Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN KASUS

G3P2A0 HAMIL ATERM DENGAN


PREEKLAMSIA BERAT BELUM
INPARTU JGH PRESBO-PRESKEP

Pembimbing :
dr. Bambang Kurniawan, Sp. OG
Penyaji :
Dea Nabila Ratu Alicia
Identitas Pasien
• Nama : Ny. Ms
• Med.Rec/Reg : 120358
• Umur : 37 tahun
• Tanggal lahir : 14 Juni 1981
• Pendidikan : S1
• Pekerjaan: Karyawan swasta
• Agama : Islam
• Alamat : Negri Anpai Rt 03 Rw 01
Kelurahan Negri Sakti 6 Gedong
Tataan Pesawaran
• MRS : Kamis, 10 Januari 2019
Keluhan Utama :
• Nyeri perut bagian bawah disertai mulas-mulas
sejak 7 hari yang lalu.
Keluhan tambahan :
• kedua kaki bengkak sejak hamil 7 bulan
• Perut mulas tanpa disertai pecah air ketuban
• Perut terasa penuh dan sesak
Riwayat perjalanan penyakit :
• Os datang ke poliklinik RSPBA kontrol rutin
kehamilan dengan keluhan nyeri perut bagian
bawah disertai mulas-mulas sejak 7 hari yang
lalu, pasien mengeluh kedua kaki bengkak sejak
hamil 7 bulan. Air ketuban (-), gerak janin (+)
masih dirasakan, lendir darah (-). Pasien tidak
mengeluhkan sakit kepala yang terpusat di dahi
atau belakang kepala, pandangan kabur (-),
nyeri pada ulu hati (-).
Riwayat Menstruasi
• Menarche : 11 tahun
• Dismenorhea : (-)
• Flour Albus : (+)
• Siklus Menstruasi : teratur
• Lama Siklus : 28 hari
• Lama haid : 7 hari
• Warna : segar
• Banyaknya : 2 x ganti pembalut
Riwayat ANC
• Os mengatakan biasa memeriksakan kehamilan di
klinik dokter kandungan setiap bulannya, injeksi
TT (2x)

Riwayat Kehamilan dan Persalinan


Sebelumnya :

• I (2003) : Perempuan, aterm, lahir spontan


ditolong bidan, BB 3000g, PB 50cm
• II (2013) : Perempuan, aterm, lahir spontan
ditolong bidan, BB 2500g, PB 49cm
• III (2019) : Hamil sekarang
• Riwayat Pernikahan
Os menikah 1 kali pada usia 24 tahun.

• Riwayat Kontrasepsi
Os menggunakan KB suntik 5 tahun

• V. Riwayat Penyakit Dahulu


Os tidak memiliki penyakit lain sebelumnya.

• Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluhan yang serupa dikeluarga
maupun sakit lain
Pemeriksaan Fisik :
Status Presens
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Berat badan : 70 kg
• Tinggi badan : 158 cm
• LILA :26 cm
• Tekanan darah : 160/90 mmHg
• Nadi : 80 x/menit, reguler
• Pernapasan : 20 x/menit
• Suhu : 36,2°C
Keadaan khusus
Kepala
• Bentuk kepala : Normosefali, tidak ada deformitas

• Rambut : Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah


dicabut

• Wajah : Simetris, deformitas (-)

• Mata : Kelopak edema (-/-), konjungtiva anemis (-),


pupil isokor(+/+), sclera ikterik (-/-), refleks cahaya
langsung (+/+), refleks cahaya tak langsung (+/+)

• Telinga : Normotia, deformitas (-), nyeri tekan tragus


(-), nyeri tekan mastoid (-), sekret (-)

• Hidung : Pernapasan cuping hidung (-), sekret (-),


septum deviasi (-), mukosa hiperemis (-)

• Bibir : Simetris (+), sianosis (-), mukosa lembab

• Mulut : Kering(-), lidah kotor (+), pembesaran tonsil


(-), faring tidak hiperemis, uvula ditengah,
Leher
• Bentuk : Simetris, normal
• KGB : Tidak teraba membesar
• Trakhea : Lurus di tengah
• Kelenjar tiroid :Tidak teraba membesar

Thoraks
- Paru – paru
• Inspeksi : Gerakan dada simetris saat inspirasi dan ekspirasi

• Palpasi :Gerakan dada simetris, vokal fremitus simetris,


krepitasi (-), nyeri tekan (-)

• Perkusi : Tidak dilakukan

• Auskultasi : Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)


Jantung
• Inspeksi : Tidak tampak pulsasi ictus cordis, tidak ada
tanda radang
• Palpasi : Ictus cordis teraba di sela iga V, 2 cm
sebelah medial garis mid clavicularis sinistra
• Perkusi : Tidak dilakukan
• Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular, murmur (-),
gallop (-)

Abdomen : Soepel, tidak tampak tanda radang, defans


muskuler (-/-), nyeri tekan (+) diepigastrium,
nyeri lepas (-/-), bising usus (+).

