Anda di halaman 1dari 22

FILSAFAT,

AGAMA,
ETIKA, DAN
HUKUM
Nama Kelompok :
Debora Kartini (17013010203)
Azishanindya L (17013010204)
KELAS AKUNTANSI E
Nurul Izzah (17013010211)
Jauza Purwanurhadi (17013010216)
Muhammad Itsar (17013010230)
HAKIKAT HUBUNGAN
FILSAFAT AGAMA, ETIKA,
DAN ETIKET

HUKUM,
HAKIKAT
ETIKA, DAN
AGAMA
ETIKET
PARADIGMA
MANUSIA
HAKIKAT UTUH
ETIKA
HAKIKAT CONTOH
NILAI KASUS
HAKIKAT FILSAFAT
filsafat berasal dari dua kata Yunani:
philo dan sophia.

Philo berarti cinta, sedangkan


sophia berarti bijaksana.

Dengan demikian, philosophia berarti


cinta terhadap kebijaksanaan
KARAKTERISTIK
UTAMA FILSAFAT

Sifatnya Sifatnya Sifatnya


yang yang yang
menyeluruh mendasar spekulatif
HAKIKAT AGAMA
Rumusan Hubungan manusia dengan sesuatu yang tak
agama terbatas, yang transendental, yang Ilahi—Tuhan
berdasar Yang Maha Esa.
unsur-
unsur Berisi pedoman tingkah laku (larangan atau
perintah), nilai- nilai, dan norma- norma yang
penting diwahyukan langsung oleh Ilahi melalui nabi- nabi.

Untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan


hidup kekal di akhirat.
HAKIKAT ETIKA
Etika berasal dari kata Yunani ethos (bentuk
tunggal) yang berarti: tempat tinggal, padang
rumput, kandang, kebiasaan, adat, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir.
Bentuk jamaknya adalah ta etha, yang berarti adat
istiadat.
Dalam hal ini, kata etika sama pengertiannya
dengan moral.
Arti etika dapat dilihait dari dua hal :
• Etika sebagai praksis, sama dengan moral yang
berarti adat istiadat, kebiasaan, nilai- nilai, dan
norma- norma yang berlaku dalam kelompok/
masyarakat.
• Etika sebagai ilmu atau tata susila adalah
pemikiran/ penilaian moral.
Etika bisa saja mencapai taraf ilmiah bila proses
penalaran terhadap moralitas bersifat kritis,
metodis, dan sistematis.
HAKIKAT NILAI
Nilai sebagai kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu
dapat disukai, diinginkan, berguna, dan dihargai sehingga
Doni Koesoma A. (2007) dapat menjadi semcam objek bagi kepentingan tertentu.
Nilai juga merupakan sesuatu yang memberi makna dalam
hidup, yang memberikan titik tolak, isi, dan tujuan dalam
hidup.

Merumuskan nilai sebagai standar atau ukuran (norma) yang


Fuad Farid Ismail dan kita gunakan untuk mengukur segala sesuatu. Selanjutnya
Abdul Hamid M. (2003) dikatakan bahwa ada bermacam-macam hukum nilai sesuai
dengan jenis-jenis nilai tersebut, juga sesuai dengan
beragamnya perhatian kita mengenai segala sesuatu.
HUBUNGAN AGAMA,
ETIKA DAN NILAI
• Tidak ada agama yang tidak mengajarkan etika/moralitas, kualitas iman tidak hanya
ditentukan oleh peribadatan (hubungan manusia dengan Tuhan ) namun juga oleh
moral dan etika (hubungan manusia dengan manusia)
• Tujuan semua agama adalah untuk mewujudkan nilai tertinggi yaitu hidup kekal atau
kehidupan di akhirat. Nilai yang lebih tinggi dari nilai duniawi misal nilai ekonomis ,
nilai duniawi dianggap sebagai media untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.
Semua agama melalui kitab sucinya masing-masing mengajarkan tentang tiga
hal pokok, yaitu:
• Hakikat Tuhan
• Etika, tata susila
• Ritual, tata cara beribadah
Hanya manusia yang telah diberi akal oleh Tuhan yang mampu menyadari
perlunya mencapai nilai tertinggi atau nilai akhir (akhirat) disamping adanya
nilai-nilai yang lebih rendah (kekayaan, duniawi, kekuasaan)
HUKUM, ETIKA, DAN ETIKET
No Hukum Etika Etiket
1 Persamaan : sama-sama mengatur perilaku manusia
2 Perbedaan :
A Sumber hukum : Sumber etika : Sumber Etiket :
Negara, pemerintahan masyarakat Golongan masyarakat
B Sifat pengaturan : Sifat pengaturan : Sifat pengaturan :
Tertulis berupa undang – undang, Ada yang lisan (berupa adat Lisan
peraturan pemerintah, dan kebiasaan) dan yang tertulis berupa
sebagainya kode etik
C Objek yang diatur : Objek yang diatur : Objek yang diatur :
Bersifat lahiriah (misalnya hukum Bersifat rohaniah, misalnya : prilaku bersifat lahiriah, misalnya tata cara
warisan, hukum agraria, hukum tata etis ( bersikap jujur dan tidak menipu berpakaian (untuk pesta, sekolah
negara)dan rohaniah (misalnya juga bertanggung jawab) dan prilaku pertemuan , dll) tata cara menerima
hukum pidana) tidak etis (korupsi, mencuri, dan tamu, tata cara berbicara dengan
berzina) orang tua dan sebagainya.
PARADIGMA
MANUSIA
UTUH
Karakter dan Kepribadian
Karakter adalah kompetensi mencakup: fisik
(body), pikiran (mind), jiwa/roh (spiritual)

Karakter menentukan tingkat keberhasilan


seseorang

Karakter dapat diubah melalui pendidikan dan


pelajaran tiada henti

Tingkat keberhasilan seseorang ditentukan oleh


kecocokan antara karakter dan tuntutan
kenyataan
10 Karakter Sel
(Chopra)
1. Ada maksud yang lebih tinggi, sikap mementingkan diri sendiri
2. Kesatuan (keutuhan), menarik diri
3. Kesadaran, terperangkap dalam kebiasaan kaku
4. Penerimaan, berfungsi sendirian
5. Kreatifitas, berpegangkepada perilaku lama
6. Keberadaan, terlalu aktifatau agresif
7. Efisiensi, meumpuk/menimbun makanan, udara, atau air
8. Pembentukan ikatan, menjadi selbuangan
9. Memberi, hanya menerima
10. Keabadian, jurang antargenerasi
3 Jenis Kecerdasan Dengan
3 Golongan Etika (Wahyuni Nafis)
Teo Sosio Psiko
Etika Etika Etika
Takwa Silaturahmi Tawaduk

Iklhas Amanah Syukur

Husnuzan Sabar
Tawakal
Hubungan Kecerdasaan, Karakter, Sel dan Etika
Jenis kecerdasan
Sepuluh Sifat Karakter Sel Chopra Etika nafis
covery
PQ  Efisiensi (setiap sel menerima energi untuk Psiko Etika
mempertahahnkan hidup)
IQ  Kesadaran(kemampuanberadaptasi) Psiko Etika
 Keabadian(meneruskan penetahuan dan talenta kepada sel-
sel generasi berikutnya)
EQ  Penerimaan (menerima kehadiran dan ketergantungan Sosio Etika
dengan sel-sel lain)
 Memberi (membantu integrasi sel-sel lainya)
 Pembentukan ikatan
SQ  Maksud yang lebih tinggi Teo Etika
 Kesatuan
 Kreatifitas
 Keberadaan
Karakter dan
Paradigma Pribadi Utuh
Walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengantarkan seluruh
manusia di dunia pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan
pembangunan fisik yang mengagumkan, namun itu belum tentu akan
membawakan kebahagiaan bagi manusia.

Justru berbagai kemajuan tersebut disertai dengan kemunculan berbagai


masalah seperti : makin banyak manusia yang miskin, melebarnya jurang
antara golongan kaya dan miskin
4 Kemampuan Menurut Stephen R. Covey
Kemampuan karakter dan paradigma pribadi
utuh menurut Covey, bahwa untuk
membangun manusia yang berkarakter,
diperlukannya pengembangan kompetensi
secara utuh dan seimbang terhadap empat
kemampuan pada manusia, yaitu:
• Tubuh (PQ),
• Intelektual (IQ),
• Hati (EQ), dan
• Jiwa/roh (SQ).
Stephen R. Covey
Karakter dan Proses Transformasi
Kesadaran Spiritual
Karakteristik dan Proses Transformasi Kesadaran
spiritual yang merumuskan pada karakteristik
memang diperlukan, tetapi berhenti pada tahap
perumusan saja belum mencukupi karena
dikhawatirkan rumusan karekter tersebut hanya
akan menjadi semacam doktrin atau slogan yang
sakral dalam melakukan transformasi diri untuk
mencapai atau bergerak menuju idealisme karakter
tersebut.
Pikiran, Meditasi, dan Gelombang Otak

Nama Ciri-ciri
Beta (14-100 Hz) Analisis, logika, otak kiri, konsentrasi, prasangka, pikiran sadar aktif,
khawatir dll
Alpha (8-13,9 Hz) Khusyuk, relaksasi, kewaspadaan fokus, akses naluri bawah sadar, ikhlas
nyaman, tenang, dll

Theta (4-7,9 Hz) Mimpi, intuisi, nurani bawah sadar, ikhlas, kreatif dll

Delta (0,1-3,9 Hz) Tidur lelap, nurani bawah sadar kolektif, tidak ada pikiran dan perasaan,
MODEL PEMBANGUNAN
MANUSIA UTUH
PARADIGMA
PARADIGMA MANUSIA
MANUSIA YANG TIDAK
YANG UTUH UTUH
Paradigma Manusia Yang Tidak Utuh
Paradigma Manusia Yang Utuh

Anda mungkin juga menyukai