Anda di halaman 1dari 17

SUMBER RADIASI ALAM INTERNAL

Kelompok 2
Pengertian Radiasi

Radiasi adalah pemancaran dan


perambatan gelombang yang membawa
tenaga melalui ruang atau antara,
misalnya pemancaran dan perambatan
gelombang elektromagnetik, gelombang
bunyi.Dalam bahasa sederhananya,
radiasi bisa juga disebut penyinaran.
Sumber Radiasi Alam
Radiasi alam merupakan radiasi
terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak
bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif
atau yang tidak menerima radiasi berkaitan
dengan kedokteran atau kesehatan.
Jenis Sumber Radiasi Alam

Radiasi yang diterima oleh


seseorang dapat berasal dari tiga
sumber utama yaitu
1. Sumber radiasi kosmis
2. Sumber radiasi terestrial
3. Sumber radiasi internal
Sumber radiasi kosmis

Radiasi kosmis berasal dari luar angkasa,


sebagian berasal dari ruang antar bintang dan
matahari.Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar
yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti
atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif
seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan
Be-7.
Atmosfir bumi dapat mengurangi
radiasi kosmik yang diterima oleh
manusia. Tingkat radiasi dari sumber
kosmik ini bergantung kepada
ketinggian, yaitu radiasi yang diterima
akan semakin besar apabila posisinya
semakin tinggi. Tingkat radiasi yang
diterima seseorang juga tergantung pada
letak geografisnya.
Sumber radiasi terestrial

