatan manusia, lingkungan, sehat
keperawatan seecara spesifik.
Filosofi Keperawatan Anak

Filosofi keperawatan anak adalah


keyakinan atau pandangan yang dimiliki
perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan kepada anak yang
berfokus pada keluarga (family centered
care), pencegahan terhadap trauma
(atraumatic care) dan manajemen kasus.
1. Konsep dasar Family Centered
Care
 1) Memberdayakan (enable)
 2) memperkokoh
 3) keperawatan berfokus pada keluarga
 4) Therapeutik Care
2. Konsep Dasar Atraumatic Care

 Pemberian asuhan pelayanan terapeutik pada setting, personal


dan intervensi yang digunakan untuk mengurangi atau
meminimalkan distress psikologis dan fisik yang dialami anak yang
sakit dan keluarganya pada sistem pelayanan kesehatan. Tujuan
utama pemberian atraumatic care:
 1) Mencegah atau menekan perpisahan anak dari keluarga
 2) Mencegah atau mengurangi cedera tubuh dan nyeri
 3) Meningkatkan “sense of control” (kontrol diri)
3. Manajemen Kasus
 1) Koordinasi perawatan mengontrol biaya.
 2) Manajer kasus bertanggung jawab dan bertanggung gugat
pada sekelompok klien tertentu dan membangun sistem
patologis kritis yang disusun berdasarkan standar.
 3) Model ini mencakup ketetapan waktu (lama) perawatan
sebagai komponen dari proses.
 4) Ketepatan waktu : rencana multidisiplin yang melibatkan
semua komponen pelayanan untuk satu episode atau beberapa
episode penyakit dan juga hasil yang diharapkan dari pelayanan
yang diberikan. 5) Waktu ini bisa terbtas pada rawat inap saja
atau bisa termasuk seluruh rentang pelayanan.
Paradigma Keperawatan Anak

 1. Anak
 2. Keluarga
 3. Sehat – sakit
 4. Lingkungan
 5. Keperawatan
Peran Perawat

 1. Pembina hubungan terapeutik


 2. Family advocacy/caring
 3. Disease prevention/health promotion
 4. Health education
 5. Support/ counseling
 6. Pengambilan keputusan etis
 7. Coordination/collaboration
 8. Peran restorative
 9. Research
 10. Health care planning
 11. Trend masa depan ada
Lingkup praktek perawat
 1. Mencakup kontak dengan anak san keluarga untuk mencegah, mengkaji,
melakukan intervensi, meningkatkan kesejahteraan hidup dengan menggunakan
proses keperawatan sesuai dengan aspek moral/etik dan aspek legal/hukum.
 2. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak harus berdasarkan kebutuhan
dasar anak yaitu asuh, asih dan asah.
 a. ) Kebutuhan asuh Merupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Contoh : gizi/nutrisi, pencegahan penyakit,
lingkungan sehat, pakaian, rekreasi, dll.
 b) Kebutuhan asih Kebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada
anak atau memperbaiki psikologis anak.
 c) Kebutuhan asah Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada
anak, untuk mencapai tumbang yang optimal dengan memberikan stimulasi mental
sejak dini
Definisi Tumbuh kembang Anak
 1. Adriana ( 2013 ) Adalah suatu proses yang sifatnya kontinu, yang
dimulai sejak dalam kandungan hingga dewasa. Didalam proses
perkembangan anak terdapat masa-masa kritis, di mana pada masa
tersbut diperlukan suatu stimulasi yang berfungsi agar potesi si anak

 berkembang. Perkembangan anak akan optimal jika terdapat interaksi


sosial yang sesuai dengan kebutuhan anak di berbagai tahap
perkembangannya. 2. Rohan dan siyoto (2013 ) Adalah proses yang
dinamis dan terus menerus. Perngertian pertumbuhan adalah
bertambah besarnya sel diseluruh bagian tubuh. Sedangkan
pengertian perkembangan adalah suatu proses pematangan
berbagai fungsi organ tubuh pada anak.
TAHAPAN TUMBUH KEMBANG
 MASA PRENATAL
a. MASA MUDIGAH/EMBRIO : KONSEPSI – 8 MINGGU
b. MASA JANIN : 9 MINGGU – LAHIR
 MASA BAYI (0 – 1 TAHUN)
a. MASA NEONATAL (0 – 28 HARI)
- NEONATAL DINI : O – 7 HARI
- NEONATAL LANJUT : 8 – 28 HARI
b. MASA PASCA NEONATAL : 29 HARI – 1 TAHUN
 MASA PRA SEKOLAH : 1 – 6 TAHUN
 MASA SEKOLAH : 6 – 10 TAHUN
 MASA PRA REMAJA : 6 – 18/20 TAHUN
Cont...

