Anda di halaman 1dari 19

BATU SALURAN KEMIH

Urolithiasis adalah suatu kondisi dimana dalam saluran kemih individu


terbentuk batu berupa kristal yang mengendap dari urin (Mehmed & Ender,
2015).

Pembentukan batu dapat terjadi ketika tingginya konsentrasi kristal urin


yang membentuk batu seperti zat kalsium, oksalat, asam urat dan/atau zat
yang menghambat pembentukan batu (sitrat) yang rendah .
Berikut ini adalah istilah penyakit batu bedasarkan letak batu antara
lain:
1.Nefrolithiasis disebut sebagai batu pada ginjal
2.Ureterolithiasis disebut batu pada ureter
3.Vesikolithiasis disebut sebagai batu pada vesika urinaria/ batu buli
4.Uretrolithisai disebut sebagai batu pada ureter
Epidemiologi
• Urologic Disease in America pada tahun 2000 :
• saluran kemih atas :
umur 55-64 tahun 11,2 per-100.000 populasi,
umur 65-74 tahun 10,7 per-100.000 populasi.
laki-laki 74 per-100.000 populasi
perempuan 51 per-100.000 populasi.
• analisis jenis batu :
laki-laki :
batu kalsium 75%,
batu asam urat 23,1%,
batu struvit 5%,
batu cysteine 0,5%,
perempuan : batu kalsium 86,2%, batu asam urat 11,3%, batu struvit
1,3%, dan batu cysteine 1,3%.
Etiologi
Faktor Intrinsik
a.Umur
b.Jenis kelamin
anatomis saluran kemih pada laki-laki yang lebih panjang
dibandingkan perempuan
c.Heriditer/ Keturunan
d. Co-Morbiditi
ex: hipertensi ,diabetes dll
Faktor ekstrinsik
a. Geografi
masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan disebabkan oleh
sumber air bersih yang dikonsumsi oleh masyarakat dimana sumber air
bersih tersebut banyak mengandung mineral seperti phospor, kalsium,
magnesium, dan sebagainya.
b. Faktor Iklim dan Cuaca
kejadiannya banyak ditemukan di daerah yang bersuhu tinggi >
meningkatkan konsentrasi urin
c.Jumlah Air yang di Minum
d.Jenis Pekerjaan
padang orang2 yg krang gerak
e.Kebiasaan Menahan Buang Air Kemih
menimbulakan statis air kemih yang dapat berakibat timbulnya
Infeksi Saluran Kemih (ISK).
PATOFISIOLOGI
 batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada
tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urin (stasis
urin), yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli.
 Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan
organik maupun anorganik yang terlarut didalam urin.
 Kristal-kristal tersebut tetap berada dalam
keadaan metastable (tetap terlarut) dalam urin jika tidak ada
keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi
Kristal.
 Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti
batu (nukleasi) yang kemudian akan mengadakan agregasi, dan
menarik bahan-bahan lain sehingga akan mejadi bahan yang lebih
besar.
Manifestasi klinis
• Nyeri
• Gagguan miksi
• Hematuria
• Mual dan muntah
Efek samping dari kondisi ketidaknyamanan pada pasien karena
nyeri yang sangat hebat sehingga pasien mengalami stress yang tinggi
dan memacu sekresi HCl pada lambung
• Demam
Demam terjadi karena adanya kuman yang menyebar ke tempat lain.
• Distensi vesika urinaria
Akumulasi urin yang tinggi melebihi kemampuan vesika urinaria akan
menyebabkan vasodilatasi maksimal pada vesika
• Infeksi
Infeksi yang terjadi di saluran kemih karena kuman Proteus spp,
Klebsiella, Serratia, Enterobakter, Pseudomonas, dan Staphiloccocus.
Prinsip diagnosis

Anamesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan labor

1) Kimiawi darah dan pemeriksaan urin 24 jam untuk mengukur kadar kalsium,
asam urat, kreatinin, natrium, pH dan volume total (Portis & Sundaram, 2001).
2) Analisis kimia dilakukan untuk menentukan komposisi batu.
3) Kultur urin dilakukan untuk mengidentifikasi adanya bakteri dalam urin
(bacteriuria) .
4) Foto polos abdomen
JENIS BATU Radio-Opasitas
Kalsium Opak
MAP Semiopak
Urat/ Sistin Non-opak
Penatalaksaanaan
Medikamentosa
 Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang berukuran lebih kecil
yaitu dengan diameter kurang dari 5 mm, karena diharapkan batu
dapat keluar tanpa intervensi medis.
 Analgesia dapat diberikan untuk meredakan nyeri dan mengusahakan
agar batu dapat keluar sendiri secara spontan.
 Propantelin dapat digunakan untuk mengatasi spasme ureter.
 Pemberian antibiotik apabila terdapat infeksi saluran kemih atau pada
pengangkatan batu untuk mencegah infeksi sekunder.
EDUKASI PASIEN
Minum banyak 3 – 4 lt/hr
• Diet rendah oksalat,Hindari: Coklat,teh,kopi
• instan,cola,beer,asparagus, vit C dosis tinggi, jeruk, apel,
• bayam, kacang
• Diet rendah asam urat, Hindari:
• Keju,wine,jeroan,sarden,ekstrak daging,bebek,
• angsa,burung,bumbu ragi.
• Aktifitas dan mobilisasi
• Jaga kebersihan genetalia
ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) 3,18
Merupakan tindakan non-invasif dan tanpa pembiusan, pada
tindakan ini digunakan gelombang kejut eksternal yang dialirkan
melalui tubuh untuk memecah batu.
Endourologi
Tindakan endourologi adalah tindakan invasif minimal untuk
mengeluarkan BSK yang terdiri atas memecah batu, dan kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukan
langsung kedalam saluran kemih.
Beberapa tindakan endourologi tersebut adalah
a. PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
usaha mengeluarkan batu yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara
memasukan alat endoskopi ke sistem kalies melalui insisi pada kulit. Batu
kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen
kecil.
b. Litotripsi
memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukan alat pemecah
batu (litotriptor) ke dalam buli-buli.
c. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi
dengan memasukan alat ureteroskopi per-uretram. Dengan memakai energi
tertentu, batu yang berada di dalam ureter maupun sistem pelvikalises dapat
dipecah melalui tuntunan ureteroskopi/ureterorenoskopi ini.
• Tindakan Operasi
dilakukan jika batu tidak merespon terhadap bentuk penanganan lainnya
jenis tindakan pembedahan, nama dari tindakan pembedahan tersebut
tergantung dari lokasi dimana batu berada, yaitu : 30
a. Nefrolitotomi
operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di dalam ginjal
b. Ureterolitotomi
operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di ureter
c. Vesikolitomi
operasi tebuka untuk mengambil batu yang berada di vesica urinearia
d. Uretrolitotomi
operasi terbuka untuk mengambil batu yang berada di uretra
Komplikasi
1.Sepsis
Infeksi yang sudah menyebar melaului darah bisa
menimbulkangejala/tanda klinis dari komplikasi di seluruh tubuh.
2.Adanya luka dalam ureter
Ketika batu tersebut menggores dinding saluran kemih maka
bisaterjadi luka dalam ureter
3.Penyakit Ginjal Kronis
4.Gagal ginjal
PROGNOSIS
Jika pasien sudah sembuh dari Batu Ginjal, ada kemungkinan batu
ginjal tersebut terbentuk kembali. Ada kemungkinan dapat bersifat
herediter sehinggaketurunan dari pasien tersebut dapat mengalami
batu ginjal seperti yang dialami olehnya

Anda mungkin juga menyukai