Anda di halaman 1dari 8

Teori Pembelajaran

 merupakan penerapan prinsip-prinsip teori


belajar, teori tingkah laku, dan prinsip-prinsip
pembelajaran dalam usaha mencapai tujuan
belajar.
 dibicarakan tentang prinsip-prinsip yang
dapat dipakai untuk memecahkan masalah-
masalah praktis di dalam pembelajar-an, dan
bagaimana menangani situasi praktis yang
terdapat dalam kehidupan sehari-hari.
Tekanan utamanya :

 Belajar merupakan suatu kumpulan proses yang


bersifat individual, yang merubah stimuli yang
datang dari lingkungan seseorang ke dalam
sejumlah informasi yang selanjutnya dapat
menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk
ingatan jangka panjang.
 Kemampuan yang merupakan hasil belajar dapat
dikategorikan bersifat praktis dan teoretis.
 Kejadian-kejadian dalam pembelajaran yang
mempenga-ruhi proses belajar dapat
dikelompokkan ke dalam kategori-kategori umum,
tanpa memperhatikan hasil belajar yang diharapkan.
 Teori pembelajaran merupakan suatu kumpulan
prinsip-prinsip yang terintegrasi dan yang
memberikan preskripsi untuk mengatur situasi
atau lingkungan belajar sedemikian rupa
sehingga dapat membantu siswa mencapai
tujuan belajarnya dengan mudah.
 Teori-teori pembelajaran ini memberikan arahan
dalam pemilihan metode pembelajaran.
 Teori-teori psikologi dan teori belajar
merupakan dasar pengembangan teori
pembelajaran.
Berdasarkan teori psikologi dan teori
belajar yang mendasarinya, maka teori
pembelajaran dapat dibagi menjadi lima
kelompok :
Pendekatan modifikasi tingkah laku

 Teori pembelajaran ini  para pendidik dapat


didasarkan atas pendekatan menerapkan prinsip penguatan
modifikasi tingkah laku (reinforcement) untuk
terutama dari Skinner, yang mengidentifikasi aspek-aspek
berpendapat bahwa apabila situasi pendidikan yang
binatang saja dapat diajar terpenting dan mengatur kondisi
untuk melakukan tugas-tugas pembelajaran sehingga siswa
akan memperoleh pengakuan
yang sifatnya kompleks, untuk keberhasilannya selama
maka orangpun akan dapat mereka berusaha untuk
memanfaatkan prinsip- mencapai tujuan belajarnya.
prinsip modifikasi tingkah
laku yang diterapkan.
Teori pembelajaran konstruk
kognitif
 Menurut Bruner, teori pembelajaran yang baik adalah
pengalaman belajar melalui penemuan (discovery), siswa
memperoleh informasi dan keterampilan baru dengan
memperhatikan informasi dan ketrampilan yang telah
dipelajari sebelumnya.
 Empat prinsip utama, yaitu :
1. Untuk memungkinkan terjadinya proses belajar
diperlukan motivasi dari pihak siswa, oleh karena itu
perlu dicari prinsip-prinsip yang dapat membuat siswa
mau dan mampu belajar.
2. Perhatian perlu diberikan kepada struktur bahan yang
akan dipelajari. Dengan demikian informasi dan proses
pembelajaran perlu dikonsep-tualisasikan sehingga
dapat dengan mudah dipelajari siswa.
3. Pengalaman-pengalaman belajar perlu diurutkan
dengan baik, dengan memperhatikan jenjang
perkembangan siswa.
4. Perlu adanya pujian atau hukuman.
Teori pembelajaran berdasarkan
Prinsip-Prinsip belajar
Bugelski 3. Di dalam diri seseorang yang
mengidentifikasi sedang belajar selalu terdapat
beberapa prinsip dasar alat pengatur internal yang dapat
yang dapat digunakan mengontrol motivasinya serta
para pendidik, yaitu : menentukan sampai sejauh
1. Untuk belajar siswa mana dan dalam bentuk apa
harus memiliki
perhatian dan
seseorang akan bertindak dalam
responsif terhadap suatu situasi tertentu.
materi yang 4. Perlu adanya kesamaan antara
dipelajari. situasi belajar dengan
2. Semua proses pengalaman-pengalaman di
belajar memerlukan
waktu.
dalam kehidupan nyata.
Teori Pembelajaran
berdasarkan Analisis Tugas
 guru mengadakan analisis tugas secara
sistematik mengenai tugas-tugas yang harus
dilakukan siswa di dalam latihan atau situasi
pendidikan.
 tugas-tugas tersebut disusun secara hierarkis
atau paralel tergantung dari urutan tugas-
tugas dalam usaha mencapai tujuan akhir.
Teori Pembelajaran Berdasarkan
Psikologi humanistik
 didasarkan pada teori kepribadian dan psikoterapi.
 pengalaman emosional dan karakteristik khusus
seseorang perlu diperhatikan di dalam penyusunan
teori pembelajaran.
 perlu diperhatikan pula aktualisasi diri, pemahaman
diri, serta realisasi diri orang yang belajar.
 Agar belajar dapat bermakna secara signifikan
diperlukan adanya inisiatif yang datang dari pihak
siswa itu sendiri, dan ia harus sepenuhnya terlibat.
Hal ini akan dapat terjadi melalui belajar
eksperiental (experiential learning).

Anda mungkin juga menyukai