Anda di halaman 1dari 31

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

D3 TEKNIK SIPIL

Muhammad Al-Hafiz (4103151037)


PERBANDINGAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN PADA JALAN
LINGKAR UTARA KECAMATAN BENGKALIS
LATAR BELAKANG
Jalan raya merupakan suatu lintasan yang bertujuan
melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat
yang lain. Mengingat pentingnya peran jalan karena
merupakan salah satu penggerak roda
perekonomian dan juga sebagai prasarana aktivitas
masyarakat diberbagai sektor pembangunan daerah
seperti sektor perekonomian, sosial, politik, budaya,
dan keamanan. Oleh karena itu desain perkerasan
yang baik adalah suatu keharusan. Selain dapat
menjamin kenyamanan pengguna jalan, perkerasan
yang baik juga diharapkan dapat memberikan rasa
aman dalam mengemudi.
LATAR BELAKANG

Kenapa Melakukan Perbandingan Tebal Perkerasan??


Bina marga 1985

AASHTO

Metode ROAD NOTE


Perhitungan
Tebal Perkerasan AUSTROAD

Bina Marga 2003

Manual
Perkerasan 2017
TUJUAN

• Mengetahui tebal perkerasan kaku (Rigid


Pavement) dengan menggunakan Metode Bina
Marga 2003 pada Jalur Jalan Lingkar Utara
Kecamatan Bengkalis
• Mengetahui tebal perkerasan dengan
menggunakan Metode Manual Perkerasan
Jalan (Revisi Juni 2017) pada Jalur Jalan
Lingkar Utara Kecamatan Bengkalis
• Mengetahui rencana anggaran biaya yang
diperlukan dari masing-masing metode
perencanaan.
BATASAN MASALAH
• Menggunakan Metode Bina Marga 2003 dan Metode Manual
Perkerasan Jalan (Revisi Juni 2017) sebagai pedoman
perbandingan perencanaan tebal perkerasan.
• Studi kasus Penelitian ditetapkan di Jalan Lingkar Utara
Kecamatan Bengkalis yang berada di Jalur jalan Bantan
Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Riau dimulai
dari Sta. 0+000 s.d Sta. 0+200
• Perencanaan tebal perkerasan jalan tidak berdasarkan tanah
dasar tetapi berdasarkan kondisi eksisting jalan yang sudah
ditimbun dengan lapisan pondasi base.
• Pada perencanaan ini pada perhitungan Rencana Anggaran
Biaya (RAB) hanya ingin mengetahui dan mendapatkan biaya
yang dibutuhkan untuk merencanakan perkerasan jalan, serta
tidak membahas secara spesifik mengenai bahan, upah,
peralatan serta analisa satuannya.
BATASAN MASALAH
• Tidak menghitung atau merencanakan saluran
drainase jalan.
• Tidak membahas alinyemen jalan baik vertikal
maupun horizontal.
• Pada perencanaan jalan ini tidak merencanakan
geometrik jalan.
• Pada drainase jalan dianggap dalam keadaan
normal.
• Tidak Melakukan survey Beban aktual dan hanya
menggunakan beban standar.
• Tidak Membahas tentang pelaksanaan
pekerjaan dilapangan.
METODE PENELITIAN

Tahapan Penelitian :
Tahapan Persiapan

Penentuan Lokasi

Pengumpulan Data
Tahapan
Penelitian Analisis Data

Perbangingan
Tebal Perkerasan
Kesimpulan &
Saran
LOKASI KEGIATAN

STA 0+000 s/d STA 0+200 Kondisi Eksisting Jalan


HASIL DAN PEMBAHASAN
1. DATA CBR LAPANGAN
Data CBR yang digunakan pada perencanaan tebal
perkerasan ini adalah menggunakan data dari pengujian
yang dilakukan langsung di lapangan, data diambil dengan
melakukan pengujian DCP (Dynamic Penetration Test) di
lokasi 100%
90%
80%
% yang sama atau Lebih

70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
- 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95
% CBR

45 %
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. LALU LINTAS
Data lalu lintas yang digunakan untuk
merencanakan tebal perkerasan jalan :
METODE BINA MARGA 2003
Parameter Desain Bina Marga 2003
METODE BINA MARGA 2003
• Perhitungan Pertumbuhan Lalu Lintas
analisis perhitungan jumlah sumbu berdasarkan
jenis bebannya.
METODE BINA MARGA 2003
Perhitungan Repitisi yang Terjadi
Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana (40 tahun).
JKSNUR = 365 x JSKNH x R
R =
R = = 84.6
JSKNH = 80
JKSNUR = 365 x 60 x 84.6 = 2,468,868.11
JKSNURLajur = JKSNUR x C
= 2,468,868.11x 0.5 = 1,234,434.06
JSKNRencana = 1,234,434.06
Perhitungan Tebal Pelat Beton
– Jenis Perkerasan : BBDT dengan Ruji
– Jenis bahu : Beton
– Umur rencana : 40 tahun
– JSKN rencana : 1,234,434.06
– Faktor Keamanan Beban : 1.0
– Kuat tarik lentur beton (fcf) : 3.42 Mpa
– Jenis pondasi bawah : Material berbutir Base B
– Tebal lapisan pondasi bawah : 30 cm
– Tebal taksiran pelat beton : 180 cm
– CBR Base : 45%
METODE BINA MARGA 2003
Grafik Analisa Fatik dan Erosi
Perhitungan Tulangan Pelat
• Tebal pelat = 180 mm = 0,19 m
• Lebar pelat = 2 jalur x 3 m
• Panjang pelat =8m
• Kuat tarik ijin baja = 240 MPa
• Berat isi beton = 2400 kg/m3
• Gravitasi (g) = 9,81 m/dt2
• Koefisien gesek antara beton dan pondasi bawah μ = 1.2

Tulangan Dowel Tulangan Tiebar


Perhitungan Tulangan Pelat

Tulangan Memanjang Tulangan Melintang


Perhitungan penulangan anyaman kawat baja
yang dilas (welded wiremesh) pada arah Perhitungan penulangan anyaman kawat baja
memanjang. yang dilas (welded wiremesh) pada arah
As perlu = melintang.
As perlu = 84.75 mm2/m' As perlu =
As min = 0,1% x 180 x 1000 = 180 mm2/m' > As perlu = 63.57 mm2/m'
As perlu As min = 0,1% x 180 x 1000 = 180 mm2/m' >
AS min > AS perlu, jadi digunakan AS min. As perlu
Tulangan memanjang direncanakan diameter AS min > AS perlu, jadi digunakan AS min.
8 mm dan jarak 250 mm. Tulangan memanjang direncanakan diameter
Jumlah tulangan per meter = = = 4 batang 8 mm dan jarak 250 mm.
Cek As tulangan pakai = Jumlah tulangan per meter = = = 4 batang
= Cek As tulangan pakai =
= 201,06 mm2/m' =
201,06 mm2/m' > AS min (AMAN) = 201,06 mm2/m'
201,06 mm2/m' > AS min (AMAN)
Perhitungan Tulangan Pelat
Penulangan Pelat beton

Lapis Perkerasan Jalan


Manual Desain Perkerasan Jalan 2017

Parameter Desain Umur Rencana


Manual Desain Perkerasan Jalan 2017

Pehitungan beban Lalu Lintas Pemilihan Jenis Perkerasan

(4) = (2) x (3)


(5) = (4) x 365 x 0.5 x 1 x R40
Manual Desain Perkerasan Jalan 2017

Desain Pondasi Jalan Minimum


Manual Desain Perkerasan Jalan 2017

Perkerasan Kaku Untuk Beban Lalu Lintas Parameter analisa Fatik dan Erosi
Rendah
Manual Desain Perkerasan Jalan 2017

Tegangan setara dan Tegangan Erosi Distribusi Beban Kelompok


Sumbu Kendaraan Niaga
Manual Desain Perkerasan Jalan 2017

Tegangan setara dan Tegangan Erosi


Nilai beban Sumbu STRT 5 ton
= 50 + (19 % x 50)
= 50 + 9.5
= 59.5 kN
Nilai beban Sumbu STRT 8 ton
= 80 + (6.9% x 80)
= 50 + 5.52
= 85.52 kN
METODE BINA MARGA 2003
Grafik Analisa Fatik dan Erosi
Perhitungan Tulangan Pelat
Direncanakan tulangan pelat beton untuk jenis
tulangan pada pekerasaan beton semen bersambung Tulangan Tiebar
dengan tulangan (BBDT). Pekerasaan beton semen
bersambung dengan tulangan (BBDT) terdiri dari
pelat beton semen Portland dengan tebal tertentu yang
diperkuat dengan tulangan-tulangan. Tulangan bisa
berupa batang-batang baja terpisah atau anyaman
(welded steel mats). Tulangan-tulangan berfungsi
untuk mengendalikan retak.
Tebal pelat = 20 cm
Lebar pelat =2 x3m
Panjang pelat =8m
Kuat tarik ijin baja = 240 Mpa
Berat isi beton = 240 kg/m3
Gravitasi = 9.81 m/dt2
Koefisien gesek antara beton dan pondasi bawah μ =
1,2
Perhitungan Tulangan Pelat

Tulangan Memanjang Tulangan Melintang


Perhitungan penulangan anyaman kawat baja
yang dilas (welded wiremesh) pada arah Perhitungan penulangan anyaman kawat baja
memanjang. yang dilas (welded wiremesh) pada arah
As perlu = melintang.
As perlu = 94.17 mm2/m' As perlu = 70.63 mm2/m'
As min = 0,1% x 200 x 1000 = 200 mm2/m' > As min = 0,1% x 200 x 1000 = 200 mm2/m' >
As perlu As perlu
AS min > AS perlu, jadi digunakan AS min. AS min > AS perlu, jadi digunakan AS min.
Tulangan memanjang direncanakan diameter Tulangan memanjang direncanakan diameter
8 mm dan jarak 200 mm. 8 mm dan jarak 200 mm.
Jumlah tulangan per meter = = = 5 batang Jumlah tulangan per meter = = = 5 batang
Cek As tulangan pakai = Cek As tulangan pakai =
= =
= 251,31 mm2/m' = 251,31 mm2/m'
251,32 mm2/m' > AS min (AMAN) 251,31 mm2/m'> AS min (AMAN)
Perhitungan Tulangan Pelat
Penulangan Pelat Beton

Lapis Perkerasan MDPJ 2017


Rencana Anggaran Biaya
Rekap RAB Bina Marga 2003 Rekap RAB MDPJ 2017
Rencana Anggaran Biaya
Setelah selesai melakukan perencanaan tebal perkerasan jalan dan
perhitungan Rencana Anggran Biaya (RAB) dari kedua metode yang
digunakan yakni Metode Bina Marga 2003 dan Metode Manual Desain
Perkerasan Jalan 2017 untuk studi kasus pada Jalan Lingkar Utara
Kecamatan Bengkalis, maka dapat diketahui perbandingan hasil
perencanaan dari kedua metode tersebut adalah sebagai berikut
SELESAI

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai