Anda di halaman 1dari 52

BUDIDAYA KOPI

1. Ainiyah Putri K (1625010004)


2. Siska Dwi Lestari (1625010014)
3. Dino Prasetyawan (1625010024)
4. Lailatur Rohmah (16250100
5. Febria Yulfiani N.P (16250100
1
Jenis Kopi di Indonesia

A R A B I KA : Daun kecil dan R OB U STA : Daun lebar dan LIB R I K A / E X C E L S A :


tebal, ditanamdi ketinggian , ditanamdi ketinggian 40– Daun lebar dan tebal, umumnya
1000–1500 meter dpl 900 meter dpl ditanamdi lahan gambut

Secara umum kopi sebaiknya ditanam di daerah dengan curah hujan 1500–3500
mm per tahun, dan di daerah dengan bulan kering (curah hujan < 60 mm/bln)
maksimum 3 bulan.
Faktor-Faktor Produksi
dan Mutu Kopi
1. Varietas/klon anjuran:dari kebun benih/kebun entres.
2. Tinggi tempatpenanaman:Arabika untuk ditanamdi ketinggian > 1000 m
di atas permukaan laut (dpl), Robusta untuk ditanam di ketinggian 40–900 m dpl,
sedangkan Liberika untuk ditanamdi ketinggian 0–40 m dpl.
3. Manajemen/pengelolaan kebun:
• Harus ada penaung.
• Dipupuk sesuai dosis: pupuk kimia &pupuk kandang.
• Harus dipangkas (pangkas bentuk) dan pemeliharaan.
4. Teknik panen:petik merah dan sortasi dari buah hijau/hitam.
5. Pengolahan,penjemuran,dan penyimpanan bijikopi.

3
Karakteristik Kopi
1. Sistem perakaran tunggang dengan akar lateral
2. Batang kokoh dan tinggi mencapai 2-4 m
3. Memiliki dua tipe percabangan (orthotrop dan plagiotrop)
4. Daun berwarna hijau, licin, permukaan mengkilap, dengan
pangjang 15-40 cm; lebar 7-30 cm; tangkai daun sepanjang 1-1,5
cm; memiliki 10-12 pasang urat daun dengan pangkal daun
tumpul dan ujung runcing
5. Tepi daun berombak dengan urat daun tenggelam
6. Mulai berbunga kurang lebih 2 tahun
7. Bunga tersusun dalam kelompok, masing-masing kelompok 3-5
kuntum bunga
8. Waktu yang dibutuhkan bunga menjadi buah masak 7-9 bulan.
Varietas Kopi yang Dianjurkan Untuk
Ditanam di Indonesia
Kopi Arabica Kopi Robusta Kopi Robusta
• Arabica S795 • Klon BP42 • Excelsa
• Andungsari • Klon Bp409
• Sigarar Utang • Klon BP534
• Andungsari 2K • Klon Bp936
• Gayo 1 • Klon BP939
• Gayo 2 • Klon SA203
• Komasti • Klon BP308
Syarat Tumbuh
1. Tumbuh dan berproduksi pada kisaran 19-32°C
2. Kedalaman tanah minimum 50 cm, struktur remah, tekstur liat sampai
lempung berliat; konsistensi gembur; permeabilitas sedang; drainase
baik; subur
3. pH tanah antara 4,5-7,0 (yang optimum 4,3-6,0)
4. tanah dengan kadar nitrogen total > 0.20 %, fosfor tersedia > 30 ppm,
kalsium tertukar > 0.10 me%, bahan organik > 3.5 % (C-organik > 2 %)
5. ketinggian tempat pada 500-2000 m di atas permukaan laut tetapi yang
baik sekitar 800 m di atas permukaan laut dengan suhu udara 20ºC.
6. Curah hujan yang dibutuhkan tanaman kopi minimal dalam 1 tahun
1000-2000 mm, optimal 2000-3000 mm/ tahun dengan 1-5 bulan
kering.
7. Menghendaki musim kemarau 3-4 bulan, tetapi pada waktu kemarau
harus masih ada hujan. Musim kering dikehendaki maksimal 1,5 bulan
sebelum masa berbunga lebat, sedangkan masa kering sesudah
berbunga lebat sedapat mungkin tidak melebihi dua minggu.
Persiapan Lahan
1) lahan yang baru di tanami, lahan yang baru ditanam dilakukan
penebangan pohon beserta tunggulnya sekitar 2-3,5 tahun
sebelum di tanam. Tanah kemudian diolah secara hati-hati agar
tidak merusak humus dan penanaman tanaman pelindung
dilakukan 2-3 tahun sebelum penanaman kopi.
2) lahan bekas pertanaman komoditas lain, persiapan lahan
dilakukan dengan cara pembersihan tanah dari pohon-pohon dan
sisanya 1,5-3 tahun sebelum penanaman kopi. Selanjutnya
dilakukan pengolahan tanah, perbaikan teras, serta saluran
drainase yang rusak.
3) lahan bekas pertanaman kopi, tetapi tidak produktif (tanaman tua
/ rusak), tanaman kopi dan seluruh tunggulnya di tebang,
perbaikan teras, serta saluran drainase yang rusak. (Suwarto et al.,
2014).
PEMBiBiTAN KOPi

Pembibitan dapat dilakukan:


1. Secara generatif dengan benih/
biji, terutama untuk jenis kopi
Arabika.

2. Secara vegetatif dengan stek


atau sambung, terutama untuk
jenis kopi Robusta.

22
PENYEMAIAN BENIH KOPI
Sebelum benih kopi disemai, siapkan media pasir halus disiram air, tidak perlu dipupuk.

3a

1 2 3b
Biji ditanam sedalam 0,5 cm Setelah biji ditanam kemudian Setelah disiram, biji disungkup
dengan jarak 2 x 5 cm. disiram dengan menggunakan (3a) atau ditutup dengan ilalang
gembor. (3b). Kemudian biji disiram setiap
hari, dan setelah mencapai
stadium kepelan, bibit dipindah
ke polybag.
23
4 5
Stadium serdadu. Stadium kepelan.
24
6 7 8
Pengisian dan penataan polybag. Bibit stadium kepelan ditanam Bibit kopi 4 pasang daun (3
dalam polybag. bulan) siap dipupuk. Saat
berumur 8-12 bulan siap di
tanam di lapang

25
Tabel 1. Dosis pupuk untuk bibit kopi.
Umur (bln) Urea (g/m2) SP-36 (g/m2) KCl (g/m2)

3 10 5 5
5 20 10 10
7 30 15 15
9 40 20 20
12 50 25 25

Sumber : Pusat Penelitian Tanaman Kopi dan Kakao Indonesia


PEMBIBITAN KOPI DENGAN STEK
BERAKAR

1 2 3
Menyiapkan larutan zat penga- Pangkal stek dicelup zat penga- Penanaman stek dengan jarak
tur tumbuh akar (rootone). tur tumbuh selama 10–15 detik. 5 x 10 cm.

26
PEMBIBITAN KOPI DENGAN
SAMBUNG STEK

1 2
Siapkan entres batang bawah dan entres batang atas yang Entres batang atas (2 ruas)
diinginkan. diruncingkan di bagian bawah,
sisipkan ke entres batang
bawah,kemudian diikat talirafia.

27
3a 3b
Siapkan media sungkup untuk penyetekan lang- Siapkan media sungkup untuk penyetekan
sung di tanah, disungkup rapat dan hanya dibuka dalam polybag, disungkup rapat dan hanya dibu-
sedikit saat menyiram. ka sedikit saat menyiram.

28
4
Pengakaran bibit sambung stek,
dilakukan oleh 3 orang, yaitu:
2 orang perempuan yang me-
nanam stek dan 1 orang lelaki
yang menutup sungkupnya.

29
5
Setiap hari disiram sampai basah, dengan disemprot secara tidak langsung mengenai stek, disem-
protkan ke plastik penutup. Seminggu sekali disemprot pestisida, dan sebulan sekali dipupuk.

6
Sambungan dinyatakan berhasil jika setelah 2 minggu warna batang atas tetap hijau.

7
Setelah akar kuat dilakukan penyesuaian dengan membuka sungkup setiap hari 2 jam, meningkat
4 jam, sampai akar dan tunas yang tumbuh sudah cukup besar, kemudian sungkup dibuka penuh,
dan bibit segera dipindah ke polybag.
30
PENANAMAN

1a 1b
Persiapan lahan: jika lahan datar,dibuat teras Persiapan lahan: jika lahan miring, dibuat teras
individu. mengikuti kontur (sabuk gunung).

31
2
Menanam penaung sebelum bibit kopi ditanam

Jangan mencampur kopi dengan:


• Kelapa (akarnya berkompetisi dengan akar
kopi).
• Pisang (sumber nematoda).
• Eucalyptus dan cemara, jika akan ditanam
tentukan jarak tanam lebih dari 10 m
antara Eucalyptus/cemara dengan kopi.

Jeruk siam dan sayuran sebagai tanaman campuran


kopi

Penaung tetap:
• Lamtoro (Leucaena), ambas/gamal (Gliricidia), ka’ne/dadap.
• Pohon kayu-kayuan (hanya di tepi batas kebun): sengon, suren, mahoni,jati.

Penaung tanaman campur:


• Pohon buah-buahan:mangga,nangka,jeruk,cengkeh,terong belanda.
• Sayuran: cabe, tomat, kacang buncis, dan jagung hanya ditanam sampai kopi berumur 2 tahun.
Penanaman penaung sementara
maupun penaung tetap dilakukan
1 tahun sebelum tanam, dengan
arah tanam utara–selatan.

Penaung tetap, dengan jumlah


pohon kurang lebih 400–800
pohon per hektar.

33
3 4
Penaung siap ditanami kopi. Lubang tanam dibuat 6 bulan sebelum penanaman dengan
ukuran panjang x lebar x dalam = 60 x 60 x 60 cm. Jarak
tanam: 2 x 2,5 m (tipe katai); 2,5 x 2,5 m (tipe tinggi); 5 x 2,5 m
(sistem tanam campur).

5
Masukkan pupuk kandang/kompos ke dalam lubang tanam.
6
Tutup lubang tanam 1 bulan sebelum penanaman kopi.
34
7
Penanaman: plastik polybag harus dibuka dan dibuang karena akan menghambat pertumbuhan
bibit.

35
Jumlah Pohon
Tabel 2. Jarak tanam kopi Robusta sesuai kemiringan
tanah dan kebutuhan bahan tanam per hektar

Kemiringan Lahan Jarak Tanam Jumlah Pohon


2,5 X 2,5 1.600
Landai (0 - 15%) 2,75 X 2,75 1.322
tanpa teras / 2 X 3,5 1.428
teras individu 2,5 X 3 1.333
2X2X4 1.333
2,5 X 2,5 X 3,5 2.000

Sumber : Pusat Penelitiaan Kopi dan Kakao (2003)


MACAM -MCAM PEMANGKASAN KOPI
1. Pangkas Bentuk yang dilakukan saat tanaman belum berbuah (TBM). Pangkas bentuk dibagi
dua: pangkas bentuk batang tunggal dan pangkas bentuk batang ganda.

Contoh pohon kopi yang siap dipangkas bentuk

2. Pangkas Lepas Panen (PLP) yang dilakukan sesudah panen kopi dengan cara memangkas
cabang kering, cabang cacing, cabang balik, dan cabang yang sudah berbuah 3–5 kali (B3–B5).
37
TAHAPAN PANGKAS BATANG
TUNGGAL 2-ETAPE
1. Siapkan tongkat panjang 120 cm.
2. Penggal di atas ruas cabang pohon kopi yang belum berbuah setinggi
tongkat 120 cm.
3.Dua cabang yang berhadapan, satu dipotong, cabang yang berhadapan
disunat sepanjang satu jengkal telapak tangan dari pangkal cabang. Cabang di
dekatnya juga disunat (pilih 2–3 cabang yang berdekatan untuk disunat).
4. Setiap tumbuh tunas air di atas cabang, dibuang sampai tajuk tumbuh kokoh
dan berbuah.
5. Pelihara 1 cabang yang mengarah ke atas (bayonet) yang paling kokoh. Jika
tingginya mencapai 180 cm dipenggal di atas ruas pada ketinggian 170 cm.
Lakukan penyunatan dengan arah kebalikannya untuk membentuk tajuk tingkat
atas.

38
Hasil pangkas bentuk etape 1 Pangkas bentuk yang salah karena dilakukan
sesudah tanaman berbuah

39
Awal pembentukan tajuk dari pangkas bentuk Tajuk yang sudah dibentuk dengan pangkas
bentuk
40
PA N G K A S B E N T U K PA D A K O P I
R O B U S TA

Sebelum Setelah

41
PANGKAS BENTUK MODEL KOKER
(SISTEM GAYO)
• Tanaman langsung
dipenggal setinggi
170 cm.
• Cabang di sekitar
tajuk secara rutin
dibuang bersih
sehingga sinar
matahari dapat
menembus ke
lantai kebun di
bawah tajuk.

42
PA N G K A S R E H A B I L I TA S I TA N A M A N T U A

Sebelum Setelah
43
R E H A B I L I TA S I TA N A M A N T U A D E N G A N S A M B U N G
C A B A N G P L A G D E N G A N V A R I E TA S / K L O N B A R U

Hasil dari rehabilitasi dengan sambung


cabang
44
PEMANGKASAN
Tujuan pemangkasan pohon
PENAUNG penaung:

• Melindungi tanaman kopi


dari kondisi terlalu lembap
dan meningkatnya serangan
hama penyakit.
• Mengurangi kehilangan hu-
mus.
• Mengurangi kejadian mati
pucuk akibat kelebihan
produksi.

Hasil pangkasan bisa dijadikan


sebagai sumber bahan organik
(untuk kompos) dan juga sum-
ber kayu bakar.

45
hal-hal yang harus diperhatikan
dalam pemangkasan penaung:

• Dilakukan pada awal musim hujan.


• Untuk umur 3–4 tahun, pengurangan
kelebatan tajuk penaung sekitar 50%.
• Kelebatan tajuk penaung dipelihara
sebanyak 50% setiap tahunnya.
• Rempesan atau pembuangan
daun penaung dilakukan pada awal
kemarau.

46
PEMANGKASAN PENANUNG

1 2 3
Pemenggalan penaung dilaku- Selanjutnya dipelihara 3 Setiap awal musim hujan, 50%
kan pada ketinggian 3 m. cabang per pohon pada ket- populasi penaung dipenggal
inggian > 2,5 m, cabang di cabang-cabangnya (ditinggal-
bagian bawah dibuang. kan batangnya saja).

4
Selama musim hujan cabang yang terlalu lebat dikurangi untuk merangsang pembungaan kopi.

47
PEMUPUKAN
TANAMAN KOPI
• Pupuk diberikan setahun 2 kali, pada awal
dan akhir musim hujan.
• Penaung sebaiknya dipangkas sebelum di-
lakukan pemupukan.
• Pupuk diletakkan/ditaburkan di sekeliling
batang kopi, pada jarak 30–50 cm dari
batang.
• Sebelum pemupukan, rumput di sekeliling
batang dibersihkan dulu. Setelah ditabur,
pupuk ditutup dengan tanah.
• Pemupukan bibit bisa dilakukan secara
massal dengan mencairkan pupuk, sehingga
pemupukan digabung dengan penyiraman.

48
Dosis Pupuk Tanaman Kopi

Awal musim hujan Akhir musim hujan Umur


(th) (gram/pohon) (gram/pohon)

Urea SP 36 KCl Dolomit Urea SP 36 KCl Dolomit


1 20 25 15 15 20 25 15 15
2 50 40 40 25 50 40 40 25
3 75 50 50 40 75 50 50 40
4 100 50 70 55 100 50 70 55
5–10 150 160 – 75 150 – 20 75
0
>10 200 200 – 100 200 – 25 100
0

Keterangan: 1 sendok makan = 20gram


PEMBUATAN RORAK (LUBANG
ANGIN)
PEMBUATAN RORAK

Tujuan:
Untuk memperlancar aliran udara akar dan
memberikan nutrisi pada akar dengan me-
masukkan bahan organik ke dalam rorak.

Cara membuat rorak:


Menggali tanah sekitar 30 cm dari pangkal
batang, dengan ukuran lubang: panjang 60–
80 cm, lebar 30 cm, dalam 40–50 cm.

50
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT
TANAMAN KOPI
hama dan penyakit penting pada kopi:
1. Nematoda parasit: Pratylenchus coffeae dan Radopholus
similis.
2. Penggerek buah kopi (PBKo).
3. Penyakit karat daun: Hemileia vastatrix.

1. N E M ATO D A PA r A S i T
• Berupa cacing yang menyerang akar,
tidak tampak mata.
• Jenisnya Pratylenchus coffeae dan
Radhophulus similis.

gEJALA:
1. Daun
menguning.
2. Akar membusuk dan
tidak berfungsi lagi.
3. Pohon layu dan
51
mati.
P E N G E N D A L i A N NEMATODA:
Dengan menanam kopi yang berbatang bawah kopi robusta klon BP 308

BP 308, tahan, tumbuhsehat Klon lain, terserang nematoda

52
2.H a m a p e n g g e r e k t a n a m a n k o p i
Pe n g e n d a l i a n h a m a p e n g g e r e k b u a h t a n a m a n k o p i :
Dengan Beauveria bassiana Strain 705

Biakan jamur B. Bassiana Imago H. Hampei terinfeksi B. Bassiana

53
P e n g e n d a l i a n h a m a p e n g g e r e k b u a h ko p i :
Pemasangan perangkap hypotan

PBKo yang terperangkap

• HYPOTAN diproduksi oleh Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, dan


mengandung senyawa yang berfungsi menarik serangga dewasa
PBKo (Penggerek Buah Kopi).
• Digunakan selama 1 minggu, 25 buah perhektar.

54
3.Penyakit Karat Daun

Pe n g e n d a l i a n Pe n y a k i t K a r a t D a u n :
• Menanam tanaman tahan karat daun: S795, Andungsari
2K,Gayo 1, Komasti.
• Fungisida tembaga (kontak) kons. 0,3% interval 2
minggu misalnya NORDOX, COPPER SANDOZ,
CUPRAVIT, VITIGRAN BLUE, dll.
• Fungisida triadimefon (sistemik) kons. 0,1% satu/dua kali
aplikasi misalnya BAYLETON.
• Fungisida nabati: ekstrak daunmahoni.
Panen
Tanaman kopi mulai berbuah pada umur 2½ -3
tahun. Buah kopi yang sudah masak dengan
warna merah tua dapat dipetik, agar
menghasilkan kopi yang berkualitas.
Tahapan Pemanenan
1. pemetikan pendahuluan, dilakukan pada bulan
februari-maret untuk memetik buah yang
terkena serangan bubuk kopi, kopi yang diserang
sudah berwarna kuning sebelum umur delapan
bulan.
2. petik merah, dilakukan saat panen raya.
3. petik hijau (Racutan), dilakukan dengan
memetik buah yang tersisa buah pohon sekitar
10% pemanenan, setelah dipetik buah yang
berwarna merah dipisah dengan buah yang
berwarna hijau (Suwarto et al., 2014).
Pasca Panen
1. sortasi (pemilihan) gelondong,
2. pengolahan,
3. sortasi biji,
4. hingga pengepakan/penyimpanan.
PENGOLAHAN SETELAH PANEN

Penjemuran kopi yang umum di-


lakukan tapi tidak dianjurkan, yaitu
menjemur langsung kena tanah
Penjemuran lebih sempurna dengan ‘para-para’

60
Pengolahan Pasca Panen
Pengolahan Basah Pengolahan Kering
sangat cocok untuk lahan memerlukan proses
yang tidak terlalu luas fermentasi, Pengolahan ini
karena alatnya sederhana ditujukan kepada kopi
dan biaya investasi rendah, arabica
Pengolahan ini ditujukan
kepada kopi Robusta
THANKS GUYS..... 

Anda mungkin juga menyukai