Anda di halaman 1dari 86

Pokok-pokok hk bisnis

DEFINISI HUKUM
Pendefinisian Hukum
Langkah pertama dalam mempelajari suatu
Disiplin ilmu adalah memahami pengertian atau
Definisi ilmu yang akan di pelajari. Dengan
Mempelajari definisi tersebut, kita akan
Memperoleh gambaran sekaligus batasan dari
Ilmu yang akan dipelajari. Namun rupanya sulit
Untuk mencari definisi hukum karena menurut
Prof. Mr. Dr. L.J. van Apeldoorn , tidak mungkin
Memberikan suatu definisi tentang apakah yang
Disebut hukum itu. Definisi tentang hukum
Sangat sulit dibuat karena tidak mungkin untuk
Merumuskan nya yang sesuai dengan kenyataan
( Apeldoorn dalam kansil, 1977 : 28 )
Menurut Dr. W. L. G. Lemaire , alasan mengapa
Hukum itu sulit diberikan definisi yang tepat adalah
Karena hukum itu mempunyai segi dan bentuk yang
Sangat banyak sehingga tidak mungkin dicakup secara
Keseluruhan dalam satu definisi ( Lemaire dalam Kansil , 1977
: 30)
Prof. van Apeldoorn selanjutnya mengatakan
Bahwa siapa hendak mengenal sebuah gunung ,
Ia harus melihat sendiri gunung itu. Demikian
Pula bagi siapa yang ingin mengenal hukum
Maka ia harus melihat hukum.
Apeldoorn , Kansil ( 1977: 30) mengemukakan
Bahwa jika kita ingin melihat hukum, kita akan
Berhadapan dengan suatu kesulitan karena
Gunung itu dapat dilihat, tetapi hukum tidak dapat
Dilihat
Definisi Hukum sebagai Pedoman
1. E. Utrech dalam Kansil ( 1977) memberikan definisi
bahwa hukum adalah himpunan peraturan ( perintah
– perintah dan larangan) yang mengurus tata tertib
suatu masyarakat sehingga harus ditaati oleh
masyarakat itu.
2. Leon Duquit dalam Sampara dkk ( 2009) , hukum
adalah aturan tingkah laku dalam anggota
masyarakat, aturan yang daya penggunaan nya pada
saat tertentu diindahkan oleh suatu masyarakat
sebagai jaminan dan kepentingan bersama terhadap
orang yang melakukan pelanggaran itu.
3. S.M Amin dalam buku nya yg berjudul Bertamasya
ke Alam Hukum merumuskan bahwa hukum adalah
sekumpulan peraturan yg terdiri atas norma dan
sanksi yg bertujuan untuk mengadakan ketertiban
dalam pergaulan manusia sehingga keamanan dan
ketertiban dapat dipelihara.
4. J.C.T Simorangkir dan Woerjono Sastropranoto
dalam buku mereka yg berjudul Pelajaran Hukum
Indonesia memberikan definisi bahwa hukum adalah
peraturan – peraturan yg bersifat memaksa yang
menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan
masyarakat yang dibuat oleh badan – badan resmi yg
Unsur – unsur Hukum
Definsi hukum yang telah dikemukakan oleh
Para sarjana hukum, dapat ditarik inti sarinya
Maka akan ditemuakan beberapa unsur yg
Terdpt didlm nya , sbb:
1. Serangkaian peraturan yg mengatur tingkah laku manusia
dalam pergaulan masyarakat.
2. Peraturan itu dibuat oleh badan – badan resmi yg berwajib
dlm suatu masyarakat tertentu.
3. Peraturan – peraturan yang dibuat tersebut mempunyai
kekuataan ( bersifat ) memaksa.
4. Terhadap pelanggaran atas peraturan tersebut dikenakan
sanksi yang tegas
Tujuan Hukum
Kansil ( 1977) mengemu kakan bahwa dalam Pergaulan
masyarakat terdapat aneka macam hubungan di antara anggota
masyarakat, yakni Hubungan yang ditimbulkan oleh
kepentingan – kepentingan anggota masyarakat itu. Karena
Beraneka ragamnya hubungan itu, para anggota Masyarakat
memerlukan aturan – aturan yg dpt menjamin keseimbangan
agar dlm hubungan – hubungan itu tidak terjadi kekacauan di
dlm Masyarakat.
• Kansil menambahkan bhw peraturan2 hk yg
bersifat mengatur n memaksa angg masy utk
patuh akan menciptakan keseimbangan dlm
setiap hub dlm masy . Setiap pelanggaran atas
peraturan yg ada akan dikenakan sanksi atau
hukuman sbg reaksi thd perbuatan yg melanggar
peraturan.
• Utk menjaga agar peraturan2 itu dpt berlangsung
terus n diterima oleh seluruh angg masy, aturan
yg ada hrs sesuai n tdk boleh bertentangan dng
rasa keadilan masyarakat.
• Dengan demikian , hk bertujuan utk menjamin
adanya kepastian hk dlm masy n hrs
bersendikan pada rasa keadilan masyarakat.
• Said Sampara dkk. mengemukakan bhw tujuan
pokok hk adl menciptakan tatanan masy yg
tertib dan menciptakan ketertiban di dlm
masy shg kepentingan manusia akan
terlindungi .
• Roscoe Pound dlm Harun Uth mengemukakan
ada 12 tujuan hk, yg dpt dipersempit menjadi
4 tujuan hk yi :
a. menjaga ketentraman n kedamaian masy
b.menjaga ketertiban n keamanan umum,
c. memelihara status quo,
d. mengadakan perubahan dlm masy.
• Wirjono Prodjodikoro dlm Soeroso (2002)
mengemukakan bhw tujuan hk adl
mewujudkan keselamatan, kebahagiaan dan
ketertiban dlm masyarakat.
• Van Apeldoorn dlm Soeroso ( 2002)
mengemukakan bhw tujuan hk adl mengatur
tata tertib dlm masy secara damai dan adil.
• Kesimpulan : tujuan hk adl utk mengatur
ketertiban dan ketentraman masy dng
melindungi kepentingan2 individu n masy
agar tercapai keadilan dlm masyarakat.
Sumber-sumber hukum

• Sumber hk adl dasar yg sah yg memberikan


kekuatan utk membuat aturan, melakukan
perbuatan, serta hak dan kewenangan yg hrs
ditaati masy.
• Zevenbergen dlm Ali (1996) : sumber hk adl
sumber terjadinya hk dan/ atau sumber yg
menimbulkan hk.
• Sumber hk dibedakan menjadi 2 yi :
• a. sumber hk material, yi sumber hk yg isinya
mengikat masy utk mematuhinya krn sesuai
dan bersumber dr kesadaran hk yg hidup dlm
masyarakat tsb. Misal dlm bidang ekonomi,
situasi ekonomi dlm masy akan menyebabkan
timbulnya aturan2 atau hk dlm bidang
ekonomi.
• b. Sumber hk formil yi: sumber hk yg mempunyai kekuatan hk yg mengikat
dan wajib dipedomani krn cara pembentukannya diterima oleh masy tsb.
Sumber hk formal meliputi :

Undang-undang, merupakan suatu peraturan negara yg mempunyai


kekuatan hk yg mengikat, diadakan, dan dipelihara oleh penguasa negara.

Kebiasaan, adl perbuatan manusia yg tetap dilakukan berulang-ulang dlm


hal yg sama.

- Yurisprudensi,adl keputusan hakim terdahulu yg diikuti dan dijadikan


dasar keputusan oleh hakim2 berikutnya apabila menghadapi kasus yg
sama.
• Traktat adl perjanjian diantara dua negara
atau lebih mengenai suatu hal. Suatu traktat
berlaku efektif, dlm arti mengikat dan wajib
dipatuhi oleh warga negara yg menandatangi
traktat tsb apabila traktat telah diratifikasi (
disahkan) oleh parlemen negara tsb. Contoh :
perjanjian penghindaran pajak berganda
antara Indonesia dan Singapura.
• Doktrin (pendapat ahli hukum ) . Hakim dpt
meminta pendapat para ahli hukum apbl ,
akan mengambil suatu keputusan thd perkara
yg ditangani namun :
• 1. perkara tsb blm pernah terjadi dan blm ada
undang2nya
• 2. bukan merupakan kebiasaan dlm masy,
• 3. blm pernah ada yurisprudensinya,
• 4. blm ada aturannya dlm traktat
Kaidah Hukum
Keistimewaan kaidah hukum justru terletak
pada sifatnya yang memaksa dan sanksinya yg
berupa ancaman hukuman. Alat – alat
kekuasaan negara berupaya agar norma hukum
ditaati dan dilaksanakan. Paksaan bukan berarti
sewenang –wenang , melainkan harus bersifat
sbg alat yg dpt memberikan suatu tekanan
agar kaidah – kaidah hukum itu dihormati
dan ditaati ( Kansil 1977: 86 )
Suatu kaidah hukum dapat lahir karena dua
faktor penyebab yaitu:
1. Kaidah hukum yg berasal dari kaidah – kaidah
sosial di dalam masyarakat.
istilah Paul Bohanan , kaidah ini dinamakan
kaidah hukum yg berasal dr proses double
legitimacy atau pemberian ulang legitimasi dr
suatu kaidah sosial nonhukum ( moral , agama ,
dan kesopanan ) menjadi suatu kaidah hukum (
Sampara dkk, 2009 : 132)
2. Kaidah hukum yg diturunkan oleh otoritas
tertinggi, sesuai dg kebutuhan masyarakat pd
saat itu dan langsung terwujud dalam bentuk
kaidah hukum, serta sama sekali tidak berasal
dari kaidah sosial sebelumnya. Contoh nya
Undang – undang Perbankan, Undang –
undang Larangan Praktik monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat dan Undang –
undang Perlindungan Konsumen.
Azaz – azaz Hukum
Terdapat beberapa azaz atau prinsip pokok yg
Berlaku dlm seluruh bidang hukum dlm ilmu
Pengetahuan hukum. Beberapa azaz tersebut
Disebut dg doktrin. Berikut ini dikemukakan
Beberapa azaz atau doktrin hukum :
a. Azaz Lex Specialis Derogat Legi Generalis
berarti hukum ataupun perundang – undangan yg
bersifat khusus mengesampingkan hukum atau
perundang – undangan yg bersifat umum.
azaz Lex Specialis Derogat Lex
Generalis ini secara tegas terdpt dlm pasal 1
KUHD yg berbunyi “ KUHPerdata , seberapa
Jauh dari padanya dalam kitab ini tidak khusus
diadakan penyimpangan – penyimpangan
berlaku juga terdpt hal – hal yg dibicarakan
Dalam kitab ini”
b. Azaz Lex Superiori Derogat Legi Inferiori
tentang peraturan atau hukum yg lbh
tinggi tingkatannya mengalahkan
peraturan atau hukum yg lebih rendah
tingkatannya. Jika terjadi konflik atau
perbedaan antara peraturan atau hukum yg
lbh tinggih tingkatan nya dg yg lbh rendah
maka yg lebih tinggi didahulukan. Contoh
nya UUD Negara RI 1945 menjadi acuan
hukum bagi UU dibawah nya dll nya.
c. Azaz Lex Posteriori Derogat Legi Priori
tentang pada peraturan yg tingkatannya
sederajat peraturan yg baru mengalahkan
peraturan yg lama apabila mengatur substansi
yg sama, namun bertentangan. Peraturan yg
lahir kemudian mengesampingkan peraturan
yg tlh ada sebelumnya apabila mengatur
substansi yg sama, namun isinya bertentangan.
Peraturan yg ada sebelumnya tetap berlaku
sepanjang tidak bertentangan dg peraturan yg
lahir kemudian.
Pembidangan Ilmu Hukum
Menurut Kansil ( 1977 : 68 ) , hukum dpt
dibedakan menjadi 5 , yaitu
Menurut bentuknya
1. Hukum tertulis ( statute law, written law )
yaitu hukum yg dicantumkan dlm berbagai
peraturan perundang – undangan.
2. Hukum tidak tertulis ( unstatutery law, unwritten
law )
yaitu hukum yg msh hidup dlm keyakinan
masyarakat, tetapi tidak tertulis namun berlakunya
ditaati seperti suatu peraturan perundang –
Menurut sumbernya
1. Undang – undang
2. Kebiasaan
3. Yurisprudensi
4. Traktat
5. Doktrin
Menurut tempat berlakunya
1. Hukum nasional
yaitu hukum yg berlaku dlm suatu
negara.
2. Hukum internasional
yaitu hukum yg mengatur hubungan
hukum dlm dunia internasional.
3. Hukum asing
Menurut waktu berlakunya
1. Hukum positif ( ius constitutum )
yaitu hukum yg berlaku sekarang bagi
suatu masyarakat tertentu dlm suatu
negara atau daerah tertentu.
2. Ius constituendum
yaitu hukum yg diharapkan berlaku
pada waktu yg akan datang.
Menurut isinya
1. Hukum privat ( hukum sipil )
adalah hukum yg mengatur hubungan –
hubungan antara orang yg satu dg orang lain
dg menitikberatkan kepada kepentingan –
kepentingan perorangan. meliputi hukum
perdata dan hukum dagang ( hukum bisnis).
2. Hukum publik
adalah hukum yg mengatur hubungan antara
negara dg alat – alat perlengkapan negara dan
Subyek hukum
• Subyek hukum adl pendukung hak dan
kewajiban
Menurut Prof.Subekti (1985) dlm dunia hk ,
pendukung hak dan kewajiban adl orang (
person). Subyek hk berupa orang ini meliputi :
• 1. Manusia ( natuurlijke Persoon), maksudnya
manusia yg dilahirkan scr biologis.
• 2. Badan hukum ( Recht Persoon ), dilahirkan
oleh hukum atau undang-undang.
Obyek hukum

• Obyek Hukum, adl sgl sesuatu yg berguna bagi


subyek hk dan yg dapat menjadi obyek
perhubungan hukum. Wujud dari obyek hk adl
benda. Benda adl sgl sesuatu yg dpt di hak-I
oleh orang atau dpt dikuasai dng hak atau
menjadi obyek hak seseorang .
• Jadi benda adl sgl barang dan hak yg dapat
dimiliki oleh orang.
Bab 2. Hukum Benda

• Pengertian benda dibagi menjaadi 2 yi:


• 1. arti luas adl sgl sesuatu yg dpt menjadi
obyek hak dan kewajiban, meliputi; benda yg
dpt dilihat dan benda yg tdk dpt dilihat ( hak
tagih, hak cipta dll).
• 2. arti sempit adl sgl sesuatu yg dpt dilihat.
• Jadi, Benda adl sgl sesuatu yg dpt dihak I oleh
orang.
• Pengertian hk benda.
• Adl aturan hk yg mengatur hub.antara
manusia sbg subyek hk dng benda sbg obyek
hukum.
• HS. Salin dlm kamushukum.com ; hk benda adl
keseluruhan dr kaidah2 hukum yg mengatur
hubungan2 hk antara subyek hk dng benda
dan hak kebendaan.
• Macam-macam benda.
• 1. Benda berwujud dan tdk berwujud.
• Benda berwujud : sgl sesuatu yg dpt diraba oleh indra
manusia.
• Benda tdk berwujud: sgl macam hak
• 2. benda bergerak dan benda tdk bergerak
• Benda bergerak: benda yg dpt dipindahkan
• Benda tdk bergerak: benda tetap/tdk dpt dipindahkan.
• Adanya pembedaan tsb memp.akibat hk dlm bbrp hal
yaitu:
1. .Kedudukan berkuasa ( Bezit).
• Adl keadaan lahir ketika sesorang menguasai
suatu benda yg seolah-olah kepunyaannya
sendiri, sekaligus oleh hk dilindungi dng tdk
mempersoalkan hak milik atas benda tsb
sebenarnya adapd siapa ( Subekti, 1985;62).
• Pd benda bergerak, siapa yg menguasai benda tsb
scr fisik, mk oleh hk dialah yg diakui sbg
pemiliknya, kecuali dpt dibuktikan sebaliknya(ps
1977 KUHPdt).
• Pada benda tetap tdk dikenal adanya bezit.
Orang yg menguasai benda tetap scr hk tdk
otomatis diakui sbg pemiliknya.Pemilik yg
diakui oleh hk adl orang yg namanya terdaftar
di instansi benda tsb terdaftar.

