DAN FISIOLOGI
KULIT & KELAMIN
Stratum Spinosum
• Lapisan paling tebal
• Beberapa lapis sel poligonal ® pd mikroskop
cahaya permukaan sel seakan berduri
• Dg mikroskop elektron: duri/spina tsb
merupakan desmosom
Stratum Granulosum
• Terdiri atas 2 – 3 lapis sel gepeng
• Sitoplasma mengandung granula
basofilik ® granula keratohialin
granules (KG)
• KG mengandung profilagin dan
laricrin
• Profilagin pecah jadi filagrin terus
bergabung dgn KIF membentuk
makrofilamen
• Beberapa filagrin pecah jd As.
Urokonat -> kelembapan stratum
korneum + saring UV
• Laricrin gabung dgn desmosome dan
berikatan dgn plasma keratinosit
menghasilkan CCE -> jadi bagian
sawar kulit di stratum korneum.
Stratum Lucidum
• Hanya ditemukan pada kulit tebal
• Terdiri atas 1-2 lapis sel yang
tembus cahaya dan agak agak
eosinofilik ® tampak kemerahan
• Selnya tidak berinti dan tidak
mempunyai organel
• Ikatan antar sel kurang erat
Stratum Korneum
• Lapisan paling luar
• Berlapis-lapis sel pipih/ gepeng tak berinti
• Sitoplasmanya digantikan oleh zat tanduk/keratin
• Lapisan paling atas merupakan zat tanduk yang kering dan selalu
mengelupas
• Korneosit - penguatan terhadap trauma mekanis + produksi sitokin utk
proses peradangan dan perlindungan dari UV.
SEL-SEL EPIDERMIS
Keratinosit
• Sel terbanyak (85% - 95%)
• Berasal dari lapis embrional ektoderm
permukaan
• Mengalami keratinisasi ® menghasilkan
lapisan yg kedap air
• Proses keratinisasi berlangsung selama
2 – 3 minggu, mulai dari proliferasi,
diferensiasi, kematian sel, dan
deskuamasi
SEL-SEL EPIDERMIS
Melanosit
• Meliputi 7 – 10% sel epidermis
• Berasal dari lapisan neuroektoderm (krista
neuralis)
• Sel kecil, bercabang denritik panjang dan
tipis
• Jumlah terbanyak pd kulit muka dan
genitalia eksterna
• Jumlah melanosit relatif sama pd tiap
individu yg berbeda pd ras yg berbeda
• Perbedaan warna kulit terutama ditentukan
oleh aktifitas pembentukan melanin
SEL-SEL EPIDERMIS
Sel Langerhans
• Merupakan sel dendritik yang berbentuk bintang
(stelata)
• Ditemukan di antara keratinosit pd daerah atas
stratum spinosum
• Permukaan selnya mempunyai reseptor permukaan
penanda imunologis yang mirip makrofag.
• Berfungsi mengikat antigen dan merupakan sel
pembawa antigen ® sehingga limfosit T bereaksi
terhadap antigen yang dibawanya
• Peran penting dalam respon alergi kontak (dermatitis
kontak) dan respon imun selular lsinnya pd kulit
• Semula diduga berasal dari krista neuralis, tetapi
ternyata berasal dari sel prekursor dlm sumsum
tulang, jadi berasal dari mesoderm
SEL-SEL EPIDERMIS
Sel Merkel
• Jumlah paling sedikit
• Berasal dari krista neuralis
• Terdapat pd stratum basal kulit tebal
terutama pd ujung jari
• Terdapat juga pd folikel rambut dan mukosa
mulut
• Sel besar, sitoplasma bercabang pendek
• Serat saraf tak bermielin tampak menembus
membran basalnya, melebar seperti cakram
dan menempel pd bagian basal sel.
• Kemungkinan berfungsi mekanoreseptor
DERMIS
• 0.2-4 mm, dibawah epidermis dan lebih tebal dibanding epidermis
• Serabut kolagen, elastin
• Dibagi dua :
a. Pars papilare : menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf
dan pembuluh darah
b. Pars retikulare : menonjol ke subkutan, terdiri atas serabut
penunjang
• Pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar sebasea, folikel rambut
dan akar kuku
• Ujung saraf sensorik jaringan otot
DERMIS
• Papilla dermis – area sensitif
• Dua macam papila dermis:
• Papil vaskular: berisi pembuluh kapiler
• Papil saraf: berisi badan akhir saraf sensorik (badan Meissner)
• Epidermis di permukaan tonjolan dermis membentuk rigi (pematang)
dg alur di antaranya khas pd telapak tangan, kaki dan jemari
sidik jari
• Sidik jari: khas pd tiap individu dan polanya mulai terbentuk pd bulan
ke 3 – 4 kehidupan janin.
DERMIS
• Fungsi Absorpsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan, maupun benda padat.
Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum zata yang menempel
di kulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau
saluran keluar rambut.
FISIOLOGI KULIT
• Fungsi Ekskresi
Kelenjar-kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna
atau sisa metabolisme dalam tubuh misalnya NaCl, urea, amonia, dan
sedikit lemak.
• Fungsi Keratinisasi
Proses keratinisasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung selama
14-21 hari. Proses ini berlangsung terus-menerus dan berguna untuk fungsi
rehabilitasi kulit agar selalu dapat melaksanakan fungsinya secara baik.
Pada beberapa macam penyakit kulit proses ini terganggu, sehingga kulit
akan terlihat bersisik, tebal, dan kering.
ALAT KELAMIN
ALAT KELAMIN LAKI-LAKI
STRUKTUR LUAR
1. Penis
Penis terdiri dari :
a. Pangkal / Akar(radix) (menempel pada didnding perut)
b. Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
c. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih)
terdapat di ujung glans penis. Dasar glans penis disebut korona. Pada
pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
ALAT KELAMIN LAKI-LAKI
2. Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi
testis. Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis,
karena agar sperma terbentuk secara normal.
3. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di
dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu :
- menghasilkan sperma
- membuat testosteron (hormon seks pria yang utama)
STRUKTUR DALAM
1. Vas deferens
merupakan saluran yang membawa
sperma dari epididimis. Saluran ini
berjalan ke bagian belakang prostat
lalu masuk ke dalam uretra dan
membentuk duktus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh
darah dan saraf) berjalan bersama-
sama vas deferens dan membentuk
korda spermatika.
2. Uretra
Terdiri dari tiga bagian yaitu uretra
pars prostatika, pars membranasea,
pars spongiosa.
- Pars prostatika
- Pars membranasea
- Pars spongiosa