Anda di halaman 1dari 65

REVITALISASI DAN PENGEMBANGAN

KKG DAN MGMP

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK
2010

Cuplikan ini Disampaikan Disdikbud Prov. Jateng pada


Kegiatan MGMP Sosiologi Provinsi Jawa Tengah,
tgl 19 Jan 2019 di SMA TN Magelang
KAJIAN HISTORIS
MGMP adalah organisasi non struktural yg keberadaannya dibentuk
berdasarkan pedoman Dirjen Dikdasmen yg beredar sejak thn 1991
dan dicetak ulang pd thn 1993. Namun sebenarnya MGMP telah ada
sejak tahun 1970-an.
Guru matapel yg pertama kali thn 1979 memperoleh kesempatan
mengikuti pembinaan adalah guru-guru kelompok matapel IPA
(Fisika, Kimia, dan Biologi, serta IPA SLTP), disusul kemudian
guru Matematika 1982, Bhs Inggris 1986, Bhs Indonesia 1988,
dan terakhir guru Geografi 1990.
Wadah kegiatan guru ini pd dasarnya bertujuan menanggapi
perkembangan iptek yg menuntut penyesuaian dan
pengembangan profesional guru. Melalui wadah ini para guru
berkomunikasi, berkonsultasi, dan saling berbagi informasi serta
pengalaman.
Walaupun MGMP sdh diatur sedemikian rupa oleh pemerintah,
namun dlm pelaksanaannya masih banyak menghadapi
permasalahan internal dan eksternal. 2
Direktorat Profesi Pendidik
Peranan dari MGMP dlm mengembangkan
profesionalitas guru menjadi lebih penting setelah
pemerintah memberlakukan kurikulum baru.
MGMP digalakkan kembali, dikandung maksud agar
MGMP sbg wadah guru dpt menjadi wadah vital bagi
guru utk mereform dirinya agar mampu menyiapkan
peserta didik yg tangguh, kreatif, kritis, dan terampil. Utk
itu semua diharapkan pendekatan proses pembelajaran
tdk lagi berpusat pd guru tetapi berpusat pd siswa.
Berbagai inovasi pembelajaran spt pembelajaran
kontekstual (Contextual Teaching and Learning), CBSA
(Student Active Learning), Problem Solving (Problem-
Based Learning), dsb diharapkan dikuasai guru dgn
baik.

Direktorat Profesi Pendidik 3


Hambatan dalam Meningkatkan
Kualitas Guru (dulu)
 Untuk mengembangkan hasil pelatihan atau workshop di
sekolahnya ada kalanya tdk mendapatkan dukungan dari
kepala sekolah dengan alasan sekolah tidak
memprogramkan sebelumnya.
 Kantor Dinas tidak memanfaatkan guru–guru yang telah
ditatar atau dilatih.
 Etos kerja dari Guru yang bersangkutan memang rendah,
sehingga tidak berniat mengembangkan hasil pelatihan,
workshop, maupun seminar.
 Pemerintah tidak pernah menindaklanjuti hasil
penataran/pelatihan.
 Bila program pelatihan berkesinambungan, guru yg hadir
pd program berikutnya berbeda, shg tdk ada
kesinambungan.
 Ada kalanya guru menghitung nilai ekonomisnya. Mereka
sengaja tdk memenuhi undangan pelatihan, sehingga
terputus kesinambungannya.
Solusi Melalui KKG/MGMP
 Jumlah pesertanya lebih terbatas shg lebih efektif.
 Jaraknya tidak jauh dari rumah atau sekolah, shg tdk perlu
menginap, tdk berpisah dgn keluarga.
 Para peserta dpt saling mengingatkan apabila tdk serius
krn sdh kenal lama dan sudah akrab.
 Bila kegiatan dilaksanakan di sekolah dpt saling meminjam
alat/sarana karena letak sekolah secara geografis tidak
saling berjauhan.
 Jika terjadi masalah dpt saling bertanya, proses asah–asuh
bisa terjadi lebih intensif.
 Biaya yg diperlukan tdk banyak atau bahkan tdk
memerlukan biaya.
 Dapat bekerjasama dgn MGMP dan KKG kecamatan/gugus
yg lain.
 Dinas pendidikan kab/kota dpt memantau sewaktu-waktu
langsung maupun melalui pengawas.
 Kepala sekolah dpt ikut memantau keaktifan gurunya.
Aspek-aspek yang diperlukan untuk
pengembangan kemampuan profesi
onal guru melalui KKG/MGMP
Aspek-aspek yg diperlukan utk pengem-
bangan kemampuan profesional guru
melalui KKG/MGMP sbg sesuatu yg ideal
terdiri atas dukungan dari berbagai
pihak; jumlah anggota yg ideal;
kualifikasi dan kompetensi fasilitator yg
dibutuhkan secara ideal; pihak-pihak yg
diajak kerjasama secara ideal; peran
pengawas yg ideal.
6
Tantangan yg dihadapi dlm pemberdayaan
KKG/MGMP

Sumber belajar dan dana, mengalami keterbatasan


dana bila tdk memperoleh blockgrant, shg tdk
mampu mengadakan sumber belajar dan kegiatan
lainnya.

Fasilitator yg dihadirkan ada yg blm sesuai dgn


kondisi ideal baik kualifikasi maupun
kompetensinya.

Pemberdayaan TIK, di samping tdk memiliki fasilitas


TIK juga kurang terlatih krn blm memperoleh
kesempatan mengikuti diklat.

Dukungan Kepala Sekolah sejauh ini tdk ditemukan


(sangat kecil) yg mengalami hambatan. 7
APAKAH REVITALISASI?
Dictionary of Psychology, vitality adalah
energi, kekuatan untuk bertahan hidup,
sehingga bisa mewujudkan cita-citanya

memberikan kekuatan baru, atau


memperbaharui atau meningkatkan
atau memperbesar energi atau
kekuatan atau kemampuan untuk
meningkatkan kemampuan profesional
guru
Kepedulian kita????
A. Mengapa KKG dan MGMP perlu
dikembangkan? (Why)
B. Apa saja yang perlu dikembangkan? (What)
C. Siapa yang mengembangkan? (Who)
D. Dimana saja KKG dan MGMP dikembangkan?
(KKG dan MGMP mana saja?) (Where)
E. Bilamana KKG dan MGMP dikembangkan?
(When)
F. Bagaimana cara mengembangkannya?
(How)
9
A. Mengapa KKG dan MGMP
perlu dikembangkan?

1. Tuntutan Guru yang profesional,


bermutu!

10
B. Apa saja yang perlu
dikembangkan? (What)
 Jumlah peserta yang aktif dan asal
peserta dari setiap sekolah yg berasal
dari satu kecamatan (KKG) dan satu
kabupaten dan/atau Provinsi (MGMP)
 Program dan kegiatan yg bervariasi
sesuai dgn kebutuhan mendesak guru
 Narasumber yg sesuai dgn bidangnya
dan kompeten, dan bervariasi
11
Kegiatan KKG/MGMP
 Peningkatan penguasaan materi mata
pelajaran
 Peningkatan pemahaman Kurikulum
dan perangkatnya
 Peningkatan kualitas pembelajaran
 Peningkatan kemampuan evaluasi
dan penilaian hasil belajar
 Kegiatan lain-lain
Peningkatan penguasaan
materi mata pelajaran
 Pelatihan pembuatan Modul/Bahan
Ajar
 Penyusunan Modul/Bahan ajar
 Pelatihan kemampuan TIK bagi guru
Peningkatan Pemahaman
Kurikulum dan Perangkatnya
 Seminar Kurikulum
 Semiloka penyusunan Silabi Mata
Pelajaran
 Lokakarya penjabaran Kalender
Pendidikan, penyusunan Program
Tahunan, Program Semester, dan
Rencana Program Pembelajaran,
serta Skenario Pembelajaran.
Peningkatan Kualitas
Pembelajaran
 Seminar pembelajaran kontekstual
dan implementasinya
 Pelatihan teknis peningkatan
Student-Active Learning, metode
pembelajaran PAKEM, dan CLCC
 Pelatihan Desain Out-door Learning
 Pelatihan desain dan pembuatan dan
penggunaan media dan alat peraga
Peningkatan Kemampuan Evaluasi
dan Penilaian Hasil Belajar
 Pelatihan penyusunan sistem penilaian
berbasis kompetensi
 Pelatihan penilaian portofolio
 Pelatihan penyusunan Laporan Hasil
Belajar Siswa
 Pelatihan penyusunan program
pembelajaran remedial dan pengayaan
 Pelatihan teknik penulisan soal yang baik
Kegiatan lain-lain
 Pelatihan penelitian tindakan kelas
 Pelatihan pemetaan kelas (Class
Mapping)
 Pelatihan penulisan karya tulis ilmiah
 Seminar pendidikan berbasis luas
dan life skill
 Peningkatan Pemahaman tentang
kepegawaian(Regulasi dan
Implementasinya)
C. Siapa yang
mengembangkan? (Who)
 Ketua, Pengurus, dan para guru itu
sendiri terlibat dalam pengembangan
KKG/MGMP, didukung oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota

18
D. Dimana saja KKG dan MGMP
dikembangkan? (KKG dan MGMP mana saja?)
(Where)

 Semua KKG dan MGMP yang tersebar


di seluruh Indonesia

19
E. Bilamana KKG dan MGMP
dikembangkan? (When)
 Segera setelah KKG/MGMP
memenuhi standar (sesuai dengan
standar) dan terus menerus

20
F. Bagaimana cara
mengembangkannya? (How)
 Syarat: harus memiliki niat untuk
berkembang
 Memiliki banyak gagasan dan strategi
 Membuat peta kompetensi/profil anggota
 Menganalisis kebutuhan
 Mencari dukungan dari berbagai sumber
 Minta pendampingan/bimbingan dari Dinas
kabupaten/kota/provinsi LPMP/PT/P4TK, dsb
 Dilakukan sesuai dengan peraturan yang
berlaku 21
Ditjen PMPTK sebagai motor penggerak Jejaring Kerja (Networking)
Pengembangan Profesionalisme Guru Berkelanjutan

Hubungan Kerja
dengan Pola
Sekolah Guru Network
Guru

KS
Asosiasi Profesi Partner
KKG/MGMP
Internasonal
Partner
Internasonal KKP/ KKS/
MKPS MKKS Sekolah

Guru
GURU LPMP/P4TK
KKS/
MKKS

PT/LPTK PMPTK PT/LPTK KKG/MGMP

Asosiasi
Profesi
KKG/ KKS/ KS
LPMP/P4TK
MGMP MKKS

KKPS/
MKPS KKG/
MGMP Pemda/ Dinas
INDUSTRI Pendidikan

Asosiasi
KS Sekolah Profesi
Mengapa KKG dan MGMP
menjadi penting bagi guru dalam
PPKHB dan Pengembangan
Profesi Guru sebagai
implementasi Permennegpan?

Karena merupakan wadah yang


paling dekat, paling murah, paling
terjangkau dan sesuai dengan
tujuan dari forum kelompok kerja
guru 23
Guru Bermutu
1. Guru yg bermutu merupakan syarat mutlak
hadirnya sistem dan praktik pendidikan yg
berkualitas, hampir semua bangsa di dunia ini
selalu mengembangkan kebijakan yg
mendorong keberadaan guru yg berkualitas.
2. Salah satu kebijakan yg dikembangkan oleh
pemerintah di banyak negara adalah kebijakan
intervensi langsung menuju peningkatan mutu
dan memberikan jaminan dan kesejahteraan
hidup guru yg memadai.
Apa yang akan terjadi kalau
guru kurang menguasai materi?
Contoh : Guru matematika di Afrika
Selatan menggunakan ‘safe talk’, yaitu
hanya melakukan kegiatan di kelas yang
‘aman’, sehingga keterbatasan mereka
dalam penguasaan materi tidak nampak
(Chick 1994)

Guru menguasai materi = guru PD =


guru yang berani melakukan inovasi
Rasional:
 UU RI No: 14/ 2005 ttg Guru dan Dosen, PP No
19/ 2005 ttg Standar Nasional Pendidikan, dan
PP No. 74/ 2008 ttg Guru mengamanatkan bhw
guru wajib memiliki kualifikasi akademik minimal
S1 atau D-IV, kompetensi, dan sertifikat
pendidik.
 Sesuai perkembangan IPTEKS, guru hrs
meningkatkan kompetensinya secara
berkelanjutan.
 Agar proses peningkatan kualifikasi akademik
dan kompetensi guru terprogram serta
terlaksana dgn baik, diperlukan wadah
pembinaan guru yg mandiri, profesional, dan
dekat dgn lingkungan guru.
Lanjutan .........
 Guru harus profesional dlm melaksanakan
tugasnya sbg agen pembelajaran.
 Wadah pembinaan dan peningkatan
profesionalisme guru yg sdh ada, yaitu KKG utk
guru SD/MI/SDLB dan MGMP utk guru
SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan
SMK/MAK saat ini masih blm berjalan dgn baik
sebagaimana mestinya dan masih banyak
menghadapi berbagai kendala.
 Agar kegiatan di KKG dan MGMP dpt dihargai
utk studi lanjut bagi guru ybs, maka perlu
diadakan standarisasi penyelenggaraan
KKG dan MGMP.

 Mengingat peran KKG dan MGMP sangat


penting dlm pengembangan profesionalisme
guru dan agar pelaksanaan kegiatan KKG dan
MGMP bagi guru lebih terarah, telah disusun
rambu-rambu pengembangan dan
penyelenggaraan KKG dan MGMP.

28
TANTANGAN
 Mutu peserta didik saat ini masih rendah
dibandingkan dengan negara lain, bahkan
di kawasan ASEAN.
 Masih cukup banyak (57%) guru dlm
jabatan blm memiliki kualifikasi akademik
S1 atau D-IV. (th 2010)
 Sertifikasi guru hanya satu kali, perlu
upaya utk melakukan pembinaan secara
berkelanjutan.
 Pelatihan blm menyentuh semua guru, shg
pemerataan akses masih terbatas.
PENGERTIAN KKG/MGMP
 KKG (Kelompok Kerja Guru) merupakan
wadah kegiatan profesional bagi guru
SD/MI dan SDLB di tingkat gugus atau
kecamatan yg tdd sejumlah guru dari
sejumlah sekolah.

 MGMP (Musyawarah Guru Mata


Pelajaran) merupakan wadah kegiatan
profesional bagi guru mata pelajaran yg
sama pd jenjang SMP/MTs, SMPLB,
SMA/MA, SMALB, dan SMK/MAK di tingkat
kab/kota yg tdd sejumlah guru dari
sejumlah sekolah.
Indikator Keberhasilan
 Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan
pembelajaran.
 Terjadinya saling tukar pengalaman dan
umpan balik antarguru.
 Meningkatnya pengetahuan, keterampilan,
sikap, dan kinerja guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
 Meningkatnya mutu pembelajaran.
 Termanfaatkannya kegiatan KKG atau
MGMP bagi guru, siswa, sekolah, dan
pemerintah (pusat, provinsi, dan
kabupaten/kota).
TUJUAN
 Memperluas wawasan dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan guru
 Memberikan kesempatan kpd guru utk
berbagi pengalaman dan umpan balik
 mengadopsi pendekatan inovatif.
 Memberdayakan dan membantu pelaksanaan
tugas guru dlm rangka meningkatkan mutu
pembelajaran sesuai standar nasional.
 Mengubah budaya kerja dan mengembangkan
profesionalisme guru dlm upaya menjamin
mutu pendidikan.
 Meningkatkan mutu proses dan hasil belajar
peserta didik dlm rangka mewujudkan
pelayanan pendidikan yg berkualitas.
32
STRATEGI KEGIATAN KKG/MGMP

 Workshop
 Dialog
 Studi Kasus
 Diskusi Panel
 Studi Lapangan
 Seminar
 Lokakarya
 Pendidikan dan Pelatihan
MANFAAT
Bagi Siswa:
Memperoleh proses PAIKEM dan peningkatan prestasi belajar.

Bagi Guru:
Meningkatnya kompetensi guru
Terhimpunnya dokumen portofolio
Terfasilitasinya menjadi anggota atau pengurus organisasi profesi guru

Bagi Sekolah:
Tersedia guru yg profesional dan mampu meningkatkan mutu
pembelajaran.

Bagi KKG atau MGMP:


Terwujudnya KKG atau MGMP sbg wadah komunikasi, pembinaan,
dan peningkatan profesi dan karier guru.

Bagi Pemerintah:
Tersedianya model pembinaan profesional bagi guru.
DAMPAK: terwujudnya
 peningkatan mutu pelayanan pembelajaran yg
berkualitas dan bermakna bagi siswa.
 motivasi sekolah utk membangun komunitas
profesional dan mengembangkan budaya belajar
yg berkelanjutan dan berdampak positif terhdp
peningkatan kinerja sekolah.
 sekolah yg mampu membangun sistem jejaring dan
belajar bagi warga sekolah utk mengembangkan
profesionalisme secara mandiri dlm bidang masing-
masing.
 kerjasama antarsekolah dlm pengembangan
kreativitas dan inovasi layanan pendidikan serta
meningkatnya kesadaran utk saling bertukar informasi
dlm pengetahuan, keterampilan, dan budaya kerja yg
berkualitas dlm kerangka peningkatan mutu
pendidikan.
SAAT INI (th 2010)TELAH DISUSUN TIGA
DOKUMEN PENGEMBANGAN
KKG/MGMP

1. Rambu-Rambu Pengembangan Kegiatan


KKG dan MGMP (Buku 1)

2. POS Penyelenggaraan KKG dan


MGMP(Buku 2)

3. POS Pengemb. KTSP di KKG dan MGMP


(Buku 3)
36
BUKU 1
RAMBU-RAMBU PENGEMBANGAN KEGIATAN
KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DAN
MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan Panduan
D. Tujuan Pengembangan KKG dan MGMP
E. Tantangan

BAB II PENGEMBANGAN KKG DAN MGMP


A. Organisasi
B. Program dan Kegiatan
C. Sumber Daya Manusia
D. Sarana dan Prasarana
E. Pengelolaan
F. Pembiayaan
G. Penjaminan Mutu

BAB III PENUTUP

37
ORGANISASI KKG dan MGMP
 Organisasi: pengurus dan anggota; disahkan dgn SK
UPTD Dinas Pendidikan (utk KKG) atau SK Dinas
Pendidikan Kab/Kota (utk MGMP); dan mempunyai
AD/ART.
 Pengurus: 1 orang (ketua, sekretaris, bendahara), dan
3 orang ketua bidang (perencanaan; organisasi,
administrasi, dan sarana/prasarana; dan hubungan
masyarakat dan kerja sama ).
 Pengurus dipilih anggota berdasarkan AD/ART.
 Anggota adalah guru di sekolah (negeri dan swasta),
berstatus (PNS dan bukan PNS).
 Anggota KKG: guru kelas, guru agama, guru
penjasorkes, dan guru lain di SD/MI/SDLB (dari 8 – 10
sekolah atau disesuikan kondisi setempat).
 Anggota MGMP: guru mapel sejenis di
SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, SMK/MAK (dari 8 –
10 sekolah atau disesuaikan kondisi setempat).

38
STRUKTUR ORGANISASI
KKG/MGMP
Ketua

Sekretaris Bendahara

Ketua Bidang Ketua Bidang Pengembangan Ketua Bidang


Perencanaan Organisasi, Administrasi, dan Humas dan
Sarana dan Prasarana Kerjasama

Anggota
PROGRAM DAN KEGIATAN
Program KKG atau MGMP pd dasarnya merupakan bagian utama
dlm pengembangan KKG atau MGMP. Program tsb hrs selalu
merujuk pd usaha peningkatan kompetensi dan
profesionalisme guru. Terdiri dari:
 Program umum : yg bertujuan utk memberikan wawasan kpd
guru ttg kebijakan-kebijakan pendidikan di tingkat daerah
sampai pusat, spt kebijakan terkait dgn pengembangan
profesionalisme guru.
 Program inti : program-program utama yg ditujukan utk
meningkatkan kualitas kompetensi dan profesionalisme guru.
Program inti dpt dikelompokkan ke dlm program rutin dan
program pengembangan
 Program penunjang bertujuan utk menambah pengetahuan
dan keterampilan peserta KKG atau MGMP dgn materi-materi
yg bersifat penunjang spt bahasa asing, TIK, dll.
PROGRAM RUTIN, a.l.
 Penyusunan dan pengembangan KTSP
(Dokumen 2: Silabus dan RPP).
 Diskusi permasalahan pembelajaran.
 Analisis hasil belajar siswa.
 Penyusunan dan pengembangan
instrumen evaluasi pembelajaran.
 Pendalaman materi.
 Pelatihan terkait dgn penguasaan materi
yg mendukung tugas mengajar.
PENGELOLAAN
 Perencanaan Program (Visi, Misi,
Tujuan, Rencana Kerja)
 Pelaksanaan Program (Pedoman Kerja,
Strukur Organisasi, Kegiatan)
 Evaluasi Program (Pemantauan,
Evaluasi, dan Pelaporan)
PEMBIAYAAN
 Sumber dana (Iuran Anggota/Sekolah/
Komite Sekolah/Dewan Pendidikan, BOS,
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/
Kota, Kementerian Pendidikan Nasional,
Unit Produksi, Hasil Kerjasama,
Masyarakat, Sponsor yg tidak mengikat
dan sah, Block Grant)
 Penggunaan dana (utk operasional
kegitan rutin dan pengembangan)
 Pertanggungjawaban dana (sesuai
peraturan yg berlaku)
Sumber pembiayaan untuk saat ini tahun 2019 43

menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku


PEMANTAUAN DAN EVALUASI

merupakan proses utk memperoleh


gambaran ttg aktivitas dan kinerja
KKG atau MGMP dlm manajemen dan
pelaksanaan kegiatan secara
konsisten dan berkelanjutan.
Faktor-Faktor dalam Pemantauan
dan Evaluasi
• Input
Pemantauan dan evaluasi dimulai dari proses input yang
mencakup komponen organisasi, program kegiatan,
sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dan
pembiayaan seperti telah dijelaskan di atas.
• Proses
Pemantauan dan evaluasi di dalam kegiatan proses
pelaksanaan KKG atau MGMP mencakup keterlaksanaan
kegiatan sesuai dengan yang telah ditetapkan di dalam
input. Komponen yang akan dipantau di dalam kegiatan
proses adalah persiapan dan pelaksanaan program kerja
yang didukung dari komponen-komponen input.
• Output
Hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan KKG dan
MGMPKKG atau MGMP sesuai dengan program kerja yang
direncanakan.
Pelaksanaan Pemantauan dan
Evaluasi
 Evaluasi Mandiri
KKG atau MGMP melakukan evaluasi mandiri 2 kali dlm
setahun dgn instrumen pd Lampiran 1 s.d. Lampiran 4.

 Pemantauan Internal
Pengawas Sekolah, Tim UPTD Dinas Pendidikan Kabupaten,
Tim Dinas Pendidikan Kab/Kota, Tim LPMP, Tim P4TK, Tim
Dinas Pendidikan Prov. dan Tim Ditjen PMPTK memantau
satu kali setahun dgn instrumen pd Lampiran 5 s.d.
Lampiran 10.

 Pemantauan Eksternal
Dilakukan oleh pihak ketiga yg independen, dgn instrumen
disusun sendiri.
INSTRUMEN
 Lampiran 1. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KKG UNTUK ANGGOTA KKG.

 Lampiran 2. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KKG UNTUK KETU KKG.

 Lampiran 3. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI MGMP UNTUK ANGGOTA MGMP

 Lampiran 4. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI MGMP UNTUK KETUA MGMP

 Lampiran 5. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KKG DAN MGMP UNTUK


PENGAWAS SEKOLAH

 Lampiran 6. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KKG UNTUK UPTD DINAS


PENDIDIKAN

 Lampiran 7. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KKG DAN MGMP UNTUK DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

 Lampiran 8. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KKG DAN MGMP UNTUK DINAS
PENDIDIKAN PROVINSI

 Lampiran 9. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KKG DAN MGMP UNTUK LPMP
DAN PPPPTK

 Lampiran 10. INSTRUMEN PEMANTAUAN DAN EVALUASI KKG DAN MGMP UNTUK
DIREKTORAT JENDERAL PMPTK
BUKU 2
POS PENYELENGGARAAN KKG DAN MGMP
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Ruang Lingkup

BAB II. PENYELENGGARAAN KKG DAN MGMP


A. Organisasi
B. Penyusunan Program dan Kegiatan
C. Sumber Daya Manusia
D. Sarana dan Prasarana
E. Pengelolaan
F. Pembiayaan
G. Pengeendalian Mutu

BAB III. PENUTUP

LAMPIRAN
48
TUJUAN

Memberikan panduan bagi para


pengelola KKG dan MGMP di lapangan
agar dpt menyelenggarakan kegiatan
secara mandiri, berkualitas, dan
berkelanjutan.

49
WAKTU PERTEMUAN
 KKG (di tingkat gugus/kecamatan) dan
MGMP (di sekolah wilayah kab/kota)
minimal satu kali sebulan.
 Pengurus KKG atau MGMP (di tingkat
kabupaten/kota) mengkoordinasikan
kegiatan dan melakukan pertemuan rutin
minimal satu kali dlm satu semester atau
sesuai kebutuhan.
 Pengurus KKG atau MGMP (di tingkat
provinsi) mengkoordinasikan kegiatan dan
melakukan pertemuan rutin minimal satu
kali dalam satu tahun atau sesuai
kebutuhan.
PROSEDUR PEMBENTUKAN
PENGURUS KKG DAN MGMP
 Sekelompok guru inisiator berkonsultasi ke UPTD
Dinas Pendidikan atau Dinas pendidikan
Kab/Kota. Selanjutnya menyusun proposal. Rapat
pembentukan Tim Formatur.
 Tim Formatur menampung usulan calon
pengurus, verifikasi calon, dan memilih
pengurus.
 Tim Formatur menyerahkan susunan pengurus
kpd UPTD (KKG) atau kpd Dinas Pendidikan
Kab/Kota (MGMP).
 UPTD mensahkan pengurus KKG dan Dinas
Pendidikan Kab/Kota mensahkan pengurus MGMP
PROSEDUR PENYUSUNAN AD/ART
 Pengurus berkoordinasi dan melakukan kegiatan
curah pendapat dgn anggota.
 Pengurus menunjuk Tim Khusus
 Tim Khusus menyusun konsep awal AD/ART.
 Konsep awal AD/ART dibahas pd pertemuan
pengurus, anggota, dan tim khusus.
 Persetujuan terhadap konsep awal AD/ART
dilakukan pd pertemuan pengurus, anggota, tim
khusus. (Tidak/Ya)
 Tim Khusus melakukan perbaikan (kembali ke
tahap pembahasan dan persetujuan)/finalisasi
AD/ART.
PROSEDUR PENYUSUNAN
PROGAM
 Persiapan
 Pengurus dan anggota curah pendapat
tentang program pelatihan
 Pengurus membentuk Tim Khusus
 Tim Khusus menyusun konsep awal
program
 Pembahasan dalam rapat Pengurus,
Anggota, dan Kepala Sekolah
Penyelenggara
 Persetujuan
 Finalisasi
PROSEDUR PENGELOLAAN KKG
DAN MGMP
 Pengurus mengadakan persiapan (pemilihan
program, koordinasi, menyusun proposal,
menunjuk panitia, serta tim pemantau)
 Panitia merancang kegiatan.
 Panitia mengadakan rapat koordinasi (sesuai
keperluan).
 Sekretariat (seksi-seksi) melakukan kegiatan.
 Pemantau/evaluator melakukan
pemantauan/evaluasi pelaksanaan kegiatan.
 Panitia dan pemantau/evaluator mengadakan
rapat evaluasi kegiatan.
 Panitia melaporkan kegiatan.
PROSEDUR PENGUSULAN DANA
 Pengurus mengadakan rapat koordinasi,
pemilihan program, verifikasi alokasi
dana, rapat pengusulan dana,
penyempurnaan usulan dana,
penyampaian ke bendahara, penyampaian
ke penyandang dana.
 Penyandang dana melakukan verifikasi
usulan. (Ya/Tidak)
 Pengurus menunggu pencaiaran
dana/merevisi usulan dan menyampaikan
kembali ke penyandang dana.
PROSEDUR PENGGUNAAN DANA
 Pengurus dan Panitia Pelaksana
melakukan koordinasi dan pemilihan
program, dan verifikasi penggunaan dana.
 Pengurus, anggota, panitia mengadakan
rapat persetujuan penggunaan dana.
 Panitia menyampaikan rencana
penggunaan dana ke bendahara.
 Bendahara mengecek usulan dana yg
disampaikan panitia. Pengambilan
keputusan (Ya/Tidak).
 Panitia menunggu pencairan dana/
merevisi usulan dan menyampaikan
kembali ke bendahara.
PROSEDUR
PERTANGGUNGJAWABAN DANA
 Panitia menyusun laporan penggunaan
dana.
 Pembahasan laporan di pertemuan
pengurus, anggota, panitia. (Ya/Tidak)
 Panitia menyampaikan laporan ke
penyandang dana/panitia menyempurnaan
laporan dan menyampaikan kembali ke
penyandang dana. (Ya/Tidak)
 Laporan selesai/Panitia merevisi laporan
dan menyampaikan kembali ke penyandang
dana.
PROSEDUR PEMANTAUAN DAN
EVALUASI
 Pengurus mengadakan persiapan
(identifikasi standar, menunjuk pelaksana)
 Pemantau dan evaluator mengadakan
koordinasi, pengumpulan, pemberkasan,
dan penyiapan instrumen
 Pemantau dan evaluator melaksanakan
pemantauan dan evaluasi
 Pemantau dan evaluator menyusun
laporan hasil
BUKU 3
PENGEMBANGAN KTSP DI KKG DAN MGMP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Dasar Hukum
C. Tujuan
D. Ruang Lingkup

