Anda di halaman 1dari 21

Case Report Rhinitis Alergi

Oleh : Yudi Wahyudi (1102013315)


Pembimbing : dr. kresna Hadiputra, Sp. THT
Nama
• Ny. D

Usia
• 40 tahun

Identitas Pasien • Desa Gampol Subang


Alamat

Tanggal • 12 september 2018


pemeriksaan
Keluhan Utama
• Bersin-bersin terus menerus sejak 6 tahun yang lalu

Riwayat penyakit sekarang


• Pasien datang ke poliklinik THT karena
bersin-bersin terus menerus setiap hari sejak 6 tahun yang
lalu. Bersin didapatkan pada waktu yang tidak menentu,
baik pagi siang ataupun malam. Bersin meningkat apabila
terpapar debu dan dingin. Bersin didapatkan selama 3-4
Autoanamnesis hari dalam 1 minggu. Keluhan juga disertai dengan pilek,
hidung tersumbat, dan rasa gatal pada hidung. Pilek
dengan cairan berwarna bening, encer, dan banyak, namun
tidak berbau. Pasien juga sering merasakan gatal pada
hidung, dan kemudian menggaruk hidung dengan
menggunakan punggung tangan. Keluhan pada pasien
tidak mengganggu aktivitas, karena pasien masih dapat
bekerja pada siang hari. Keluhan tidak disertai dengan
batuk, nyeri tenggorok, nyeri kepala dan penurunan fungsi
pendengaran.
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien belum pernah mengalami keluhan


hal yang sama sebelumnya.

Riwayat Alergi

• Pasien memiliki alergi terhadap debu


Autoanamnesis dan udara yang dingin. Alergi terhadap
makanan, dan obat-obatan, disangkal

Riwayat Pengobatan

• Sebelumnya pasien berobat ke


puskesmas dan diberikan Antibiotik amoxicilin
Status Generalis

• Keadaan umum : Tampak sakit


sedang
• Kesadaran : Compos mentis

Pemeriksaan Tanda Vital


Fisik
• Tekanan darah : Tidak diukur
• Pernafasan : 20 x/ menit
• Nadi : 84 x/menit
• Suhu : Afebris
Auris
Bagian Kelainan
Dextra Sinistra
Preaurikula Kelainan - -
kongenital - -
Radang - -
Tumor - -
Trauma - -
Nyeri tekan
Aurikula Kelainan - -
kongenital - -
Radang - -
Tumor - -
Trauma - -

Status Lokalis Retroaurikula


Nyeri tarik
Edema - -
Hiperemis - -
Telinga Nyeri tekan
Radang
-
-
-
-
Tumor - -
Sikatriks - -
Canalis Acustikus Kelainan - -
Externa kongenital - -
Kulit - -
Sekret - -
Kloting - -
Serumen - -
Edema - -
Jaringan granulasi - -
Massa - -
Cholesteatoma
Membrana Intak + +
Timpani Reflek cahaya + +
 Bentuk : normonasi
 Cavum nasi : lapang (+/-)
 Mukosa : Pucat (+/+) Hiperemis (-/+) basah, secret
encer
Status Lokalis  Concha : Edema (+/+)
Hidung  Septum : Tidak deviasi
 Sinus paranasal : Nyeri tekan pada: pangkal hidung
(-), pipi (-), dahi (-), tidak terlihat pembengkakan pada
daerah muka
 Mukosa : Hiperemis (-/-), Granul (-/-)
 Uvula : Deviasi (-/-)
Status Lokalis  Tonsil : T1 – T1, Hiperemis (-), kripta melebar (-/-),
Tenggorokan detritus (-/-)
Resume
Pasien datang ke poliklinik THT karena bersin-bersin terus menerus setiap hari sejak 6 tahun
yang lalu. Bersin meningkat apabila terpapar debu dan dingin. Bersin didapatkan selama 3-4 hari
dalam 1 minggu. Keluhan juga disertai dengan pilek, hidung tersumbat, dan rasa gatal pada hidung.
Pilek dengan cairan berwarna bening, encer, dan banyak, namun tidak berbau. Pasien juga sering
merasakan gatal pada hidung, dan kemudian menggaruk hidung dengan menggunakan punggung
tangan. Keluhan pada pasien tidak mengganggu aktivitas, karena pasien masih dapat bekerja pada
siang hari. Keluhan tidak disertai dengan batuk, nyeri tenggorok, nyeri kepala dan penurunan fungsi
pendengaran.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan koana nasalis sinistra menyempit, mukosa pucat hiperemis,
basah dan secret encer. hiperemis pada konka nasalis inferior sinistra dan dextra.
Diagnosis

Rhinitis Alergi intermitten ringan

Penatalaksanaan
 Non- Medikamentosa
a. Menghindari allergen penyebab, dengan menggunakan masker saat bekerja dan
berkendara
 Medikamentosa
a. Antihistamin H2 : Loratadin 1 x 1
b. Dekongestan : Pseudoefedrin 3x1
c. Antiinflamasi : Metil prednisolone 8mg 2x1
TINJAUAN PUSTAKA
anatomi

Anatomi
Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang
disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang
sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang
sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika
terjadi paparan ulangan dengan alergen spesifik
tersebut
negara 4
musim
musiman
(seasonal) serbuk bunga
dan spora
sifat jamur
berlangsung tidak di
pengaruhi
sepanjang musim
tahun
(perenial)
tungau
gejala < 4
intermiten hari/seminggu
atau < 4 minggu
WHO
gejala > 4
presisten hari/seminggu
atau > 4 minggu
tidak ada, gangguan
tidur, aktivitas,
ringan
bersantai, olahraga,
belajar dan bekerja
derajat
terdapat satu atau
sedang-berat lebih gangguan di
atas
• serangan bersin berulang

anamnesis •

rinorea banyak dan encer
hidung tersumbat
• hidung dan mata gatal dan disertai lakrimasi

pemeriksaan •

mukosa : edema, pucat, sekret encer banyak
chonca : edema, hipertropi

fisik •

septum deviasi
gejala spesisik : salute, crease, shiner allergic

pemeriksaan • in vitro : sitologi sekret hidung (eosiofil), darah (ig e)

penunjang • in vivo : prict test


Non • Menghindari kontak dengan alergen penyebab
medikamentosa
• Antihistamin

Medikmentosa • Dekongestan
• Kortikosteroid
• antikolinergic

Operatif • Konkotomi

imunoterapi
Komplikasi rinitis alergi yang sering ialah :
1. Polip hidung
Beberapa peneliti mendapatkan, bahwa alergi hidung
merupakan salah satu faktor penyebab terbentuknya polip
hidung dan kekambuhan polip hidung
1. Otitis media efusi yang sering residiual utama pada anak-
anak
2. Sinusitis paranasal
1. Irawati N, Kasakeyan E, Rusmono N.2007. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
Kepala Leher Edisi Keenam. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal : 128-134.
2. Snow Jr, James B. Ballenger, John Jacob. 2003. Balllenger’s Otorhinolarynology Head and Neck
Surgery Sixteenth Edition. Hamilton : BC Decker Inc. Hal : 708 – 739.
3. Hawke, Michael et all. 2002.Diagnostic Handbook of Otorhinolaryngology. New York: Material.
Hal :91-155
4. Lalwani, Anil K. 2008. Current Diagnosis and TreatmentOtolaryngology Head and Neck Surgery
Second Edition.New York : Mc Graw Hill. Hal : 267 - 272
5. AP, Arwin Dkk. 2007.Buku Ajar Alergi imunologi Anak Edisi 2. Jakarta :IDAI . Hal : 76 - 88

Anda mungkin juga menyukai