Anda di halaman 1dari 14

PENGGUNAAN INSTRUMEN BERG

BALANCE SCALE DALAM


PERHITUNGAN SKALA RESIKO
JATUH PADA PASIEN LANSIA DI
RSUD TEMANGGUNG
Disusun Oleh :
Mahasiswa Profe Ners
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang
LATAR BELAKANG

Kejadian jatuh pada lansia yang terjadi di


RSUD Temanggung sejak Januari sampai
Desember 2019 tercatat ada sebanyak 9
kejadian jatuh
LANSIA

PERUBAHAN PERUBAHAN
PERUBAHAN FISIK
PSKOLOGIS SPIRITUAL

PERUBAHAN KONDISI PERUBAHAN


MENTAL KOGNITIF
PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA
LANSIA
• Ketidakberdayaan fisik

• Ketidakpastian ekonomi

• Mencari teman baru untuk mengganti teman yang sudah meninggal

• Mengembangkan aktivitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah


banyak

• Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa


RESIKO JATUH

“Suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata yang


melihat kejadian, yang mengakibatkan seseorang mendadak
terbaring/ tertunduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan
atau tanpa kehilanagn kesadaran atau luka”
PENYEBAB JATUH PADA LANSIA

Faktor terjadinya jatuh pada lansia diakibatkan oleh beberapa


hal seperti : pernah jatuh sebelumnya, penurunan kekuatan,
gangguan keseimbangan, penggunaan obat psikoaktif,
gangguan penglihatan, polifarmasi, depresi, pusing, keterbatasan
fungsional, umur > 80 tahun, berjenis kelamin wanita lebih
berisiko, indeks massa tubuh rendah, inkontinensia urin, gangguan
kognitif, dan radang sendi (Lee et.al, 2013)
BERG BALANCE SCALE

Alat pengkajian yang banyak digunakan untuk


kemampuan keseimbangan seseorang
BERG BALANCE SCALE
sebuah metode yang digunakan sebagai pengukuran yang berorientasi pada keseimbangan
lansia

menilai keseimbangan dari dua dimensi, yaitu kemampuan mempertahankan postur tegak
dan penyesuaian yang tepat pada gerakan yang dikehendaki /gerakan volunter

Membutuhkan waktu 15-20 menit

Terdiri dari 14 tugas sederhana yang berhubungan dengan keseimbangan

BBS telah terbukti memiliki inter-rater yang sangat baik (ICC = 0,98) dan reliabilitas relatif
intra-rater (ICC = 0,97)
PENERAPAN BERG BALANCE SCALE (BBS)
DIUJI COBA DI RUANG FLAMBOYAN 1 DAN
FLAMBOYAN 2

Di ruang Flamboyan 1
di ruang Flamboyan 2,
didapatkan nilai skor 27 (risiko
didapatkan nilai skor 2 (risiko
jatuh rendah) dengan
jatuh tinggi) dengan pengkajian
pengkajian menggunakan BBS,
menggunakan BBS, sedangkan
sedangkan nilai skor pada skala
nilai skor pada skala Morse
Morse diperoleh nilai skor 24
diperoleh 45 (risiko jatuh tinggi).
(risiko jatuh ringan)
PEMBAHASAN

Meskipun kesimpulan hasil pengkajian resiko jatuh menggunakan Morse dan BBS
sama, namun hasil dari pengkajian BBS tetap dapat digunakan bahkan sampai pasien
kembali ke rumah. Sedangkan dalam pengkajian resiko jatuh menggunakan morse,
skor menjadi lebih tinggi salah satunya adalah ada tidaknya pemasangan infus pada
pasien (skor=20). Sedangkan dalam pengkajian BBS, lebih detail mengenai
keseimbangan pasien.
Menurut Nugroho (2015), dari lima penelitian menginvestigasi hubungan
BBS dengan populasi pada lansia. Empat penelitian menggunakannya
pada komunitas lansia, sedangkan 1 penelitian pada Nursing Homecare,
penelitian tersebut menyimpulkan bahwa range sensitivitas antara 53 %
sampai 88,2%, spesivitas antara 53 % sampai 96%, dan cutoff score
antara 46 sampai 54. Peneliti juga menyimpulkan bahwa lansia yang
memiliki score BBS dibawah 46 kemungkinan memiliki resiko yang
besar untuk mengalami jatuh.
BBS mengukur aspek keseimbangan statis dan dinamis.
Kemudahan yang BBS dapat diberikan membuat ukuran yang
menarik untuk tenaga medis melibatkan peralatan minimal, dan
tidak memerlukan pelatihan khusus. Perlu dicatat,
bagaimanapun bahwa BBS hanya harus dikelola oleh profesional
perawatan kesehatan, dengan pengetahuan tentang cara aman
memobilisasi pasien (Blum & Korner-Bitensky, 2008). BBS
memiliki tingkat kepercayaan 95% dalam mendeteksi perubahan
signifikan secara klinis pada keseimbangan (Downs et al., 2013)
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

BBS memerlukan waktu yang relative lebih lama dibandingkan


pengkajian resiko jatuh menggunakan More Scale Fall. Dalam
pengkajian BBS, pasien harus mengikuti instruksi yang KEKURANGA
diberikan perawat, terkadang perawat juga harus N
mendomenstrasikan terlebih dahulu mengingat tidak semua
pasien mampu mendengarkan dan memahami instruksi

Berg Balance Sclae sangat tepat dilakukan pada pasien lansia


KELEBIHAN karena mengukur keseimbangan, karena rata-rata pada lansia
mengalami penurunan fungsi keseimbangan tubuh yang
merupakan salah satu indicator resiko jatuh
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai