Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FILSAFAT ILMU
PHYLOSOPHY of SCIENCE
PHYLOSOPHY of SCIENCE
Firman F. Wirakusumah
Firman F. Wirakusumah
MENGAPA DAN UNTUK APA KITA
PERLU MEMAHAMI :
FILSAFAT ILMU
PENGETAHUAN
ILMU
TEKNOLOGI
2
Philosoply, Science and Philosophy of Science
Filsafat
Filosofia (Yunani)= Falsafi (Arab) :
Filos(cinta) dan Sofia (kebijaksanaan/kebenaran)
Bijaksana = pandai (tahu lebih mendalam) atau ingin tahu
lebih mendalam: CINTA KEBENARAN
4
FILSAFAT SPEKULATIF
PENGETAHUAN TENTATIF
ILMU NORMATIF
Tugas utama Filsafat :
Menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan
(logis, benar, atau sahih) kebenaran
Filsafat Ilmu :
Telaahan secara filsafat untuk menjawab pertanyaan :
1. Objek apa yang dikaji / ditelaah ilmu ?
2. Bagaimana proses menemukan ilmu ?
3. Apa manfaat / kegunaan ilmu ?
Mengadakan usaha secara akademis
untuk mendapat jawaban
mengenai fenomena alam semesta
Manusia Berfikir
Berfikir Bertanya
Bertanya Mencari jawaban
Mencari jawaban Mencari kebenaran
3 CABANG ILMU :
• ONTOLOGI
• EPISTEMOLOGI
• AXIOLOGI
10
FILSAFAT
‘ ZAMAN PASCA MODERN
Keseimbangan :
Panca-indera
Akal
Hati/Iman 11
PHYLOSOPHY ???
PHYLOSOPHY of SCIENCE
KNOWLEDGE ?
SCIENCE ?
TECHNOLOGY?
KNOWLEDGE = PENGETAHUAN
Bersifat Umum
Artifisial
Sementara
Generik
FILSAFAT ILMU :
(Philosophy)
4 Pengetahuan Teologis Pengetahuan tentang agama
(Pemberitahuan dari Tuhan)
Ilmu (Science)
Science (Ilmu)
I Akumulasi pengetahuan yang menjelaskan
L hubungan (korelasi atau kausalitas) yang tersusun
M secara sistematik, rasional, lojik, metodik, dan
U ditemukan secara empirik melalui penelitian yang
dilakukan oleh ilmuwan.
/
ATAU
S
C
Akumulasi pengetahuan yang telah
I
disistematikan, diorganisasikan dan memiliki
E
metode yang mapan
C
E
Ilmu lahir karena manusia
mempunyai sifat ingin tau
ILMU
ALAMIAH SOSIAL
PSIKOLOGI
KIMIA FISIKA EKONOMI
POLITIK
SOSIOLOGI
HUKUM
BIOLOGI BUDAYA
ANTROPOLOGI
KEDOKTERAN
KESEHATAN
DOKTER sebagai ILMUWAN :
AKADEMISI yang PROFESIONAL
• MENGOBATI (PENGETAHUAN)
• MENELITI
• MENEMUKAN hal yang baru
• MENGUJI KEMBALI TEMUANNYA
INDUKSI, DEDUKSI
KLINIK masalah
Jalannya
Diagnosis
penyakit
Terapi
Prognosis
PARA-KLINIK
Laboratorium
Penunjang D/
Pemantauan Th/
PA
Pencitraan
MEDIS DASAR
Biomolekuler
Etiologi
Patogenesis
PENELITI HARUS PUNYA KEMAMPUAN :
MEDICINE SURGERY
INTERNAL
MEDICINE DIGESTIVE
PEDIATRICS ANESTESIOLOGY
NEUROLOGY ENT
UROLOGY
DERMATOVENEROLOGY ORTHOPEDICS
OBGYN
OPHTHALMOLOGY
PSYCHIATRY NEURO
SURGERY
HUMAN BEING
NURSING DENTISTRY
PSYCHOLOGY
ONTOLOGI (ADA, BEING, WUJUD)
KETIKA ANDA MENDAPATKAN MASALAH,
BAGAIMANAKAH KITA MENDAPATKAN JAWABAN
YANG TEPAT DAN SHAHIH SESUAI DENGAN
KAIDAH ILMIAH ?
CONTOH MASALAH :
PENGETAHUAN PENALARAN
Dedukti & Induktif
JAWABAN
SHAHIH
HOW/WHY/ SHAHIH
WHEN/WHERE
METODE ILMIAH
EPISTEMOLOGI
27
CONTOH MASALAH (lanjutan) :
28
AXIOLOGI BERBICARA MENGENAI NILAI
(VALUE)
BUDAYA
KEMANUSIAAN HASIL GUNA :
LINGKUNGAN ILMU/TEORI
SOSIAL TEKNOLOGI
UNIVERSALITAS
29
ONTOLOGI
MENCARI MASALAH/ MENGENAI “ADA”
(WHAT)
EPISTEMOLOGI
BERFIKIR LOGIS, EMPIRIS , FAKTUAL dengan
PENGETAHUAN (HOW and WHY)
AXIOLOGI
MENCARI NILAI-NILAI (VALUE/WHAT FOR)
469 - 399 BC
Classical Greek
Epistemology, ethics
Inluenced : western philosopher: Plato,
Aristoteles
PLATO
428 - 347 BC
Platonism
Apology of Socrates
Rhetoric, art, literature, epistemology,
justice, virtue, politics, education, family,
militerism
Influenced : Aristoteles
HIPPOCRATES
GREGOR MENDEL
MANUSIA DI BUMI (Bagian dari alam semesta -> memanfaatkan indera dan akal)
INDIVIDU KONSENSUS
-EMPIRIS
-FAKTUAL
-LOGIS
-ETIS
-METAFISIK-RELIGI
ANALITIS
ALUR FIKIR
PERASAAN
TIDAK BERDASAR
PENALARAN
INTUISI
45
PENALARAN ILMIAH
PENALARAN INDUKTIF
(EMPIRISME)
HASIL TAHU
(PENGETAHUAN)
PENALARAN DEDUKTIF :
Penalaran yang berpangkal pada
suatu peristiwa umum yang kebenarannya
telah diketahui atau diyakini dan berakhir
pada simpulan atau pengetahuan baru
yang lebih khusus
PENALARAN INDUKTIF :
Penalaran yang berpangkal dari peristiwa
khusus sebagai hasil pengamatan empiris dan
berakhir pada suatu simpulan atau
pengetahuan yang baru dan bersifat umum
48
KORELASI PENALARAN :
DEDUKTIF dan INDUKTIF
49
CIRI-CIRI PENALARAN :
LOGIKA
ANALITIK
IMAJINATIF
LOGIKA :
KHALIFAH
DAPAT MENGATUR
TIDAK MERUSAK
KEBENARAN
IBADAH
SYARAT PENELITIAN YANG BAIK
SECARA WAWASAN :
PENGUASAAN
FALSAFAH ILMU dan CARA BERPIKIR ILMIAH
SECARA TEKNIK :
PENGUASAAN MATERI DAN METODE PENELITIAN
YANG DIPERLUKAN OLEH
SEORANG PENELITI
Kemampuan penalaran ilmiah
• Memahami literatur
• Logika deduktif - induktif
Kemampuan intuitif/imajinatif
• Kejelian mengamati fenomena
Kemampuan analisis
• Statistika (deskriptif-inferensial,
parametik-nonparametik)
Kemampuan penyimpulan dan
penyampaiannya
• Tesis, disertasi, artikel
• Bahasa (Indonesia, Inggris)
PROSES PENGUNGKAPAN DAN
TERWUJUDNYA ILMU
FENOMENA
(Masalah yang dihadapi)
ASUMSI
IDENTIFIKASI/PERUMUSAN MASALAH
HIPOTESIS
-Desain penelitian
METODOLOGI -Etika
PENELITIAN -Hukum
-Uji Statistik
TESIS
FAKTA
TEORI
TEKNOLOGI
ILMU
PENELITIAN PENYUMBANG “SATU BATA” UNTUK “SATU
BANGUNAN ” ILMU
(PENGETAHUAN MENJADI ILMU MELALUI PENELITIAN)
KARAKTERISTIK ILMIAH
SEORANG ILMUWAN
Sikap ilmuwan
1. Sikap serba Skeptif
Menyangsikan setiap pernyataan-pernyataan ilmiah yang belum teruji
kebenarannya
2. Sikap Serba Penasaran
Minat, hasrat, dan semangat untuk mencari jawaban atas masalah
3. Sikap serba Objektif
Menghindarkan subjektifitas, emosi dan prasangka dan tidak memihak ( selain
kebenaran ilmiah)
4. Sikap kejujuran Intelektual
Berani menyatakan kebenaran, mengakui kekeliruan, dan terbuka menerima
kebenaran- kebenaran baru
5. Sikap-sikap lain
Rendah hati, lapang dada, toleran, sabar, tabah, keras hati, sikap serba relatif,
tekun dan rajin dalam usaha menemukan kebenaran (mendekati kebenaran
hakiki) ilmiah.
