A
• Bayi berat lahir rendah yaitu bayi yang dilahirkan
dengan berat lahir <2500 gram tanpa memandang
masa gestasi.
Demam (-), Merintih (-), Ku : Lemah, refleks (+), BBLR + Bayi Ibu - IVFD Dextrose 5% 8
Bayi minum (+), sianosis hbsag positif. gtt/m
BB : 2200 gr
(-), Retraksi (-), Nafas - Inj. Cefotaxim 100 mg/
cepat (-), Kejang (-), BAK TTV : 12 jam/IV
(+), BAB (+) - Inj. Gentamicyn 5 mg/
DJ:113x/menit
12 jam/IV
S : 36,3 oC
- Asi 12 x 5-10 cc
- Inkubator 35 derajat
R: 38 x/menit
celcius
Hasil lab : - Obs ttv/jam
HCT : 58,1 %
PLT : 291 x 103/mm
WBC : 24,1 x 103/mm
RBC : 5,95 x 106/mm
HGB : 18,7 g/dl
GDS : 95
mg/dl
(70-140
mg/dl)
Tanggal : 3 Agustus 2017 ( umur 1 hari )
S O A P
Demam (-), Merintih (-), Ku : Lemah, refleks (+), BBLR + Bayi Ibu - IVFD Dextrose 5% 8
Bayi minum (+), sianosis hbsag positif. gtt/m
BB : 2200 gr
(-), Retraksi (-), Nafas - Inj. Cefotaxim 100 mg/
cepat (-), Kejang (-), BAK TTV : 12 jam/IV
(+), BAB (+) - Inj. Gentamicyn 5 mg/
DJ:113x/menit
12 jam/IV
S : 36,3 oC - Asi 12 x 5-10 cc
- Inkubator 35 derajat
R: 38 x/menit
celcius
Hasil lab : - Obs ttv/jam
HCT : 58,1 %
PLT : 291 x 103/mm
WBC : 24,1 x 103/mm
RBC : 5,95 x 106/mm
HGB : 18,7 g/dl
GDS : 95
mg/dl
(70-140
mg/dl)
Tanggal : 5 Agustus 2017 ( umur 3 hari )
S O A P
Demam (-), Merintih (- Ku : Baik, refleks (+), BBLR + Icterus - IVFD Dextrose 5% 8
), Bayi minum (+), kremer III + Bayi gtt/m
BB : 2200 gr
sianosis (-), Retraksi (-), Ibu hbsag positif. - Inj. Cefotaxim 100
Nafas cepat (-), Kejang TTV : mg/ 12 jam/IV
(-), Bayi tampak kuning - Inj. Gentamicyn 5
DJ:110x/menit
(+), BAK (+), BAB (+) mg/ 12 jam/IV
S : 36,7 oC - Asi 12 x 5-10 cc
- Bilirubin total > 13
R: 42 x/menit
mg/dl (fototerapi)
Hasil lab : - Obs ttv/jam
HCT : 58,1 %
PLT : 291 x 103/mm
WBC : 24,1 x 103/mm
RBC : 5,95 x 106/mm
HGB : 18,7 g/dl
GDS : 95 mg/dl
Bil total : 11,4 mg/dl
Bil Indirect : 10,7 mg/dl
Bil Direct : 0,5 mg/dl
• Berat badan lahir rendah merupakan bayi
yang dilahirkan dengan berat lahir <2500
gram tanpa memandang masa gestasi.
• BBLR dapat disebabkan oleh: kehamilan kurang bulan, bayi
kecil untuk masa kehamilan atau kombinasi keduanya. Bayi
BBLR dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu : prematuritas
murni dan dismaturitas.
• Masalah yang sering dijumpai pada bayi kurang bulan dan
BBLR adalah : Asfiksia, gangguan nafas, hipoglikemia,
hipotermia, masalah pemberian ASI, ikterus, infeksi, masalah
perdarahan. Penatalaksanaan didasarkan pada masalah yang
muncul yang berkaitan dengan berat badan lahir rendah.
• BBLR memerlukan perawatan khusus
karena mempunyai permasalahan yang
banyak sekali pada sistem tubuhnya
disebabkan kondisi tubuh yang belum
stabil :
• termoregulasi
• Imaturitas imunologis
• Imaturitas hati
• Hipoglikemi
• Masalah gastrointestinal dan nutrisi
• Pola penularan vertikal yaitu dari ibu hamil yang mengidap infeksi VHB
kepada bayi yang dilahirkan. Penularan vertikal VHB dapat dibagi menjadi 3
yaitu:
• Penularan VHB intrauterine
Mekanisme terjadinya penularan VHB intrauterine sampai saat ini belum diketahui secara
pasti karena salah satu fungsi dari plasenta adalah proteksi terhadap virus dan bakteri.
Barrier ini rupanya tidak begitu efektif seperti yang dinyatakan oleh Lin et al. (1987) bahwa
robekan plasenta atau terganggunya barrier plasenta menyebabkan darah ibu dengan
partikel Dane masuk kedalam sirkulasi bayi. Bayi dikatakan mengalami infeksi intrauterine
jika dalam 1 bulan post partum sudah menunjukkan HbsAg positif. Prevalensi infeksi VHB
intrauterine adalah sebesar 5-10% dari seluruh infeksi vertikal.
• Penularan perinatal
Penularan yang terjadi saat persalinan. Faktor utama yang mempengaruhi adalah jumlah
virion yang terdapat dalam tubuh ibu. Sebagian besar ibu dengan HbeAg positif akan
menularkan infeksi VHB secara vertikal kepada bayi. Terdapat beberapa teori yang
menjelaskan terjadinya penularan yaitu:
– - melalui lesi kulit bayi saat persalinan
– - melalui air ketuban yang tertelan oleh bayi
– - melalui darah ibu yang tertelan oleh bayi
– - melalui konjungtiva mata bayi atau selaput lendir lain
• Penularan postnatal
Penularan yang terjadi setelah bayi lahir misalnya melalui ASI yang diduga tercemar VHB
lewat luka kecil disekitar mammae masuk kedalam mulut bayi.
Status Maternal Bayi dgn berat >= 2000 gram Bayi dengan berat < 2000 gram
HbsAg (+) positif Vaksin Hepatitis B dan HBIG dalam 12 Vaksin Hepatitis B dan HBIG dalam 12
jam setelah kelahiran jam setelah kelahiran
Vaksinasi sebanyak 3 kali, yaitu pada Vaksinasi sebanyak 4 kali, yaitu pada
usia 0, 2, dan 6 bulan usia 0, 1, 2-3 bulan, dan 6-7 bulan
Periksa kadar anti HBs dan HBsAg pada Periksa kadar anti HBs dan HBsAg pada
usia 9 dan 15 bulan usia 9 dan 15 bulan
Jika HBsAg dan anti HBs pada bayi Jika HBsAg dan anti HBs pada bayi
negatif (-), berikan vaksinasi ulang 3 kali negatif (-), berikan vaksinasi ulang 3 kali
dengan interval 2 bulan, kemudian dengan interval 2 bulan, kemudian
kembali periksa. kembali periksa
Jika kadar HBsAg tidak diketahui Vaksin Hepatitis B (dalam 12 hari) dan Vaksin Hepatitis B dan HBIG dalam 12
HBIG (dalam 7 hari) jika hasil tes jam.
menunjukkan ibu HBsAg +.
Segera periksa kadar HBsAg ibu Jika hasil tes HbsAg ibu belum diketahui
dalam 12 jam, berikan bayi vaksin HBIG.
HBsAg negatif (-) Sebaiknya tetap lakukan vaksinasi Vaksinasi Hepatitis B pertama dalam 30
Hepatitis B segera setelah lahir hari setelah kelahiran jika keadaan klinis
baik.
Vaksinasi 3 kali pada usia 0-2 bulan, 1-4 Vaksinasi 3 kali pada usia 1-2 bulan, 2-4
bulan, dan 6-18 bulan. bulan, dan 5-18 bulan.
Vaksinasi kombinasi Hepatitis B lainnya Vaksinasi kombinasi Hepatitis B lainnya
dapat diberikan dalam waktu 6-8 dapat diberikan dalam waktu 6-8
minggu. minggu
Tidak diperlukan tes ulang terhadap Tidak diperlukan tes ulang terhadap
kadar anti HBs dan HbsAg kadar anti HBs dan HbsAg