Case Report Session Impending Eklamsi, IUGR, HHD, Augmentasi Persalinan
Case Report Session Impending Eklamsi, IUGR, HHD, Augmentasi Persalinan
Presentan:
Herlinda Kartikadewi
Egi Ardhi Saputra
Preseptor:
dr. Nuniek Kharismawati, Sp.OG
Pasien Suami
* Nama : Ny. D • Nama : Tn. A
Pasien merasakan nyeri ulu hati seperti terasa sesak sejak 1 hari
yang lalu, nyeri dirasakan tiba-tiba. Riwayat menderita maagh disangkal,
riwayat penggunaan obat-obatan dalam waktu lama juga disangkal.
Pasien juga mengeluhkan nafas terasa sesak sejak 1 hari
SMRS dan semakin memberat ketika di unit gawat darurat. Sesak
nafas seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya dan pasien
menyangkal adanya riwayat asma sebelumnya. Pasien juga
menyangkal adanya nyeri dada yang menjalar ke tangan kiri, sesak
nafas ketika beraktivitas sebelumnya.tidur menggunakan tumpukan
bantal juga disangkal oleh pasien. Namun pasien mengaku adanya
rasa berdebar-debar.
Status Generalis
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Kompos mentis
• TD : 180/120mmHg
• RR : 35 kali/menit
• N : 90 kali/menit
• S : 36,8oC
Kepala
Leher
• JVP : meningkat
Pemeriksaan luar
• LP : 86 cm
• Leopold IV : -
• Inspekulo : Tidak dilakukan
Pemeriksaan Dalam
• NST
• USG
• EKG
• Echocardiografi
• Rontgen Thorax
Hasil Pemeriksaan
22 – 01 - 2019 24 – 01 - 2019
Darah Rutin Kimia Urine Kimia Urine
• Hb : 12.3 • Warna : Kuning • Warna : Kuning
• Leukosit : 12.400 • Kejernihan : Jernih • Kejernihan : Jernih
• Eritrosit : 4.45 • pH : 7.0 • pH : 7.0
• Ht : 38.4 • Berat Jenis : 1.025 • Berat Jenis : 1.010
• Trombosit : 293.000 • Keton : Negatif • Keton : Negatif
• Gol. Darah: A • Albumin : +++ • Albumin : 50
• Rhesus : Positif • Nitrit : Negatif • Nitrit : Negatif
• Glukosa : Negatif • Glukosa : Negatif
Kimia Klinik • Urobilinogen : 0.1 • Urobilinogen : Normal
• AST : 27 • Bilirubin : Negatif • Bilirubin : Negatif
• ALT : 19 • Darah Samar : + • Darah Samar : -
• Ureum : 18 Mikroskopis Urin • Mikroskopis Urin
• Kreatinin : 0.70 • Leukosit : 6-9 • Leukosit :5
• GDS : 86 • Eritrosit : 2-4 • Eritrosit :3
• Sel Epitel : Positif 1 • Sel Epitel : 6
• Kristal : Negatif • Kristal : Negatif
• Silinder : Negatif • Silinder :0
• Jamur : Negatif • Jamur : Negatif
• Bakteri : Negatif • Bakteri : 41
Pada EKG ditemukan gambaran LVH 22-01-2019
Echocardiografi
Temuan:
• Assymetrical Septal Hipertrophy
• Normokinetic at rest
• Normal LV systolic ad diastolic
function
• Normal valves
• Antihipertensi
- Dopamet 3 X 500mg
- Nifedipin 3 X 10mg
• Rawat HCU
• konsul Sp.Jp
Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
Hasil rontgen
thorax
didapatkan
gambaran :
Follow up HCU
• Pasien dipindahkan dari IGD menuju HCU pukul 22 januari 2019
pukul 02.30
• Di HCU pasien di monitor TTV , BJA dan pemberian terapi
sesuai anjuran dokter
• Pukul 06.00 lapor dr. Sp.Jp dan di anjurkan pemberian captropil
3X 25mg
• Pukul 06.15 lapor dr.Sp.OG dan dianjurkan pemberian
- Dexa 3 X 1 amp (rencan terminasi)
- Acc pindah ruangan biasa
- Terapi dilanjutkan
• Pukul 13.30 pasien di pindahkan ke ruangan setelah TTV stabil
TD : 150/100, N : 80x/m, RR : 20 x/m, S:36,5
Follow up ruangan 22 januari 2019
Tanggal S O A P
22/01/2019 G2P1A0 merasa KU baik, CM G2P1A0 gravida • Dopamet 3 X
masih terdapat T: 150/100 33-34 minggu + 500mg
pusing, nyeri ulu mmHg Impending • Nifedipin 3 X
hati, pandangan N: 80x/mnt eklamsi + HHD 10mg
masih terasa R: 20x/mnt • Captropil 2X
buram, keluhan S: 36,5 50mg
tidak disertai • Dexam 3 X 1
dengan mulas- -Kepala : CA -/-, SI amp
mulas, keluar -/-
darah dari jalan -Leher : JPV
meningkat, KGB
lahir
dan thyroid tidak
membesar
-Thorax : S1S2
ireguler, murmur +
, gallop -, VBS ka =
ki, Wh -/-, rh : -/-
-Abdomen :
cembung, LI :
bokong, LII : puka,
LIII Kepala , TFU :
24cm
-Ekstremitas :
Akral hangat, CRT
<2detik
Hasil konsul dengan dr.Sp.Jp pada pemeriksaan EKG ditemukan adanya LVH dan di diagnosis dengan HHD.
Dan direncakan untuk dilakukan echocardiografi.
Follow up ruangan 23 januari 2019
Tanggal S O A P
23/01/2019 G2P1A0 KU baik, CM G2P1A0 gravida • Dopamet 3 X
mengatakan T: 160/100 33-34 minggu + 500mg
masih terdapat mmHg Impending • Nifedipin 3 X
pusing, N: 70x/mnt eklamsi + IUGR 10mg
pandangan R: 20x/mnt + HHD • Captropil 2X
buram -, nyeri S: 36,5 50mg
uluh hati -, mual • Dexam 3 X 1
-, muntah -, -Kepala : CA -/-, SI amp
keluhan tidak -/-
disertai keluar -Leher : JPV
meningkat, KGB
air-air, keluar
dan thyroid tidak
darah dari jalan membesar
lahir -, gerakan -Thorax : S1S2
janin masih ireguler, murmur +
aktif dirasakan , gallop -, VBS ka =
oleh ibu. ki, Wh -/-, rh : -/-
-Abdomen :
cembung, LI :
bokong, LII : puka,
LIII Kepala , TFU :
24cm
-Ekstremitas :
Akral hangat, CRT
<2detik
Telah dilakukan USG dan didapakatkan hasil : BB janin : 1400, jenis kelamin : laki-
laki, plasenta sudah matang, dan didapatka IUGR
Follow up ruangan 24 januari 2019
Tanggal S O A P
24/01/2019 G2P1A0 KU baik, CM G2P1A0 gravida • Dopamet 3 X
mengatakan T: 150/100 33-34 minggu + 500mg
masih terdapat mmHg Impending • Nifedipin 3 X
pusing, N: 80x/mnt eklamsi + IUGR 10mg
pandangan R: 20x/mnt + HHD • Captropil 2X
buram -, nyeri S: 36,6 50mg
uluh hati -, mual • Dexam 3 X 1
-, muntah -, -Kepala : CA -/-, SI amp
keluhan tidak -/- • Pasien di
disertai keluar -Leher : JPV pindahkan
meningkat, KGB
air-air, keluar ke ruang
dan thyroid tidak
darah dari jalan membesar bersalin
lahir -, gerakan -Thorax : S1S2 • Drip ocitosin
janin masih ireguler, murmur + 5 unit dalam
aktif dirasakan , gallop -, VBS ka = 500cc
oleh ibu. ki, Wh -/-, rh : -/- • RL,
-Abdomen :
20gtt/menit
cembung, LI :
bokong, LII : puka, dinaikan 5
LIII Kepala , TFU : tetes
24cm permenit
-Ekstremitas : setiap 15
Akral hangat, CRT menit.
<2detik
Follow up VK
Pada pukul : 04.40 pasien
merasakan mules dan dilakukan
pemeriksaan didapatkan sudah
pembukaan 10.
-Kepala : CA -/-, SI
-/-
-Leher : JPV
meningkat, KGB
dan thyroid tidak
membesar
-Thorax : S1S2
ireguler, murmur -
, gallop -, VBS ka =
ki, Wh -/-, rh : -/-
-Abdomen :
cembung, TFU 2
jari dibawah
umbilical
-Ekstremitas :
Akral hangat, CRT
<2detik
- Pada kasus akan dilakukan terminasi bayi, 1. Glukokortikoid untuk pematangan paru
namun sebelumnya dilakukan pemberian Dalam upaya untuk meningkatkan
dexametason 3 X 1 amp pematangan paru janin, glukokortikoid
diberikan kepada wanita dengan hipertensi
berat. Pengobatan tampaknya tidak
memperburuk hipertensi ibu, dan penurunan
insidensi gangguan pernapasan dan
peningkatan kelangsungan hidup janin.
Komplikasi neonatal, termasuk gangguan
pernapasan, perdarahan intraventrikular, dan
kematian, menurun secara signifikan ketika
betametason diberikan
1. Faktor ibu
-Penyakit hipertensif (kelainan vaskular ibu)
-Kelainan uterus
-Kehamilan kembar
-Keadaan gizi
-Perokok
2. Faktor anak
-Kelainan kongenital
-Kelainan genetik
-Infeksi janin, misalnya TORCH (tokoplasma,
rubela, sitomegalo virus dan herpes)
3. Faktor plasenta
Penyebab faktor plasenta dikenal sebagai
insufisiensi plasenta. Faktor plasenta dapat
dikembalikan pada faktor ibu.
Kasus Teori IUGR
Pasien juga mengeluhkan nafas terasa sesak Definisi : Suatu penyakit yang berkaitan
sejak 1 hari SMRS dan semakin memberat dengan dampak sekunder pada jantung karena
ketika di unit gawat darurat. Sesak nafas hipertensi sistemik yang lama dan
seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya berkepanjangan.
dan pasien menyangkal adanya riwayat asma
sebelumnya. Pasien juga menyangkal adanya Patogenesis HHD
nyeri dada yang menjalar ke tangan kiri, sesak - Hipertrovi ventrikel kiri merupakan
nafas ketika beraktivitas sebelumnya. Tidur kompensasi jantung menghadapi tekanan
menggunakan tumpukan bantal juga disangkal darah tinggi ditambah dengan faktor
oleh pasien. Namun pasien mengaku adanya neurohormonal yang ditandai oleh
rasa berdebar-debar. penebalan konsentrik otot jantung.
- Fungsi diastolik akan mulai terganggu
akibat dari gangguan relaksasi ventrikel
kiri, kemudian disusul oleh dilatasi
ventrikel kiri
- Rangsangan simpatis dan aktivasi sistem
RAA memacu mekanisme frank-starling
melalui peningkatan volume diastolik
ventrikel sampai tahat tertentu pada
akhirnya akan terjadi gangguan kontraksi
miokard
Kasus Teori
Pasien juga mengeluhkan nafas terasa sesak Tanda dan gejala :
sejak 1 hari SMRS dan semakin memberat Pada tahap awal, seperti hipertensi pada
ketika di unit gawat darurat. Sesak nafas umumnya kebanyakan pasien tidak ada
seperti ini belum pernah dirasakan sebelumnya keluhan. Bila simptomatik, maka biasanya
dan pasien menyangkal adanya riwayat asma disebabkan oleh :
sebelumnya. Pasien juga menyangkal adanya 1. Peninggian tekanan darah itu sendiri,
nyeri dada yang menjalar ke tangan kiri, sesak seperti berdebar debar, rasa melayang
nafas ketika beraktivitas sebelumnya.tidur dan impoten
menggunakan tumpukan bantal juga disangkal 2. Penyakit jantung/ vaskuler hipertensi
oleh pasien. Namun pasien mengaku adanya seperti cepat capek, sesak napas, sakit
rasa berdebar-debar. dada, bengkak kedua kaki atau perut.
Gangguan vaskuler lainya adalah
epistaksis, hematuria, pandangan kabur
karena perdarahan retina, transien
serebral iskemik
Kasus Teori
Auskultasi
• Ronki di basal paru
• Bunyi jantung 1 yang mengeras dengan
splitting
• Splitting pada bunya jantung 2
• Murmur ejeksi midzistolik di bawah sternalis
kiri dan pada daerah pulmonal yang menjalar
sampai ke suprasternal dan lebih mengarah ke
sisi kiri leher
• Murmur kontinus
• Murmur diastolik (jarang
Kasus Teori
Impending
IUGR
eklamsi
Induksi/
augmentasi HHD
persalinan
Hipertensi Dalam Kehamilan
Definisi
Epidemiologi
- Gangguan visus
- Muntah-muntah
- Nyeri epigastrium
Stress oksidatif
produksi sel busa makrofag
aktivasi koagulasi mikrovaskular trombositopenia
peningkatan permeabilitas vaskuler proteinuria dan edema
4. Faktor Nutrisi
• Menurut John and co-workers (2002) konsumsi buah buahan dan
sayuran yang memiliki antioksidan tinggi dapat menurunkan
tekanan darah.
5. Faktor Genetik
Penyebab Preeclampsia adalah multifactorial.
Menurut Ward and Lindheimer (2009) incident risk untuk
preeclampsia:
20-40% untuk anak perempuan dg ibu riwayat preeklampsia
11-37% saudara perempuan dg preeklampsia
22-47% pada saudara kembar dg preeklampsia
Patogenesis
Patofisiologi
• Cardiovascular system
• Darah dan koagulasi
– Trombositopenia : <100.000
– Hemolisis: hemolisis
mikroangiopati akibat kerusakan
endotel disertai perlekatan
trombosit dan penimbunan fibrin.
Homeostasis volume
Perubahan endokrin
Peningkatan deoxycorticosteron (DOC) yang terjadi akibat perubahan
progesteron plasma DOC
• Indikasi IBU
Kehamilan ≥ 34 minggu.
Adanya gejala impending eklampsi
serta kegagalan terapi pada perawatan konservatif.
Indikasi JANIN
Gawat janin dan PJT
Laboratorik Hellp Syndrome
Pengelolaan Obstetrik
• B. Memperpendek kala II
• D. Score bishop ≤ 6
• Definisi :
• Epidemiologi
Kematian perinatal PJT adalah 7-8 kali dari bayi normal. Kematian
intrauterin terjadi pada 26% PJT.
Etiologi
1. Faktor ibu
- Kelainan uterus
- Kehamilan kembar
- Keadaan gizi
- Perokok
2. Faktor anak
- Kelainan kongenital
- Kelainan genetik
3. Faktor plasenta
- Mengukur dari ukuran tinggi fundus uteri dan lingkar perut dibandingkan
dengan tuanya kehamilan.
• Masa sel darah merah biasanya meningkat tetapi hanya berkisar 40%
yang menyebabkan peningkatan proporsional volume sel darah merah
yang mengarah ke hemodilusif
• Hasil dari peningkatan volume darah pada akhir diastolik ventrikel kiri
akan terjadi peningkatan volume yang dapat dilihat pada ekokardiografi
dari 10 minggu usia kehamilan.
Inspeksi :
• Hiperventilasi
• Edema perifer
• Distensi JPV
• Pulsasi kapiler
Auskultasi
• Ronki di basal paru
• Bunyi jantung 1 yang mengeras dengan splitting
• Splitting pada bunya jantung 2
• Murmur ejeksi midzistolik di bawah sternalis kiri dan pada daerah
pulmonal yang menjalar sampai ke suprasternal dan lebih
mengarah ke sisi kiri leher
• Murmur kontinus
• Murmur diastolik (jarang
Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan laboratorium awal meliputi :
• Hb/ht
• Ureum/kreatinin
• Total kolesterol
• Rontgen thorax
Tatalaksana
• Penatalaksanaan umum hipertensi mengacu pada tuntunan umum
(JNC VII 2003, ESH/ESC 2003). Pengelolaan lipid agresif dan
pemberian aspirin sangat bermanfaat
• Janin mati
• Inkompabiliti RH
3. Indikasi selektif
2. Terhadap janin
• Trauma pada janin oleh tindakan
• Prolaps tali pusat
• Infeksi intraportal pada janin