K 7 Pancasila - Sistem Etika
K 7 Pancasila - Sistem Etika
Pengertian Etika
• Sebagai usaha ilmiah – filsafat dibagi menjadi beberapa
cabang – menurut lingkungan bahasan masing2. Cabang2 itu
dibagi menjadi dua kelompok bahasan pokok, yakni : filsafat
teoritis dan filsafat praktis.
• Kelompok Filsafat teoritis – mempertanyakan segala sesuatu
yang ada.
• Kelompok Filsafat praktis membahas bagaimana manusia
bersikap terhadap apa yang ada tersebut.
5
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Hirarkhi Nilai
• Terdapat berbagai pandangan tentang nilai. Hal ini sangat
tergantung pada titik tolak dan sudut pandang masing2 dalam
menentukan pengertian serta hirarkhi nilai.
• Misalnya, kalangan faham materialis – memandang bahwa
nilai tertinggi adalah nilai material. Kalangan hedonis –
berpandangan bahwa nilai yg tertinggi adalah nilai
kenikmatan.
• Banyak usaha untuk membuat penggolongan nilai dan
penggolongan tsb beragam – tergantung pada sudut
pandang dalam membuat penggolongan nilai tsb.
15
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
PENGERTIAN NILAI – NORMA DAN MORAL
b. Nilai Instrumental
• Untuk dapat direalisasikan dalam suatu kehidupan praksis – maka
nilai dasar tsb di atas harus memiliki formulasi serta parameter atau
ukuran yg jelas.
• Nilai instrumental inilah yg merupakan pedoman yg dapat diukur
dan dapat diarahkan.
• Bila nilai instrumental tsb berkaitan dengan tingkah laku manusia
dalam kehidupan sehari-hari – maka hal itu akan merupakan suatu
norma moral.
• Namun jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi
ataupun Negara – maka nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu
arahan, kebijaksanaan, atau strategi yg bersumber pada nilai dasar.
• Sehingga dapat dikatakan bahwa nilai instrumental itu merupakan
suatu eksplisitasi dari nilai dasar. 26
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
NILAI DASAR, NILAI INSTRUMENTAL dan NILAI PRAKSIS
c.
Nilai Praksis
• Nilai praksis pada hakikatnya merupakan penjabaran
lebih lanjut dari nilai instrumental dalam suatu
kehidupan yg nyata. Sehingga nilai praksis ini merupakan
perwujudan dari nilai instrumental itu.
• Dapat juga dimungkinkan berbeda-beda wujudnya –
namun demikian tidak dapat menyimpang atau bahkan
bertentangan dengan nilai dasar.
• Artinya, oleh karena nilai dasar, nilai instrumental dan
nilai praksis itu merupakan suatu sistem perwujudannya –
tidak boleh menyimpang dari sistem tsb. 27
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
HUBUNGAN NILAI – NORMA dan MORAL