Fungsi ilmu
1. Fungsi Deskriptif :
Menggambarkan, melukiskan dan memaparkan
suatu objek atau masalah sehingga mudah
dipelajari oleh peneliti
2. Fungsi Pengembangan :
Melanjutkan hasil penemuan yang lalu dan
menemukan ilmu yang baru
3. Fungsi Prediksi :
Meramalkan kejadian-kejadian yang akan
terjadi sehingga dapat mengambil
keputusan untuk menghadapinya
4. Fungsi Kontrol :
Berusaha mengendalikan peristiwa yang tidak
dikehendaki
SUBJEK PENELITIAN :
1. Dasar-dasar Falsafah
2. Pengetahuan itu sendiri
3. Bahasa pengantar dan Matematika
4. Statistika
5. Metodologi Penelitian
6. Dasar keilmuan (substansi)
7. Penguasaan tahapan penelitian
8. Pemilihan rancangan penelitian
9. Penguasaan Ilmu dan Teknologi
10. Etika dan Moral penelitian
61
THE QUEST FOR KNOWLEDGE
(THE KNOWN, KNOWING, KNOWLEDGE)
THE KNOWER
Kemampuan untuk mengetahui :
1. Kemampuan kognitif
Kemampuan untuk mengerti, memahami, menghayati dan mengingat apa yang
diketahui (landasan : rasio dan akal)
2. Kemampuan Afektif
Kemampuan untuk merasakan tentang yang diketahuinya rasa cinta (love) dan
rasa indah (beauty)
3. Kemampuan Konaktif
Kemampuan untuk mencapai apa yang dirasakan
Sifat Manusia sebagai The Knower (Kesadaran manusia = dasarnya lebih dalam untuk
berfungsinya ketiga kemampuan (di atas)
THE WAY OF THINKING/REASONING
63
SCIENTIFIC APPROACH
Management
SCIENCE
Deductive
THEORY Thinking
Problem
Solving Scientific
Gap (Problem)
Thinking
Phenomenon
Inductive
Thinking
REALITY
Ontologi (Ontos dan Logos). Ontos berarti suatu yang
berwujud., apa, “what” “being”, .... Logos berarti ilmu.
Berfikir Ilmiah
Gabungan antara penalaran secara deduktif dan induktif
Sifat Manusia
Ikhtiar
Berfikir Nalar
Kebenaran
Ingin tahu /
Untuk
untuk mencari Bertanya
memperoleh Parsial/total
kebenaran (sudah
pengetahuan /
berfilsafat)
ilmu
Deductive
Thinking
Inductive
Thinking
Experience/Craft
Taksonomi
Deskripsi
Komparasi
Eksplanasi
I Kejadian / gejala yang dijadikan masalah
N 1. Fenomenon karena belum diketahui penyebabnya
D
U Istilah / simbol yang mengandung pengertian
C 2. Concept singkat dari fenomena (abstraksi dari
T
fenomena)
I
V 3. Variable Variasi sifat jumlah / besaran yang mempunyai
E nilai kategorial (kualitatif / kuantitatif sebagai
hasil penelaahan mendasar dari konsep
3. Merumuskan Hipotesis
(Jawaban Deduktif Rasional)
Knowledge Science
Diagnosis Technology
Taxonomy Theory
Description Facts
Definition Proposition
Descriptive Proposition
Concept / variables
Reality
Problem
Solving
Art
Technique
Technology
Science
Axiology
Epistemology
Ontology
REALITY
Emphirism Rationalism
KNOWLEDGE
Intuitionism Phenomenonism
AKSIOLOGI Nilai
Ilmu
Kegunaan
Teori Metode
Pandangan Pemecahan
Problem Hidup Masalah
Solving
Kebutuhan
Technology
Manusia
Menciptakan Tujuan
