Anda di halaman 1dari 19

Jenis-jenis mikroskop

Mikroskop (bahasa Yunani : micros = kecil dan scopein = melihat) adalah


sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara
kasat mata.
Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibedakan menjadi :
1. mikroskop cahaya dan
2. mikroskop elektron.
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya adalah salah satu jenis mikroskop yang
menggunakan sumber cahaya sebagai media untuk mengirimkan
gambar ke mata. Menurut Leeson, C. Roland dalam bukunya
berjudul Buku Ajar Histologi menyatakan bahwa mikroskop cahaya
bekerja sebagai alat pembesar tingkat dua.
Mikroskop cahaya memiliki dua lensa yakni lensa objektif dan lensa
okuler. Lensa objektif bertindak sebagai pembesar awal dan lensa
okuler yang ditempatkan sedemikian rupa bertindak sebagai pembesar
bayangan pertama untuk kedua kalinya.
a. Jenis mikroskop cahaya
1) Mikroskop monokuler
Mikroskop Monokuler adalah mikroskop cahaya yang hanya
dilengkapi dengan satu jenis lensa okuler. Adapun fungsi dari mikroskop
monokuler adalah untuk mengamati secara lebih terperinci struktur di
dalam sel. Adapun sumber cahaya yang digunakan adalah lampu. Dan
penggunaan mikroskop monokuler terbilang sangat mudah
dibandingkan mikroskop binokuler.
2) Mikroskop binokuler
Mikroskop Binokuler adalah jenis mikroskop cahaya yang dilengkapi dengan 2 jenis lensa okuler. Sehingga dalam mengamati sebuah objek akan terlihat secara jelas
gambar efek 3 dimensi. Karena pada mikroskop ini menggunakan 2 mata dalam mengamati objeknya. Nama lain dari mikroskop binokuler adalah mikroskop stereo.
Kelebihan dari mikroskop binokuler adalah mampu menampilkan gambar 3 dimensi yang bisa digunakan peneliti untuk melakukan riset secara lebih detail.
b. Jenis lensa pada mikroskop cahaya
1) Lensa Objektif
Lensa objektif berfungsi sebagai pembentuk bayangan pertama dan penentu
struktur objek yang akan terlihat pada bayangan akhir. Kemudian bayangan akhir
tersebut akan diperbesar hingga memiliki nilai aperture.
2) Lensa Okuler 
Lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan dari lensa objektif.
Lensa okuler terletak di bagian ujung paling atas tabung yang berdekatan dengan
mata pengamat. Perbesaran objek yang dapat dilakukan dari 4 sampai 25 kali lipat.
3) Lensa Kondensor 
Lensa kondesor berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung terciptanya cahaya
pada objek yang akan diamati. Sehingga dengan begitu akan diperoleh daya pisah
yang maksimal.
c. Bagian-bagian mikroskop cahaya
1)  Lensa Okuler
Lensa okuler adalah lensa yang terdapat di bagian atas tabung mikroskop dan dekat dengan mata
pengamat. Fungsi lensa okuler adalah untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif hingga 3
sampai 25 kali.
2) Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop adalah bagian mikroskop berbentuk tabung di antara lensa okuler dan lensa
objektif. Tabung mikroskop dapat dinaik-turunkan untuk mengatur fokus bayangan. Fungsi tabung
mikroskop adalah untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
3) Revolver
Revolver adalah bagian di bawah tabung mikroskop yang dapat diputar-putar. Fungsi revolver adalah
untuk mengatur perbesaran lensa objektif.
4)  Lensa Objektif Perbesaran Lemah
Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek/preparat. Fungsi lensa objektif adalah
untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperbesar. Lensa objektif perbesaran lemah
biasanya digunakan untuk melihat objek yang tidak terlalu membutuhkan perbesaran yang kuat.
5) Lensa Objektif Perbesaran Kuat 
Lensa objektif perbesaran kuat digunakan untuk melihat objek yang sangat kecil sehingga membutuhkan
perbesaran yang kuat.
6) Meja Mikroskop
Meja mikroskop adalah sebuah meja datar yang terletak di bawah lensa objektif. Fungsi meja mikroskop
adalah untuk meletakan objek yang akan di amati.
7) Klip
Klip atau penjepit kaca adalah sebuah penjepit yang berada di atas meja mikroskop. Fungsi klip adalah
untuk menjepit kaca yang digunakan untuk menempatkan preparat yang merupakan objek yang diamati.
8) Kaki Mikroskop
Kaki mikroskop adalah bagian paling bawah mikroskop. Fungsi kaki mikroskop adalah sebagai penyangga
mikroskop dan membantu mempermudah saat membawa mikroskop.
9) Cermin
Cermin/reflektor adalah alat yang dapat memantulkan cahaya dan dapat diputar-putar sesuai kebutuhan.
Fungsi cermin adalah untuk mengarahkan cahaya agar mengenai objek dari bawah. Cahaya tersebut yang
membuat objek terlihat dari mikroskop.
10)Diafragma
Diafragma adalah sebuah cakram yang berisi lubang-lubang beraneka ukuran yang dapat diputar. Fungsi
diafragma pada mikroskop adalah untuk mengatur jumlah cahaya yang akan mengenai objek.
11)Lengan Mikroskop
Lengan mikroskop atau pegangan mikroskop adalah bagian yang menghubungkan lensa dengan bagian
yang berhubungan dengan objek. Fungsi utama lengan mikroskop adalah mempermudah saat membawa
mikroskop.
12)Pemutar Halus
Pemutar halus (mikrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan pelan. Fungsi pemutar halus adalah
untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan pelan supaya mendapatkan fokus yang diinginkan.
13)Pemutar Kasar
Pemutar kasar (makrometer) adalah bagian yang dapat diputar dengan cepat. Fungsi pemutar kasar adalah
untuk menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat. Pemutar kasar digunakan ketika pemutar kecil
saat diputar sangat lambat menaik-turunkan tabung mikroskop.
2. Mikroskop TEM (Transmission
electron microscope)
Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope)
adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan
cara kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam
obyek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada
layar.
Prinsip kerja mikroskop TEM
Prinsip kerja TEM dimulai dari sumber emisi (pistol elektron) yaitu tungsten filament
dan sumber lanthanum hexaboride (LaB6). Dengan menghubungkan pistol ini dengan
sumber tegangan tinggi (biasanya ~ 100-300 kV) pistol akan mulai memancarkan
elektron baik dengan termionik maupun emisi medan elektron ke sistem vakum.
ekstraksi ini biasanya dibantu dengan menggunakan silinder Wehnelt. Interaksi elektron
dengan medan magnet akan menyebabkan elektron bergerak sesuai dengan aturan
tangan kanan, sehingga memungkinkan elektromagnet untuk memanipulasi berkas
elektron. Penggunaan medan magnet akan membentuk sebuah lensa magnetik dengan
kekuatan fokus variabel yang baik. Selain itu, medan elektrostatik dapat menyebabkan
elektron didefleksikan melalui sudut yang konstan. Dua pasang defleksi yang berlawanan
arah dengan intermediete gap akan membentuk arah elektron yang menuju lensa.
3. Mikroskop SEM (Scanning
Electron Microscope)
Mikroskop pemindai elektron (Scanning Electron Microscope; SEM)
adalah jenis mikroskop elektron yang mencitrakan permukaan sampel
oleh pemindaian dengan pancaran tinggi elektron. Elektron yang
berinteraksi dengan atom yang membentuk sampel menghasilkan
sinyal yang berisi informasi tentang sampel dari permukaan tofografi,
komposisi dan sifat lainnya seperti daya konduksi listrik.
Prinsip kerja mikroskop SEM
Cara terbentuknya gambar pada SEM berbeda dengan apa yang terjadi
pada mikroskop optik dan TEM. Pada SEM, gambar dibuat berdasarkan
deteksi elektron baru (elektron sekunder) atau elektron pantul yang muncul
dari permukaan sampel ketika permukaan sampel tersebut dipindai dengan
sinar elektron. Elektron sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi
selanjutnya diperkuat sinyalnya, kemudian besar amplitudo ditampilkan
dalam gradasi gelap-terang pada layar monitor CRT (tabung sinar katoda). Di
layar CRT inilah gambar struktur objek yang sudah diperbesar bisa dilihat.
Pada proses operasinya, SEM tidak memerlukan sampel yang ditipiskan,
sehingga bisa digunakan untuk melihat objek dari sudut pandang tiga dimensi.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.ilmusiana.com/2015/08/mikroskop-cahaya-apa-itu-mi
kroskop.html

2. https://referensionlineku.blogspot.com/2016/08/15-bagian-bagian
-mikroskop-cahaya.html

3. https://satujam.com/jenis-jenis-mikroskop/
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_pemindai_elektron

Anda mungkin juga menyukai