Anda di halaman 1dari 35

LAPSUS KELOMPOK 6 :

EFUSI PLEURA DEXTRA


Ahmad Fauzan Nizwar C014181069
Nurul Fatimah Bt Ramli C014172290
Ain Najihah Bt Mohd Najib Alpuad C014172209
Nur Syahidatul Nadia Bt Mohd Ita C014172202

Residen Pembimbing :
dr. Siti Munawwarah
Supervisor Pembimbing :
Dr. Arif Santoso, Sp.P , Ph.D

Dibawakan dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik


Departemen Pulmonology dan Kedokteran Respirasi
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin , Makassar
2018
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. DJ
No. RM : 076763
Tanggal Lahir : 20 Januari 1946/ 72 Tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Alamat : Makassar
Tanggal Masuk : 17/10/2018
ANAMNESIS
Keluhan utama : Sesak napas

Anamnesis Terpimpin:
Pasien masuk dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Sesak dirasakan terus menerus,
tidak dipengaruhi oleh posisi maupun cuaca. Terkadang disertai
batuk tidak berdahak dan tidak berdarah sejak 1 minggu yang
lalu. Nyeri dada tidak ada. Demam tidak ada, riwayat demam 2 hari
yang lalu. Mual dan muntah tidak ada. Riwayat OAT tidak ada .
Riwayat kontak dengan penderita batuk lama tidak ada. Riwayat
pernah dirawat di RS Unhas dengan keluhan yang sama.
.
RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU

 Riwayat asma disangkal


 Riwayat merokok tidak ada
 Riwayat DM tidak ada
 Riwayat hipertensi tidak ada
 Riwayat berobat selama 6 bulan tidak ada
 Riwayat keluarga atau tetangga yang mempunyai keluhan
yang sama tidak ada
 Riwayat kontak dengan pasien TB tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Sakit sedang / Gizi obes/ GCS 15 E4M6V5 (Compos Mentis)
Tekanan Darah : 120/80mmHg
Nadi : 94 kali/menit
Suhu : 36.7 °C
Pernapasan : 22 kali/menit, SpO2 98% dengan nasal canule 2 lpm
Skala Nyeri : NPRS, 0
IMT : 26.6 (obese)
PEMERIKSAAN FISIK
MATA : tidak ada anemis, tidak ada ikterik,
LEHER
Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran
Kel. getah bening : Tidak ada pembesaran
DVS : R+1 cm H2O
Kaku kuduk : Negatif
Massa : Tidak ada
Nodul : Tidak ada
TELINGA : tidak ada otorrhea
HIDUNG : tidak ada epistaksis dan rhinorrea
MULUT : tidak ada sianosis
KULIT : tidak ada ikterik, tidak kering
PEMERIKSAAN FISIK

THORAX
Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada simetris kiri kanan
Palpasi : Vokal fremitus menurun pada hemithorax basal dextra
Perkusi : Redup pada basal paru dextra setinggi ICS IV posterior dextra
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler kesan menurun pada hemithorax basal dextra
ronki dan wheezing tidak ada.
PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG
Inspeksi : Ictus cordis tidak kelihatan
Palpasi : thrill tidak teraba
Perkusi : Batas jantung kanan linea parasternalis dextra, batas
kiri linea midclavicularis
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, bising tidak ada

ABDOMEN
Inspeksi : Datar, ikut gerak napas.
Auskultasi : Peristaltik ada, kesan normal
Palpasi : Hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Timpani

EKSTREMITAS
Clubbing finger tidak ada, akral hangat, edema tidak ada.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
(18/10/2018)

Pemeriksaan Hasil Normal Pemeriksaan Hasil Normal


RBC 4.22 4.0 – 6.0 10^6/uL HCT 38 37.0 - 47.0 %

HGB 12.7 12.0 - 16.0 gr/dl PLT 301 150 - 500 10^3/ul

MCV 90.1 80.0 - 100.0 fL LYMP 15.5 20 – 40 %


MCH 30.1 27 - 32 pg MONO 1.7 3– 12
WBC 12.08 4.00 - 10.0 10^3/ul EOS 3.8 0.5 – 5

NEUT 78.9 52 – 75 % BASO 0.1 0–1


PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS SPESIMEN
SPUTUM(16/10/2018)

