Anda di halaman 1dari 17

Atresia Meatus Akustikus

Eksternus 1

KARISSA MARIA SANGALANG


NIM : FAB 118 011

PEMBIMBING : DR. NUCH SABUNGA, SP.THT-KL


Pendahuluan
2

 Atresia meatus akustikus eksternus (MAE) 


kelainan kongenital pada telinga.
 Akibat gangguan pada proses embiogenesis saat
kehamilan atau akibat adanya mutasi genetik
karena pengaruh lingkungan.
 Angka kejadian atresia telinga kongenital : 1
diantara 10.000 sampai 20.000 kelahiran. 
jarang
Embriologi Telinga luar (MAE)
3

Telinga luar : dari kantong dan celah brankial


pertama
perkembangannya mulai pada minggu ke- 4
kehamilan.
Minggu-8 kehamilan, celah brankial pertama
ektoderm tumbuh makin ke dlm membentuk suatu
tabung.  disokong oleh tulang rawan telinga luar,
 1/3 luar MAE.
Bulan-7 kehamilan 2/3 MAE terbentuk.
…Embriologi Telinga Luar
4
Klasifikasi
5

Menurut Mawson :
Atresia meatus menurut Thompson :
akustikus eksternus • Bagian dalam utuh
Atresia dan dan tepi luar tertutup
jaringan fibrosa atau
mikrotia tulang.
Atresia, mikrotia
• Bentuk hour glass
dan kelainan telinga constriction
tengah. • Bagian luar dan
dalam tertutup
jaringan fibrosa atau
tulang.
Epidemiologi
6

1 dari 8000 kelahiran.


Insiden Atresia MAE dengan mikrotia : 1 dalam
10.000-20.000 kelahiran hidup.
Atresia MAE unilateral 3-6 kali lebih mungkin
terjadi daripada atresia bilateral.
usia rata-rata diagnosis : 2,5 tahun – 3,5 tahun
Di Indonesia : RSUP Dr. Sarjito thn 1984-1985 tdp
3 kasus atresia MAE, dan 5 kasus atresia MAE +
kelainan aurikula
Etiologi
7

gangguan pada proses embriogenesis saat kehamilan


mutasi genetik karena pengaruh lingkungan.
asupan nutrisi saat kehamilan proses pembentukan
janin.,
penggunaan obat - obatan / zat kimia.
Diagnosis
8

Pemfis

anamnesis

penunjang

Diagnosis
…Diagnosis
9

Anamnesis
 riwayat kehamilan ibu (kurang gizi, konsumsi alkohol,
merokok, dan penyalahgunaan obat-obatan)
 riwayat kejadian pada keluarga (ggn bicara, cacat pada
telinga)
…Diagnosis
10

Pem. Fisik : bentuk


daun
telingamikrotia/tdk
?

Pem. Penunjang :
 Audiometri
 CT scan
Evaluasi Pasien
11

riwayat prenatal dan post natal yang


Riwayat kehamilan ibu (infeksi, penggunaan obat,
konsumsi alkohol, merokok)
Riw. Keluarga cacat telinga, ggn bicara
Evaluasi audiologi pada BBL (u/ bayi risiko tinggi)
Pantau perkembangan bahasa anak
Penatalaksanaan
12

Non bedah

Memperbaiki pendengaran :
 Atresia meatus bilateral : Alat bantu dengar
konduksi tulang
 Atresia unilateral dengan telinga normal : Alat
bantu dengar konduksi udara
…Penatalaksanaan
13

Bedah  Meatoplasti
 atresia meatus eksternus unilateral :
Pembedahan yang sifat elektif
 atresia bilateral dilakukan operasi usia 5 tahun,
menunggu proses pneumatisasi mastoid lengkap
Komplikasi
14

Luka operasi
Gangguan pendengaran
Vertigo
Cedera saraf wajah
Kesimpulan
15

Atresia MAE adalah suatu kondisi yang langka dimana tidak terbentuknya
MAE.
Atresia MAE diduga karena faktor genetikinfeksi, penggunaan obat,
konsumsi alkohol, pada kehamilan muda.
Atresia MAE terjadi karena Terganggunya perkembangan celah brankial
pertama pada masa embriologi
pada MAE daun telinga terlihat lebih kecil dan bahkan ada yang tidak
sempurna sehingga bunyi yang dapat ditangkap juga sedikit akibatnya
pendengaran berkurang.
Untuk mengetahui fungsi telinga bila dicurigai atresia MAE harus
dilakukan tes : audiometri dan radiologi.
Tindakan pembedahan dilakukan untuk memperbaiki pendengaran dan
kosmetik.
Atresia MAE yang ditangani dengan segera prognosisnya akan baik.
Daftar Pustaka
16

1. Jahrsdoerfer RA. Congenital atresia of the ear. Laryngoscope. 1978 Sep. 88 (9 Pt 3 Suppl 13):1-48. [Medline].
2. Lambert PR. Major congenital ear malformations: surgical management and results. Ann Otol Rhinol Laryngol. 1988 Nov-Dec. 97(6 Pt
1):641-9. [Medline].
3. De la Cruz A, Linthicum FH Jr, Luxford WM. Congenital atresia of the external auditory canal. Laryngoscope. 1985 Apr. 95(4):421-7. 
[Medline].
4. Jahrsdoerfer RA, Yeakley JW, Aguilar EA, et al. Grading system for the selection of patients with congenital aural atresia.  Am J Otol.
1992 Jan. 13(1):6-12. [Medline].
5. Teufert KB, De la Cruz A. Advances in congenital aural atresia surgery: effects on outcome. Otolaryngol Head Neck Surg. 2004.
131(3):263-70. [Medline].
6. Levi JR, Grundfast KM. Congenital malformations of the ear. Wetmore RF, Muntz HR, McGill TJ, eds.  Pediatric Otolaryngology:
Principles and Practice Pathways. 2nd ed. New York: Thieme; 2012. Chap 13.
7. Glasscock ME 3rd, Schwaber MK, Nissen AJ, Jackson CG. Management of congenital ear malformations.  Ann Otol Rhinol Laryngol.
1983 Sep-Oct. 92(5 Pt 1):504-9. [Medline].
8. Evans AK, Kazahaya K. Canal atresia: "surgery or implantable hearing devices? The expert's question is revisited".  Int J Pediatr
Otorhinolaryngol. 2007 Mar. 71(3):367-74. [Medline].
9. Yellon RF. Congenital external auditory canal stenosis and partial atretic plate. Int J Pediatr Otorhinolaryngol. 2009 Nov. 73(11):1545-
9. [Medline].
10. Caughey RJ, Jahrsdoerfer RA, Kesser BW. Congenital cholesteatoma in a case of congenital aural atresia.  Otol Neurotol. 2006 Oct.
27(7):934-6. [Medline].
11. Fu Y, Li C, Dai P, Zhang T. Three-dimensional assessment of the temporal bone and mandible deformations in patients with congenital
aural atresia. Int J Pediatr Otorhinolaryngol. 2017 Oct. 101:164-166. [Medline].
12. Ishimoto S, Ito K, Karino S, Takegoshi H, Kaga K, Yamasoba T. Hearing levels in patients with microtia: correlation with temporal bone
malformation. Laryngoscope. 2007 Mar. 117(3):461-5. [Medline].
13. Vrabec JT, Lin JW. Inner ear anomalies in congenital aural atresia. Otol Neurotol. 2010 Dec. 31(9):1421-6. [Medline].
14. Fan X, Wang Y, Wang P, Fan Y, Chen Y, Zhu Y, et al. Aesthetic and hearing rehabilitation in patients with bilateral microtia-atresia.  Int
J Pediatr Otorhinolaryngol. 2017 Oct. 101:150-157. [Medline]
17

Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai