Tugas Pusk Gandusari
Tugas Pusk Gandusari
MANAJEMEN PUSKESMAS
10000
8000
6000
4000
2000
0
ri u n an un ng an es g
sa ew ga g t u k t an
d u o s in un Bu ag ba Ko n d
n k ar d er m Go
Ga Su Ng Ga m
b Ta
Su
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
0-1 2-4 5-6 7-14 15-64 > 65
2 Dokter 1 - - - - - 1
3 Dokter Gigi 1 - - - - - 1
4 Bidan 10 1 10 - - - 21
5 Perawat 6 - 4 - - 3 14
6 Perawat Gigi - - - 1 - 1
7 Petugas Gizi 1 - - - - - 1
8 Petugas Sanitasi 1 - - - - - 1
9 Analis Kesehatan 1 - - - - - 1
10 Apoteker - - - - - - -
11 Asisten Apoteker 1 - - - - - 1
12 Promosi Kesehatan - - - - 1 - 1
13 Perekam Medis - - - - - - -
14 Teknisi Elektromedis - - - - - - -
16 Administrasi 4 - - 3 - 7
17 Pengemudi - - - - - - -
18 Petugas Kebersihan - - 2 1 - - 3
19 Penjaga Malam - - - - - - -
TOTAL 28 1 16 5 1 3 55
DATA CAKUPAN PROGRAM KIA
PUSKESMAS GANDUSARI TAHUN 2017
K1
100
PELAYANAN BALITA K4
50
KN DRT MASY
PELAYANAN BUFAS
Berdasarkan data diatas dapat dilihat capaian kegiatan
kesehatan ibu dan anak tahun 2017 adalah sebagai
berikut :
Pelayanan kesehatan pada ibu hamil baik penemuan
bumil baru (K1) maupun pelayanan kesehatan ibu
hamil secara lengkap (K4) kurang memenuhi target.
Pertolongan persalinan oleh nakes juga kurang dari
target yang diharapkan
Untuk kegiatan DRT, Pely Bufas, KN, Pely Bayi, dan
Balita sudah sesuai dengan target yang diharapkan
Hal ini dapat diartikan bahwa pelayanan kesehatan
pada ibu hamil dan bersalin di Puskesmas Gandusari
masih memerlukan perhatian agar tercapai derajat
kesehatan ibu yang optimal
CAKUPAN KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
PUSKESMAS GANDUSARI TAHUN 2017
50%
TARGET
PONKESTREN Purnama dan Mandiri 0%Penyuluhan NAPZA
CAPAIAN
5000%
Cakupan N/D Pemberian PMT-P pada Balita Kurus
Series 1
0% Series 2
6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 15,00 66,7 27,27 36,31
8 Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak ditelantarkan 33,33 15,0 33,33 27,22
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok *) 38,55 52,1 47,80 46,13
11 Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air bersih 76,84 97,0 97,16 90,32
12 Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban keluarga 68,10 82,4 83,07 77,87
KETERANGAN : IKS-> SEHAT -
KESIMPULAN TIDAK SEHAT
Pendataan KS sudah dilakukan di 3 Desa yaitu
dari total 9 Desa (33.3%) : Desa Tambakan, Desa
Kotes, Desa Gondang
2 Desa dalam Proses entry, dan 4 desa belum
dilakukan pendataan (dilaksanakan tahun 2019)
Terdapat 63,7% dari penderita TBC di Wilayah
Puskesmas Gandusari yang belum berobat teratur
Masih ada 79,6% penderita hipertensi yg belum
berobat secara teratur
72,8% Penderita Gangguan Jiwa yang belum
diobati
Penduduk yang menjadi anggota JKN sebanyak
36,55%
Dari Hasil pendataan KS seluruh desa
masih dikategorikan BELUM SEHAT
4 Indikator masih rendah meliputi
◦ Penderita Hipertensi yang belum teratur berobat
◦ Penderita TBC belum berobat sesuai standart
◦ Penderita gangguan jiwa berat, diobati dan tidak
ditelantarkan
◦ Keanggotaan JKN
Analisa lanjut
TB paru
TB ya tidak jumlah
Jumlah penderita 6 (6%) 94 (94%) 100
TB yg pernah
didiagnosis
petugas
Penderita TB 5 (83%) 1(17%) 6
minum obat
teratur
PERBANDINGAN TARGET
DENGAN CAPAIAN
INDIKATOR KS
NO UPAYA TARGET IKS
UKM ESENSIAL
Cakupan program KB PKM
1 Keluarga mengikuti program KB *) 65% 58% Gandusari tahun 2018 masih kurang
7%
UKM PENGEMBANGAN
UKP
masih ada 63% KK di wil PKM
Keluarga sudah
12 100% 37% Gandusari di tahun 2018 yg blm
menjadi anggota JKN
menjadi anggota JKN
100
DESA H DESA B
50
K1
K4
PN
IMD
KN1
DESA G 0 DESA C
KN3
HB0
KF1
KF3
DESA F DESA D
DESA E
ANALISA GRAFIK JARING LABA-
LABA
Ada GAP atau kesenjangan yang signifikan
pencapaian indikator-indikator terkait hampir di
setiap desa
GAP K1- K4 : Hampir di semua desa kecuali desa D,
E, dan Desa H
GAP PN-IMD : terjadi di desa B, C, dan desa G
GAP PN-KN1: Terjadi di desa H
GAP PN-HB0 : Terjadi di desa B, C, dan desa G
GAP KN1-KN3: Terjadi di desa A, B, D, E, , F
GAP KF1-KF3 : Terjadi hampir di seluruh desa
kecuali desa B, G dan H
Desa yang secara umum memiliki GAP
terbanyak adalah desa B dan G, perlu
dikaji ulang kemungkinan penyebab
masalah sehingga dapat dilakukan upaya
perbaikannya misalnya dari karena akses
fasilitas pelayanan kesehatan yang sulit
karena kondisi lingkungan (geografis
yang sulit) bisa disiasati dengan
kunjungan rumah.
POLA GRAFIK KEBERLANGSUNGAN
PROGRAM ATAU DROP OUT LAYANAN
DESA A
100
DESA H DESA B
50
K
1
DESA G 0 DESA C
DESA F DESA D
DESA E
ANALISA KEBERLANGSUNGAN
PROGRAM/DO LAYANAN
Indikator K1-K4 menunjukkan adanya
keberlangsungan program dimana seharusnya
tidak ada GAP antara pencapaian K1 dan K4.
Adanya GAP yang signifikan antara K1 dan
K4 menunjukkan DO layanan yang tinggi
Kemungkinan-kemungkinan yang membuat
terjadinya GAP tersebut : K1 akses bukan K1
murni, partisipasi bumil yang kurang, akses
ke fasyankes yang sulit
POLA GRAFIK MENUNJUKKAN
KEBERLANGSUNGAN PROGRAM
ATAU DROP OUT LAYANAN
DESA A
100
DESA H DESA B
50
KN
1
KN
DESA G 0 DESA C 3
KF
1
DESA F DESA D
DESA E
ANALISA KEBERLANGSUNGAN
PROGRAM/DO LAYANAN
Sama halnya dengan Indikator K1-K4
menunjukkan adanya keberlangsungan program,
demikian juga yg ditunjukkan oleh indikator KN1-
KN3 dan KF1-KF3 dimana seharusnya tidak ada
GAP antara pencapaian kedua indikator tersebut.
Adanya GAP yang signifikan antara KN1-KN3 dan
KF1-KF3 menunjukkan DO layanan yang tinggi
Kemungkinan-kemungkinan yang membuat
terjadinya GAP tersebut : kematian ibu dan bayi,
petugas tidak melakukan kunjungan rumah karena
akses yang sulit
POLA GRAFIK YG
MENUNJUKKAN KEHILANGAN
PELUANG
DESA A
100
DESA H DESA B
50
PN
IM
D
DESA G 0 DESA C
HB
0
DESA F DESA D
DESA E
ANALISA INDIKATOR
KEHILANGAN PELUANG
Analisa Indikator peluang bisa digambarkan
dengan grafik PN-IMD dan HB0, dimana
pelayanan IMD dan HB0 seharusnya bisa
dilakukan bersamaan dengan pelayanan PN.
GAP antara PN-IMD dan HB0
menggambarkan kehilangan peluang
pelayanan IMD dan HB0 pada saat pasien
sudah mendapatkan layanan persalinan oleh
nakes.
PENDAPAT TENTANG DATA TERSEBUT
Harus dilakukan Pengolahan data untuk setiap indikator
program
Hasil Pengolahan data perlu dilakukan Analisa
Pengolahan data dengan menggunakan jaring laba-laba
memudahkan dalam melakukan analisa data dengan
melihat GAP antar indikator program
Dari hasil analisa data perlu dilakukan analisa penyebab
masalah untuk kemudian dilakukan intervensi pemecahan
masalah
Setelah dilakukan implementasi pemecahan masalah perlu
dilakukan evaluasi hasil demikian seterusnya sehingga
terjadi siklus manajemen puskesmas yang berkelanjutan.
TERIMA KASIH