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL

PEWARNAAN BTA 1 NEGATIF NEGATIF

PEWARNAAN BTA 2 NEGATIF NEGATIF

PEWARNAAN BTA 3 NEGATIF NEGATIF


PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGIS CAIRAN
PLEURA (18/10/2018)

PEMERIKSAAN SITOPATOLOGI CAIRAN PLEURA:

Sediaan apusan cukup seluler terdiri dari sebaran sel-sel radang limfosit
matur dan sel-sel mesotel yang proliferatif dengan latar belakang eritrosit

Kesimpulan: peradangan kronik disertai proliferasi sel mesotel

PEWARNAAN BTA CAIRAN PLEURA: negatif


Pemeriksaan Foto X-Ray (17/10/2018)

• Tampak perselubungan inhomogen pada


basal paru sinistra
• Tampak perselubungan homogen pada
hemithorax kanan yang menutupi sinus,
diafragma dan batas kiri jantung
• Cor sulit dinilai
• Sinus dan diafragma kanan baik
• Tulang-tulang intak
• Jaringan lunak sekitar kesan baik

KESAN :TB paru lama aktif


Efusi pleura dextra
Cor sulit dinilai
ASSESMENT

1. Efusi Pleura Dextra


DAFTAR MASALAH
No Masalah Rencana Rencana Terapi
Diagnostik
1 EFUSI PLEURA DEXTRA -Thoracocentesis -Oksigen 2 liter/ via nasal canule
S: Pasien masuk dengan keluhan sesak napas sejak 1 minggu sebelum - Analisa Cairan Pleura -Natrium chloride 0.9%/28
masuk rumah sakit. Sesak dirasakan terus menerus, tidak dipengaruhi tetes/menit
oleh posisi maupun cuaca. Terkadang disertai batuk tidak berdahak dan -BTA Cairan Pleura
-Injeksi Ceftriaxon 1gr/24jam
tidak berdarah sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dada tidak ada. Demam -ADA
tidak ada, riwayat demam 2 hari yang lalu. Riwayat OAT tidak ada .
Riwayat kontak dengan penderita batuk lama tidak ada. Riwayat pernah -Pemeriksaan Sitologi
dirawat di RS Unhas dengan keluhan yang sama. Cairan Pleura

O: Gizi: obes gred 1, sakit sedang, compos mentis -Pemeriksaan


Mikroorganisme Cairan
TD : 140/90 mmHg, S: 36.9, P: 28 kali/menit, N: 98kali/menit, Pleura
sPO2: 99% dengan nasal canule 2 lpm

Inspeksi : Normochest, pergerakan kedua hemithorax simetris pada


saat statis dan dinamis

Palpasi : Vokal fremitus menurun pada hemithorax dextra batas


ICS IV, Nyeri tekan tidak ada pada kedua hemithorax

Perkusi : Redup pada hemithoraks dextra setinggi ICS IV

Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, menurun pada hemithorax dextra,


ronkhi dan wheezing tidak ada
FOLLOW UP
HARI/ SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLANNING
TANGGAL
17/ 10 / 2018 • Sesak napas • Tekanan darah : 140/90 mmHg • Efusi Pleura • Oksigen 2 liter/ via nasal canule
• Batuk kadang-kadang, • Nadi : 98x/menit Dextra • Natrium Chloride 0.9% / 28 tts/
tidak disertai lendir • Suhu : 36.7oC menit
• Nafsu makan kurang • Pernapasan : 28x/menit • Injeksi Ceftriaxon 1gr/24jam
• Demam tidak ada • SpO2 : 98%
• Keringat malam tidak • Skala Nyeri : 0 NRS
ada
Thoraks: • Thoracocentesis
• Inspeksi simetris • Analisa Cairan Pleura
• Palpasi vocal fremitus menurun • Periksa BTA cairan pleura
pada hemithorax dextra batas ICS • Sitologi cairan pleura
IV • Periksa Mikroorganisme cairan
• Perkusi redup pleura
• bunyi napas: vesikuler menurun • ADA
hemithorax dextra
• Bunyi tambahan : ronkhi tidak ada,
wheezing tidak ada
HARI/ SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLANNING
TANGGAL
18/ 10 / 2018 • Sesak napas • Tekanan darah : 140/90 mmHg • Efusi Pleura • Oksigen 2 liter/ via nasal canule
• Batuk kadang-kadang, • Nadi : 104x/menit Dextra • Natrium Chloride 0.9% / 28 tts/
tidak disertai lendir • Suhu : 36.5oC menit
• Nafsu makan kurang • Pernapasan : 24x/menit • Injeksi Ceftriaxon 1gr/24jam
• Demam tidak ada • SpO2 : 98%
• Keringat malam tidak • Skala Nyeri : 0 NRS
ada
Thoraks: • Thoracocentesis
• Inspeksi simetris • Analisa Cairan Pleura
• Palpasi vocal fremitus menurun • Periksa BTA cairan pleura
pada hemithorax dextra batas ICS • Sitologi cairan pleura
IV • Periksa Mikroorganisme cairan
• Perkusi redup pleura
• bunyi napas: vesikuler menurun • ADA
hemithorax dextra
• Bunyi tambahan : ronkhi tidak ada,
wheezing tidak ada
HARI/ SUBJEKTIF OBJEKTIF ASSESMENT PLANNING
TANGGAL
19/ 10 / 2018 • Sesak napas • Tekanan darah : 160/100 mmHg • Efusi Pleura • Oksigen 2 liter/ via nasal canule
• Batuk kadang-kadang, • Nadi : 97x/menit Dextra • Natrium Chloride 0.9% / 28 tts/
tidak disertai lendir • Suhu : 36.6oC menit
• Nafsu makan kurang • Pernapasan : 24x/menit • Injeksi Ceftriaxon 1gr/24jam
• Demam tidak ada • SpO2 : 98
• Keringat malam tidak • Skala Nyeri : 0 NRS
ada
Thoraks: • Analisa Cairan Pleura
• Inspeksi simetris • Periksa BTA cairan pleura
• Palpasi vocal fremitus menurun • Sitologi cairan pleura
pada hemithorax dextra batas ICS • Periksa Mikroorganisme cairan
IV pleura
• Perkusi redup • ADA
• bunyi napas: vesikuler menurun
hemithorax dextra
• Bunyi tambahan : ronkhi tidak ada,
wheezing tidak ada

Thoracocentesis
• Didapatkan cairan berwarna
kuning jernih sebanyak 7 cc
DISKUSI
DEFINISI

• Efusi pleura merupakan kondisi di mana terdapat akumulasi cairan


berlebih pada cavitas pleuralis yang disebabkan oleh
meningkatnya produksi atau berkurangnya absorpsi cairan pleura.
ANATOMI RONGGA PLEURA
Rongga pleura dibentuk oleh :
• Membran serosa yg kuat berasal dari
mesoderm
• Pleura parietalis membungkus rongga
dada bagian dalam
• Pleura viseralis membungkus paru
Aliran balik
• Pleura parietalis kembali ke V.
Interkostalis
• Pleura viseralis kembali ke V. pulmonalis
• Pembuluh getah bening pleura parietalis
berhubungan dengan rongga pleura
melalui stomata
PATOFISIOLOGI
Efusi Pleura

Peningkatan Penurunan
pembentukan absorpsi
cairan pleura cairan pleura

Peningkatan
Peningkatan Sumbatan Peningkatan
tek. Obstruksi
cairan duktus tek. vaskular
Intravaskular saluran limfe
interstitial paru thoracicus sistemik
pleura

eg : eg: gagal jantung eg : Sindrom Vena


pneumonia kanan/kiri Cava Superior
ETIOPATOGENESIS

Peningkatan tek. Eg :
hidrostatik kapiler • Gagal
Transudatif jantung
• Sirosis
hepatik
• Sindrom
Efusi Pleura Penurunan tek. onkotik nefrotik
kapiler

Eksudatif Eg :
• Pneumonia
Peningkatan
• Malignancy
permeabilitas kapiler • Infeksi virus
• Tuberkulosis
GEJALA KLINIS

DYSPNEU NYERI DADA BATUK


PEMERIKSAAN FISIK

• Tampak kesakitan
Inspeksi • Ketinggalan gerak pada dada
yang sakit

Palpasi • Fremitus raba sisi sakit turun

• Suara ketok redup pada sisi


Perkusi yang sakit pada bagian bawah

• Vesikular menurun atau hilang pada


Auskultasi bagian bawah sisi yang sakit
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• < 300 CC : Secara fisik tak ada perubahan.


• Foto PA: sinus masih nampak lancip.
Radiologi • Foto Lat: sinus nampak mulai tumpul
• > 500 cc : sinus mulai tumpul
• > 1000 cc: sinus tumpul
• > 2000 cc: mediastinum terdorong

AJH • Menggunakan jarum ukuran


• Sediaan hapus bisa tersusun atas
(aspirasi sebaran sel radang lekosit PMN,
jarum halus) limfosit, sel ganas.
Penumpulan sinus kostoprenikus
ANALISA CAIRAN PLEURA

● Eksudat : keradangan paru dan pleura / gangguan


drainase limfatik kavum pleura
● Transudat : ketidakseimbangan tekanan hidrostatis
dan onkotik.
● Light dkk  diagnostic rule untuk kategori CP eksudat,
(1) Kadar Laktat dehidrogenase (LDH) > 2/3 BANN
(2) Rasio protein CP/ serum >0,5;
(3) Rasio LDH CP/ serum>0,6.
EKSUDATIF VS TRANSUDATIF
Secara umum dibedakan : Transudat Eksudat

Menurut Kriteria Light :

Jika memenuhi salah satu dari


3 kriteria merupakan cairan
pleura eksudatif.
SITOLOGI CAIRAN PLEURA
• Lekosit ↑ :Empyema
• Netrophil ↑ :Pneumonia, TBC, Pancreatitis
• Limphosit ↑ :TBC, limphoma, keganasan
• Eosinophil ↑ :Emboli , Parasit, Jamur
• Eritrosit (5 – 10 ribu/mm3) :Pneumoni,Keganasan
• Eritrosit (100 ribu / mm3) :Keganasan, Trauma
Penatalaksanaan
1. Atasi sesak napas dengan cara membersihkan jalan napas dan beri oksigen.
2. Obati penyakit yang mendasarinya (penyebab).
3. Torakosentesis (pungsi).
Tujuan untuk membedakan apakah cairan tersebut transudat, eksudat
atau emphyema.Untuk itu perlu dipasang WSD (Underwater Seal
Drainage) Bila cairan yang terlalu banyak, dimana perlu dilakukan
tindakanpungsi yang berulang-ulang sehingga dapat menyebabkan
gangguan elektrolit, maka perlu dilakukan pleurodesis.
4. Operasi.
5. Menjahit pleura parietalis dengan pleura visceralis. Tujuannya agar
bersatu, sehingga tidak terbentuk cairan yang sifatnya irreversible.
Komplikasi
• Kolaps paru : hal ini terjadi jika paru-paru dikelilingi kumpulan
cairan dalam waktu yang lama.
• Empyema : bila cairan pleura terinfeksi menjadi abses, yang
akan membutuhkan drainase yang lama.
• Pneumothoraks, dapat merupakan komplikasi dari
torakosentesis.
• Gagal nafas
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai