Anda di halaman 1dari 74

PERATURAN PERUNDANGAN

Air Limbah
Persampahan
Domestik

Limbah Limbah
Rumah sakit Industri

PENGELOLAAN LIMBAH PERKOTAAN


MAGISTER MANAJEMEN DAN REKAYASA INFRASTRUKTUR (MMRI)
MAGISTER TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK, UNDIP
PERATURAN PERUNDANGAN
Ruang Lingkup

No Peraturan Tentang Limbah Limbah


Sampah Limbah RS
Domestik Industri

1 UNDANG-UNDANG NO.18 TAHUN PENGELOLAAN SAMPAH 


2008
2 PERATURAN PEMERINTAH No. 81 PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS 
Tahun 2012 SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH NO.82 PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN  
TAHUN 2001 AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH No. 101 PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)  
TAHUN 2014
5 PERATURAN MENTERI PU No. PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA PERSAMPAHAN 
03/PRT/M/2013 DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU No. Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemprosesan 
19/PRT/M/2012 Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH No. 13 PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE MELALUI 
tahun 2012 BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO 68 BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK 
TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR No. PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH 
04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH No. 5 Baku Mutu Air Limbah.  
TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH No. 142 Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup 
TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat dan
Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan Air Limbah
ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH PROVINSI Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 
JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
2012
Standar Perencanaan
• Perda/Pergub/Perwal
• SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan
Sampah Perkotaan
• SNI 3242-2008 tentang Pengelolaan Sampah di Permukiman

• SNI 19-3241:1994 tentang Pedoman pemilihan lokasi tempat pembuangan


sampah (badan standarisasi nasional, 1994)
• SNI 03-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pemrosesan
Akhir

• SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecil


dan Sedang di Indonesia.
• SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan

• SNI 19-7030-2004 tentang Spesifikasi Kompos dari Sampah Organik


Domestik
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
Lingkup Pengelolaan Sampah
menurut UNDANG-UNDANG NO.18 TAHUN 2008
1. Pengurangan Sampah, meliputi kegiatan pembatasan timbulan sampah,
pendaur ulang sampah (recycle), dan/atau pemanfaatan kembali sampah
(reuse).
2. Penanganan sampah:
• Pemilahan sampah, dilakukan dengan cara pengelompokan dan
pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah.
• Pengumpulan sampah (collecting), berupa kegiatan pengambilan dan
pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan
sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu.
• Pengangkutan sampah (transfer/transport), yaitu kegiatan membawa
sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah
sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke
tempat pemrosesan akhir
• Pengolahan sampah, berupa kegiatan mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah
• Pemrosesan akhir sampah, dalam bentuk pengembalian sampah
dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan
secara umum
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
PERATURAN PEMERINTAH No. 81 Tahun 2012
tentang PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH
RUMAH TANGGA

Muatan pokok:
1. Memberikan landasan yang lebih kuat bagi pemerintah daerah dalam
penyelenggaraan pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan
dari berbagai aspek antara lain legal formal, manajemen, teknis
operasional, pembiayaan, kelembagaan, dan sumber daya manusia;
2. Memberikan kejelasan perihal pembagian tugas dan peran seluruh
parapihak terkait dalam pengelolaan sampah mulai dari
kementerian/lembaga di tingkat pusat, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/kota, dunia usaha, pengelola kawasan sampai masyarakat;
3. Memberikan landasan operasional bagi implementasi 3R (reduce,
reuse, recycle) dalam pengelolaan sampah menggantikan paradigma
lama kumpul-angkut-buang;
4. Memberikan landasan hukum yang kuat bagi pelibatan dunia usaha
untuk turut bertanggungjawab dalam pengelolaan sampah sesuai
dengan perannya.
PERATURAN PEMERINTAH No. 81 Tahun 2012
tentang PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH
RUMAH TANGGA

Peraturan pemerintah ini meliputi pengaturan tentang:


1. kebijakan dan strategi pengelolaan sampah;
2. penyelenggaraan pengelolaan sampah;
3. kompensasi;
4. pengembangan dan penerapan teknologi;
5. sistem informasi;
6. peran masyarakat; dan
7. pembinaan.
PERATURAN PEMERINTAH No. 81 Tahun 2012
tentang PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH
RUMAH TANGGA
• PP ini mengharuskan pemerintah kabupaten/kota memiliki kebijakan dan strategi
tentang pengelolaan sampah dan dokumen rencana induk dan studi kelayakan
pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
• Peraturan ini memberi penekanan penting pada dunia usaha untuk ikut serta
dalam proses pengelolaan sampah dan diwajibkan untuk mengurangi timbulan
sampah dan menggunakan kemasan yang gampang terurai oleh proses alam.
Produsen pun diwajibkan ikut serta dalam proses daur ulang sampah dan
memanfaatkan kembali sampah bekas produknya.
• Khusus pemerintah kabupaten/kota, ada kewajiban menyediakan fasilitas
pemilahan sampah yang terdiri atas sampah yang mudah terurai, sampah yang
dapat didaur ulang, dan sampah lainnya dalam waktu paling lama 3 (tiga) tahun
sejak PP ini berlaku.
• Untuk penyediaan fasilitas pemilahan sampah yang terdiri atas sampah yang
mengandung bahan berbahaya dan beracun dan limbah bahan berbahaya dan
beracun, sampah yang mudah terurai, sampah yang dapat digunakan kembali,
sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah lainnya, pemerintah
kabupaten/kota diberi waktu paling lama 5 (lima) tahun.
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Substansi:
1. Pengelolaan Kualitas Air
a) Wewenang Pemerintah, Gubernur, Bupati dan Walikota yang tergantung
pada tipe sumber daya air;
b) Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan;
c) Kriteria Kualitas Air dan Kelas Air berdasarkan jenis pemanfaatan air;
d) Penentuan Baku Mutu Air, program pemantauan kualitas air, dan
evaluasi status mutu air.
2. Pengendalian Pencemaran Air
a) Wewenang Pemerintah, Gubernur, Bupati dan Walikota yang tergantung
pada tipe sumber daya air
b) Retribusi pembuangan air limbah dan mekanisme perizinan
c) Tindak darurat pengendalian pencemaran air
3. Pelaporan Kasus dan Masalah Pencemaran Air
4. Hak dan Kewajiban
a) Hak tiap orang untuk memperoleh air yang berkualitas baik
b) Kewajiban tiap orang untuk mengkonservasi sumber daya air dan
mencegah pencemaran air
Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

5. Persyaratan Penggunaan Air Limbah dan Pembuangan air Limbah


a. Pemanfaatan air limbah memerlukan studi AMDAL dan perizinan
b. Pembuangan air limbah harus disertai usaha pencegahan pencemaran
air dan memerlukan perizinan.
6. Pembinaan dan Pengawasan
a. Pembinaan untuk meningkatkan ketaatan penanggung jawab usaha dan
atau kegiatan dalam pengelolaan kualitas air dan pengendaliaan
pencemaran air.
b. Pengawasan pelaksanaan syarat perizinan pembuangan air limbah
7. Sanksi
a. Sanksi administrasi bagi setiap usaha atau kegiatan yang pembuangan
air limbahnya tidak memenuhi persyaratan dalam perizinannnya;
b. Sanksi pembayaran ganti rugi kerusakan lingkungan oleh pencemar yang
diakibatkan oleh pembuangan air limbah dari setiap usaha atau kegiatan;
c. Sanksi pidana bagi setiap usaha atau kegiatan yang pembuangan air
limbahnya menyebabkan pencemaran air.
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
PP No. 101 TAHUN 2014
Tentang Limbah B3
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
Permen PU No. 03/PRT/M/2013
Tentang Penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan dalam penanganan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga

BAB ISI PASAL


BAB I KETENTUAN UMUM 1-3
BAB II PERENCANAAN UMUM
Bagian Kesatu: Umum 4
Bagian Kedua: Rencana induk 5-6
Bagian Ketiga: Studi Kelayakan 7 - 11
Bagian Ketiga: Perencanaan Teknis dan manajemen Persampahan 12 - 13
BAB III PENANGANAN SAMPAH 14
Bagian Kesatu: Pemilahan 15 - 18
Bagian Kedua: Pengumpulan 19 - 21
Bagian Ketiga: Pengangkutan Sampah 22 - 27
Bagian Keempat: Pengolahan sampah 28 - 32
Bagian Kelima: Pemrosesan Akhir Sampah: 33 - 39
BAB IV PENYEDIAAN FASILITAS PENGOLAHAN DAN PEMROSESAN AKHIR SAMPAH 40
Bagian Kesatu: Perencanaan Teknik 41
Bagian Kedua: Perencanaan Pembangunan 42
Bagian Ketiga: Pengoperasian dan Pemeliharaan 43
Paragraf 1: Pengoperasian 44 - 53
Paragraf 2: Pemeliharaan 54
Bagian Keempat: Penmantauan dan Evaluasi 55
Paragraf 1: Pemantauan 56 - 57
Paragraf 2: Evaluasi 58
Paragraf 3: Pelaporan 59 - 60
Permen PU
No. 03/PRT/M/2013

BAB ISI PASAL


BAB V PENUTUPAN ATAU REHABILITASI TPA 61 - 72
BAB VI KOMPETENSI 73
BAB VII PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 74
BAB VIII PERAN MASYARAKAT DAN SWASTA
Bagian Kesatu: Peran Masyarakat 75
Bagian Kedua: Peran Swasta 76
BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Bagian Kesatu: Pembinaan 77
Bagian Kedua: Pengawasan 78
BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN 79
BAB X KETENTUAN PENUTUP 80
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
PERATURAN MENTERI PU No. 19/PRT/M/2012
Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemprosesan Akhir Sampah;
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
PERATURAN MENTERI LH No. 13 tahun 2012
PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE MELALUI BANK SAMPAH

Tujuan:
Memberikan pedoman kepada pelaksana kegiatan reduce, reuse, recycle
(3R) melalui bank sampah
Ruang Lingkup
A. Persyaratan bank sampah :
- Konstruksi bangunan
- Sistem manajemen bank sampah
B. Mekanisme bank sampah :
- Pemilahan sampah
- Penyerahan sampah ke bank sampah
- Penimbangan sampah
- Pencatatan
- Hasil penjualan sampah yang diserahkan, dimasukkan ke dalam buku
tabungan,
- Bagi hasil penjualan sampah antara penabung dan pelaksana
PERATURAN MENTERI LH No. 13 tahun 2012
PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE MELALUI BANK SAMPAH

Ruang Lingkup
C. Pelaksanaan bank sampah :
- Penetapan jam kerja
- Penarikan tabungan
- Peminjaman uang
- Buku tabungan
- Jasa penjemputan sampah
- Jenis tabungan
- Jenis sampah
- Penetapan harga
- Kondisi sampah
- Berat minimum
- Wadah sampah
- Sistem bagi hasil
- Pemberian upah karyawan
PERATURAN MENTERI LH No. 13 tahun 2012
PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE MELALUI BANK SAMPAH

Pelaksana
A. Menteri LH dan Menteri terkait lainnya dengan pelaksanaan meliputi :
• Pembinaan teknis
• Pembangunan bank sampah percontohan
• Pengintegrasian antara bank sampah dengan penerapan EPR
• Monitoring dan evaluasi pelaksanaan bank sampah di daerah
• Pengembangan kerjasama internasional dalam pelaksanaan bank sampah
B. Gubernur dan Bupati/Walikota dengan pelaksanaan meliputi :
• Memperbanyak bank sampah
• Pendampingan dan bantuan teknis
• Pelatihan
• Monitoring dan evaluasi bank sampah
• Membantu pemasaran hasil kegiatan 3R
C. Masyarakat, dengan pelaksanaan meliputi :
• Pemilahan sampah
• Pengumpulan sampah
• Penyerahan ke bank sampah
• Memperbanyak bank sampah
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
PERMENLH NO 68 TAHUN 2016
Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan
atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air
limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu
usaha dan atau kegiatan.