Radiasi terestrial secara natural


dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak
bumi.Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida
yang disebut primordial yang ada sejak
terbentuknya bumi. Tingkat radiasi yang
diterima seseorang dari radiasi teresterial ini
berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain
bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di
dalam kerak bumi.
Sumber radiasi internal
Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia
sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke dalam
tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau
luka.Radiasi internal ini terutama diterima dari
radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu
masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang
banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan.
Sumber radiasi internal
Seseorang yang ada di dalam gedung atau rumah
dapat menerima radiasi dari sumber yang ada dalam
bahan bangunan. Sumber radiasi yang terutama di sini
adalah radon yang merupakan gas turunan peluruhan
Uranium-238 dan Thorium-232. Yang berbahaya dari
gas radon ini adalah anak turunannya yang akhirnya
menjadi timah hitam yang stabil. Di daerah yang
beriklim dingin, konsentrasi radon di dalam rumah bisa
lebih tinggi daripada di luar, akan tetapi di daerah
tropis konsentrasi di dalam maupun di luar bisa sama
(karena kondisi rumah yang terbuka). Radiasi yang
diterima dari radon ini kira-kira 50% dari total radiasi
yang diterima dari alam.
Efek Biologis dari Sumber Radiasi
Internal
Klasifikasi efek radiasi pada tubuh manusia bila
dilihat dari jenis sel, maka efek radiasi dapat
dibedakan atas efek genetik dan efek somatik.Bila
efek radiasi dirasakan oleh individu yang terpapar
radiasi maka disebut efek somatik.Waktu yang
dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek somatik
sangat bervariasi sehingga dapat dibedakan atas efek
segera dan efek tertunda.
Efek segera adalah kerusakan yang
secara klinik sudah dapat teramati pada
individu terpapar dalam waktu singkat (harian
sampai mingguan) setelah pemaparan, seperti
epilasi (rontoknya rambut), eritema
(memerahnya kulit), luka bakar dan
penurunan jumlah sel darah.
Sedangkan efek tertunda merupakan efek
radiasi yang baru timbul setelah waktu yang
lama (bulanan tahunan) setelah terkena
paparan radiasi, seperti katarak dan kanker.
Ditinjau dari dosis radiasi (untuk
kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi
dibedakan atas efek deterministik dan efek
stokastik.Efek Biologi Radiasi deterministik
yang sebelumnya dikenal dengan efek non-
stokastik, merupakan konsekuensi dari proses
kematian sel akibat paparan radiasi yang
mengubah fungsi jaringan terpapar. Efek ini
dapat terjadi sebagai akibat dari paparan
radiasi pada seluruh tubuh maupun lokal. Efek
deterministik timbul bila dosis yang diterima di
atas dosis ambang dan umumnya timbul
beberapa saat setelah terpapar.
Efek stokastik, yaitu kanker atau efek
keturunan berupa pengembangan kanker
pada individu yang terpapari karena mutasi
sel somatik atau penyakit keturunan pada
keturunan individu yang terpapari karena
mutasi sel reproduktif. Efek biologi akibat
paparan radiasi diperhitungkan pula pada
embrio, janin dan penyakit lainnya selain
kanker karena sifatnya yang acak. Dengan
demikian, pada efek stokastik ini, tidak ada
dosis ambang dan akan muncul setelah masa
laten yang lama. Peluang terjadinya efek
stokastik lebih besar pada dosis yang lebih
tinggi, namun keparahannya tidak bergantung
pada dosis.
Dosimetri Radiasi Internal
Prinsip dasar dalam dosimetri adalah
membagi sumber radiasi menjadi dua tipe, yaitu
sumber radiasi eksternal dan sumber radiasi
internal. Sumber radiasi eksternal merupakan
sumber radiasi yang berada di luar material yang
akan diamati, sedangkan sumber radiasi internal
merupakan sumber radiasi yang berada di dalam
material yang ingin diamati. Perbedaan jenis
sumber radiasi ini pada akhirnya akan membawa
konsekuensi pada metode proteksi radiasi dari
material/obyek yang ingin dilindungi dari bahaya
radiasi.
Pemantauan Dosis Internal
Pemantauan dosis radiasi internal dapat
dilakukan dengan metode in-vivo maupun in-vitro. In-vivo
adalah penentuan dosis atau aktivitas radionuklida di
dalam tubuh /organ tubuh melalui pengukuran secara
langsung menggunakan alat cacah seluruh tubuh
atauwhole body counter (WBC), sedangkan in-vitro
adalah penentuan dosis interna secara tidak langsung
dengan melakukan analisis terhadap contoh ekskreta,
misalnya urin, feses atau keringat. Kedua metode
pemantauan tersebut dapat dilakukan secara individual
maupun bersama, secara rutin atau periodik, dengan
frekuensi pemantauan bergantung pada jenis nuklida
yang dipantau serta jenis kegiatannya.
Proteksi Radiasi Internal
Proteksi radiasi internal dapat dilakukan dengan
mencegah atau pengupayaan sekecil mungkin terjadinya
kontaminasi pada permukaan tubuh pekerja atau masuknya zat
radioaktif ke dalam tubuh manusia, dengan cara menghalangi
masuknya zat radioaktif dari ke tiga cara pemasukan
(pernapasan dengan menghirup gas dan debu radioaktif,
melalui saluran makanan dengan cara meminum air yang
terkontaminasi atau memakan makanan yang terkontaminasi,
dan penyerapan melalui kulit atau luka yang terkontaminasi)
atau dengan cara memutus transmisi radioaktivitas dari sumber
ke manusia. Hal ini dapat dicapai dengan adanya suatu
program yang dibuat untuk mengusahakan agar supaya
kontaminasi lingkungan berada pada nilai yang dapat diterima,
dan sekecil yang dapat dicapai.
Hal tersebut diatas dapat dicapai dengan cara :

1. Mencegah tersebarnya zat radioaktif di


sumbernya, yaitu dengan cara mewadahinya dan
mengungkungnya.
2. Pengawasan terhadap lingkungan yaitu
dengan cara pengaturan ventilasi dan kebersihan
tempat kerja.
3. Pengawasan terhadap pekerja yaitu dengan
menyediakan pakaian pelindung dan alat
pelindung pernafasan.

Anda mungkin juga menyukai