Anda di halaman 1dari 20

FARMASI RUMAH SAKIT

AKADEMI FARMASI MUHAMMADIYAH KUNINGAN


20014
FARMASI RUMAH SAKIT
• Organisasi Rumah Sakit terdiri dari ; Badan Pengurus Yayasan ,
Dewan Pembina, Dewan Penyantun, Badan Penasehat, dan Badan
Penyelenggara.
• Badan Penyelenggara terdiri dari, Direktur, wakil direktur, komite
medik, satuan pengawas, dan baerbagai bagian dari instalasi,
tergantung besar kecilnya rumah sakit, biasanya bisa terdiri dari satu
sampai empat wakil direktur.
• Wakil direktur pada umumnya terdiri atas, wakil direktur pelayanan
medik, wakil direktur penunjang medik, dan keperawatan, wakil
direktur keuangan, dan administrasi
• Staf medik fungsional, berada dibawah koordinasi komite medik.

 SDM, sumber daya manusia di rumahsakit terdiri dari Dokter-dokter,


para perawat, apoteker-apoteker, tenaga teknis kefarmasian (asisten
apoteker), analis, radiografer, ahli gizi, HRD, PR, cleaning servis,
keamanan. Sumber daya rumah sakit juga biasanya di sesuaikan dengan
kebutuhan rumah sakit itu sendiri
FARMASI RUMAH SAKIT

• Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah


sakit yang menunjang pelayanan kesehatan yang bermutu. Hal tersebut
diperjelas dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit,
yang menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit
yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang
bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semua
lapisan masyarakat.
• Pelayanan farmasi RS harus bersifat patient oriented dan
pharmaceutical care
FARMASI RUMAH SAKIT

 IFRS : adalah suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas di rumah sakit,


tempat penyelenggaraan semua kegiatanpekerjaan kefarmasian yang
ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri.
 Pekerjaan kefarmasian adalah, pembuatan, termasuk pengendalian mutu
sediaan farmasi, pengamanan pengadaan, penyimpanan dan distribusi
obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan
informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat
tradisional.
 Tugas utama IFRS ; Pengelolaan mulai dari perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, penyiapan, peracikan, pelayanan langsung kepada penderita
sampai dengan pengendalian semua perbekalan kesehatan yang beredar
dan digunakan dalam rumah sakit baik untuk penderita rawat inap, rawat
jalan maupun untuk semua unit termasuk poliklinik rumah sakit.
 IFRS adalah satu satunya unit di rumah sakit yang betugas dan
bertanggung jawab sepenuhnya pada pengelolaan semua aspek yang
berkaitan dengan obat/perbekalan kesehatan yang beredar dan digunakan
di rumahsakit tersebut.
FARMASI RUMAH SAKIT

Tugas Pokok
• a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal
• b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi profesional berdasarkan
prosedur kefarmasian dan etik profesi
• c. Melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
• d. Memberi pelayanan bermutu melalui analisa, dan evaluasi untuk
meningkatkan mutu pelayanan farmasi
• e. Melakukan pengawasan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku
• f. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi
• g. Mengadakan penelitian dan pengembangan di bidang farmasi
• h. Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan
formularium rumah sakit
FARMASI RUMAH SAKIT

Fungsi
A. Pengelolaan Perbekalan Farmasi
• a. Memilih perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan rumah
sakit
• b. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal
• c. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan
yang telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku
• d. Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan kesehatan di rumah sakit
• e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
ketentuan yang berlaku
• f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan kefarmasian
• g. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di
rumah sakit
FARMASI RUMAH SAKIT

B. Pelayanan Kefarmasian dalam Penggunaan Obat dan Alat Kesehatan


• a. Mengkaji instruksi pengobatan/resep pasien
• b. Mengidentifikasi masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat
kesehatan
• c. Mencegah dan mengatasi masalah yang berkaitan dengan obat dan alat
kesehatan
• d. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan
• e. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien/keluarga
• f. Memberi konseling kepada pasien/keluarga
• g. Melakukan pencampuran obat suntik
• h. Melakukan penyiapan nutrisi parenteral
• i. Melakukan penanganan obat kanker
• j. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah
• k. Melakukan pencatatan setiap kegiatan
• l. Melaporkan setiap kegiatan
FARMASI RUMAH SAKIT

• VISI DAN MISI IFRS ; Cita-cita


dari suatu IFRS disesuaikan dengan
visi RS, dan plaksanaan atau strategi
yang akan dikerjakan untuk mencapai
cita-cita tersebut
FARMASI RUMAH SAKIT

Pelayanan farmasi diatur dan dikelola demi terciptanya tujuan pelayanan


• 1. IFRS (Instalasi Farmasi Rumah Sakit) dipimpin oleh Apoteker.
• 2. Pelayanan farmasi diselenggarakan dan dikelola oleh Apoteker yang
mempunyai pengalaman minimal dua tahun di bagian farmasi rumah
sakit.
• 3. Apoteker telah terdaftar di Depkes dan mempunyai surat ijin kerja.
• 4. Pada pelaksanaannya Apoteker dibantu oleh Tenaga Ahli Madya
Farmasi (D-3) dan Tenaga Menengah Farmasi (AA).
• 5. Kepala Instalasi Farmasi bertanggung jawab terhadap segala aspek
hukum dan peraturan-peraturan farmasi baik terhadap pengawasan
distribusi maupun administrasi barang farmasi.
• 6. Setiap saat harus ada apoteker di tempat pelayanan untuk
melangsungkan dan mengawasi pelayanan farmasi dan harus ada
pendelegasian wewenang yang bertanggung jawab bila kepala farmasi
berhalangan.
FARMASI RUMAH SAKIT

 7. Adanya uraian tugas (job description) bagi staf dan


pimpinan farmasi
 8. Adanya staf farmasi yang jumlah dan kualifikasinya
disesuaikan dengan kebutuhan.
 9. Apabila ada pelatihan kefarmasian bagi mahasiswa
fakultas farmasi atau tenaga farmasi lainnya, maka
harus ditunjuk apoteker yang memiliki kualifikasi
pendidik/pengajar untuk mengawasi jalannya pelatihan
tersebut.
 10.Penilaian terhadap staf harus dilakukan berdasarkan
tugas yang terkait dengan pekerjaan fungsional yang
diberikan dan juga pada penampilan kerja yang dihasilkan
dalam meningkatkan mutu pelayanan.
FARMASI RUMAHSAKIT

• Tugas dan tanggung jawab IFRS ; Pengelolaan


mulai dari perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, penyiapan, peracikan,
pelayanan langsung kepada penderita sampai
dengan pengendalian semua perbekalan
kesehatan yang beredar dan digunakan dalam
rumah sakit, baik untuk penderita rawat
tingal, rawat jalan maupun untuk semua unit
termasuk poliklinik rumah sakit
FARMASI RUMAH SAKIT

Lingkup fungsi IFRS :


 Fungsi non klinik ; tidak secara langsung
berinteraksi dengan profesional
kesehatan lain di rumah sakit. Yg
termasuk lingkup fungsi farmasi
nonklinik adalahperencanaan, penetapan
spesifikasi produk dan pemasok,
pengadaan, pemebelian, produksi,
penyimpanan, pengemasan dan
pengemasan kembali, distribusi, dan
FARMASI RUMAH SAKIT

 Lingkup fungsi farmasi klnik ; fungsi yang secara langsung


dilakukan sebagai bagian terpadu dari pperawatan penderita,
atau memerlukan interaksi dengan profesional kesehatan lain
secara langsungn terlibat dalam pelayanan penderita. Funsi ini
mencakup fungsi farmasi yang dilakukan dalam program rumah
sakit, yaitu, pemantauan terapi obat (POT), evaluasi penggunaan
obat (EPO), penganan bahan sitotoksik, pelayanan di unit
perawatan kritis, pemeliharaan formularium, penelitian,
pengendalian infeksi di rumah sakit, sentra informasi obat (PIO)
,pemantauan dan pelaporan reaksi obat merugikan, sistem
formularium, panitia farmasi dan terapi, sistem pemantauan
kesalahan obat, buletin terapi obat, program edukasi bagi
apoteker, dokter, perawat, investigasi obat, dan unit gawat
darurat.
FARMASI RUMAH SAKIT

• IFRS sebgagai unit produksi; produksi


sediaan steril dan non steril dalam
lingkup kecil, dan dalam produksi
tersebut dilakukan berbagai tahap
mencakup desain, dan pengembangan
produk, untuk itu perlu penerapan
standar sistem mujtu ISO 9001 dan
harus dilengkapi dengan CPOB.
• Melakukan pengemasan dan pengemasan
ulang obat atau sediaan farmasi dan
pengemasan unit tunggal atau unit dose.
FARMASI RUMAH SAKIT