BAB II. KTSP


A. Pengertian KTSP
B. Komponen KTSP
C. Prinsip Acuan Pengembangan dan Struktur Muatan KTSP
D. Mekanisme Penyusunan KTSP
E. Pelaksanaan Penyusunan KTSP
F. Pengembangan Silabus

BAB III. PENGEMBANGAN KTSP DI KKG DAN MGMP


A. Penyusunan Program
B. Sumber Daya Manusia
C. Sarana dan Prasarana
D. Pengelolaan
E. Pembiayaan
F. Pengendalian Mutu

BAB IV PENUTUP
59
LAMPIRAN
Penghargaan
PermennegPan dan RB No.16 tahun
2009, Pasal 11 huruf c dan 1.b)
memberikan pengakuan angka kredit
kepada kegiatan kolektif guru
dalam rangka meningkatkan
kompetensi dan/atau keprofesian
guru masuk dalam kegiatan
pengembangan diri. Kegiatan kolektif
guru ini dapat dilakukan pada KKG
dan MGMP. 60
KKG dan MGMP SANGAT STRATEGIS
UNTUK DIJADIKAN PUSAT PEMBINAAN
GURU, DALAM RANGKA

 Pengembangan keprofesian
berkelanjutan
 Mewujudkan Karya Ilmiah/Inovatif
dll
 Pendidikan dan pelatihan
 Perencaraan Proses Pembelajaran
Belajar Sepanjang Hayat
 Semua guru hrs memiliki sikap mau belajar.
Konsekuensinya, guru hrs senantiasa mau dan
mampu serta rajin menggali banyak informasi di
luar jam kerjanya utk meningkatkan interpersonal
skill, communication skill, teaching skill, dan
keterampilan lainnya yg relevan dgn kinerja
profesionalisme sebagai guru.
 Bagi guru mengagendakan diri secara rutin dlm
mengikuti kegiatan pengembangan diri melalui In-
Service Training merupakan salah satu alternatif
solusi utk dpt mengikuti perkembangan terkini di
dunia pendidikan, dan tentu saja menuju guru yg
profesional. 62
Monitoring dan Evaluasi
 KKG dn MGMP selalu akan dievaluasi.
 Apakah benar terjadi peningkatan motivasi guru
(Teacher motivation) utk mengikuti KKG/MGMP?
 Apakah terjadi peningkatan kompetensi guru (Teacher
competency) yang aktif di KKG/MGMP?
 Apakah benar bahwa peningkatan kompetensi guru di
KKG dan MGMP akan meningkatkan mutu pembelajaran
siswa (student learning) dan berdampak pada mutu
pendidikan di sekolah?????
 Apakah ada perbedaan mutu pendidikan di sekolah
antara KKG dan MGMP yang menerima blockgrant
dengan yang tidak menerima blockgrant ???
 Buktikan dan laporkan!
63
7 kebiasaan sukses bagi guru masa depan yang ingin
melakukan suksesi manajemen diri.

1. Menjadi Pembelajar Sejati


2. Menjadi Sales Konten Materi Pelajaran
3. Menggunakan Beragam Gaya Mengajar
4. Membangun Relasi dengan Orang Tua Siswa
5. Rajin Mengikuti Kegiatan In-Service Training
6. Melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
7. Menginspirasi Siswa dengan METAFORA memaparkan
cerita tentang hakikat kesuksesan, perumpamaan-
perumpamaan mengenai suatu bentuk kehidupan
yang notabene akan siswa hadapi kelak, simulasi,
atau pun kisah-kisah berbagai orang sukses dalam
hidupnya. 64
TERIMA KASIH

Selamat mengembangkan
KKG/MGMP di wilayah
Bapak/Ibu

65

Anda mungkin juga menyukai