Ekstermitas : Akral hangat pada ujung jari tangan dan


kaki, varises (-), edema (+/+) bawah, refleks
fisiologis (+/+), refleks patologis (-/-)
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan luar :
▫ Leopold I : TFU 37 cm
Pemeriksaan Leopold :
• Leopold I : teraba 1 bagian bulat, lunak difundus, kesan bokong.

• Leopod II :
Janin pertama; teraba 1 bagian besar memanjang disebelah kanan, rata,
keras kesan punggung dan disebelah kiri teraba bagian kecil kesan
ekstremitas
Janin kedua; teraba 1 bagian besar memanjang disebelah kiri, rata, keras
kesan punggung dan disebelah kanan teraba bagian kecil kesan
ekstremitas
• Leopold III :teraba 1 bagian besar, lunak, kesan bokong

• Leopold IV :Janin masuk PAP 2/5

• Auskultasi : Janin I: DJJ(+) 135 x/ menit dan Janin II: DJJ(+) 143
x/menit
PemeriksaanPenunjang
• DL Hemoglobin : 9,9 gr/dl
Leukosit : 9.000sel/mm3
Trombosit : 344.000 sel/mm3
Waktu pembekuan : 13
Waktu perdarahan : 4
Hbsag :-

• URINE Makroskopik Mikroskopik


Warna : Kuning Eritosit : 7-8
PH : 6,0 Leukosit : 4-5
Berat Jenis : 1.025 Bakteri, silinder, sel-sel,
Reduksi : Negatif calcium (Sedikit)
Protein : 500 (+++)
Urobilinogen : 3 (++)
Bilirubin : negative
Darah samar : 10 (+)
• USG tanggal 10 Januari 2019
• Diagnosis Kerja
G3p2a0 Hamil Aterm Dengan Preeklamsia Berat Belum
Inpartu JGH Presbo-Preskep

• Penatalaksanaan :
▫ Tirah baring
▫ Observasi tanda-tanda vital, KU, GCS dan skala nyeri
▫ Observasi DJJ perjam
▫ O2 5L/menit
▫ Diet boleh makan minum biasa
▫ Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
▫ IVFD RL 20 xx + Mgso4 40% 15 cc
▫ Inj Cefazolin 1x1 gr (pre OP)
▫ Nifedipine 3x10mg tab
• Diagnosa postbedah : p4a0 post sc atas
indikasi preeklamsia berat dan gemeli
• Prognosis :
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad Sanationam : Bonam
Follow up
10-1-2019 Pkl 18.00 WIB
• S : Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah, mulas-mulas ,
gerakan janin terasa aktif, darah lendir air ketuban (-)
• O : KU baik, CM, TD: 160/100 mmHg, HR: 80 x/menit, RR:
22 x/menit, T : 36,20C
DJJ I: 132x/ menit reguler
DJJ II: 140 x/ menit reguler
• A :G3p2a0 Hamil Aterm Dengan Preeklamsia Berat Belum
Inpartu Jgh Presbo-Preskep
• P : Tirah baring
▫ Observasi tanda-tanda vital, KU, GCS dan skala nyeri
▫ Observasi DJJ perjam
▫ O2 5L/menit
▫ Diet boleh makan minum biasa
▫ Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
▫ IVFD RL 20 xx + Mgso4 40% 15 cc
▫ Inj Cefazolin 1x1 gr (pre OP)
▫ Nifedipine 3x10mg tab
11-1-2019 Pkl 07.00 WIB

• S : Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah, mulas-mulas ,


gerakan janin terasa aktif, darah lendir air ketuban (-)
• O : KU baik, CM, TD: 150/100 mmHg, HR: 80 x/menit, RR: 20
x/menit, T : 36,20C
DJJ I: 135x/ menit reguler
DJJ II: 145 x/ menit reguler
• A :G3p2a0 Hamil Aterm Dengan Preeklamsia Berat Belum Inpartu
Jgh Presbo-Preskep
• P : Tirah baring
▫ Observasi tanda-tanda vital, KU, GCS dan skala nyeri
▫ Observasi DJJ perjam
▫ O2 5L/menit
▫ Diet boleh makan minum biasa
▫ Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
▫ IVFD RL 20 xx + Mgso4 40% 15 cc
▫ Inj Cefazolin 1x1 gr (pre OP)
▫ Nifedipine 3x10mg tab
▫ Rencana sc pukul 08.30 wib
11-1-2019 Pkl 10.00 WIB

• S : Pasien mengeluh nyeri post op


• O : KU baik, CM, TD: 150/100 mmHg, HR: 80 x/menit, RR: 20
x/menit, T : 36,20C
• Lahir neonatus 1 (09.48 wib)
▫ Jenis kelamin: Laki-Laki
▫ Panjang Bayi: 47 cm
▫ Berat Bayi: 2800 grm
▫ Apgar Score : 8/9
▫ Berat Plasenta : 1150 grm
• Lahir neonatus II (09.49 wib)
▫ Jenis kelamin: Prempuan
▫ Panjang Bayi: 45 cm
▫ Berat Bayi: 2000 grm
▫ Apgar Score : 7/8
▫ Berat Plasenta : 1150 grm
• A :p4a0 post sc atas indikasi preeklamsia berat dan gemeli
• P : Tirah baring
▫ Observasi tanda-tanda vital, KU, GCS dan skala nyeri
▫ Diet boleh makan minum biasa
▫ Observasi di ruangan
11-1-2019 Pkl 18.00 WIB

• S : Pasien mengeluh nyeri bagian post op


• O : KU baik, CM, TD: 202/100 mmHg, HR: 93x/menit, RR:
22 x/menit, T : 36,20C , HB post op :9,9 gr/dl, urine 800 cc
• A :p4a0 post sc atas indikasi preeklamsia berat dan gemeli
• P : Tirah baring
▫ Observasi tanda-tanda vital, KU, GCS dan skala nyeri
▫ Diet boleh makan minum biasa
▫ Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
▫ IVFD RL 20 xx + Mgso4 40% 15 cc + oxytocin 1 ampl+
tramadol 1 ampl
▫ Inj Cefazolin 1x1 gr (post OP)
▫ Obimin 1x1 tab /oral
▫ Lactafit 1x1 tab/oral
▫ Nifedipine 3x 10mg tab
▫ Pronalges supp 3x1
▫ Cek Hb ulang
11-1-2019 Pkl 20.00 WIB

• S : Pasien mengeluh nyeri bagian post op


• O : KU baik, CM, TD: 140/80 mmHg, HR: 80x/menit, RR: 20
x/menit, T : 36,20C , HB post op :8,7 gr/dl, urine 500 cc
• A :p4a0 post sc atas indikasi preeklamsia berat dan gemeli
• P : Tirah baring
▫ Observasi tanda-tanda vital, KU, GCS dan skala nyeri
▫ Diet boleh makan minum biasa
▫ Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
▫ IVFD RL 20 xx + Mgso4 40% 15 cc + oxytocin 1 ampl+
tramadol 1 ampl
▫ Inj Cefazolin 1x1 gr (post OP)
▫ Obimin 1x1 tab /oral
▫ Lactafit 1x1 tab/oral
▫ Nifedipine 3x 10mg tab
▫ Pronalges supp 3x1
▫ Transfusi 1 kolf PRC
11-1-2019 Pkl 23.00 WIB

• S : Pasien mengeluh nyeri bagian post op


• O : KU baik, CM, TD: 170/90 mmHg, HR: 92x/menit,
RR: 20 x/menit, T : 36,20C , HB post op :8,7 gr/dl, urine
500 cc,
• A :p4a0 post sc atas indikasi preeklamsia berat dan
gemeli
• P : Tirah baring
▫ Observasi tanda-tanda vital, KU, GCS dan skala nyeri
▫ Diet boleh makan minum biasa
▫ Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
▫ Cek Hb post transfusi 07.00 wib
▫ IVFD RL 20 xx + Mgso4 40% 15 cc + oxytocin 1 ampl+
tramadol 1 ampl
▫ Inj Cefazolin 1x1 gr (post OP)
▫ Obimin 1x1 tab /oral
▫ Lactafit 1x1 tab/oral
▫ Nifedipine 3x 10mg tab
▫ Pronalges supp 3x1
12-1-2019 Pkl 08.00 WIB

• S : Pasien mengeluh nyeri bagian post op


• O : KU baik, CM, TD: 150/80 mmHg, HR: 78x/menit,
RR: 20 x/menit, T : 36,20C , HB post op :8,7 gr/dl
• A :p4a0 post sc atas indikasi preeklamsia berat dan
gemeli
• P : Tirah baring
▫ Observasi tanda-tanda vital, KU, GCS dan skala nyeri
▫ Diet boleh makan minum biasa
▫ Anjurkan ibu untuk miring ke kiri
▫ Transfusi 1 kolf PRC
▫ IVFD RL 20 xx + Mgso4 40% 15 cc + oxytocin 1 ampl+
tramadol 1 ampl
▫ Inj Cefazolin 1x1 gr (post OP)
▫ Obimin 1x1 tab /oral
▫ Lactafit 1x1 tab/oral
▫ Nifedipine 3x 10mg tab
▫ Pronalges supp 3x1
12-1-2019 Pkl 18.00 WIB

• S : Pasien mengeluh nyeri bagian post op


• O : KU baik, CM, TD: 140/80 mmHg, HR: 78x/menit,
RR: 20 x/menit, T : 36,20C , HB post op :9,9 gr/dl
• A :p4a0 post sc atas indikasi preeklamsia berat dan
gemeli
• P : Tirah baring
▫ Observasi tanda-tanda vital, KU, GCS dan skala nyeri
▫ Diet boleh makan minum biasa
▫ Up kateter, up infus
▫ Rencana BLPL 13-01-2019
▫ IVFD RL 20 xx + Mgso4 40% 15 cc + oxytocin 1 ampl+
tramadol 1 ampl
▫ Inj Cefazolin 1x1 gr (post OP)
▫ Obimin 1x1 tab /oral
▫ Lactafit 1x1 tab/oral
▫ Nifedipine 3x 10mg tab
▫ Pronalges supp 3x1
13-1-2019 Pkl 10.00 WIB

• S : Pasien mengeluh nyeri bagian post op


• O : KU baik, CM, TD: 140/80 mmHg, HR: 78x/menit, RR: 20
x/menit, T : 36,20C , HB post op :9,9 gr/dl
• A :p4a0 post sc atas indikasi preeklamsia berat dan gemeli
• P : pasien BLPL
▫ Lactafit 1x1 tab/oral
▫ Nifedipine 3x 10mg tab
▫ Clindamicin 2x1 tab/oral
▫ Obimin 1x1 tab /oral
Permasalahan :
• Apakah diagnosis pada pasien ini sudah tepat ?
Dari anamnesis, didapatkan gejala yang merupakan gejala khas
Preeklamsia berat yaitu
1. Pre-eklampsia Berat
Kriteria diagnostik untuk preeklampsia :
Preeklampsia
• Tekanan darah : sistolik > 140 mmHg atau diastolic > 90
mmHg setelah kehamilan 20 minggu yang sebelumnya
memiliki tekanan darah yang normal.
• Proteinuria : 0,3 gr atau lebih protein 24 jam
Preeklampsia berat
• Tekanan darah : sistolik > 160 mmHg atau diastolic > 100
mmHg
• Proteinuria : 5 gr atau lebih protein 24 jam
• Gejala lain : oliguria ( < 500 ml urin dalam 24 jam), gangguan
pandangan, edema paru dan sianosis, nyeri epigastrik
kuadran atas, gangguan fungsi liver, trombositopenia,
gangguan pertumbuhan janin.
Pada kasus ini kriteria yang mendukung ke arah pre-eklampsia berat (PEB ) yaitu :
• Pemeriksaan fisik, vital sign  Tensi : 180/110 mmHg
• Pemeriksaan laboratorium proteinuria ( Ewitz ) +3

Pada kasus ini faktor resiko terjadinya pre-eklampsia berat adalah kehamilan ganda (gemelli).
Apakah penatalaksanaan pada pasien ini
sudah tepat ?
Penatalaksanaan pada pasien sudah tepat terapi pada
kasus ini untuk diagnosa G3p2a0 hamil aterm
dengan preeklamsia berat belum inpartu jgh presbo-
preskep sudah tepat, Pada pasien ini perlu diberikan
MgSO4 untuk mencegah terjadinya kejang
eklamptik yang merupakan komplikasi utama dari
preeklampsia berat. Merupakan antikonvulsan yang
efektif dan membantu mencegah kejang
kambuhan dan mempertahankan aliran darah ke
uterus dan aliran darah ke fetus. Magnesium sulfat
berhasil mengontrol kejang eklamptik pada > 95%
kasus. Selain itu, ini memberi keuntungan fisiologis
untuk fetus dengan meningkatkan aliran darah
uterus.
• Selain diberikan MGSO4, pasien juga diberikan
Nifedipin karena tekanan darah pasien sempat
tinggi yaitu 180/110. Merupakan calcium
channel blocker yang mempunyai efek
vasodilatasi arteriol kuat. Hanya tersedia dalam
bentuk preparat oral. Dosis : 10 mg per oral,
dapat ditingkatkan sampai dosis maksimal 10
mg.
TERIMAKASIH 
SEMOGA BERMANFAAT...
AAmiin

Anda mungkin juga menyukai