2. Penyerahan (Levering).
• Penyerahan hak milik pd benda bergerak
dilakukan scr nyata/ fisik.( feitelijke levering)
3. . Kadaluarsa ( Verjaring).
• Pada benda bergerak tdk dikenal adanya
kadaluarsa. Sedangkan pd benda tetap
dikenaladanya kadaluarsa yg dpt menghapuskan
hak atau menimbulkan hak seseorang atas suatu
benda.
4. . Pembebanan sbg benda jaminan hutang.
• Utk benda bergerak tunduk pd ketentuan gadai
dan fiducia. Utk benda tetap , dilakukan dan
tunduk pd ketent hak tanggungan dan hipotik.
• UU membagi sgl hak manusia menjadi 2 yi :
1. Hak kebendaan adl hak yg memberikan
kekuasaan atas suatu benda. Kekuasaan tsb
dpt dipertahankan kpd setiap orang yg
melanggar hak tsb.(hak mulak/jamak arah).
• Jadi, hak kebendaan melahirkan hak
penuntutan kebendaan(actiones in rem).
• Contoh : hak milik, hak guna bangunan dll.
• Aneka hak kebendaan
• Hak kendaan dpt dibedakan dlm 2 gol :
a. . hak kebendaan yg diberikan utk kenikmatan , yi
hak yg langsung dimanfaatkan oleh pemegang
hak tsb( hak milik, hak pakai dll)
b. Hak kebendaan yg diberikan utk dijadikan
jaminan hutang adl hak kebendaan yg
memberikan kekuasaan langsung atas suatu
benda utk dijadikan jaminan pelulasan hutang(
gadai, hak tanggungan, fidusia).
2. Hak Perorangan.
Adl suatu hak yg memberikan suatu tuntutan
atau penagihan thd seseorang. Hak
pearorangan hanya dpt dipertahankan thd
orang ttt saja atau thd suatu pihak ttt saja
Cara memperoleh hak Kebendaan.
a. Bantuan orang lain : hibah, jual beli ,
b. Pengambilan scr langsung : ambil ikan di laut
c. Perlekatan / natreking : lidah tanah di tepi
sungai bertambah luas krn pengendapan,
d. Warisan : - berdasar UU / keturunan darah
/ / ab intestato
- berdasar surat wasiat / testamen
• Cara penyerahan / pengalihan hak kebendaan
a. . Penyerahan scr nyata / riil / feitelijke levering ;
utk benda bergerak,
b. Penyerahan scr formal atau resmi ( yuridische
levering ) bermaksud utk memindahkan hak
kebendaan kpd orang lain : contoh : hak atas
tanah
c. Cessie adl penyerahan piutang atas nama dan
benda tdk berwujud lainnya, contoh penyerahan
saham atas nama .
Bab. 3 Hukum Perjanjian dan Perikatan
Hubungan Perjanjian dengan perikatan.
Perikatan adl suatu hubungan hukum antara dua
orang atau dua pihak , berdasarkan hub. tsb
pihak yg satu berhak menuntut sesuatu dr
pihak yg lain dan pihak yg lain berkewajiban
utk memenuhi tuntutan tsb ( Subekti 1985:1).
Pihak yg berhak menuntut : Kreditu/berpiutang
dan pihak yg berkewajiban memenuhi
tuntutan dsb. Debitur / pihak berutang.
Menurut ps 1313 KUHPdt : “ Perjanjian adl suatu
perbuatan dng mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang “.
Suatu peristiwa ketika seseorang berjanji kpd
orang lain / ketika dua orang saling berjanji utk
melakukan sesuatu hal.
Jadi perjanjian menerbitkan perikatan / perjanjian
adl sumber perikatan. Perikatan adl pengertian
abstrak dan perjanjian adl konkrit.
Asas – asas Perjanjian.
1. Asas kebebasan berkontrak. Asas ini
memperbolehkan setiap masy utk membuat
perjanjian yg berisi apa saja asalkan tdk
bertentanagn dng ketertiban umum ,
kesusilaan dan undang-undang. Bahkan
diperbolehkan membuat ketentuan2 sendiri
yg menyimpang dr pasal2 hk perjanjian
bukum III KUHPdt.
2. Asas Konsensualisme.
Perjanjian terbentuk krn adanya perjumpaan
kehendak (konsensus) dr para pihak. Pada
dasarnya, perjanjian telah lahir pada detik
tercapainya kata sepekat dr para pihak.
Jadi perjanjian itu sdh sah apabila sdh sepakat
mengenai hal2 yg pokok dan tdk diharuskan
adanya suatu formalitas ttt. Kecuali utk perjanjian
penghibahan tanah ( utk benda tetap).
3. Asas Pacta Sunt Servanda.
Adl sebuah prinsip yg menetapkan bhw semua
perjanjian yg dibuat secara sah berlaku sbg
undang2 bagi mereka yg membuatnya. Asas
ini melandasi pernyataan hk bhw sebuah
perjanjian akan mengakibatkan suatu
kewwajiban hk shg para pihak terikat utk
melaksanakan perjanjian tsb.
4. Asas Kepribadian / Personalitas.
Perikatan hk yg dilahirkan oleh suatu perjanjian
hanya mengikat orang2 yg membuat
perjanjian itu dan tdk mengikat orang lain.
Sebuah perjanjian hanya meletakan hak2 dan
kewajiban2 para pihak yg membuatnya. Dlm
asas ini berlaku 2 pengecualian :
a. janji utk pihak ketiga
b. Perjanjian garansi.
5. Asas iktikad Baik.
Sialndae dan Fariana (2010:12) mengemukakan
bhw semua perjanjian yg dibuat hrs dilandasi
dng iktikad baik, yg mencakup :
a. Hrs memperhatikan norma kepatutan dan
kesusilaan,
b. harus mencerminkan suasana batin yg tdk
menunjukan adanya kesengajaan utk merugikan
orang lain.
Syarat sahnya Perjanjian
Pasal 1320 KUHPdt menetapkan syarat sahnya
perjanjian , yaitu :
1. Kata sepakat .
Subekti(185:17) menguraikan bhw kedua
belah pihak hrs sepakat, setuju atau seia
sekata mengenai hal2 pokok dlm perjanjian
yg dibuat
2. Kecakapan.
Pada prisipnya, setiap orang dianggap cakap
atau mampu utk membuat perjanjian, kecuali
ditentukan lain oleh UU ( ps 1329 KUHPdt).
Golongan yg tdk dianggap cakap yi:
a. Orang yg belum dewasa /anak dibawah umur
b. Orang yg dibawah pengampuan.
3. Hal tertentu.
Maksudnya adl apa yg menjadi kewajiban dr debitur
dan apa yg menjadi hak dr kreditur. Hal tertentu
sbg obyek perjanjian dpt diartikan sbg
keseluruhan hak dan kewajiban yg timbul dr
perjanjian.
4. Sebab yg halal.
Sebab yg dimaksud adl isi perjanjian mempunyai
dasar yg sah dan patut / pantas. Halal . Tdk
berten.dng UU, ketertiban umum n kesusilaan.
Akibat hk syarat tdk terpenuhi.
Syarat kesepakatan dan kecakapan disebut
syarat subyektif, jikatdk terpenuhi maka jika
salah satu pihak menghendaki , perjanjian
dapat dimintakan pembatalan.
Sedangkan hal tertentu dan sebab yg halal
disebut syarat obyektif, maka akibat
hukumnya perjanjian tsb batal demi hukum ,
Perjanjian menurut isinya.
Subekti dlm bukunya hk perjanjian, membagi
perjanjian menjadi 3 yaitu :
1. Perjanjian utk memberikan/menyerahkan
suatu barang
2. Perjanjian utk berbuat sesuatu
3. Perjanjian utk tidak berbuat sesuatu.
Sesuatu yg hrs dilaksanakan dlm sebuah perjanjian
disebut prestasi, dan jika perjanj itu tdk dilaks
dsb dng wan prestasi.
Wanprestasi dan Overmacht
Wanprestasi terjadi apbl salah satu pihak dlm
perjanjian tdk melaksanakan atau lalai
melaksanakan prestasi (kewajiban) yg menjadi
obyek perikatan antara mereka dlm kontrak.
Berdasarkan ps 1234 KUHPdt, prestasi yg hrs
dipenuhi para pihak dlm berkontrak adl: utk
memberikan sesuatu, utk berbuat sesuatu
dan utk tdk berbuat sesuatu.
Prestasi dari suatu kontrak hrs memenuhi 3
syarat yaitu:
1. Tdk bertentangan dng UU, ketertiban umum
dan kesusilaan,
2. Harus mungkin dilaksanakan, artinya
mungkin dilaksanakan menurut kemampuan
manusia,
3. Harus tertentu/dpt ditentukan, artinya obyek
kontraknya hrs terang dan jelas.
Menurut Prof.Subekti wanprestasi dpt
didasarkan 4 alasan yaitu:
a. Tdk melaksanakan apa yg telah disanggupi,
b. Melaksanakan yg dijanjikan ttp tdk
sebagaimana yg dijanjikan,
c. Melaksanakan apa yg dijanjikan ttp terlambat
d. Melaksanakan sesuatu yg menurut perjanjian
tdk boleh dilaksanakan.
Jika debitur lalai, maka kreditur dpt menuntut :
a. Menuntut pelaksanaan perjanjian meski
terlambat,
b. Menuntut penggantian kerugian,
c. Menuntut pelaksanaan perjanjian disertai
penggantian kerugian akibat keterlambatan,
d. Jika perjanjian timbal balik, dpt meminta kpd
hakim utk membatalkan perjanjian n
permintaan penggantian kerugian.
Overmacht / force majeure / keadaan memaksa
Menurut Djohari Santoso dan Achmad Ali,
overmacht adl suatu keadaan memaksa yi suatu
keadaan di luar kekuasaanya pihak debitur, yg
menjadi dasar utk memaafkan kesalahan pihak
debitur. Macam-macam overmacht :
a. Overmacht absolut (mutlak): suatu keadaan
memaksa yg menyebabkan dlm kondisi apapun
perikatan tdk mungkin dapat dilaksanakan.
b. Overmacht Relatif : terjadinya suatu keadaan yg
memaksa, sehingga menyebabkan suatu
perikatan mungkin dpt dilaksanakan oleh debitur
dng pengorbanan yg sangat besar, sdh diluar
kewajaran apbl si kreditur akan tetap menuntut
pelaksanaannya.
Rahmat S.S Soemadipradja menyatakan secara garis
besar penyebab terjadinyaforce majeure dpt
dikelompokan menjadi 5 yaitu:
1. Force majeure karena alam: tdk dpt diduga dan
tanpa unsur kesengajaan : banjir , tsunami, dll
2.Force krn kondisi sosial dan keadaan darurat.
misal : peperangan, operasi militer,
sabotase,pemberontakan,kebakaran.
3.Karena keadaan ekonomi (moneter): perubahan
di bidang ekonomi, politik dan moneter,
perubahan orientasi perbankan.
4.Karena kebijakan pemerintah:perdagangan efek di
bursa efek yg dihentikan sementara oleh instansi
yg berwenanng,
5. Keadaan teknis yg tdk terduga:kerusakan pd
mesin2 yg berpengaruh thd kegiatan perusahaan,
Faktor-faktor yg dpt dijadikan dasar seorang
debitur dlm keadaan overmacht:
1.Keadaan diluar kesalahan atau kesengajaan
debitur,
2.Obyek yg diperjanjikan musnah,
3.Peristiwa yg mendasari overmacht tdk dpt diduga
sebelumnya,
4.Peristiwa tsb tdk dpt dipertanggungjawabkan,
5,debitur tdk beritikad buruk.
Hapusnya perikatan.
Pasal 1381KUHPdt menetapkan bbrp sebab yg
menyebabkan berakhirnya perjanjian al:
1. Pembayaran,
2.Penawaran pembayaran tunai diikuti dng
penyimpanan/penitipan ( konsinyasi),
3.Novasi ( pembaruan hutang),
4.Kompensasi ( perjumpaan utang)
5.Percampuran hutang,
6. Pembebasan hutang,
7. Musnahnya barang yg terutang,
8. Batal / pembatalan,
9. Berlakunya suatu syarat batal,
10. Lewat waktu atau kadaluarsa.
Subekti menambahkan : berakhirnya suatu
ketetapan waktu/ meninggalnya salah satu pihak.
Bab. 4 Bentuk-bentuk Perusahaan.
Pengertian Perusahaan.
1. Menurut Prof.Mr.Molengraft,pengertian
perusahaan dr sudut pandang ekonomi adl
keseluruhan perbuatan yg dilakukan scr terus-
menerus, bertindak keluar utk mendapatkan
penghasilan dng cara memperniagakan
barang2, menyerahkan barang2, atau
mengadakan perjanjian2 perdagangan.
2. Menurut Mr.Polak, perusahaan ada apabila
diperlukan adanya perhitungan2 tentang laba
rugi yg dpt diperkiraan dan sgl sesuatu itu
dicatat dlm pembukuan.
3. Abdul Kadir Muhammad, perusahaan adalah
tempat terjadinya kegiatan produksi dan
berkumpulnya semua faktor produksi.
4. Pasal 1 UU no.3 / 1982 ttg wajib Daftar
Perusahaan :” adalah setiap bentuk usaha yg
menjalankan setiap jenis usaha yg tetap dan
terus menerus dan yg didirikan, bekerja serta
berkedudukan dlm wilayah negara RI untuk
tujuan memperoleh keuntungan dan /atau laba “
Perusahaan dpt dibedakan kedalam beberapa
kategori :
1. Berdasarkan jumlah pemiliknya: perseorangan (
PD ) dan perseroan/persekutuan.
2. Berdasarkan status hukumnya: perush yg
berbadan hk (PT) dan yg tdk berbadan hk
(Firma, CV, perusahaan dagang).
3. Berdasarkan pemilik modalnya: perusahaan
swasta ( perush yg seluruh atau sebagian
besar modalnya dimiliki swasta ) dan
perusahaan negara (BUMN).
Bentuk-bentuk perusahaan.
Perusahaan dagang (perusahaan perseorangan).
Perush perseorangan adl perush yg dijalankan oleh
satu orang pengusaha , shg tanggung jawabnya
dibebankan kpd satu orang itu. Perush
perseorangan adl perush yg dimiliki, dikelola, dan
dipimpin oleh seseorang yg bertanggung jawab
penuh thd semua risiko dan aktivitas
perusahaan. Tdk ada aturan ttg perush
perseorangan, masy menggunakan PD atau UD.
PD dan UD bukan berbentuk badan hk dan tdk
termasuk perseroan, tetapi masuk dlm ruang
lingkup hk dagang, hal ini karena kegiatan PD
tsb menimbulkan perikatan2 keperdataan.
Ciri-ciri perusahaan dagang:
1.Dimiliki oleh perseorangan(individu/persh kel)
2.Pengelolaannya sederhana,
3.Modalnya relatif tdk terlalu besar,
4. Kelangsungan usahanya tergantung pada
pemiliknya,
5.Nilai penjualan n nilai tambahnya relatif kecil
Kewajiban perusahaan dagang:
a.Pencatatan.
Ps 6 KUHD, setiap orang yg menjalankan
perusahaan diwajibkan utk mengerjakan
pembukuan yi catatan2 mengenai harta kekayaan
pribadinya.
b. Membayar pajak.
Hubungan hk perusahaan Dagang.
a.Hubungan hk intern. Hub hk antara pengusaha
dan pembantunya , bersifat hk perburuhan atau
hubungan kerja. Sang pengusaha berfungsi sbg
majikan dan pembantunya sbg pekerja atau
buruh.
b.Hubungan hk extern (hub hk dng pihak ketiga)
- ada perjanjian, maka pengusaha wajib
melaksanakan.
- ada PMH, maka pengusaha wajib bert jawab.
Keunggulan perusahaan Dagang (PD)
a.Pemilik bebas mengambil keputusan,
b.Seluruh keuntungan menjadi hak pemilik
perush
c. Rahasia perusahaan terjamin,
d.Pemilik lebih giat berusaha,
e.Mudah mengubah jenis usahanya.
Kelemahan perusahaan dagang.
a.Tanggung jawab pemilik tdk terbatas,
b.Sumber keuangan perushaan terbats,
c.Kelangsungan hidup perush kurang terjamin,
d.Pengeloaan manajemen menjadi komplek.
Persekutuan Perdata (Maatschap)
Menurut ps 1618 KUHPdt : Persk Perdata adl”
suatu perjanjian dng mana dua orang atau
lebih mengikatkan diri utk memasukan
sesuatu kedlm persekutuan dng maksud utk
membagi keuntungan atau kemanfaatan yg
diperoleh karenanya”.
Unsur-unsur Persekutuan perdata:
a.Perjanjian: adanya kesepakatan utk
menjalankan perusahaan,
b.Pemasukan ( inbreng): masing2 sekutu wajib
memasukan sesuatu ke dlm gabungan
kekayaan.
c. Bertujuan utk memperoleh keuntungan/laba,
d.Keuntungan yg diperoleh dibagi bersama.

Cara mendirikan Persekutuan Perdata , dapat


didirikan di atas suatu perjanjian, dpt tertulis
dapat lisan.
Pengurusan (Pemeliharaan) Persekutuan
Perdata.
Dapat dilakukan melalui 2 (dua) cara yi:
1.Pengangkatan sekutu statuter, adl pada saat
persktn pdt tsb didirikan melalui sebuah
perjanjian, sekaligus diangkat pengurus yg
bertugas menjalankan perusahaan.
2.Pengangkatan sekutu mandater bbrp waktu
stlh persekutuan perdata didirikan.
Berakhirnya persekutuan perdata.
1.Jangka waktunya berakhir,
2.Musnahnya barang ataua telah
diselesaikannya usaha yg menjadi tugas pokok
3.Kehendak dari seorang atau bbrp orang
sekutu,
4.Salah seorang sekutu meninggal dunia/ di
bawah pengampuan / dinyatakan pailit,
Persekutuan Firma (Fa)
Pasal 16 KUHD, persekutuan firma adl
persekutuan yg diadakan utk menjalankan
perusahaan dng memakai nama
bersama.Persekutuan firma merupakan
bentuk khusus dt persekutuan perdata yi dlm
hal menjalankan perusahaan dng
menggunakan nama bersama. Jadi
persekutuan firma merupakan persektn antara
dua orang atau lebih , menggunakan nama
bersama utk melaksanakan usaha.
Ciri-ciri persekutuan firma.
1.Sekutu firma (firmant) sdh saling kenal n saling
percaya,
2.Perjanjian fa dpt dilakukan dihadapan notaris/
di bawah tangan,
3.Memakai namabersama dlm berusaha,
4.Adanya tanggung jawab dan risiko kerugian yg
tdk terbatas.
Pendirian firma.
Pasal 22 KUHD menyatakan bahwa persekutuan
fa hrs didirikan dengan akta otentik.pasal 23
menyebutkan : stlh akta pendirian dibuat,
maka hrs didaftarkan kpd panitera pengadilan
Negeritempat firma tsb berkedudukan. Akta
pendirian tsb hrs diumumkan dlm nberita
negara Republik Indonesia.
Pengurusan(pemeliharaan firma).
Dalam akta pendirian hrs dicantumkan sekutu yg
melakukan pengurusan dan penunjukan
sekutu yg tdk berhak bertindak keluar atas
nama persekutuan firma. Jika tdk ada
pencantuman, maka semua sekutu dapat
bertindak keluar mewakili firma yg mengikat
sekutu-sekutu lainnya.
Tanggung jawab ekstern persekutuan firma.
1. Perikatan yg dilakukan oleh sekutu yg diberi
hak utk bertindak keluar, maka menjadi
tanggung jawab semua sekutu yg bersifat
tanggung renteng.
2. Perikatan yg dilakukan oleh sekutu yg tdk
berhak utk bertindak keluar , maka menjadi
tanggung jawab pribadi sekutu ybs.
Keunggulan persekutuan firma.
1. Kemampuan manajemen lebih besar krn ada
pembagian kerja di antara para sekutunya,
2. Pendirianya relatif mudah,
3. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi.
Kelemahan persekutuan firma.
1.Tanggung jawab pemilik tidak terbatas,
2.Kerugian yg disebabkan oleh seorang sekutu hrs
ditanggung bersama,
3. Kelangsungan hidup perusahaan tdk menentu.
Berakhirnya persekutuan firma.
1. Lewatnya waktu ,
2. Musnahnya barang,
3. Kehendak dari seorang atau beberapa orang
sekutu,
4. Salah seorang sekutu meninggal dunia/ di
bawah pengampuan / dinyatakan pailit.

Anda mungkin juga menyukai