Di dalam PermenLh no 68 Tahun 2016 ini dijelaskan bahwa Setiap usaha


dan/atau kegiatan yang menghasilkan air limbah domestik wajib melakukan
pengolahan air limbah domestik yang dihasilkannya.

Pengolahan air limbah domestik dapat dilakukan dengan 2 cara:


1. Tersendiri, tanpa menggabungkan dengan pengolahan air limbah dari
kegiatan lainnya; atau
2. Terintegrasi, melalui penggabungan air limbah dari kegiatan lainnya ke
dalam satu sistem pengolahan air limbah.

dalam melakukan pengelolaan baik secara tersendiri maupun terintegrasi,


maka wajib memperhatikan baku mutu yang sudah ditentukan, dan setiap
saat tidak boleh terlampaui.
PERMENLH NO 68 TAHUN 2016
Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

PermenLH No 68 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik

dengan dikeluarkannya regulasi baru ini, maka peraturan sebelumnya yang mengatur
terkait Baku Mutu Limbah domestik sudah tidak berlaku:
1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 tentang Baku
Mutu Air Limbah Domestik;dan
2. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 tentang Baku
Mutu Air Limbah, Lampiran XLIII Usaha dan/atau kegiatan Perhotelan, Lampiran XLIV
huruf A bagi Kegiatan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Lampiran XLVI tentang Baku
Mutu Air Limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Domestik (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 1815),
.
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
BAB ISI PASAL
BAB I KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu: Pengertian 1 Permen PU
Bagian Kedua: Maksud dan Tujuan 2-3
Bagian Ketiga: Ruang Lingkup 4 No. 04/PRT/M/2017
BAB II PENYELENGGARA, JENIS DAN KOMPONEN SPALD
Bagian Kesatu: Umum 5-8
Bagian Kedua: SPALD-Setempat 9
Paragraf 1: Sub sistem Pengolahan Setempat 10
Paragraf 2: Sub sistem Pengangkutan 11
Paragraf 3: Sub Sisten Pengolahan Lumpur Tinja 12-13
Bagian Ketiga: SPALD-Terpusat 14-16
Paragraf 1: Sub Sistem Pelayanan 17
Paragraf 2: Sub Sistem Pengumpulan 18
Paragraf 3: Sub Sistem Pengolahan Terpusat 19-23

BAB III PERENCANAAN SPALD


Bagian Kesatu: Umum 24
Bagian Kedua: Rencana Induk 25-27
Bagian Ketiga: Studi Kelayakan 28-30
Bagian Keempat: Perencanaan Teknik Terinci 31-34

BAB IV KONSTRUKSI SPALD 35-38

BAB V PENGOPERASIAN, PEMELIHARAAN, DAN REHABILITASI


Bagian Kesatu: Umum 39-41
Bagian Kedua: Pengoperasian dan Pemeliharaan SPALD 42
Paragraf 1: Pengoperasian dan Pemeliharaan SPALD-S 43-47
Paragraf 2: Pengoperasian dan Pemeliharaan SPALD-T 48-54
Bagian Ketiga: Rehabilitasi 55-56

BAB VI PEMANFAATAN 57
BAB VII KELEMBAGAAN 58-64
BAB VIII PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN 65-66
BAB IX RETRIBUSI 67
BAB X KOMPETENSI 68
BAB XI PEMBINAAN 69
BAB XII PENGAWASAN
Bagian Kesatu: Umum 70-71
Bagian Kedua: Pemantauan 72-73
Bagian Ketiga: Evaluasi 74-75
Bagian Keempat: Pelaporan 76-77
BAB XIII KETENTUAN PENUTUP 78
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Ruang lingkup kesehatan lingkungan sesuai Permenkes 1204 tahun 2004


antara lain :

1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit.


2. Hygiene sanitasi makanan dan minuman.
3. Penyehatan air.
4. Pengelolaan limbah.
5. Penyehatan tempat pencucian linen (laundry).
6. Pengendalian serangga, tikus, dan binatang pengganggu.
7. Dekontaminasi melalui sterilisasi dan disinfeksi.
8. Pengamanan dampak radiasi.
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
Upaya kesehatan lingkungan rumah sakit bertujuan untuk mewujudkan
lingkungan rumah sakit baik in door ataupun out door yang aman, nyaman,
dan sehat bagi para pasien, pekerja, pengunjung dan masyarakat di
sekitar rumah sakit, kejadian pencemaran lingkungan dan gangguan
kesehatan yang ditimbulkan oleh rumah sakit dapat ditekan sekecil
mungkin atau bila mungkin dihilangkan.

Pengelolaan limbah dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan yang


dilakukan terhadap limbah mulai dari tahap pengumpulan di tempat
sumber, pengangkutan, penyimpanan serta tahap pengolahan akhir yang
berarti pembuangan atau pemusnahan.

Tindakan pertama yang harus dilakukan sebelum melakukan pengelolaan


limbah dari tindakan preventif dalam bentuk pengurangan volume atau
bahaya dari limbah yang dikeluarkan ke lingkungan. Atau minimasi limbah.
Beberapa usaha minimasi meliputi beberapa tindakan seperti usaha
reduksi pada sumbernya, pemanfaatan limbah,daur ulang, pengolahan
limbah, serta pembuangan limbah sisa pengolahan.
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
tata lakana penanganan limbah medis sesuai permenkes meliputi :

A. Minimisasi Limbah
1. Menyeleksi bahan-bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelum
membelinya.
2. Menggunakan sedikit mungkin bahan-bahan kimia.
3. Mengutamakan metode pembersihan secara fisik daripada secara
kimiawi.
4. Mencegah bahan-bahan yang dapat menjadi limbah seperti dalam
kegiatan petugas kesehatan dan kebersihan.
5. Memonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai
menjadi limbah bahan berbahaya dan beracun.
6. Memesan bahan-bahan sesuai kebutuhan.
7. Menggunakan bahan yang diproduksi lebih awal untuk menghindari
kadaluarsa.
8. Menghabiskan bahan dari setiap kemasan.
9. Mengecek tanggal kadaluarsa bahan pada saat diantar oleh distributor.
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

B. Pemilahan Limbah

1. Dilakukan pemilihan jenis limbah medis mulai dari sumber yang terdiri
dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah
farmasi, sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer
bertekanan dan dengan kandungan logam berat yang tinggi.
2. Pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat
penghasil limbah adalah kunci pembuangan yang baik.
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

C. Tempat Penampungan Sementara


1. Bagi rumah sakit yang mempunyai insinerator di lingkungannya harus
membakar limbahnya selambat-lambatnya 24 jam.
2. Bagi rumah sakit yang tidak mempunyai insinerator, maka limbah medis
harus dimusnahkan melalui kerjasama dengan rumah sakit lain atau pihak
lain yang mempunyai insinerator untuk dilakukan pemusnahan selambat-
lambatnya 24 jam apabila disimpan pada suhu ruang.
D. Transportasi
1. Kantong limbah medis sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut
harus diletakkan dalam kontainer yang kuat dan tertutup.
2. Pengangkutan limbah keluar rumah sakit menggunakan kenderaan khusus.
3. Kantong limbah medis harus aman dari jangkauan manusia maupun
binatang.
4. Petugas yang menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung diri
yang terdiri: Topi/helm, Masker, Pelindung mata, Pakaian panjang (coverall),
Apron untuk industri, Pelindung kaki/sepatu boot dan sarung tangan khusus
(disposable gloves atau heavy duty gloves).
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

E. Pengumpulan Limbah Medis


1. Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan troli khusus yang tertutup.
2. Penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim
hujan paling lama 48 jam dan musim kemarau paling lama 24 jam.

F. Persyaratan Pewadahan Limbah Medis


1. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air,
dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya,
misalnya fiberglass.
2. Di setiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat
pewadahan yang terpisah dengan limbah non-medis.
3. Kantong plastik di angkat setiap hari atau kurang sehari apabila 2/3
bagian telah terisi limbah.
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

• Untuk benda-benda tajam hendaknya di tampung pada tempat khusus


(safety box) seperti botol atau karton yang aman.
• Sayarat benda tajam harus ditampung pada tempat khusus (safety
box) seperti botol, jeregen atau karton yang aman.
• Tempat pewadahan limbah medis infeksius dan sitotoksik yang tidak
langsung kontak dengan limbah harus segera dibersihkan dengan
larutan desinfektan apabila akan dipergunakan kembali, sedangkan
untuk kantong plastik yang telah di pakai dan kontak langsung dengan
limbah tersebut tidak boleh digunakan lagi.
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Label dan Wadah Limbah Medis

Standar pewadahan dan penggunaan kode dan label limbah medis ini
berfungsi untuk memilah-milah limbah diseluruh rumah sakit sehingga
limbah dapat dipisah-pisahkan di tempat sumbernya, seperti :
• Bangsal harus memiliki minimal dua macam tempat limbah, satu untuk
limbah medis (warna kuning) dan satunya lagi untuk non-medis (warna
hitam).
• Semua limbah dari kamar operasi dianggap sebagai limbah medis.
• Semua limbah dari kantor, biasanya berupa alat-alat tulis, dianggap
sebagai limbah non-medis.
• Semua limbah yang keluar dari unit patologi harus dianggap sebagai
limbah medis dan perlu dinyatakan aman sebelum dibuang.
Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor: 1204/MENKES/SK/X/2004
Tentang PERSYARATAN KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH SAKIT

Syarat tempat pewadahan limbah non-medis sebagai berikut :


1. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air,
dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya,
misalnya fiberglass.
2. Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori
tangan.
3. Terdapat minimal 1 (satu) buah untuk setiap kamar atau sesuai
dengan kebutuhan.
4. Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x 24 jam
atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus
diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau
binatang pengganggu.
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 5/2014
Tentang BAKU MUTU AIR LIMBAH

Tujuan:
untuk memberikan acuan mengenai baku mutu air
limbah kepada:
a. Gubernur dalam menetapkan baku mutu air limbah
yang lebih ketat; dan
b. Penyusun dokumen Amdal, UKL-UPL, atau dokumen
kajian pembuangan air limbah dalam menghasilkan
baku mutu air limbah yang lebih spesifik dan/atau
ketat dan berdasarkan kondisi lingkungan setempat.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 5/2014
Tentang BAKU MUTU AIR LIMBAH

Usaha dan/atau kegiatan yang baku mutu air limbahnya diatur


dalam Peraturan Menteri ini terdiri dari:
a. industri pelapisan logam dan galvanis;
b. industri penyamakan kulit;
c. industri minyak sawit;
d. industri karet;
e. industri tapioka;
f. industri monosodium glutamat dan inosin monofosfat;
g. industri kayu lapis;
h. industri pengolahan susu;
i. industri minuman ringan;
j. industri sabun, deterjen dan produk-produk minyak nabati;
k. industri bir;
l. industri baterai timbal asam;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 5/2014
Tentang BAKU MUTU AIR LIMBAH

Usaha dan/atau kegiatan yang baku mutu air limbahnya diatur


dalam Peraturan Menteri ini terdiri dari:
m. industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran;
n. industri pengolahan hasil perikanan;
o. industri pengolahan hasil rumput laut;
p. industri pengolahan kelapa;
q. industri pengolahan daging;
r. industri pengolahan kedelai;
s. industri pengolahan obat tradisional atau jamu;
t. industri peternakan sapi dan babi;
u. industri minyak goreng dengan proses basah dan/atau kering;
v. industri gula;
w. industri rokok dan/atau cerutu;
x. industri elektronika;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 5/2014
Tentang BAKU MUTU AIR LIMBAH

Usaha dan/atau kegiatan yang baku mutu air limbahnya diatur


dalam Peraturan Menteri ini terdiri dari:
y. industri pengolahan kopi;
z. industri gula rafinasi;
aa. industri Petrokimia Hulu;
bb. industri rayon;
cc. industri keramik;
dd. industri asam tereftalat;
ee. polyethylene tereftalat;
ff. industri petrokimia hulu;
gg. industri oleokimia dasar;
hh. industri soda kostik/khlor;
ii. industri pulp dan kertas;
jj. industri ethanol;
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 5/2014
Tentang BAKU MUTU AIR LIMBAH

Usaha dan/atau kegiatan yang baku mutu air limbahnya diatur


dalam Peraturan Menteri ini terdiri dari:
kk. industri baterai kering;
ll. industri cat;
mm. industri farmasi;
nn. industri pestisida;
oo. industri pupuk;
pp. industri tekstil;
qq. perhotelan;
rr. fasilitas pelayanan kesehatan;
ss. rumah pemotongan hewan; dan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 5/2014
Tentang BAKU MUTU AIR LIMBAH

Usaha dan/atau kegiatan yang baku mutu air limbahnya diatur


dalam Peraturan Menteri ini terdiri dari:
kk. industri baterai kering;
tt. domestik, yang meliputi:
1. kawasan pemukiman, kawasan perkantoran, kawasan
perniagaan, dan apartemen;
2. rumah makan dengan luas bangunan lebih dari 1000 m
(seribu meter persegi); dan
3. asrama yang berpenghuni 100 (seratus) orang atau lebih.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 5/2014
Tentang BAKU MUTU AIR LIMBAH

Baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan:
a. kemampuan teknologi pengolahan air limbah yang umum
digunakan; dan/atau
b. daya tampung lingkungan di wilayah usaha dan/atau kegiatan,
c. untuk memperoleh konsentrasi dan/atau beban
d. pencemaran paling tinggi.
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 142/2003
Tentang PEDOMAN MENGENAI SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN SERTA PEDOMAN
KAJIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR ATAU SUMBER AIR

1) Setiap usaha dan atau kegiatan yang akan membuang air limbah
ke air atau sumber air wajib mendapat izin tertulis dari
Bupati/Walikota.
2) Permohonan izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
didasarkan pada hasil kajian analisis mengenai dampak
lingkungan atau kajian upaya pengelolaan lingkungan dan upaya
pemantauan lingkungan.
3) Syarat-syarat perizinan pembuangan air limbah ke air atau
sumber air wajib mematuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 38 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 142/2003
Tentang PEDOMAN MENGENAI SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN SERTA PEDOMAN
KAJIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR ATAU SUMBER AIR

Kajian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) didasarkan


pada :
a. jenis industri dan jenis usaha dan atau kegiatan yang
bersangkutan;
b. rona lingkungan;
c. jumlah limbah yang dibuang;
d. daya tampung beban pencemaran air sebagaimana dimaksud
dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
110 Tahun 2003 tentang Pedoman Penetapan Daya Tampung
Beban Pencemaran Air pada Sumber Air.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 142/2003
Tentang PEDOMAN MENGENAI SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN SERTA PEDOMAN
KAJIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR ATAU SUMBER AIR