hidup manusia Teknology Kebutuhan
Manusia
Prediction
Explanation
Prediction
Membentuk manusia
mencapai tujuan
Science hidup
ILMU MORAL
MERUMUSKAN MASALAH
FORMULASIKAN IDE
P R E M I S
DEDUKSI
DASAR-DASAR MEMAHAMI
PEMECAHAN FENOMENA
MASALAH
DEDUKSI/INDUKSI
89
MYSTICAL ONTOLOGIGAL FUNCTIONAL
truth
THE BEGINNING
OF THE DEVELOPMENT OF SCIENCE
NEW THEORY
A RATIONAL EXPLANATION WHICH IS
COMPATIBLE WITH THE EXPLANATORY OBJECT
SCIENTIFIC THEORY
CONDITIONS :
1. CONSISTENT WITH THE PREVIOUS THEORY (DEDUCTIVE)
2. MATCH WITH THE EMPIRICAL FACT (INDUCTIVE) 90
MASALAH UTAMA
WHAT/ONTOLOGI
DEDUKSI
Cari kesenjangan INDUKSI
INTERAKSI
SIMPULAN
SARAN
jawaban sementara
HIPOTESIS
50% DARI TESIS/DISERTASI: KAJIAN PUSTAKA
MASALAH FORMULASIKAN
UTAMA Cari hal yang spesifik
INDUKSI SIMPULAN
(berfikir logis + empiris) Teori baru/Reteori
92
THE
KNOWER
THE THE
THE KNOWING
KNOWN KNOWLEDGE
CONCEPT VALUE OF
PHENOMENON
UAL
METHODOLOGY FACTS
SCIENCE
I II III IV V
TAHU DAN PENGETAHUAN
AL GHAZALI
TAHU BAHWA TAHU
MARTONE
NILAI DARI TIDAK TAHU
SAYA BELUM ATAU TIDAK TAHU APA-APA
SAYA MULAI BANYAK TAHU
SAYA SEGALA TAHU
LOGIKA
LOGIKA :
Cara berfikir/hidup/sikap hidup tertentu yang masuk akal,
reasonable,wajar, beralasan, berargumen/rasional dan dapat dimengerti
(walaupun belum tentu disetujui atau benar atau salah).
Penalaran (reasoning) :
Kegiatan berfikir dalam wujud proses akal budi, berupa gerakan dari satu
fikiran ke fikiran yang lain
Simpulan :
Hasil dari kegiatan berfikir, menghubungkan fikiran dan fikiran mengarah
ke satu tujuan
Argumentasi (premis/alasan) :
Kesatuan kumpulan pernyataan yang dinamakan premis atau premis-
premis dan simpulan yang dihasilkan oleh kegiatan penalaran
LOGIKA ......
PHILOSOPHY –
DESIGN –
ANALYSIS
PROSES & PELAKSANAAN PENELITIAN
Deducto—Hypothetico—Verivikatif
Masalah Kerangka Pemikiran Nalar Deduktif
- Masalah Utama
- Dampak - Landasan Teoritis - Kerangka Pemikiran
- Masalah Spesifik - Landasan Empiris - Premis – Premis
- Elaborasi (kajian pustaka) - Hipotesis Penelitian
- Kesenjangan
Terima / Tolak
Struktur Strategi
-Tipe penelitian: intervensi /
- Identifikasi dan klasifikasi variabel
observasional
- Konseptualisasi
- Rancangan: eksperimental / survei
- Definisi operasional
- Hipotesis Operasional / Statistika
- Paradigma / model
- Pengumpulan Data/ Analisis Ilmiah
- Pengembangan alat ukur/
- Simpulan Statistika
skala/alat uji statistika
SIMPULAN PENELITIAN
SARAN
ETIKA PENELITIAN
NUREMBERG CODE
(1946)
CIOMS (WHO-UNESCO)
(1949 -1993)
•Product –
oriented
Research
• HaKI
Metode Penelitian
Dasar Ilmu
Statistik
Etika
More Info : biomolecular, More Info : diskusi/mentoring
laboratory technique/ICT metode statistik, bahasa
KERANGKA PENELITIAN
ETIS
VALID
KONSISTEN
Latar Belakang
Penelitian (1)