Anda di halaman 1dari 27

Pembimbing : dr. Suldiah, Sp.

A
• Bayi berat lahir rendah yaitu bayi yang dilahirkan
dengan berat lahir <2500 gram tanpa memandang
masa gestasi.

• BBLR dapat disebabkan oleh: kehamilan kurang bulan,


bayi kecil untuk masa kehamilan atau kombinasi
keduanya.

• Bayi BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :


prematuritas murni dan dismaturitas
• Hepatitis B merupakan penyakit hepar
yang paling sering mengenai wanita
hamil. Ibu hamil dengan virus hepatitis
B di Indonesia berkisar antara 1-5 %.
• Kehamilan tidak akan memperberat
infeksi virus hepatitis, akan tetapi, jika
terjadi infeksi akut pada kehamilan
bisa menimbulkan mortalitas tinggi
pada ibu dan bayi.
• Identitas Pasien
• Nama : By. C
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : 02 Agustus 2017 Pkl. 05.50
• Tanggal Masuk : 02 Agustus 2017 Pkl. 10.30
• Anamnesis
• Bayi jenis kelamin perempuan rujukan dari RS Madani
dengan diagnosis BBLR dengan ibu anamia dan hbsag
positif,
• dirujuk oleh karena asfiksia dan merintih saat lahir.
• Bayi lahir pada tanggal 2 agustus 2017 pukul 05.50
dengan berat badan lahir 2200 gram dan panjang badan
46 cm.
• Bayi lahir dengan merintih, tidak ada sianosis dan retraksi.
Air ketuban berwarna putih jernih. Nilai Apgar skor 5/7
dengan kehamilan cukup bulan.
• Tidak ada kelainan kongenital. Anus (+), palatum (+),
mekonium (-), miksi (-),
• bayi telah diberikan injeksi Hb0 pukul 07.50 di RS Madani.
• Riwayat maternal G3P3A0 dengan usia ibu 33 tahun.
Berdasarkan anamnesis diketahui ibu HbsAg positif.
• Denyut jantung : 130 x/menit
• Pernapasan : 58 x/menit
• Suhu axilla : 36,2 °C
• Berat badan : 2200 gram
• Panjang badan : 46 cm
• Lingkar kepala : 31 cm
• Lingkar dada : 27 cm
• Lingkar perut : 26 cm
• Lingkar lengan : 8 cm
• Sianosis : tidak
• Merintih :+
• Apnea : tidak
• Retraksi dinding dada : tidak
• Pergerakan dinding dada: simetris bilateral
• Cuping hidung : tidak
• Stridor : tidak
• Bunyi napas : bronkovesikuler +/+
• Bunyi tambahan : tidak ada
• Frekuensi napas :0
• Retraksi :0
• Sianosis :0
• Udara masuk :0
• Merintih :2
• Total skor :2
• Kesimpulan : Gangguan nafas
ringan
• Bunyi jantung: SI/SII murni reguler
• Murmur : tidak
• Pucat : tidak
• Ikterus : tidak
• Kelainan dinding abdomen : tidak
• Muntah : tidak
• Diare : tidak
• Residu lambung : tidak
• Organomegali : hepar dan lien
tidak teraba
• Bising usus : kesan normal
• Umbilikus : kering
– Keluaran : tidak ada
– Warna kemerahan : tidak
– Edema : tidak
• Aktivitas : lemah
• Kesadaran : samnolen
• Fontanela : datar
• Sutura : belum menutup
• Kejang : tidak
• Tonus otot : baik
• Anus imperforata : tidak
• Ekstremitas : lengkap
• Turgor : 2 detik
• Kelainan kongenital : tidak ada
• Trauma lahir : tidak ada
• Laboratorium :
• HCT : 58,1 % (44,0 – 64,0
%)
• PLT : 291 x 103/mm (200-400 x
103/mm)
• WBC : 24,1 x 103/mm (10-26 x
103/mm)
• RBC : 5,95 x 106/mm (4-6 x
106/mm)
• HGB : 18,7 g/dl (13,5-19,5
g/dl)
• GDS : 95 mg/dl (70-140
mg/dl)
• Bayi jenis kelamin perempuan rujukan dari RS Madani dengan
diagnosis BBLR dengan ibu anamia dan hbsag positif, bayi
dirujuk oleh karena asfiksia dan merintih saat lahir. Bayi lahir
pada tanggal 2 agustus 2017 pukul 05.50 dengan berat badan
lahir 2200 gram dan panjang badan 46 cm. Bayi lahir dengan
merintih, tidak ada sianosis dan retraksi. Air ketuban berwarna
putih jernih. Nilai Apgar skor 5/7 dengan kehamilan cukup
bulan. Tidak ada kelainan kongenital. Anus (+), palatum (+),
mekonium (-), miksi (-). Riwayat maternal G3P3A0 dengan usia
ibu 33 tahun. Berdasarkan anamnesis diketahui ibu HbsAg
positif.
• Dari pemeriksaan ditemukan tanda-tanda vital berupa DJ: 130
x/menit, suhu: 36,2 oC, pernapasan: 58 x/menit, kesadaran:
composmentis. Telah dilakukan skor Down dan didapatkan nilai
2. Dari penilaian skor Ballard didapatkan nilai 33 (estimasi
kehamilan 36-38 minggu). Pemeriksaan Lab didapatkan HCT :
58,1 %, PLT : 291 x 103/mm, WBC : 24,1 x 103/mm, RBC : 5,95 x
106/mm, HGB : 18,7 g/dl, GDS : 95 mg/dl.
• BBLR + Hipotermia + Bayi ibu Hbsag positif
• IVFD Dextrose 5% 8 gtt/m
• Inj. Cefotaxim 100 mg/ 12 jam/IV
• Inj. Gentamicyn 5 mg/ 12 jam/IV
• Inkubator 35 derajat celcius
• Obs ttv/jam
Tanggal : 3 Agustus 2017 ( umur 1 hari )
S O A P

Demam (-), Merintih (-), Ku : Lemah, refleks (+), BBLR + Bayi Ibu - IVFD Dextrose 5% 8
Bayi minum (+), sianosis hbsag positif. gtt/m
BB : 2200 gr
(-), Retraksi (-), Nafas - Inj. Cefotaxim 100 mg/
cepat (-), Kejang (-), BAK TTV : 12 jam/IV
(+), BAB (+) - Inj. Gentamicyn 5 mg/
DJ:113x/menit
12 jam/IV
S : 36,3 oC
- Asi 12 x 5-10 cc
- Inkubator 35 derajat
R: 38 x/menit
celcius
Hasil lab : - Obs ttv/jam

HCT : 58,1 %
PLT : 291 x 103/mm
WBC : 24,1 x 103/mm
RBC : 5,95 x 106/mm
HGB : 18,7 g/dl
GDS : 95
mg/dl
(70-140
mg/dl)
Tanggal : 3 Agustus 2017 ( umur 1 hari )
S O A P

Demam (-), Merintih (-), Ku : Lemah, refleks (+), BBLR + Bayi Ibu - IVFD Dextrose 5% 8
Bayi minum (+), sianosis hbsag positif. gtt/m
BB : 2200 gr
(-), Retraksi (-), Nafas - Inj. Cefotaxim 100 mg/
cepat (-), Kejang (-), BAK TTV : 12 jam/IV
(+), BAB (+) - Inj. Gentamicyn 5 mg/
DJ:113x/menit
12 jam/IV
S : 36,3 oC - Asi 12 x 5-10 cc
- Inkubator 35 derajat
R: 38 x/menit
celcius
Hasil lab : - Obs ttv/jam

HCT : 58,1 %
PLT : 291 x 103/mm
WBC : 24,1 x 103/mm
RBC : 5,95 x 106/mm
HGB : 18,7 g/dl
GDS : 95
mg/dl
(70-140
mg/dl)
Tanggal : 5 Agustus 2017 ( umur 3 hari )

S O A P

Demam (-), Merintih (- Ku : Baik, refleks (+), BBLR + Icterus - IVFD Dextrose 5% 8
), Bayi minum (+), kremer III + Bayi gtt/m
BB : 2200 gr
sianosis (-), Retraksi (-), Ibu hbsag positif. - Inj. Cefotaxim 100
Nafas cepat (-), Kejang TTV : mg/ 12 jam/IV
(-), Bayi tampak kuning - Inj. Gentamicyn 5
DJ:110x/menit
(+), BAK (+), BAB (+) mg/ 12 jam/IV
S : 36,7 oC - Asi 12 x 5-10 cc
- Bilirubin total > 13
R: 42 x/menit
mg/dl (fototerapi)
Hasil lab : - Obs ttv/jam

HCT : 58,1 %
PLT : 291 x 103/mm
WBC : 24,1 x 103/mm
RBC : 5,95 x 106/mm
HGB : 18,7 g/dl
GDS : 95 mg/dl
Bil total : 11,4 mg/dl
Bil Indirect : 10,7 mg/dl
Bil Direct : 0,5 mg/dl
• Berat badan lahir rendah merupakan bayi
yang dilahirkan dengan berat lahir <2500
gram tanpa memandang masa gestasi.
• BBLR dapat disebabkan oleh: kehamilan kurang bulan, bayi
kecil untuk masa kehamilan atau kombinasi keduanya. Bayi
BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu : prematuritas
murni dan dismaturitas.
• Masalah yang sering dijumpai pada bayi kurang bulan dan
BBLR adalah : Asfiksia, gangguan nafas, hipoglikemia,
hipotermia, masalah pemberian ASI, ikterus, infeksi, masalah
perdarahan. Penatalaksanaan didasarkan pada masalah yang
muncul yang berkaitan dengan berat badan lahir rendah.
• BBLR memerlukan perawatan khusus
karena mempunyai permasalahan yang
banyak sekali pada sistem tubuhnya
disebabkan kondisi tubuh yang belum
stabil :
• termoregulasi
• Imaturitas imunologis
• Imaturitas hati
• Hipoglikemi
• Masalah gastrointestinal dan nutrisi
• Pola penularan vertikal yaitu dari ibu hamil yang mengidap infeksi VHB
kepada bayi yang dilahirkan. Penularan vertikal VHB dapat dibagi menjadi 3
yaitu:
• Penularan VHB intrauterine
Mekanisme terjadinya penularan VHB intrauterine sampai saat ini belum diketahui secara
pasti karena salah satu fungsi dari plasenta adalah proteksi terhadap virus dan bakteri.
Barrier ini rupanya tidak begitu efektif seperti yang dinyatakan oleh Lin et al. (1987) bahwa
robekan plasenta atau terganggunya barrier plasenta menyebabkan darah ibu dengan
partikel Dane masuk kedalam sirkulasi bayi. Bayi dikatakan mengalami infeksi intrauterine
jika dalam 1 bulan post partum sudah menunjukkan HbsAg positif. Prevalensi infeksi VHB
intrauterine adalah sebesar 5-10% dari seluruh infeksi vertikal.
• Penularan perinatal
Penularan yang terjadi saat persalinan. Faktor utama yang mempengaruhi adalah jumlah
virion yang terdapat dalam tubuh ibu. Sebagian besar ibu dengan HbeAg positif akan
menularkan infeksi VHB secara vertikal kepada bayi. Terdapat beberapa teori yang
menjelaskan terjadinya penularan yaitu:
– - melalui lesi kulit bayi saat persalinan
– - melalui air ketuban yang tertelan oleh bayi
– - melalui darah ibu yang tertelan oleh bayi
– - melalui konjungtiva mata bayi atau selaput lendir lain
• Penularan postnatal
Penularan yang terjadi setelah bayi lahir misalnya melalui ASI yang diduga tercemar VHB
lewat luka kecil disekitar mammae masuk kedalam mulut bayi.
Status Maternal Bayi dgn berat >= 2000 gram Bayi dengan berat < 2000 gram
HbsAg (+) positif Vaksin Hepatitis B dan HBIG dalam 12 Vaksin Hepatitis B dan HBIG dalam 12
jam setelah kelahiran jam setelah kelahiran
Vaksinasi sebanyak 3 kali, yaitu pada Vaksinasi sebanyak 4 kali, yaitu pada
usia 0, 2, dan 6 bulan usia 0, 1, 2-3 bulan, dan 6-7 bulan

Periksa kadar anti HBs dan HBsAg pada Periksa kadar anti HBs dan HBsAg pada
usia 9 dan 15 bulan usia 9 dan 15 bulan
Jika HBsAg dan anti HBs pada bayi Jika HBsAg dan anti HBs pada bayi
negatif (-), berikan vaksinasi ulang 3 kali negatif (-), berikan vaksinasi ulang 3 kali
dengan interval 2 bulan, kemudian dengan interval 2 bulan, kemudian
kembali periksa. kembali periksa
Jika kadar HBsAg tidak diketahui Vaksin Hepatitis B (dalam 12 hari) dan Vaksin Hepatitis B dan HBIG dalam 12
HBIG (dalam 7 hari) jika hasil tes jam.
menunjukkan ibu HBsAg +.
Segera periksa kadar HBsAg ibu Jika hasil tes HbsAg ibu belum diketahui
dalam 12 jam, berikan bayi vaksin HBIG.

HBsAg negatif (-) Sebaiknya tetap lakukan vaksinasi Vaksinasi Hepatitis B pertama dalam 30
Hepatitis B segera setelah lahir hari setelah kelahiran jika keadaan klinis
baik.
Vaksinasi 3 kali pada usia 0-2 bulan, 1-4 Vaksinasi 3 kali pada usia 1-2 bulan, 2-4
bulan, dan 6-18 bulan. bulan, dan 5-18 bulan.
Vaksinasi kombinasi Hepatitis B lainnya Vaksinasi kombinasi Hepatitis B lainnya
dapat diberikan dalam waktu 6-8 dapat diberikan dalam waktu 6-8
minggu. minggu
Tidak diperlukan tes ulang terhadap Tidak diperlukan tes ulang terhadap
kadar anti HBs dan HbsAg kadar anti HBs dan HbsAg

Anda mungkin juga menyukai