I. Tata Cara Pemberian Izin Pembuangan Air Limbah


1. Pemohon mengajukan izin kepada Bupati/Walikota melalui
kepala instansi yang bertanggung jawab di Kabupaten/Kota.
2. Surat permohonan izin dibuat dalam jumlah rangkap tertentu
sesuai dengan kebijakan Bupati/Walikota.
3. Kepala Instansi yang bertanggung jawab di Kabupaten/Kota
memeriksa kelengkapan persyaratan permohonan izin, apabila
tidak lengkap dikirim kembali ke pemohon izin.
4. Kepala instansi yang bertanggung jawab di kab/kota
menugaskan tim teknis untuk melakukan telaahan dan
memproses permohonan izin.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup
Nomor: 142/2003
Tentang PEDOMAN MENGENAI SYARAT DAN TATA CARA PERIZINAN SERTA PEDOMAN
KAJIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE AIR ATAU SUMBER AIR

I. Tata Cara Pemberian Izin Pembuangan Air Limbah


5. Tim teknis perizinan menelaah dan memproses berkas
permohonan izin meliputi tahap:
a. kunjungan lapangan apabila diperlukan;
b. sidang pembahasan;
c. penyusunan konsep surat izin.
6. Bupati/ walikota menerbitkan, menangguhkan, atau menolak
surat izin.
7. Surat izin, surat penangguhan, atau surat penolakan diterima
pemohon izin.
Keterangan:
Tim teknis merupakan tim yang dibentuk oleh Bupati/ Walikota yang
beranggotakan dari instansi yang mempunyai tugas dan fungsi berkaitan dengan
pengelolaan air atau instansi pembina usaha dan atau kegiatan pemohon izin.
No Peraturan Tentang

1 UNDANG-UNDANG NO.18 PENGELOLAAN SAMPAH


TAHUN 2008
2 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DAN SAMPAH
No. 81 Tahun 2012 SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
3 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN
NO.82 TAHUN 2001 PENCEMARAN AIR
4 PERATURAN PEMERINTAH PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
No. 101 TAHUN 2014 (B3)
5 PERATURAN MENTERI PU PENYELENGGARAAN PRASARANA DAN SARANA
No. 03/PRT/M/2013 PERSAMPAHAN DALAM PENANGANAN SAMPAH RUMAH
TANGGA DAN SAMPAH SEJENIS SAMPAH RUMAH TANGGA
6 PERATURAN MENTERI PU Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat
No. 19/PRT/M/2012 Pemprosesan Akhir Sampah;
7 PERATURAN MENTERI LH PEDOMAN PELAKSANAAN REDUCE, REUSE DAN RECYCLE
No. 13 tahun 2012 MELALUI BANK SAMPAH
8 PERATURAN MENTERI LH NO BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK
68 TAHUN 2016
9 PERATURAN MENTERI PUPR PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH
No. 04/PRT/M/2017 DOMESTIK.
10 PERMENKES RI NOMOR: Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
1204/MENKES/SK/X/2004
11 PERATURAN MENTERI LH Baku Mutu Air Limbah.
No. 5 TAHUN 2014
12 KEPUTUSAN MENTERI LH Perubahan Atas Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. 142 TAHUN 2003 Nomor 111 Tahun 2003 Tentang Pedoman Mengenai Syarat
dan Tata Cara Perizinan Serta Pedoman Kajian Pembuangan
Air Limbah ke Air atau Sumber Air
13 PERATURAN DAERAH Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah
PROVINSI JAWA TENGAH Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah.
NOMOR 5 TAHUN 2012
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2012
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10
TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH

Ruang lingkup penetapan baku mutu air limbah meliputi :


a. baku mutu air limbah untuk usaha dan/atau kegiatan bagi 35 (tiga
puluh lima)industri;
b. baku mutu air limbah untuk kegiatan industri yang menghasilkan
lebih dari satu jenis produk (campuran);
c. baku mutu air limbah Hotel;
d. baku mutu air limbah Rumah Sakit;
e. baku mutu air limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan
Bijih Besi;
f. baku mutu air limbah bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas
serta Panas Bumi;
g. baku mutu air limbah bagi Kawasan Industri;
h. baku mutu air limbah domestik;
i. baku mutu air limbah untuk usaha dan/atau kegiatan yang belum
ditetapkan baku mutunya;
j. perhitungan tentang debit air limbah maksimum dan beban
pencemaran maksimum.
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai