perambatan gelombang yang membawa tenaga melalui ruang atau antara, misalnya pemancaran dan perambatan gelombang elektromagnetik, gelombang bunyi.Dalam bahasa sederhananya, radiasi bisa juga disebut penyinaran. Sumber Radiasi Alam Radiasi alam merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Jenis Sumber Radiasi Alam
Radiasi yang diterima oleh
seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu 1. Sumber radiasi kosmis 2. Sumber radiasi terestrial 3. Sumber radiasi internal Sumber radiasi kosmis
Radiasi kosmis berasal dari luar angkasa,
sebagian berasal dari ruang antar bintang dan matahari.Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya. Sumber radiasi terestrial
Radiasi terestrial secara natural
dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi.Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Sumber radiasi internal Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka.Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Sumber radiasi internal Seseorang yang ada di dalam gedung atau rumah dapat menerima radiasi dari sumber yang ada dalam bahan bangunan. Sumber radiasi yang terutama di sini adalah radon yang merupakan gas turunan peluruhan Uranium-238 dan Thorium-232. Yang berbahaya dari gas radon ini adalah anak turunannya yang akhirnya menjadi timah hitam yang stabil. Di daerah yang beriklim dingin, konsentrasi radon di dalam rumah bisa lebih tinggi daripada di luar, akan tetapi di daerah tropis konsentrasi di dalam maupun di luar bisa sama (karena kondisi rumah yang terbuka). Radiasi yang diterima dari radon ini kira-kira 50% dari total radiasi yang diterima dari alam. Efek Biologis dari Sumber Radiasi Internal Klasifikasi efek radiasi pada tubuh manusia bila dilihat dari jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas efek genetik dan efek somatik.Bila efek radiasi dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi maka disebut efek somatik.Waktu yang dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas efek segera dan efek tertunda. Efek segera adalah kerusakan yang secara klinik sudah dapat teramati pada individu terpapar dalam waktu singkat (harian sampai mingguan) setelah pemaparan, seperti epilasi (rontoknya rambut), eritema (memerahnya kulit), luka bakar dan penurunan jumlah sel darah. Sedangkan efek tertunda merupakan efek radiasi yang baru timbul setelah waktu yang lama (bulanan tahunan) setelah terkena paparan radiasi, seperti katarak dan kanker. Ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek deterministik dan efek stokastik.Efek Biologi Radiasi deterministik yang sebelumnya dikenal dengan efek non- stokastik, merupakan konsekuensi dari proses kematian sel akibat paparan radiasi yang mengubah fungsi jaringan terpapar. Efek ini dapat terjadi sebagai akibat dari paparan radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek deterministik timbul bila dosis yang diterima di atas dosis ambang dan umumnya timbul beberapa saat setelah terpapar. Efek stokastik, yaitu kanker atau efek keturunan berupa pengembangan kanker pada individu yang terpapari karena mutasi sel somatik atau penyakit keturunan pada keturunan individu yang terpapari karena mutasi sel reproduktif. Efek biologi akibat paparan radiasi diperhitungkan pula pada embrio, janin dan penyakit lainnya selain kanker karena sifatnya yang acak. Dengan demikian, pada efek stokastik ini, tidak ada dosis ambang dan akan muncul setelah masa laten yang lama. Peluang terjadinya efek stokastik lebih besar pada dosis yang lebih tinggi, namun keparahannya tidak bergantung pada dosis. Dosimetri Radiasi Internal Prinsip dasar dalam dosimetri adalah membagi sumber radiasi menjadi dua tipe, yaitu sumber radiasi eksternal dan sumber radiasi internal. Sumber radiasi eksternal merupakan sumber radiasi yang berada di luar material yang akan diamati, sedangkan sumber radiasi internal merupakan sumber radiasi yang berada di dalam material yang ingin diamati. Perbedaan jenis sumber radiasi ini pada akhirnya akan membawa konsekuensi pada metode proteksi radiasi dari material/obyek yang ingin dilindungi dari bahaya radiasi. Pemantauan Dosis Internal Pemantauan dosis radiasi internal dapat dilakukan dengan metode in-vivo maupun in-vitro. In-vivo adalah penentuan dosis atau aktivitas radionuklida di dalam tubuh /organ tubuh melalui pengukuran secara langsung menggunakan alat cacah seluruh tubuh atauwhole body counter (WBC), sedangkan in-vitro adalah penentuan dosis interna secara tidak langsung dengan melakukan analisis terhadap contoh ekskreta, misalnya urin, feses atau keringat. Kedua metode pemantauan tersebut dapat dilakukan secara individual maupun bersama, secara rutin atau periodik, dengan frekuensi pemantauan bergantung pada jenis nuklida yang dipantau serta jenis kegiatannya. Proteksi Radiasi Internal Proteksi radiasi internal dapat dilakukan dengan mencegah atau pengupayaan sekecil mungkin terjadinya kontaminasi pada permukaan tubuh pekerja atau masuknya zat radioaktif ke dalam tubuh manusia, dengan cara menghalangi masuknya zat radioaktif dari ke tiga cara pemasukan (pernapasan dengan menghirup gas dan debu radioaktif, melalui saluran makanan dengan cara meminum air yang terkontaminasi atau memakan makanan yang terkontaminasi, dan penyerapan melalui kulit atau luka yang terkontaminasi) atau dengan cara memutus transmisi radioaktivitas dari sumber ke manusia. Hal ini dapat dicapai dengan adanya suatu program yang dibuat untuk mengusahakan agar supaya kontaminasi lingkungan berada pada nilai yang dapat diterima, dan sekecil yang dapat dicapai. Hal tersebut diatas dapat dicapai dengan cara :
1. Mencegah tersebarnya zat radioaktif di
sumbernya, yaitu dengan cara mewadahinya dan mengungkungnya. 2. Pengawasan terhadap lingkungan yaitu dengan cara pengaturan ventilasi dan kebersihan tempat kerja. 3. Pengawasan terhadap pekerja yaitu dengan menyediakan pakaian pelindung dan alat pelindung pernafasan.