DK1 - Kel 5 - Psika16
DK1 - Kel 5 - Psika16
Pemicu 1
Kelompok 5
Dee Sinta 11161040000001
Zhimhadha 11161040000005
Annajmi Indillah 11161040000007
Nadia Ikhwani Parastuti 11161040000011
Annisa Putri Utami 11161040000013
Mia Nurjanah 11161040000021
Cholisa Erlani Obey 11161040000027
Mutiara Eka Rahmanda 11161040000035
DK 1
PSIK A 2016
Konsep TB Paru pada anak
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Keadaan stress
Meningkatkan sekresi steroid adrenal menyebabkan
penekanan reaksi inflamasi dan memudahkan untuk
penyebarluasan infeksi.
4. Nutrisi
5. Kontak dengan penderita TBC
Komplikasi
1. Imunisasi BCG pada anak balita, Vaksin BCG sebaiknya diberikan sejak
anak masih kecil agar terhindar dari penyakit tersebut.
2. Bila ada yang dicurigai sebagai penderita TBC maka harus segera
diobati sampai tuntas agar tidak menjadi penyakit yang lebih berat dan
terjadi penularan.
3. Jangan minum susu sapi mentah dan harus dimasak.
4. Bagi penderita untuk tidak membuang ludah sembarangan.
5. Pencegahan terhadap penyakit TBC dapat dilakukan dengan tidak
melakukan kontak udara dengan penderita.
6. Tutup mulut dengan sapu tangan bila batuk serta tidak
meludah/mengeluarkan dahak di sembarangan.
Faringitis Pada Anak
1. Penyakit/trauma
2. Peningkatan metabolism
3. Aktivitas yang berlebihan
4. Pengaruh medikasi
5. Terpapar lingkungan panas
6. Dehidrasi dan pakaian yang tidak tepat
7. Faktor infeksi ataupun faktor non infeksi.
Patofisiologi
• Saat bakteri penyebab TB masuk ke dalam tubuh, tubuh akan melakukan
mekanisme pertahanan untuk melawan bakteri tersebut. Salah satunya
adalah dengan memperbanyak pembentukan makrofag yang berasal dari
monosit. Makrofag ini merupakan salah satu jenis sel darah putih yang
ketika bekerja, ia akan memproduksi suatu molekul kimiawi yang disebut
dengan TNF-alfa (Tumor Necrosis Factor - alfa). Molekul inilah yang
kemudian memberikan signal pada otak untuk meningkatkan set point
termoregulator di hipotalamus.
• Karena peningkatan set point termoregulator ini, tubuh akan terpicu
untuk meningkatkan suhu tubuh yakni dengan cara memperkecil
diameter pembuluh darah (vasokonstriksi) untuk mencegah kehilangan
panas berlebih serta mensignalkan respons untuk menggigil. Setelah set
point ini tercapai, tubuh akan berusaha mengeluarkan kelebihan panas
tubuh, salah satunya adalah dengan cara berkeringat. Irama sirkadian
tubuh normal paling rendah saat pagi 36,1oC, lebih tinggi pada sore hari
diata sjam 7 malam. Sehingga kejadian demmam atau berkeringat malam
dapat dihubungkan dengan irama sirkadian.
Komplikasi
1. Peradangan usus
2. Perforasi yang tidak
disertai peritonitis
3. Peritonitis
Penatalaksanaan
6. Analisa Data b. DS
1) Batuk 4 minggu tidak sembuh-
a. DO sembuh,awalnya batuk kering,
1) BB sebelum sakit : 16 kg saat ini dahak dan kadang
bercampur darah
2) BB saat ini : 14 kg 2) Keluar keringat pada malam
3) Suhu : 39,5◦C hari
3) 2 minggu susah makan
4) Bibir kering dan pecah- 4) Sakit tenggorokan bila
pecah menelan
5) Hb :10gr/dl 5) Telingga kanan dan kiri keluar
cairan seperti nanah mulai 2
hari yang lalu
6) Anak x hanya minum2 gelas
perhari
B. Diagnosa Keperawatan