 MASA REMAJA
a. REMAJA DINI
- PRIA : 10 – 15 TAHUN
- WANITA: 8 – 13 TAHUN
b. REMAJA LANJUT
- PRIA : 15 – 20 TAHUN
- WANITA: 13 – 18 TAHUN
PERTUMBUHAN FISIK
PERTUMBUHAN SETELAH LAHIR
a. BERAT BADAN
UMUR 5 BULAN: 2 X BB SAAT LAHIR
UMUR 1 TAHUN: 3 X BB SAAT LAHIR
UMUR 2 TAHUN: 4 X BB SAAT LAHIR
b. TINGGI BADAN
SAAT LAHIR 50 CM
1 TAHUN : 1,5 X TB SAAT LAHIR
4 TAHUN :2 X TB SAAT LAHIR
6 TAHUN : 1,5 X TB 1 TAHUN
13 TAHUN : 3 X TB SAAT LAHIR
DEWASA : 3, 5 X TB SAAT LAHIR (2 X TB 2 TAHUN)
Cont...
c. LINGKAR KEPALA
SAAT LAHIR : 34 CM
6 BULAN : 44 CM
1 TAHUN : 47 CM
2 TAHUN : 49 CM
DEWASA: 54 CM
d. GIGI
UMUR 9 BULAN : TUMBUH GIGI PERTAMA
UMUR 1 TAHUN: 6 – 8 BUAH GIGI SUSU
UMUR 2 TAHUN: TUMBUH 8 BUAH GIGI SUSU
UMUR 2,5 THN : TUMBUH 20 BUAH GIGI SUSU
Pengukuran Tumbuh Kembang

SDIDTK
DENVER
VINELAND
SEX EDUCATION
ANTICIPATORY GUIDENS
TOILET TRAINING
SDIDTK

SDIDTK adalah pembinaan tumbuh kembang


anak secara komprehensif dan berkualitas
melalui kegiatan stimulasi,deteksi dan intervensi
dini tumbuh kembang pada masa 5 tahun
pertama kehidupan.Tujuan agar semua balita
umur 0–5 tahun dan anak prasekolah umur 5-6
tahun tumbuh dan berkembang secara
optimal.
KEGIATAN SDIDTK
 Stimulasi dini yang memadai merangsang otak balita agar
perkembangan kemampuan gerak,bicara,bahasa,sosialisasi dan
kemandirian anak berlangsung secara optimal sesuai usia anak.
 Deteksi Dini Penyimpangan Pertumbuhan :
1). Pengukuran Berat Badan Terhadap Tinggi Badan (BB/TB)
2). Pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA)
 Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan :
1). Skrining / pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
2). Tes Daya Dengar (TDD)
3). Tes Daya Lihat (TDL)
Usia Anak Dalam Pendeteksian SDIDTK

Anak bisa dideteksi ketika menginjak umur 0 bulan,3


bulan,6 bulan,9 bulan,12 bulan,15 bulan,18 bulan,21
bulan,24 bulan,30 bulan,36 bulan,42 bulan,48 bulan,54
bulan,60 bulan,66 bulan,dan 72 bulan.
Jadwal atau waktu pendeteksian anak yaitu :
• Anak umur 0 – 1 tahun = 1 bulan sekali
• Anak umur > 1 – 3 tahun = 3 bulan sekali
• Anak umur > 3 – 6 tahun = 6 bulan sekali
DENVER
 DDST adalah sebuah metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai
kemajuan perkembangan usia 0-6 tahun.
 DDST adalah salah satu metode screening terhadap kelainan perkembangan anak.
Tes ini bukanlah tes diagnostik atau tes IQ. (Soetjiningsih, 1998).
 DDST terdiri dari item-item tugas perkembangan yang sesuai dengan usia anak mulai
dari usia 0-6 tahun .item –item tersebut tersusun dalam formulir khusus yang terbagi
dalam 4 sektor yaitu :
 Sektor personal sosial adalah penyesuaian diri di masyarakat dan kebutuhan
pribadi.
 Sektor motorik halus yaitu koordinasi tangan kemampuan memainkan dan
menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah.
 Sektor bahasa adalah mendengar,mengerti menggunakan bahasa.
 Sektor motorik kasar adalah duduk,berjalan,dan melakukan gerakan otot besar
lainnya.
Manfaat DDST
 Manfaat DDST tergantung pada umur anak.Pada bayi tes ini dapat
mendeteksi berbagai masalah neurologi seperti serebral palsi.Pada anak tes
ini dapat membantu meringankan permasalahan akademik dan social.
 Denver II dapat berguna untuk berbagai tujuan sebagai berikut :
 Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan umurnya.
 Menilai tingkat perkembangan anak yang tampak sehat.
 Menilai tingkat perkembangan anak yang tidak menunjukkan gejala kemungkinan
adanya kelainan perkembangan.
 Memastikan dan memantau anak yang diduga mengalami kelainan perkembangan.
 Mengetahui berbagai masalah perkembangan yang memerlukan pengobatan atau
konseling genetic.Adriana Dian,(2011)
VINELAND
 Vineland Sosial Maturity Scale,yaitu sebuah tes yang digunakan untuk
mengukur dan mengungkapkan derajat tingkat kematangan anak.
 Tes ini diberikan kepada anak usia 0-12 tahun dengan tujuan untuk mencari
kematangan sosial anak.
 Dalam tes ini terdapat poin-poin yang dapat mengungkapkan kematangan
sosial:
 Self General
 Self Direction
 Ocupation
 Locomotion
 Socialitation
 communication
Skala maturitas dari Vineland ini menjadi 8
kategori sebagai berikut:
1. Self-help general (SHG): eating and dressing oneself.
(mampu menolong dirinya sendiri: makan dan berpakaian
sendiri)
2. Self-help eating (SHE): the child can feed himself
(mampu makan sendiri)
3. Self-help dressing (SHD): the child can dress himself
(mampu berpakaian sendiri)
4. Self-direction (SD): the child can spend money and assume
responsibilities.
(mampu memimpin dirinya sendiri: misalnya mengatur
keuangannya dan memikul tanggung jawab sendiri)
Cont...

5. Occupation (O): the child does things for himself, cuts things, uses a pencil, and
transfer objects.
 (mampu melakukan pekerjaan untuk dirinya, menggunting, menggunakan pensil,
memindahkan benda-benda)
6. Communication (C): the child talks, laughs, and reads.
 (mampu berkomunikasi seperti berbicara, tertawa, dan membaca)
7. Locomotion (L): the child can move about where he want to go.
 (gerakan motorik: anak mampu bergerak kemanapun ia inginkan)
8. Socialization (S): the child seeks the company of others, engages in play, and
competes.
 (mampu bersosialisasi: berteman, terlibat dalam permainan dan berkompetisi)
Sex Education
Pendidikan seks didefinisikan sebagai
pendidikan mengenai anatomi organ
tubuh yang dapat dilanjutkan pada
reproduksi seksualnya dan akibat-
akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi
aturan hukum, agama, dan adat istiadat,
serta kesiapan mental dan material
seseorang.
Tujuan Sex Education
 Memiliki tujuan yang berbeda.
 Pada usia balita,tujuannya adalah untuk memperkenalkan
organ seks yang dimiliki,seperti menjelaskan anggota tubuh
lainnya,termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya.
 Untuk usia sekolah mulai 6-10 tahun bertujuan memahami
perbedaan jenis kelamin (laki-laki dan perernpuan),
menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat
genital dengan benar agar terhindar dari kuman dan penyakit.
 Sedangkan usia menjelang remaja, pendidikan seks bertujuan
untuk menerangkan masa pubertas dan karakteristiknya,serta
menerima perubahan dari bentuk tubuh.
ANTICIPATORY GUIDANCE

pedoman untuk pencegahan terhadap


hal-hal yang terjadi pada perawatan
anak termasuk : pencegahan terhadap
masalah yang terjadi pada keluarga
dalam penerimaan bayi barunya sesuai
dengan kriteria usia dan
perkembangannya
Toilet Training

Toilet Training adalah suatu usaha untuk melatih


anak agar mampu mengontrol dalam
melakukan buang air kecil (BAK) dan buang air
besar (BAB), menurut Hidayat (2008).
Toilet Training merupakan latihan kebersihan,
dimana diperlukan kemampuan fisik untuk
mengontrol sphincter ani dan uretra dan
tercapai kadang – kadang setelah anak bisa
berjalan (Whaley & Wong, 1999).
Apa tanda-tanda sudah siap untuk
melakukan toillet training adalah sebagai
berikut:
 Kemampuan bahasa anak di harapkan sudah dapat mengikuti perintah seperti “Bukalah
celanamu dan pergi ke kamar mandi.”
 Kemampuan keterampillan dapat mencontoh atau mengikuti pengasuh (misalya :menyapu
lantai)
 Kemampuan emosi dapat menyenangkan orang tua atau pengasuh dengan menuruti
perintahnya menunjukan sikap menentang /melawan
 Otonomi/kemandirian menunjukan sikap mandiri dalam kegiatannya (seperti makan sendiri,
membuka celana, dan menunjukan rasa bangga akan barang yang dimilikinya)
 Kemampuan gerak dalam melakukan kegemarannya, dapat menurunkan celananya
sendiri, dan dapat duduk diam selama 5 menit tanpa di bantu kadang-kadang dapat
mengontrol buang air besar dan buang air kecil
 Kesadaran tubuh sendiri menunjukan kepedulian terhadap celana yang basah atau kotor
memperlihatkan gejala ingin buang air besar atau kecil (seperti ekspresi muka, posisi tubuh
tertentu, dan seterusnya).

Anda mungkin juga menyukai