• Standar minimal IFRS; kegiatan minimal yang harus dilakukan


IFRS secara terus menerus yang masih memberikan unjuk kerja
dan hasil yang baik.
• Standar I, Manajerial
Pimpinan IFRS ; seorang apoteker yang secara profesional
kompeten dan memenuhi persyaratan hukum.
Personel IFRS; dalam menjalankan tugasnya pimpinan IFRS dibantu
oleh beberapa apoteker, asisten apoteker, teknisi dan
sekretariat/administrasi. Personel IFRSdipilih dan diangkat
berdasarkan kualifikasi dan unjuk kerja yang berkaitan dengan
tugasnya. Harus ada prosedur terdokumentasi untuk mengevaluasi
setiap kinerja dari personel IFRS. Dan harus ada dokumentasi dari
tugas masing-masing personel IFRS
FARMASI R4UMAH SAKIT

Panduan, Program, Kebijakan dan prosedur; Adanya dokumen tentang


panduan mutu, prosedur, intruksi kerja dan rekaman yang menguasai
semua fungsi IFRS dan harus terdokumentasi. Dokumen tersebut harus
terus menerus direvisi guna merefleksikan perubahan dalam sistem
mutu, prosedur, organisasi dan lain-lain. Adanya kebijakan dan
dokumentasi dalam penmgelolaan anggaran belanja sediaan perbekalan
farmasi, adanya program jaminan mutu untuk menjamin mutu pelayanan
farmasi.
• Standar II, Fasilitas
IFRS harus dilengkapi denngan ruangan, alat, bahan, pasokan untuk
fungsi profesional dan administrasi. IFRS hrus berlokasi dalam daerah
yang mudah memberikan pelayanan kepada pasien rawat jalan dan rawat
inap, lokasi mudah diketahui, mudah diakses oleh masyarakat rumah
sakit. IFRS harus memiliki ruangan utnuk apotekrm dan pata stafnya,
ruang untuk percikan dan peralatannya, adanya gudang untuk
penyimpanan perbekalan farmasi, IFRS hrus memiliki sumber informasi
yang mutakhir, meiliki perangkat komputer dan amemiliki alat komunikasi
yang lengkap.
FARMASI RUMAH SAKIT

• Standar III, Distribusi dan Pengendalian obat;


1. Apoteker hrus menjamin kemutakhiran formulariumobat yang disetujui untuk
digunakan di rumah sakit.
2. IFRS bertanggung jawab untuk penyimpanan, pengemasan, pemberian label,
pendistribusian, dan pemeliharaan rekaman inventaris obat.
3. Apoteker wajib mengkaji resep atau order asli dokter, sebelum mendispensing
setiap obat.
4. Profil pengobatan penderita untuk semua penderita rawat tinggal dan rawat jalan
harus dibuat, dipelihara, dan digunakan
5. Apoteker wajib mengadakan prosedur pengendalian yang diperluykan guna
memastikan bahwa penderita menerima obat yang benar pada waktu yang tepat.
6. Untuk kepentingan keselmatan penderita, semua obat yang didispensing oleh
apoteker untuk dikonsumsikan kepada penderita sebaiknya dalam kemasan unit
tunggal dan sedapat mungkin dalam bentuk siap konsumsi
FARMASI RUMAH SAKIT

• Standar IV Informasi Obat; IFRS harus menjadi


sentra informasi obat yang akurat dna komprehensif
bagi staf medik, profesional kesehatan laian maupun
bagi pasien atau penderita
• Standar V Jaminan Terapi Obat yang Rasional ;
mksudnya adalah mensyaratkan bahwa penderita
menerima obat yang sesuai dengan terapinya atau
sesuai dengan kebutuhan klinik, dalam dosis yang
tepat, waktu pemberian obat yang sesuai dan harga
yang sesuai. Menerapkan pelayanan penggunaan obat
yang rasional semaksimal mungkin.
• Standar VI Penelitian
• Stnadar VII Pemberian/Konsumsi obat dan produk biologik yang
aman
1. Obat diberikan hanya berdasarkan order dari staf medik
2. Semua obat harus diberikan oleh perawat yang telah diberi
wewenang atau dibawah pengawasan senior
3. Order obat yang tetep otomatis dibatalkan apabila penderita
menjalani pembedahan
4. Pencampuran yang aman dari produk parenteral harus dilakukan
secara berhati-hati
5. Obat yang akan dikonsumsi harus diverifikasi dengan order
praktisi penulis dan scara tepat disiapkan untuk dikonsumsi,
penedrita harus diidentifikasi sebelum pemberian obat, dan
tiap dosis obat yang dikonsumsi harus ditulis di rekam medik
pasien
• Standar VIII Mutu dalam pelyanan
pperawatan penderita yang diberikan
oleh IFRS

Anda mungkin juga menyukai