(Rabu , 07.00-
08.40)
KELOMPOK 3:
1. Rosa Anandia 14-009
2. Sofia Megaranti 14-051
3. Anahtarima 15-017
4. Dwi Sterida M 15-044
5. Siti Aisah 15-056
6. Cindy Fatikasari 15-076 (kelas E)
7. Muhamad Ahid 15-100
8. Viona Reza M 15-125
9. Slyvia Kusuma D 15-146
10. Dwi Anggaraini 15-221
11. Jebrine Arifa 15-240
KANKER PRIA
Terdapat banyak jenis kanker lain yang juga
berbahaya dan sering menyerang pria. Kanker yang
sering menyerang pria yaitu, Kanker Prostat, Kanker
Paru, Kanker Usus, Kanker Kulit, Kanker Kandung
Kemih, Kanker Pankreas, dan Kanker Penis.
Di Indonesia kanker kolorektal adalah keganasan yang
sering terjadi baik pada pria dan wanita setelah kanker
prostat dan kanker payudara dengan persentase 11,5%
dari jumlah seluruh pasien kanker di Indonesia.
Insidensi kanker kolorektal pada pria sebanding dengan
wanita dan lebih banyak terjadi pada usia produktif.
Perbandingan insidensi pada laki-laki dan perempuan
adalah 3 berbanding 1 dan kurang dari 50% kanker
kolon dan rektum ditemukan di rektosigmoid.
Angka kematian kanker kolorektal telah berkurang
sejak 20 tahun terakhir yang berhubungan dengan
meningkatnya deteksi dini dan kemajuan pada
penanganan kanker kolorektal.
Patofisiologi
Kanker kolon dan rektum terutama ( 95 % ) muncul dari lapisan
epitel usus . Dimulai sebagai polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan
menyusup serta merusak jaringan normal serta meluas ke dalam sturktur
sekitarnya. Sel kanker dapat terlepas dari tumor primer dan menyebar ke
bagian tubuh yang lain ( paling sering ke hati).
Pertumbuhan kanker menghasilkan efek sekunder, meliputi
penyumbatan lumen usus dengan obstruksi dan ulserasi pada dinding
usus serta perdarahan. Penetrasi kanker dapat menyebabkan perforasi
dan abses, serta timbulnya metastase pada jaringan lain. Prognosis
relative baik bila lesi terbatas pada mukosa dan submukosa pada saat
reseksi dilakukan, dan jauh lebih jelek bila telah terjadi metastase ke
kelenjar limfe
Kanker kolorektal
PENCEGAHAN
Primordial
Membuat Undang-undang tentang pelarangan
industri minuman beralkohol.
Membuat kebijakan tentang pelarangan perokok
ditempat umum atau kawasan bebas asap rokok,
menaikan harga cukai rokok, membuat
poster/gambar penyakit yang diakibatkan apabila
merokok
Kebijakan yang membatasi peredaran industri pangan
yang mengandung banyak kalori melalui badan
pengawas yaitu BPOM (Badan Pengawas Obat Dan
Makanan).
Primer
Selalu rutin melakukan aktifitas olahraga minimal 3 kali dalam
seminggu
Makan makanan yang bergizi salah satunya dengan
mengkonsumsi tinggi daging merah.
Menghindari minuman yang beralkohol dan merokok,serta jauhi
paparan asap rokok
Sekunder
Dilakukan Scrining bertujuan untuk menemukan dan eradiksi
polip, dan juga melalui deteksi kanker bertujuam menemukan
KKR stadium awal (1 dan 2). Pilihan pemeriksaan skrining :
1. Colok dubur
2. FOBT atau FIT setiap 1 tahun
3. Sigmoidoskopi fleksibel setiap 5 tahun
4. Kolonoskopi setiap 10 tahun
5. Barium enema dengan kontras ganda setiap 5tahun
6. CT kolonografi setiap 5 tahun
Tersier
Pencegahan tersier dapat dilakukan setelah kanker
selesai diobati, dengan cara mengambil langkah-
langkah untuk mencegah terjadinya kekambuhan
kanker tersebut termasuk pengaturan pola makan
dan cara hidup sehat. Pada penderita kanker
colorectal dapat dilakukan ostomi yaitu operasi
untuk membuat lubang keluar dari saluran tubuh
yang mengalami obstruksi.
KANKER TESTIS
Ranggiasanka (2010:26) menyatakan, “Kanker
testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam
testis (buah zakar), yang bisa menyebabkan testis
membesar atau menyebabkan adanya benjolan di
dlam skrotum (kantung zakar).”
Kanker testis relatif jarang dan terjadi sekitar
1% dari semua kanker laki-laki. Sekitar 2.268 pria
yang didiagnosis dengan kanker testis setiap tahun
di inggris. Biasanya menyerang pria pada usia 15-
44 tahun.
PENYEBAB KANKER
TESTIS
Penyebab Kanker Testis belum dapt
diketahui dengan jelas. Namun terdapat faktor
yang dapat meningkatkan risiko terjadinya
kanker testis.
FAKTOR RESIKO
KANKER TESTIS
JENIS-JENIS KANKER
TESTIS
1. Seminoma : 30-40% dari semua jenis tumor testis.
Biasanya ditemukan pada pria berusia 30-40 tahun
dan terbatas pada testis.
2. Non-seminoma : merupakan 60% dari semua jenis
tumor testis. Dibagi lagi menjadi beberapa
subkategori :
Karsinoma embrional : sekitar 20% dari kanker
testis, terjadi pada usia 20-30 tahun dan sangat
ganas. Pertumbuhannya sangat cepat dan
menyebar ke paru-paru dan hati.
Tumor yolk sac : sekitar 60 % dari semua jenia
kanker testis pada anak laki-laki.
Teratoma : sekitar 7% dari kanker testis pada pria
dewasa dan 40% pada anak laki-laki.
Tumor sel stroma : tumor yang terdiri dari sel-sel
Leydig (pelengkap dari tubulus seminiferus pada
testis yang memproduksi testosteron dan selalu
berhubungan dengan sistem saraf), sel Sertoli dan
sel granulosa.
PATOFISIOLOGI
Tumor testis pada mulanya berupa lesi intratestikuler yang
akhinya mengenai seluruh parenkim testis. Sel-sel tumor
kemudian menyebar ke rete testis, epididimis, funikulus
spermatikus, atau bahkan ke kulit scrotum. Tunika albugenia
merupakan barrier yang sangat kuat bagi penjalaran tumor testis
ke organ sekitarnya, sehingga kerusakan tunika albugenia oleh
invasi tumor membuka peluang sel-sel tumor untuk menyebar
keluar testis.
Kecuali kariokarsinoma, tumor testis menyebar melalui
pembuluh limfe menuju ke kele-njar limfe retroperitoneal (para
aorta) sebagai stasiun pertama, kemudian menuju ke kelenjar me-
diastinal dan supraclavikula, sedangkan kariokarsinoma
menyebar secara hematogen ke paru, he-par, dan otak.
GEJALA KLINIS
Gejala Umum yang terjadi
Benjolan atau pembengkakan di salah satu
testis. Yang disebabkan oleh pembengkakan
pembuluh darah
Rasa sakit yang tajam pada testis dan skrotum
Skrotum terasa berat
Penimbunan cairan dalam skrotum
Nyeri di perut atau selangkangan terasa panas
GEJALA KLINIS
Gejala kanker yang telah bermetastasis (penyebaran
kanker pada organ lain) :
Nyeri pada dada, batuk, sulit bernafas karena kanker
telah menyebar ke paru-paru
Pembengkakan atau pembesaran dada pria
dikarenakan sel kanker mengeluarkan hormon HCG
[Hormon Chorionic Gonadotropin] yang merangsang
pertumbuhan payudara
Nyeri punggung bagian bawah karena kanker telah
menyebar ke kelenjar getah bening
Sakit kepala karena kanker menyebar pada otak
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaaan oleh dokter dengan menanyakan gejala, riwayat
1.
