dimana tajam penglihatan tidak mencapai optimal meskipun sudah dikoreksi tanpa disertai kelainan patologi. Biasanya ambliopia disebabkan oleh kurangnya rangsangan untuk meningkatkan perkembangan penglihatan. Bila ambliopia ditemukan pada usia dibawah 6 th, maka masih dapat dilakukan latihan untuk perbaikan penglihatan. Sebab ambliopia adalah anisometropia, juling, katarak atau kekeruhan media penglihatan lainnya. ♦ Dua faktor yang dapat menjadi penyebab terjadinya ambliopia adalah supresi dan nirpakai (non use). ♦ Ambliopia nirpakai terjadi akibat tidak dipergunakannya elemen visual retino kortikal. ♦ Supresi yang terjadi pada ambliopia dapat merupakan proses kortikal yang akan mengakibatkan terdapatnya scotoma absolut pada penglihatan binokuler
♦ Apabila fiksasi dapat berubah-ubah secara
spontan, maka ambliopia tidak akan terjadi. ♦ Pada strabismus, mata yang biasa digunakan untuk fiksasi masih mempunyai ketajaman yang normal dan mata yang tidak dipakai sering mengalami penurunan penglihatan Terdapat beberapa tanda pada mata dengan ambliopia, yaitu : 1. Berkurangnya tajam penglihatan satu mata 2. Hilangnya sensitivitas kontras 3. Adanya anisokoria 4. Biasanya daya akomodasi menurun 5. Mata mudah mengalami fiksasi eksentrik PEMERIKSAAN AMBLIOPIA A. UJI CROWDING PHENOMENA Penderita diminta membaca huruf kartu Snellen sampai huruf terkecil yang dibuka satu persatu atau yang diisolasi. Kemudian isolasi dibuka dan pasien diminta untuk membaca sebaris huruf yang sama. Bila terjadi penurunan tajam penglihatan dari huruf isolasi ke huruf dalam baris, maka terdapat fenomena ‘crowding’ pada mata tersebut. B. UJI DENSITI FILTER NETRAL
Dasar uji ini adalah diketahuinya mata yang
ambliopia secara fisiologi berada dalam keadaan beradaptasi gelap, sehingga bila pada mata ambliopia dilakukan uji penglihatan dengan intensitas sinar yang direndahkan (memakai filter densiti netral) tidak akan terjadi penurunan tajam penglihatan.