penyakit dan memeriksa kondisi testis
• Ultrasound Skrotum
• Menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk
2. menghasilkan gambaran anatomi testis
• Tes Darah
• Tes darah dilakukan untuk mengetahui adanya hormon “penanda”
3. kanker testis. AFP (Alfa fetoprotein), HCG (Human Chorionic
Gonadotrophin), LDH (Lactate dehydrogenate)
• Biopsi
4. • Dilakukan dengan cara mengambil sampel sel dari tumor untuk
diperiksa di laboratorium
• X Ray dada, CT Scan, MRI
5. • Diugunakan untuk mengetahui penyebaran kanker
EPIDEMIOLOGI
Keganasan testis relatif jarang ditemukan, <1% dari
semua tumor ganas pada laki-laki. Umumnya tumor
testis (>90%) berasal dari sel germinal dan ditemukan
pada usia 15-45 tahun.1,2 Puncak kedua keganasan
testis terjadi pada usia 80-90 tahun dan kebanyakan
merupakan tumor metastasis.
Germ cell tumor dibagi atas seminoma dan non-
seminoma. Seminoma mencakup 30-40% dari semua
tumor testis.3 Pada tahun 2001 sekitar 12.500 kasus
baru germ cell tumor didiagnosis di Amerika Serikat.
Tumor testis merupakan keganasan terbanyak pada pria
berusia diantara 15-35 tahun dan merupakan 1-2 % dari
semua neoplasma pada pria. Insidensi tumor sel embrional
maligna di Belanda adalah kira-kira 4 per 100.000 laki-laki
tiap tahun. Diperkirakan 8.590 kasus baru dari tumor testis di
Amerika Serikat pada tahun 2012. Insidens bervariasi
menurut area geografi, insidens tertinggi sekitar 9 per 100.000
populasi laki-laki di Denmark dan Swis Tumor sel germinal
merupakan tumor yang paling banyak mengenai testis pada
usia antara 15 dan 34 tahun. Di seluruh dunia, angka
kejadian tumor testis telah meningkat dua kali lipat dalam 40
tahun terakhir.
Di berbagai negara di Eropa insidens meningkat sekitar 2-5%
per tahun sedangkan di Amerika Serikat insidens meningkat
52% dari pertengahan ta-hun 1970 sampai pertengahan tahun
1980
PENCEGAHAN
Primordial
1. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran yang banyak
mengandung serat dan vitamin mineral, klorofil yang
bersifat antikarsinogenik dan radioprotektif, serta
antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, berbagai
zat kimia dan logam berat serta melindungi tubuh dari
bahaya radiasi.
2. Menghindari keterpaparan radiasi berlebihan pria yang
bekerja dibagian radiasi menggunakan alat pelindung diri.
3. Pengontrolan berat badan dengan berolah raga seimbang
dapat mengurangi risiko terkena kanker.
4. Hindari alkohol, rokok, dan stress primordial.
PENCEGAHAN
Primer
- Melakukan sirkumsisi (sunat)
- Menghindari merokok
- Berhenti berhubungan seks bebas. Untuk mencegah infeksi HPV
- Menjaga higiene area intim
- Vaksin HPV
Sekunder
- Melakukan Pembedahan:
1. Eksisi local (dilakukan jika kanker masih terbatas pada testis dan
masih kecil)
2. Microsurgery (pembedahan pada tumor testis dengan mikroskop
untuk menghilangkan jaringan tumor)
3. Penektomi (pemotongan penis sebagian atau total)
PENCEGAHAN
Tersier
- Kemoterapi
menggunakan obat-obatan seperti: bleomycin,
cisplatin, fluorouracil, dan methotrexate.
- Terapi Radiasi
Pengobatan pelengkap dari pembedahan yang
bertujuan untuk mengurangi terjadinya risiko
kekambuhan.
PENGOBATAN
Kanker testis adalah suatu bentuk yang jarang dari kanker
yang dapat diobati dan biasanya dapat disembuhkan. Operasi adalah
pengobatan yang paling umum untuk kanker testis dan melibatkan
pengambilan satu atau kedua testis melalui sayatan di selangkangan.
Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat mengambil beberapa
kelenjar getah bening di perut dan selangkangan. Radioterapi,
pengobatan menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menyerang
kanker, dan kemoterapi, yang menggunakan obat untuk membunuh
kanker, merupakan pilihan pengobatan lain.
Mengambil satu testis seharusnya tidak menyebabkan
masalah dengan berhubungan seks atau fertilitas (kesuburan). Testis
yang tersisa akan terus membuat sperma dan hormon testosteron pria.
Untuk menciptakan kembali penampilan normal selepas testis
diambil, seorang pria mungkin dapat memiliki prostesis testis operasi
yang ditanamkan di skrotum yang terlihat dan terasa seperti testis
normal.
KANKER PENIS
Penis
(zakar) adalah alat kelamin luar laki-laki yang
diselubungi oleh kulit bagian kepala & prepusium.
Kanker penis merupakan suatu pertumbuhan sel yang
sangat ganas pada jaringan dan atau wilayah diluar
daripada penis.
Tumor seringkali dianggap sebagai tahap awal kanker.
Tumor yang jinak dapat berbentuk condylomas (kutil
kelamin berbentuk seperti kubis bunga) atau bowenoid
papulosis (berwarna kemerahan atau kecoklatan).
Tumor ganas pada penis karsinoma sel skuamosa
(Kanker penis)
Bowenoid papulosis Condylomas
(berwarna kemerahan atau (kutil kelamin berbentuk seperti
kecoklatan dan tumbuh di
kubis bunga)
bagian batang penis)
PENYEBAB KANKER
PENIS
Penyebab pasti kanker penis masih belum bisa
dipastikan. Namun, seperti jenis kanker lainnya, kanker
penis dideteksi dengan adanya sel tubuh yang tumbuh
secara abnormal.
2. Usia
Kanker Penis biasanya terjadi pada pria yang berusia di
atas 60 tahun.
3. Merokok
Merokok meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker penis
karena zat kimia yang terkandung dalam rokok, salah satunya
benzyrene yang merupakan sumber kanker.
4. Sunat
Kanker penis bisa terjadi pada laki-laki yang tidak disunat dan
bisa menyebabkan kematian sebesar 25%. Karena Penis yang
tidak disunat akan sulit dibersihkan, sehingga bisa menyebabkan
peradangan yang menjadi penyebab umum kanker.
5. Higiene Personal
Jarang membersihkan penis sehingga menyebabkan kuman atau
virus mudah berkembang
6. Berhubungan seksual dengan banyak orang
Seringnya berganti pasangan membuat seorang pria mudah
terserang virus penyakit
PATOFISIOLOGI
Kanker penis biasanya dimulai sebagai lesi kecil pada
glans atau kepala penis. Kanker penis berkisar dari putih-
abu-abu, tidak teratur, exophytic, massa endofit datar dan
ulserasi. Sel kanker berangsur-angsur tumbuh secara lateral
di sepanjang permukaan penis dan bisa menutupi seluruh
kelenjar serta preputium sebelum menyerang corpora dan
keseluruhan batang penis. Semakin luas lesi, semakin besar
kemungkinan invasi lokal dan metastasis nodal. Kanker
penis mungkin papilari dan exophytic atau datar serta
ulseratif. Jika kanker penis ini tidak diobati secara dini
makan dapat terjadi autoamputasi.
GEJALA KLINIS
1. Penebalan kulit penis
2. Bagian kulup(kulit khitan) ketat, menipis, mengkilap
3. Muncul papula, bisul, kutil dan sebagainya di bagian penis ataupun
bagian kulup, jika disentuh bisa terasa nyeri.
4. Muncul bisul yang berkepanjangan
5. Bagian kulup sering mengeluarkan nanah dan sekresi yang berbau
6. Bagian kulup dan phimosis penis tidak bisa bergerak, ketika
dipegang bagian kulut terdapat benjolan, nodul dan terasa nyeri.
7. Nyeri saat buang air kecil, tidak lancar, tidak dapat menahan
kencing ataupun dapat terjadi fistula(koneksi abnormal) kandung
kemih.
8. Penurunan berat badan, anemia, dan kehilangan nafsu makan
9. Terdapat benjolan kelenjar getah bening di inguinalis (pangkal
paha).
DIAGNOSIS
1. pemeriksaan gambar medis
(1) limfografi : sangat membantu dalam diagnosa, umumnya
tidak dijadikan pemeriksaan rutin. Rasa pemeriksaan dapat
melalui punggung kaki, bagian penis, kelenjar getah bening
sperma untuk melakukan pengambilan gambar.
(2)B USG: Untuk memastikan hati, rongga perut dengan
atau tanpa metastasis
(3)CT, MRI: periksa bagian peritoneum dan organ lain
misalnya bagian lain dari metastasis.
2. Tes lain
Ketika belum terjadi perpecahan, seperti kulit penis yang
menutupi, hanya pemeriksaan biopsy yang dapat memperjelas
pemeriksaannya.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi
Kanker penis merupakan kanker pada laki-laki yang jarang
terjadi.
Prevalensi bervariasi antara wilayah geografis, 0,5-1,5 per
100.000 orang diseluruh negara-negara Eropa. Satu dari
setiap 100.000 laki-laki akan didiagnosis dengan penyakit
kanker penis.
Data di Asia bervariasi mulai dari 0.04 % di Israel, 0.15% di
Iran hingga 0.2% di Jepang.
Data di Indonesia (RS Hasan Sadikin) pada tahun 1975-1984
didapatkan prevalensi 6%. Umumnya usia terbanyak
ditemukan di Indonesia pada usia 40-50 tahun (26.1%),
Distribusi
- Usia
Bertambahnya usia adalah faktor dalam perkembangan
kanker penis. Kanker penis lebih sering didiagnosis pada
pria usia 60 keatas.
- Jenis Kelamin
Kanker penis jelas menyerang pada pria.
- Waktu
Lebih banyak menyerang pada usia tua.
- Tempat
Angka kejadiannya lebih tinggi 10 kali pada pria di Afrika
dan Asia.
PENCEGAHAN
Primordial
- Kebijakan Pemerintah untuk meningkatkan nilai cukai rokok.
Karena rokok salah satu faktor risiko kanker penis.
- Peraturan Pemerintah untuk program vaksin HPV.
- Kebijakan kawasan bebas asap rokok
Primer
- Melakukan sirkumsisi (sunat)
- Menghindari merokok
- Berhenti berhubungan seks bebas. Untuk mencegah infeksi HPV
- Menjaga higiene area intim
Spesific protection : Vaksin HPV
Sekunder
Early diagnosis : screening, deteksi dini
Tersier
- Kemoterapi
menggunakan obat-obatan seperti: bleomycin, cisplatin,
fluorouracil, dan methotrexate.
- Terapi Radiasi
Pengobatan pelengkap dari pembedahan yang bertujuan
untuk mengurangi terjadinya risiko kekambuhan.
PENGOBATAN
1. Operasi : operasi cocok untuk kanker penis stadium awal
yang ukuran tumornya masih kecil, dan belum ada
metastasis.
2. kemoterapi : kemoterapi pada kanker penis sangat efektif,
apalagi jika dikombinasi dengan operasi / pembedahan
hasilnya akan meningkat.
3. Radioterapi : radioterapi pada kanker penis umumnya
hasilnya akan lebih efektif dilakukan setelah operasi
4. Pengobatan minimal invasif : tanpa operasi, sedikit
perdarahan dan lebih efektif membunuh sel tumor, mencegah
metastasis dan kekambuhan dari sel tumor.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Rasjidi, Imam. 2010. Epidemiologi Kanker pada Wanita. Jakarta: Sagung Seto.
[2]Putra, Andi Darma. 2011. Kanker Endometrium, (online),
(http://health.nytimes.com/health/guides/disease/endometrial-cancer/news-
and-features.html, diakses 26 september 2017 )
[5]HOLMAN, L, LU, K, GLOB. LIBR. WOMEN'S MED., (ISSN: 1756-2228) 2012; DOI